You are on page 1of 15

Proposal

Pengembangan Bisnis

Kedai Sinau
Malang-Bogor-Jakarta
Merayakan Buku

Jika ada yang mengatakan dari memperbincangkan, mendedah, meresensi,


sampai menulis buku. Bahkan menjadikannya
pada awalnya kata. Maka
sebagai infrastruktur untuk membangun komunitas
aktivitasnya adalah baca.
epistemik (asal dengan pikiran terbuka) sesuai
Membaca yang tersurat dan dengan keragaman pengunjung atau fanatik
tersirat. Membaca kembali. buku di komunitas Sinau. Sehingga misi ini
Menulis ulang, sambil bertambah – menjadi -- membangun karakter,

memperbaiki akal budi. Inilah sesuai dengan graffiti yang tertulis di pintu kedai:

yang dikerjakan oleh Sinau Baca Lagi Indonesia!.

dengan komunitasnya selama Buku-buku yang disediakan kedaipun beragam,


lebih dari delapan tahun, di namun lebih banyak koleksi buku-buku pemikiran,-

kota Malang, Bogor, dan filsafat sastra, studi budaya, agama, sosiologi,

Baca Lagi Indonesia! Jakarta. antropologi, dan literatur klasik dan kontemporer
untuk studi pembangunan. Buku jenis ini dipilih
Pada tahun 2010 Kedai Sinau Malang terpilih untuk mencapai misi Kedai Sinau dalam
sebagai tempat magang siswa SMAN 10 Malang, membangun suatu komunitas epistemik,
untuk program wirausaha bagi pemuda (Young komunitas yang kenal diri dan toleran terhadap
Entrepreneurship Program) bekerjasama dengan yang lain, komunitas yang berusaha untuk tetap
Sampoerna Foundation. kritis.

Misi Kedai Sinau adalah Merayakan Buku. Mulai

2
Dalam perkembangannya, Kedai Sinau
Gambaran Umum Potensi Usaha secara luas. Untuk konsumen tertentu seperti
mengembangkan usahanya dengan lembaga pendidikan, penelitian, dan (lembaga
Secara umum potensi usaha perbukuan di swadaya masyarakat Kedai Sinau memberikan
memberikan layanan kopi dan
Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, ini layanan rekomendasi buku-buku yang sesuai
penganan ringan a la kedai. Dimana
seiring dengan meningkatnya populasi dengan kebutuhan mereka.
yang dijual adalah kopi dari berbagai
masyarakat terutama di perkotaan di Indonesia.
daerah di Nusantara.
Pilihan untuk membuka Kedai Sinau di kota-kota di Secara garis besar profil pelanggan Kedai Sinau
Seiiring perkembangan usaha, Kedai Jawa semata-mata karena permintaan pasar di terdiri dari:
Sinau mencoba terus memfasilitasi Malang, Jakarta, dan Bogor sangatah besar untuk
1. Dosen
kebutuhan pelanggannya dengan jenis buku yang dijual di Kedai Sinau. Walaupun
meningkatkan pelayanan baik dalam 2. Mahasiswa Pasca
permintaan untuk dijadikan franchise atau
pelayanan bagi penikmat buku, membuka perwakilan diminta oleh beberapa 3. Mahasiswa S1
maupun dalam meningkatkan pelanggan yang telah pindah dari kota-kota 4. SMA
pelayanan penggemar kopi. tersebut karena telah lulus sarjana (S1 dan Pasca
5. Kolektor/Penikmat
Sarjana). Kota-kota yang telah siap bekerjasama Buku
adalah Palu, Mamuju, dan Ambon. Di ketiga kota
6. Budayawan/Seniman
tersebut visi Kedai Sinau terutama mengenai
7. Pedagang Buku
komunitas epistemik diapresiasi oleh berbagai
kalangan. 8. Umum/Lembaga

