Professional Documents
Culture Documents
Preseptor :
Fadjar Nawawi, dr., Sp. TH-KL
Nama : Nn. L
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 26 tahun
Alamat : Ujung Berung
Keluhan tambahan
Sejak 2 minggu yang lalu nyeri menelan yang terus menerus dan
makin nyeri sehingga makan dan minum, baik cair ataupun padat
mengalami kesulitan.
Keluhan disertai panas badan, sulit berbicara, sesak napas, nyeri
kepala, mual, perasaan seperti menelan dahak dan nafsu makan
menurun. Keluhan tidak disertai dengan batuk dan pilek sebelumnya.
Perubahan suara menjadi suara sengau, mengorok, telinga terasa
seperti ada suara mendengung, keluar cairan dari telinga, terbatasnya
gerakan membuka mulut, mulut berbau, air liur keluar dari mulut,
muntah dan penurunan kesadaran disangkal oleh pasien. Pasien
memiliki kebiasaan jajan sembarangan dan meminum air dingin.
Riwayat Alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Riwayat Penyakit :
Pasien didiagnosa menderita demam thypoid 2 minggu yang
lalu dan sudah dinyatakan sembuh.
Riwayat pengobatan :
Pasien telah melakukan pengobatan dan diberi antibiotik
dari dokter THT tapi tidak mengalami perbaikan.
Pemeriksaan Fisik
Kelainan kongenital - -
Radang - -
Tumor - -
Aurikula Trauma - -
Nyeri tarik - -
Edema - -
Hiperemis - -
Nyeri tekan - -
Radang - -
Retroaurikula Tumor - -
Sikatriks - -
Status lokalis telinga
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinstra
Kelainan kongenital - -
Kulit Tenang Tenang
Sekret - -
Serumen - -
Canalis Acustikus Edema - -
Externa Jaringan granulasi - -
Massa - -
Cholesteatoma - -
Mukosa Hiperemis
Faring Granula -
Post nasal drip +
Maksilofasial
Bentuk : simetris
Parese N.Kranialis : (-)
KGB
Submandibular lymph node : pembesaran berukuran
lebih dari 1 cm, nyeri tekan (+).
Resume
Anamnesis
Pasien Nn.L, berusia 26 tahun mengalami odinophagia sejak 2 minggu yang lalu, terus menerus dan semakin
sakit sehingga mengalami kesulitan makan dan minum.
Keluhan disertai febris, disphonia, dispnea, cephalgia, post nasal drip dan anorexia. Keluhan tidak disertai
dengan batuk dan rhinorrea sebelumnya. Perubahan suara menjadi suara sengau, stridor, tinnitus, otorhea,
trismus, halitosis, drolling, nausea, vomit dan penurunan kesadaran disangkal oleh pasien. Pasien didiagnosa
menderita demam thypoid 2 minggu yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh. Pasien telah melakukan
pengobatan dan diberi antibiotik dari dokter THT tapi tidak mengalami perbaikan.
Pemeriksaan
fisik
Mulut
Lidah : bersih, basah, mudah di pergerakan ke segala arah.
Tonsil
Mukosa :hiperemis
Besar : T2/T2
Umum
Asupan cairan yang cukup
Diet ringan
Bila pilek segera berobat
Kontrol teratur ke dokter THT
Hindari mengkonsumsi makanan dan minuman sembarangan dan
dingin
Khusus
• Oral analgetik : asam mefenamat 250 mg = 3x1 sehari bila perlu.
• Obat kumur yang mengandung disinfektan (mis. Hexadol 3x10cc)
• Antibiotik : Amoxcilin syrup: 3x2 cth sehari selama 5 hari.
PROGNOSIS
Definisi
Peradangan tonsil palatina.
Epidemiologi
Tonsilitis akut dapat terjadi pada seluruh usia, sering
dialami oleh anak dengan insidensi tertinggi pada usia
5-6 tahun
Klasifikasi
Akut
Membranosa
Kronis
TONSILITIS AKUT
Etiologi
Grup A Streptococcus beta hemolitikus
Pneumokokus
Stafilokokus
Haemophilus influenzae
Streptokokus non hemolitikus atau streptokokus
viridans kasus-kasus berat.
Pembentukan Detritus
DETRITUS
PEMERIKSAAN FISIK
Tonsil membengkak
Hiperemis
Detritus
Kelenjar submandibula membengkak
TONSILITIS AKUT
Tatalaksana
Umum
Istirahat cukup, minum minuman yang menyejukkan dan
makan makanan yang lunak.
Khusus
Obat simtomatik :
Analgetik
Antipiretik
Obat kumur yang mengandung disinfektan
Antibiotik spektrum luas (penicillin, eritromisin)
Operatif (Tonsilektomi)
KOMPLIKASI
DEFINISI
“tindakan mengangkat tonsil palatina seutuhnya
bersama jaringan patologis lainnya, sehingga fossa
tonsilaris bersih tanpa meninggalkan trauma yang
berarti pada jaringan sekitarnya seperti uvula dan
pilar”
TONSILEKTOMI
Indikasi absolut:
Timbulnya kor pulmonale karena obstruksi jalan
nafas yang kronis
Hipertrofi tonsil atau adenoid dengan sindroma
apneu waktu tidur
Hipertofi berlebihan yang menyebabkan disfagia
dengan penurunan berat badan penyerta
Biopsi eksisi yang dicurigai keganasan (limfoma)
TONSILEKTOMI
Indikasi absolut:
Abses perotinsiler yang berulang atau abses yang
meluas pada ruang jaringan sekitarnya
Tonsilitis kronis walaupun tanpa eksaserbasi akut
tapi merupakan fokal infeksi
Karier difteri
Tonsilitis yang menyebabkan kejang demam.
TONSILEKTOMI
Indikasi relatif:
Serangan tonsilitis akut berulang (yang terjadi walau telah
diberi penatalaksanaan medis yang adekuat).
Tonsilitis yang berhubungan dengan biakan streptokokus
yang menetap dan patogenik (karier).
Hiperplasia tonsil dengan obstruksi fungsional.
Hiperplasia dan obstruksi yang menetap enam bulan
setelah infeksi mononukleosis.
Riwayat demam rematik dengan kerusakan jantung yang
berhubungan dengan tonsilitis rekurens kronis dan
pengendalian antibiotika yang buruk.
TONSILEKTOMI
Indikasi relatif:
Radang tonsil kronis menetap yang tidak
memberikan respon terhadap penatalaksanaan
medis.
Hipertrofi tonsil dan adenoid yang berhubungan
dengan abnormalitas orofasial dan gigi geligi yang
menyempitkan jalan nafas bagian atas.
Tonsilitis berulang atau kronis yang berhubungan
dengan adenopati servikal persisten.
TONSILEKTOMI
Kontraindikasi absolut:
Penyakit darah: leukemia, anemia aplastik,
hemofilia dan purpura
Penyakit sistemik yang tidak terkontrol: diabetes
melitus, penyakit jantung dan sebagainya.
TONSILEKTOMI
Kontraindikasi relatif:
Palatoschizis
Anemia (Hb <10 gr% atau HCT <30%)
Infeksi akut saluran nafas atau tonsil
(tidak termasuk abses peritonsiler)
Poliomielitis epidemik
Usia di bawah 3 tahun (sebaiknya
ditunggu sampai 5 tahun)
Terima kasih....