Professional Documents
Culture Documents
Kehumasan
Oleh:
Agus Priyanto
Lokakarya Kehumasan
1
Kantor Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara
Jakarta, 11 Januari 2008
1. Dasar Penulisan
Kemampuan yang harus dimiliki humas/PR dalam menulis:
- Menguasai dasar-dasar teknis dan kemampuan menulis (PR Writing Skill).
- Paham metode penulisan jurnalistik: 5W + 1 H.
- Struktur penulisan “piramida terbalik”.
- Tulisan yang logis, singkat, padat, dan efisien.
- Tahu nilai berita (news value) dan cantelan berita (news peg).
PR Writing Skill
Tips Menulis
2
- Peka berarti tahu apa yang pantas ditulis (akurasi).
- Banyak latihan. Menulis itu jadi mudah kalau sering dipraktekkan.
3
6. Media personal: media PR yang berkaitan dengan kemampuan untuk
mengadakan pertemuan secara langsung dengan pendekatan personal
dalam melobi dan kemudian meningkat untuk bernegosiasi.
3. Reporting
• Penulis mengumpulkan fakta dari obyek realitas, bukan berita rekaan.
• Pintar menangkap dan memilih fakta, melihat gejala, serta berpikir
kontekstual.
• Fakta sesaat hanyalah kejadian momentum, tetapi gejala dapat
direncanakan dengan fakta yang lebih teliti.
4
Liputan Menpan: lebih banyak agenda, menonjolkan narasumber,
pernyataan lebih penting.
4. Berita
Kriteria layak berita :
1. Penting (significance): kejadian yang mempengaruhi kehidupan orang
banyak.
2. Waktu (timeliness): kejadian yang menyangkut hal baru.
5
- Jembatan (bridge): mengantarkan (benang merah) dari pernyataan
atau kalimat sebelumnya. Jembatan penghubung (transition, bridge)
dapat digunakan untuk mengaitkan alinea.
- Tubuh (body): bagian yang menyajikan pokok bahasan secara
menyeluruh, mencakup kronologis dan hubungan sebab-akibat.
Jenis Berita
1. Berita langsung
- Berita langsung (straight news): menyampaikan kejadian penting yang
secepatnya perlu diketahui pembaca. Berita langsung sering juga
disebut spot news jika wartawan meleporkan langsung dari tempat
kejadian. Berita langsung juga disebut hard news karena
menyampaikan fakta keras (aktual).
- Menggunakan struktur piramida terbalik, unsur terpenting ditulis pada
teras berita (lead).
- Teras berita yang digunakan: what lead (menonjolkan pokok penting),
who lead (menonjolkan pelaku), where lead (menonjolkan tempat),
when lead (menonjolkan waktu), why lead (menonjolkan alasan), how
lead (menonjolkan bagaimana, tetapi jarang digunakan).
2. Berita ringan
- Berita ringan menyajikan berita menarik, bukan berita penting:
dramatis, tragis, manusiawi, unik.
- Berita ringan cantolan dari peristiwa ditulis dengan piramida terbalik.
3. Berita kisah
- Berita kisah merupakan tulisan yang dapat menyentuh perasaan
6
- Bisa ditulis dalam bentuk news feature, seperti profil.
- Tidak menggunakan struktur piramida terbalik. Teras lebih untuk
menggaet pembaca, bukan untuk memberikan informasi.
5. Siaran Pers
• Siaran pers adalah ringkasan fakta mengenai suatu program atau isu
yang ingin Anda (departemen/perusahaan) jadikan perhatian media.
7
• Larangan atau embargo: jika ada permintaan untuk tidak menerbitkan
siaran pers sebelum saatnya.
• Di akhir siaran pers tulislah *** untuk menunjukkan akhir
• Paling bawah, nama contact person beserta telepon dan faks, serta
alamat email yang bisa dihubungi.