Progres lain dalam pelayanan buku yang


Untuk memenuhi pesanan pelanggan dilakukan Kedai Sinau adalah dengan Kondisi pasar saat ini dikuasai oleh segmen
Kedai Sinau menyediakan layanan
pesan cetak (print on demand) dan memberikan jasa pemesanan buku, baik buku kampus, baik dosen, mhasiswa (S1 dan pasca
merekomendasikan buku-buku sesuai langka maupun buku cetak digital berdasarkan sarjana) sebesar 65%. Sedangkan secara potensial
dengan kebutuhan konsumen
pesanan (baik buku baru maupun buku konsumen lembaga/organisasi adalah pasar yang
reproduksi), namun kendala yang dihadapi dalam masih berpeluang untuk digarap secara serius.
dalam layanan ini adalah permasalahan Hak Atas
Untuk perkembangan ke depan pasar yang
Kekayaan Intelektual (HAKI). Sehingga layanan
diperluas adalah pasar kolektor dan layanan
berlaku untuk buku-buku yang memang
pemenuhan koleksi perpustakaan pada lembaga.
merupakan sumberdaya milik bersama atau
Sedangkan pasar yang tetap dipertahankan
dalam perbukuan dikenal sebagai common
adalah kalangan kampus. Secara singkat profil
source. Buku ini biasanya memang dibolehkan
pelanggan digambarkan dalam grafik dibawah
oleh penerbit atau penulisnya untuk dibagi,
ini.
karena mereka sendiri yang mendistribusikannya
3
120
Pedagang Buku Umum/Lembaga
3% 10%
Budayawan/
Dosen 100
Seniman
15%
Kolektor/ 5%
Penikmat Buku
SMA Mahasiswa Pasca
7%
10% 30% 80
Mahasiswa S1
20%

60

2007
Profil Pelanggan 40 2008

Dosen Mahasiswa Pasca Mahasiswa S1 2009


SMA Kolektor/Penikmat Buku Budayawan/Seniman 20
Pedagang Buku Umum/Lembaga

0
Grafik 1. Profil Pelanggan Kedai Sinau

Grafik 2. Profil Jenis Buku Yang Terjual di Tiga Titik Tahun

Gambaran Umum Industri Perbukuan di berbagai daerah dengan semangat pencerdasan. Tumbuh pula toko
buku alternatif ( dimana di tempat ini buku diperlakukan sebagai
Perkembangan industri perbukuan di Indonesia meningkat pesat sejak infrastruktur untuk mendukung aktivitas komunitas).
tahun 1998 atau setelah lengsernya rezim Orde Baru. Terutama setelah
dihapuskannya kebijakan surat ijin penerbitan. Pada masa awal Setelah satu dekade 1998-2008, beberapa toko buku alternatif ini mulai

pemerintahan Megawati, insentif untuk pengembangan buku diberikan berguguran disebabkan salah urus manajemen toko. Sebagian lagi, para

berupa penghapusan pajak untuk kebutuhan kertas bagi penerbit. Di era penggiatnya pindah ke jenis industri kreatif lainnya, atau berkonsentrasi

rezim Susilo Bambang Yudhoyono, sensor kejaksaan terhadap buku juga hanya sebagai penulis dan editor di perusahaan yang telah mapan.

dihapuskan. Kebijakan terbuka ini membuat dunia perbukuan semakin Namun penggiat buku ini walaupun tidak lagi menjual buku tetap

