Professional Documents
Culture Documents
I. IDENTITAS
Nama : Tn.A
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ujung Semi
Tanggal masuk : 14 Januari 2011
I. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Keluar cairan pada luka operasi
Keluhan Tambahan : Perut kembung, mual, lemes, batuk-batuk
1
II. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : N : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5 ºC
TD : 100/70 mmHg
Kepala : Normocephal.
Mata : Konjungtiva : Anemis -/-
Sklera : Ikterik -/-
Pupil : Bulat isokor
Refleks cahaya : +/+
Kelopak mata cekung
Thorak
Cor : Inspeksi : Iktus kordis terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : Redup, batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
2
Ekstremitas : Atas : Ikterik -/-, Edema -/-, Sianosis -/-
Bawah : Ikterik -/-, Edema -/-, Sianosis -/-
STATUS LOKALIS
Abdomen : terlihat rembesan cairan bewarna kuning kehijauan dan keruh pada
bekas luka operasi, jumlah cairan tersebut kurang lebih berjumlah ¼
botol aqua dan terlihat bekas jahitan operasi yang belum mengering
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin
-
Leukosit : 14700/mm3
-
Eritrosit : 4,106 x 106/mm3
-
Hemoglobin : 11,1 gr/dl
-
Hematokrit : 34,8 %
-
Tromboit : 269.000/mm3
Fungsi hati
-
Protein total : 4,87 g/dl
-
Albumin : 2,31 g/dl
-
Globulin : 2,60 g/dl
V. DIAGNOSIS KERJA
Fistula Enterokutaneus
3
VII. TERAPI
- Konservatif :
- antibiotik
- analgetik
- Total parenteral nutrisi
- Monitor output cairan : - < 500 cc/hari konservatif
- > 500 cc/hari Tindakan
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
4
PEMBAHASAN
1. PENDAHULUAN
Definisi
Fistula enterokutaneus adalah adanya hubungan antara saluran cerna dengan
kulit, baik antara small intestine dengan kulit maupun large intestinal dengan kulit.
• Fistula adalah hubungan abnormal yang terjadi antara dua pemukaan ber-
epitel
• Hubungan antara kedua permukaan tersebut sebagian besar berupa jaringan
granulasi
• High output fistula : produksi >500 cc/h
Etiologi
Kebanyakan oleh infeksi rongga perut, post operatif, cancer ataupun lisis dari
anastomosis intestine dan radiasi. Pada sebagian kasus dapat terjadi spontan
enterokutaneus fistel pada kasus appendiktomi patofisio;ogi dapat terjadi oleh
karena adanya mikroperforasi yang menyebabkan adanya koleksi abses yang
selanjutnya menjadi fistel.
– spontan
1.FEK Spontan
Penyebab:
• Divertikulitis,
5
• Apendisitis
adhesiolisis
deseases)
antara lain:
• Trak yang pendek bukan kendala untuk menutup bila epitel usus tidak
tumbuh ke permukaan
• Bila epitel tumbuh ke permukaan , seperti enterostomy ( tidak akan menutup
spontan)
• Trak yang pendek bukan kendala untuk menutup bila epitel usus tidak
6
tumbuh ke permukaan
• Bila epitel tumbuh ke permukaan , seperti enterostomy ( tidak akan menutup
spontan)
Penutupan spontan dari fistula dapat terjadi pada low output kurang lebih 8
minggu.dimana asupan makanan dan elektrolit seimbang. Pada pasien dengan high
output akan sulit diharapkan untuk menutup spontan. Pada kasus yang didapati
kondisi usus yang tidak ideal untuk dilakukan anastomosis dimana terdapat usus yang
udem dan cavum abdomen yang terkontaminasi dari cairan fistula.
Ø Penutupan fistula.
2. Investigasi
3. Keputusan
4. Definitif manajemen
5. Penyembuhan
Penatalaksanaan
7
• Non operative management
• Surgical
• Sebagian besar fistula enterokutan akan menutup secara spontan, kecuali jika
ada faktor-faktor yang mengganggu proses penutupan
• Benda asing
• Radiasi
Terapi bedah:
• Jika didapatkan abses atau lesi terlalu luas, lakukan enterostomi proksimal
Komplikasi:
• Sepsis
• Gangguan cairan dan elektrolit
8
• Nekrosis pada kulit
• Malnutrisi
DAFTAR PUSTAKA
1. Sabiston, Buku Ajar Ilmu Bedah, bagian I, cetakan ke-dua, EGC, Jakarta,
1995.
2. Henry MM, Thompson JN , 2005, Principles of Surgery, 2nd edition, Elsevier
Saunders, page 431-445.
3. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2,
Jakarta, EGC, Hal: 683-684.
4. Reksoprodjo S, Pusponegoro AD, Kartono D, Hutagalaung EU, Sumardi R,
Lutfia C, Ramli M, Rachmat KB, Dachlan M, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah
Bagian Bedah Staf Pengajar Fakultas KEdokteran, Universitas Indonesia,
1995, Jakarta:Binarupa Aksara Hal: 364-365.
5. Schwartz, Shires, Spencer, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, Edisi 6, EGC,
Jakarta, Hal : 554.
9
10