6. Feature
A. Tahap Persiapan
Teknik Menulis
1. Judul feature sangat lentur, berbeda dengan berita.
2 Pemikat merupakan intisari tulisan.
3. Lead atau intro: ringkasan, deskriptif, bercerita, kutipan, pertanyaan.
4. Tubuh merupakan badan karangan, menjelaskan lebih detail isi tulisan.
5. Gunakan anekdot--cuplikan kejadian lucu—untuk menghibur.
6. Artikel tanpa analisis yang mantap akan terasa kering.
7. Ada transisi berupa subjudul dengan tujuan untuk memudahkan pembaca.
8. Penutup (ending) berperan untuk mempercantik tulisan.
Jenis-jenis Feature
1. Feature kepribadian (Profil)
8
2. Feature sejarah
3. Feature petualangan
4. Feature musiman
5. Feature interpretatif
6. Feature kiat
1. Deskripsi
• pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda,
tempat, suasana, atau keadaan.
• Penulis berharap, pembaca dapat “mendengar” apa yang
didengarnya, “mencium” bau yang diciumnya, “merasakan” apa yang
dirasakannya.
Deskripsi Ekspositori: daftar rincian yang penting saja menurut sistem
atau urutan logis yang diamati.
Deskripsi Impresionistis/Stimulatif: untuk menggambarkan impresi
penulisnya, lebih menekankan kesan penulisnya ketika melakukan
observasi.
2. Narasi
• Merupakan cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu
rangkaian kejadian atau peristiwa.
• Dalam kejadian itu ada tokoh yang mengalami suatu konflik.
Kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur dari narasi dan biasa
disebut alur atau plot.
• Narasi bisa berisi fakta atau rekaan/fiksi.
9
7. Menulis Opini
1. Artikel
• Kebanyakan tulisan di media massa berbentuk artikel.
• Artikel selalu berusaha lebih aktual.
• Isi artikel bisa menggambarkan sesuatu (artikel pariwisata),
menceritakan suatu cerita, humor atau satire, artikel informatif,
profil/wawancara.
• Artikel berisi sikap atau pendirian subyektif yang disertai bukti
dan alasan yang mendukung pendirian.
• Kolom opini berupa pojok atau tajuk oleh redaksi, kolom oleh
kolomnis.
• Tulisan opini dan artikel tidak mempunyai struktur.
3. Surat Pembaca
• Rubrik surat pembaca berupa opini dari pembaca untuk
menampung saran, kritik, meminta informasi dan tanggapan.
• Surat pembaca terus dimonitor dan segera ditanggapi (jangan
berlarut-larut).
• Dalam menanggapi, pelajari dengan seksama isi.
• Tulislah jawaban dengan simpatik, data informasi terukur, dan
tidak emosional.
• Berilah solusi yang menggugah penulis surat dan pembaca lain.
10
• Karena ruang terbatas, tulislah hal yang pokok dengan singkat.
• Surat pembaca bisa juga dipakai untuk memberikan hak jawab
terhadap pemberitaan yang tidak akurat.
• Namun, surat pembaca dapat digunakan untuk
menginformasikan informasi positif bagi departemen.
4. Naskah Pidato
• Prinsip:kesatuan (unity) yang utuh, pertautan (coherence), titik berat
(emphasis)
• Isi memuat gagasan tunggal yang menentukan bahan penunjang
• Komposisi harus mempunyai satu tujuan (menghibur,
memberitahukan, mempengaruhi).
• Buang hal-hal mubadzir yang kurang bermanfaat supaya tidak
kelihatan “ngawur”, bertele-tele.
• Pertautan menunjukkan urutan bagian uraian yang berkaitan satu
dengan lain.
• Pertautan menyebabkan perpindahan dari pokok ke pokok yang lain.
• Kesatuan dan pertautan membuat pendengar untuk mengikuti materi.
• Titik berat menonjolkan beberapa gagasan pokok.
Sistematika pidato
1. Pendahuluan. Berisi penjelasan singkat dan latar belakang tujuan
substansi yang dipidatokan).
2. Inti materi pidato. Uraian berisi argumentasi yang mengacu kepada
topik pidato yang dipilih dan dikembvangkan sesuai kebutuhan.
3. Kesimpulan. Berisi saripati dari keseluruhan materi yang dipidatokan.
.
11