bergairah. berkomitmen untuk 'merayakan buku' dengan membangun jaringan


perpustakaan komunitas di lingkungan mereka tinggal atau beraktivitas.
Seiring dengan itu, sejak tahun 2000-an, kantong-kantong budaya tumbuh Kondisi ini membuat posisi toko buku alternatif yang tersisa seperti Kedai
4
Sinau memiliki peluang untuk terus mengembangkan model penjualan
di 13 negara, termasuk Indonesia. Di Amerika Serikat, jumlah buku yang
dengan basis komunitasnya.
wajib dibaca sebanyak 32 judul buku, Belanda 30 buku, Prancis 30 buku,
Secara umum ritel dalam industri perbukuan dikuasai oleh distributor dan Jepang 22 buku, Swiss 15 buku, Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunei 7
jaringan toko buku besar. Dengan konsep ini para penerbit bersaing untuk buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, dan Indonesia 0 buku! (Itu jika
mendapatkan naskah yang baik dari para penulis. Naskah yang baik dan diambil rata-rata, dulu sewaktu SMA (1989-1991) saya diwajibkan
buku yang baikpun belum menjamin larisnya buku di pasar. Sedangkan membaca karya sastra 1 buku, itupun selama 3 tahun!)
keterbatasan ruang dalam toko buku menyebabkan 'umur' buku di toko
Jika dilihat dari gambaran industri perbukuan, maka peluang untuk
paling lama 3 bulan, dengan asumsi jika penjualan dibawah 10% dari stok
mendistribusikan buku sangat besar. Terutama di luar Jawa, bahkan di
buku di gudang toko, maka buku-buku tersebut harus diretur ke penerbit.
kota-kota di Jawapun masih banyak sekolah mulai dari SD - SMA yang
Maka penerbit selalu kelebihan stok buku mereka. Para penerbit
tidak memilki perpustakaan sekolah, jika ada maka kondisinya sangat
mensiasati kelebihan stok ini dengan melakukan pameran bersama dari
rudin, menyedihkan. Jika fasilitas membaca sudah demikian, maka dapat
kampus ke kampus, perpustakaan daerah, dan even spesial seperti Hari
dibayangkan aktivitas setelah membaca, seoerti meresensi, melakukan
Buku, Dies Natalis Perguruan Tinggi, Hari Perpustakaan, dan Hari Besar
tinjauan, mendedah, dan menulis,
Agama, atau momentum akhir tahun dan awal tahun ajaran baru. Di kota
Malang hampir setiap dua bulan ada pameran buku. Dan sedikitnya tiga Dari kondisi industri perbukuan dan minat terhadap buku, maka Kedai
even perbukuan besar digelar setiap tahun. Sinau tetap bergerak untuk melakukan penjualan buku dan menggunakan
buku sebagai infrastruktur untuk kegiatan lainnya (baca: poska baca),
Sempitnya 'ruang hidup buku' bukan berarti Indonesia telah sukses untuk
mengkampanyekan membaca buku. Dengan gairah paska reformasi
jumlah buku yang terbit di Indonesia 5000-10.000 judul buku per tahun.
Angka tersebut sangat kecil kalau dibandingkan dengan Malaysia yang
menerbitkan 15. 000 judul buku per tahun, dan Inggris lebih dari 100.000
judul per tahun (2005), bahkan untuk negara sekelas Indonesia seperti
India, juga menerbitkan kurang lebih 100.000 judul per tahun (2007) .

Berdasarkan riset lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in


International Reading Literacy Study, yang melibatkan siswa sekolah dasar
(SD), menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang
dijadikan sampel penelitian. Indonesia hanya lebih baik dari Qatar, Kuwait,
Maroko, dan Afrika Selatan.

Fakta lain perbandingan jumlah buku yang (diwajibkan) dibaca siswa SMA

5
Foto: Diskusi di Kedai Sinau Bogor Foto: Diskusi di Kedai Sinau Malang

Biodata Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan


Kedai Sinau yang berdiri tahun 2002 di kota Malang, pada tahun 2005
Nama Perusahaan Kedai Sinau membuka cabang di Jakarta dan dan tahun 2006 di Bogor. Di Jakarta
Bidang Usaha Ritel Buku, Penerbitan dan Kedai Kopi Kedai Sinau dikepalai oleh Aulia Wibowo. Sedangkan di Bogor Kedai
Jenis Produk Buku, minuman/makanan
Alamat perusahaan Jl. Awab No. 44D, Jakarta Timur Sinau langsung dikepalai oleh pemiliknya. Manajer toko di Malang,
13310, Provinsi DKI Jakarta sekarang dipegang oleh Mafudlhoh Putri.
Alamat E-mail red.sinau@gmail.com
Bank Perusahaan Bank Rakyat Indonesia Masing-masing Kedai di berbagai kota memiliki keunikan tersendiri, di
Mulai berdiri 2002 Bogor Kedai Sinau juga memiliki gerai di kampus IPB Baranangsiang, dan
rencana bisnis ke depan akan membuka gerai di Kampus IPB Dramaga.
Di dua kota Malang dan Bogor direncanakan Kedai Sinau akan
Biodata Pemilik
membuka tempat yang lebih besar untuk kebutuhan kafe dan galeri
untuk pameran. Sedangkan di Jakarta Kedai Sinau memusatkan pada
Nama Pemilik Widhyanto Muttaqien penerbitan.
Jabatan Pimpinan
Tempat/Tanggal Lahir Jakarta, 17 Juli 1972
Legalitas Usaha
Alamat rumah Griya Soka Bogor Raya
Blok R35 Kedai Sinau belum berbentuk Badan Hukum, direncanakan Kedai Sinau
Sukaraja, Bogor 16710 membentuk Perseroan Terbatas. Sedangkan untuk perijinan, dilihat dari
No. Telepon 0815 8840310
aktivitas yang diselenggarakan cuma membutuhkan ijin domisili.

6
eksisting:
klub baca
klub hobi kriya boneka

rencana (3 lokasi):
pemerhati sejarah
penggerak perpustakaan
komunitas

rencana (Sinau Bogor):


pameran seni rupa
kurator eksisting:
ritel buku
kedai kopi

rencana (3 lokasi):
buku pesan cetak
buku koleksi
Rencana Ke Depan kopi luwak

Kedai Sinau yang berdiri tahun 2002 telah memiliki jejak dalam pemasaran berbasis komunitas. Pelanggan
Kedai Sinau merupakan pelanggan setia yang mengkoleksi buku dan memajukan Kedai Sinau dengan kegiatan
mereka. Beberapa komunitas yang pernah 'berkantor' di Kedai Sinau antara lain adalah Penulis Muda Malang, Bike
To Work Chapter Malang, Aliansi Komik Indonesia, dll. Dan berbagai kolektif Indie (do it yourself), serta kegiatan mahasiswa, .

Kedai Sinau sebagai sebuah 'ritel buku' telah memiliki komunitas diskusi, sebagai kedai kopi juga memiliki penikmat kopi. Ke depan komunitas diskusi
diharapkan membangun industri kreatif seperti penerbitan, dan pekerjaan kuratorial atau penyelenggara even pameran. Ke depan Kedai Sinau
berharap dapat menyelenggarakan kegiatan pameran seni rupa dan meramaikan kembali temu penulis di kota Malang, Jakarta, dan Bogor. Apa
yang akan dikerjakan ke depan tidak lepas dari apa yang telah dimiliki oleh Kedai Sinau baik sebagai unit usaha maupun sebagai komunitas.

Kompetensi
• Penyediaan buku-buku rujukan (referensi) dengan sistem pesan cetak (print on demand)
• Menyiapkan dan membuat perpustakaan sekolah dan publik
• Menyiapkan dan membuat majalah (internal) sekolah, perusahaan, dan komunitas
• Menyiapkan dan membuat situs perusahaan dan profil sekolah
• Pembuatan biografi lembaga, individu dalam format film dan buku
• Menyelenggrakan pameran senirupa dan kuratorial

7
Aspek Pemasaran Buku
Segmentasi | Kedai Sinau adalah menengah atas.
Target Konsumen | Dosen, kolektor, dan mahasiswa pasca sarjana.
Pemosisian | Sebagai tempat pertemuan penikmat buku dan kopi yang mencari kualitas.
Permintaan | Pesanan akan buku rujukan bahan tesis dan disertasi meningkat tajam dalam dua tahun belakangan. Prospek ke depan permintaan ini terus
meningkat sesuai dengan semakin kokohnya citra Kedai Sinau sebagai tempat mencari buku rujukan dan buku langka.
Penawaran | Untuk beberapa kota seperti Bogor dan Malang, kesulitan untuk mendapatkan sumber buku sesuai permintaan sudah semakin sulit. Sehingga ke
depan buku reproduksi dan cetak pesan menjadi strategis untuk dimajukan sebagai strategi penjualan.

Analisa Kelayakan Pemasaran

Tabel : Kelayakan Pemasaran Buku


Keterangan:
No. Aspek Yang Dinilai Kriterian Penilaian
Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan
SL L S K SK
berskala 1 – 5.
1 Personalia   Sangat lemah (SL): 1
2 Pesaing  Lemah (L): 2
3 Konsumen  Sedang (S): 3
Kuat (K): 4
4 Teknologi 
Sangat kuat (SK): 5
5 Trend 
6 Armada Pemasaran  Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval
7 Harga  Jumlah Kelas
=5–1
8 Promosi  5
9 Distribusi/Ritel  = 0,8
10 Produk dan lini produk 
 1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak
11 Mutu Produk
1,81 – 2,60 = Tidak layak
12 Peraturan Pemerintah  2,61 – 3,40 = Sedang
13 Lingkungan Bisnis  3,41 – 4,20 = Layak
14 Ketersediaan bahan baku  4,21 – 5,00 = Sangat layak
15 Rencana Pemasaran 
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan
16 Perawatan produk  rumus ;
17 Marjin Laba  Kelayakan usaha = Total bobot
18 Ketersediaan Modal  Jumlah aspek yang dinilai
= 70/20
19 Pangsa Pasar 
= 3,50
20 Manajemen Pemasaran  Jika dilihat dari analisa kelayakan pemasaran, bisnis Kedai Sinau masih dalam kategori
Total Bobot 4 24 32 10 layak. Namun hal penting yang harus diperhatikan adalah aspek ditribusi/ritel, dalam hal
Kelayakan Usaha = 70/20 ini berhubungan dengan kelemahan (omzet yang rendah). Dan kemampuan menambah
stok buku terkait dengan tersedainya modal kerja.
= 3,5
8
Aspek Pemasaran Kopi
Segmentasi | Kedai Sinau adalah menengah atas.
Target Konsumen | Penikmat kopi
Pemosisian | Sebagai tempat pertemuan penikmat buku dan kopi yang mencari kualitas.
Permintaan | Pesanan akan kopi spesial (khas Nusantara) semakin meningkat dan gejala kopi dan kehidupan di kafe seabgai gaya hidup urban juga
meningkat.
Penawaran | Beberapa vendor kopi bersaing untuk menawarkan cita rasa kopi terbaik, namun dalam beberapa hal, seperti dalam masalah pengeringan dan
roasting beberapa vendor kopi memiliki kelemahan.

Analisa Kelayakan Pemasaran

Tabel : Kelayakan Pemasaran Kopi


Keterangan:
Kriterian Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan
SL L S K SK
berskala 1 – 5.
1 Personalia   Sangat lemah (SL): 1
2 Pesaing  Lemah (L): 2
3 Konsumen  Sedang (S): 3
Kuat (K): 4
4 Teknologi 
Sangat kuat (SK): 5
5 Trend 
6 Armada Pemasaran  Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval
7 Harga  Jumlah Kelas
=5–1
8 Promosi  5
9 Distribusi/Ritel  = 0,8
10 Produk dan lini produk 
 1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak
11 Mutu Produk
1,81 – 2,60 = Tidak layak
12 Peraturan Pemerintah  2,61 – 3,40 = Sedang
13 Lingkungan Bisnis  3,41 – 4,20 = Layak
14 Ketersediaan bahan baku  4,21 – 5,00 = Sangat layak
15 Rencana Pemasaran 
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan
16 Perawatan produk  rumus ;
17 Marjin Laba  Kelayakan usaha = Total bobot
18 Ketersediaan Modal  Jumlah aspek yang dinilai
= 66/20
19 Pangsa Pasar 
= 3,3
20 Manajemen Pemasaran  Jika dilihat dari analisa kelayakan pemasaran, bisnis kopi di Kedai Sinau masih belum bisa
Total Bobot 8 21 32 5 diandalkan untuk kondisi sekarang, hal ini terutama dalam permasalahan personalia
Kelayakan Usaha = 66/20 (barista) dan menu. Disamping itu Kedai Sinau belum memiliki mesin pembuat kopi yang
dapat menambah nilai jual produk dan menjaga cita rasa kopi.
= 3,3
9
Analisis Persaingan

Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha ritel buku dan kefe, Kedai Sinau menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan
cara:
1. Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada faktor persaingannya, semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian
yang digunakan adalah skala 1 – 5.
2. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing – masing factor. Semakin penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang
digunakan adalah skala 1 – 5.

Kedai Sinau membagi pesaing dalam kategori kedai buku loak/tradisional, kedai sejenis (alternatif), toko buku Kampus.

Tabel : Analisis Persaingan Usaha

Kedai Toko Buku Kedai


Faktor Kios Loak Jika dilihat dari analisis persaingan usaha, maka Kedai Sinau
Sejenis Kampus Sinau
Persaingan memiliki keunggulan kompetitif pada jasa khusus dan pelayanan.
A B AxB A B AxB A B AxB A B AxB
Jasa khusus yang dimaksud terutama pada pemesanan buku,
Harga 4 5 20 3 5 15 3 5 15 4 5 20 sedangkan pelayanan menyangkut aspek-aspek pendekatan
Kualitas 3 5 20 4 5 20 4 5 20 4 5 20 yang personal ke konsumen.
Promosi 3 3 9 3 5 15 3 3 9 3 5 15
Jasa Khusus 3 2 6 3 4 12 3 3 9 4 4 16 Kondisi sekarang kekurangan Kedai Sinau terletak pada aspek
Pelayanan 3 4 12 3 4 12 3 3 9 4 5 20 lokasi usaha, dimana lokasi Kedai Sinau sekarang terletak pada
Suasana 3 2 6 3 5 15 3 5 15 3 5 15 jalan satu arah, dengan kecenderungan kendaraan melaju
Lokasi 4 5 20 3 5 20 5 5 25 2 5 10 dengan cepat.
Kekuatan Relatif 93 109 102 116
Pada aspek suasana, Kedai Sinau dengan toko buku sejenis
menyuguhkan suasana yang sama, yaitu intim dengan
pelanggan.
Program Pemasaran
Dari sisi analisis persaingan, maka Kedai Sinau dengan pesaingnya
Program pemasaran yang akan dilakukan meliputi: Tingkat Pelayanan, dalam pesan (asumsi produk yang dijual dan skala usaha memiliki kemiripan)
cetak dan pemesanan buku menjadi ujung tombak pelayanan kami, usaha yang
maka pesaing terbesar Kedai Sinau adalah Kedai Alternatif
perlu dilakukan adalah mempercepat waktu pemesanan. Sedangkan Strategi
Penetapan Harga dilakukan dengan menyadarkan konsumen bahwa buku bernilai (sejenis) untuk kasus Malang. Sedangkan untuk kasus Bogor adalah
karena isi dan pengaruh buku tersebut dalam menginsipirasi sebanyak mungkin orang Toko Buku Kampus atau Toko Buku mapan seperti Gramedia. Untuk
(sehingga buku-buku berkualitas tidak dilihat dari tahun terbitnya saja, namun dari kasus Jakarta pesaing terbesar adalah Pasar Buku Loak.
penulis, kelangkaan, dan banyaknya orang yang merujuk buku tersebut). Harga
ditetapkan secara moderat dengan asumsi pasar menerima dan dapat diperluas Ada pasar yang tidak dimasukkan dalam analisis persaingan
dengan harga yang ditetapkan. Kegiatan Promosi dilakukan dengan kerjasama
usaha, yaitu pasar buku on line (on line bookstore). Beberapa
melalui kegiatan kampus/komunitas, buletin/media promosi cetak lainnya, situs maya,
pameran. Distribusi, dilakukan lewat jaringan Kedai Sinau sendir, termasuk di dalmnya penerbit dan toko buku, sekarang juga memiliki toko virtual.
rencana untuk membuat gerai (booth) di toko-toko non buku. Sedangkan Kedai Sinau masih menggarap pasar konvensional
(yang tidak terbiasa bertransaksi lewat internet).

10
Aspek Operasional dan Teknis Bangunan dan Tata letak bangunan

Bangunan yang digunakan setidaknya memenuhi kebutuhan


Pengembangan Usaha
pengembangan. Untuk pengembangan ke arah pameran/eksibisi
Evaluasi Lokasi
senirupa wilayah Bogor menjadi prioritas karena pasar yag besar dan
JIka dilihat dari aspek pemasaran dan persaingan usaha, maka kelemahan belum ada layanan sejenis yang diberikan sebuah usaha dengan basis
yang harus diperbaiki adalah pemilihan lokasi. Pilihan untuk merelokasi tepat
komunitas.
usaha ke tempat di sekitar lokasi Kampus (dimana terjadi aglomerasi usaha
toko buku) atau di tempat strategis, yang terjangkau dan terlihat dari dua Jadwal Pelaksanaan
arah kendaraan merupakan pilihan yang dimilki Kedai Sinau.
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sarana dan Prasarana
1 Menyusun
rencana usaha 5 ✪
Sarana yang digunakan untuk menunjang pemasaran adalah membuka toko tahun
online dan membeli mesin kopi, baik untuk pembuatan maupun untuk 2 Survei tempat ✪
roasting. Untuk akuntabilitas laporan keuangan di tiap cabang Kedai Sinau 3 Mencari mitra ✪
4 Survei peralatan ✪
akan membuat software khusus penjualan. 5 Renovasi ✪
6 Rekrutmen
Prasarana yang digunakan adalah ruang yang sesuai dengan ✪
tenaga kerja
pengembangan usaha dan perangkat server baik yang berada di Kedai 7 Launching

Sinau maupun yang ada di dunia maya. tempat
8 Uji coba produk ✪
Bahan dasar 9 Pemasaran dan
✪ ✪ ✪
promosi agresif
10 Pameran buku
Bahan dasar dalam ritel buku adalah buku-buku dari penerbit langsung ✪ ✪ ✪ ✪ ✪ ✪
tematik
dengan sistem kredit retur. Sedangkan untuk kopi Kedai Sinau mencari kopi 11 Pameran
✪ ✪ ✪
senirupa
terbaik dari Nusantara. Khusus untuk kopi Luwak, Kedai Sinau memilki
12 Operasional
✪ ✪ ✪ ✪ ✪ ✪ ✪ ✪ ✪
kemitraan dengan petani. normal

Asumsi
Tenaga Ahli
Grace period dalam pengembangan usaha adalah 2 (dua) bulan.
Tenaga ahli untuk kebutuhan pemasaran buku diambil dari Kedai Sinau Selama masa grace period Kedai Sinau melakukan aktivitasnya di
Kedai Buku lama.
sendiri, sedangkan untuk kopi Kedai Sinau akan mencari tenaga ahli atau
Promosi agresif dilakukanterutama untuk menarik pelanggan baru dan
mendidik staf yag ada untuk mmmahami lebih dalam menu kopi. Sedangkan
memperkenalkan produk baru. Promosi agresif dilakukan terutama
untuk tenaga kuratorial, Kedai Sinau akan diambil dari komunitas yang selama dengan kerjasama dengan pihak lain, termasuk kerjasama untuk
melakukan bedah buku.
ini bergiat di Kedai Sinau.
Operasional normal adalah operasional dimana promosi telah
dilakukan satu bulan, dan target pengunjung telah sesuai dengan
rencana.
11
Organ (Komunitas Sinau)
Rencana Pengorganisasian Usaha
Proses Operasi Usaha
Proses operasi usaha untuk masing-masing kedai dilakukan dengan
mengangkat satu kepala toko, merangkap staf akunting, satu barista
Widhyanto Muttaqien, Kurator (coffe maker) dan dua pelayan. Pelayan juga difungsikan untuk
menyiapkan makanan. Sedangkan pemilik sekaligus koordinator
Tertarik untuk mengembangkan metode pendidikan diposisikan sebagai orang yang berkeliling untuk mencari sumber-
pembebasan, aktif di kegiatan perpustakaan komunitas, sumber kopi dan kerjasama dengan pihak ketiga.

pendiri dan pemilik Kedai Sinau. Karyanya diterbitkan


Dampak Lingkungan
dalam antologi penerbit Dewan Kesenian Jakarta.
Secara teknis, operasional Kedai Sinau tidak memberikan dampak
lingkungan yang berarti bagi ketertiban, kenyamanan (seperti bising,
Wildan Musa, Artis polusi air atau udara). Sebaliknya ampas kopi dapat digunakan
Karyanya menghiasi sejumlah jurnal seni di Indonesia. kembali sebagai pupuk organik dan ampas kertas dapat digunakan
Kompetensi pada penulisan kreatif, seni teater. Aktivitas kembali sebagai bahan dasar kriya atau kantog buku.
sosial sekarang di gerakan buruh seputar Jabodetabek.

Jibal Windiaz, Artis


Bergerak di kesenian sejak anak-anak, aktif di berbagai
sanggar di kota Bogor, Jakarta, Tangerang. Kompetensi di
seni gerak, tari, pantomim, dan teater. Aktivitas sosial
sekarang sebagai koordinator kampanye Komunitas Kretek

David Tobing, Artis


Esais dan kritikus seni, kompetensi pada penulisan kreatif.
Aktif di komunitas Sinau sebagai kurator buku dan Stasiun
Ayat-ayat, sebuah pamflet berisi esei,prosa, dan puisi mini
tematik.

12
Bedah dan peluncuran buku Program
Bedah buku adalah kegiatan rutin kedai Sinau,
dipresentasikan baik oleh penulis, dosen, aktivis sosial dan
artis/budayawan. Peluncuran buku merupakan kegiatan
yang menjadi layanan Kedai Sinau, bekerjasama dengan

Pameran ini diharapkan dapat berlangsung untuk


Pameran Senirupa
memenuhi penawaran yang tidak bisa diberikan oleh
galeri senirupa yang mapan.

Workshop Penulisan dan Seni


Workshop seni untuk anak ini merupakan program baru Kedai

untuk Anak
Sinau. Diisi dengan artis dari komunitas Sinau. Tujuan memberikan
ruang belajar untuk anak di Bogor. Dalam workshop ini
digunakan media daur ulang dan pakai ulang.

Merupakan perluasan dari kegiatan yang selama ini sudah Temu Hobiis
dilakukan di Malang, seperti hobi kriya boneka, komik,
tattoo, sepeda,dll.

Merupakan aktivitas baca dan penulisan kreatif. Aktivitas Klub baca tulis
yang sudah ada sebelumnya adalah pertemuan penggemar
karya Pramoedya Ananta Toer dan Karl May.

13
Kedai Sinau membuka diri untuk bekerjasama
Kerjasama
dengan siapapun. Baik dalam penjualan buku
(pembuatan outlet dan even di kampus) maupun
pada kegiatan-kegiatan yang dijadikan program
kerja selama 2011.

14
15

You might also like