You are on page 1of 23

MODUL

PETUNJUK PRAKTIKUM IPA TERPADU IPA SMP


Untuk Kelas VII Semester 2

Modul ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah Pengelolaan & Teknologi Laboratorium

Dosen
Ir. Ekosari R.

Disusun oleh

KORNELIA HEDIKA 09312244040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya tugas membuat Modul Petunjuk Praktikum IPA Terpadu SMP.

Petunjuk praktikum IPA terpadu ini diperuntukkan bagi siswa kelas VII Semester 2 yang
berisi panduan – panduan dalam melakukan kegiatan praktikum . harapannya dengan adanya
modul petunjuk praktikum ini siswa tidak menemui kesulitan dalam melaksanakan kegiatan
praktikum IPA Terpadu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Modul Petunjuk
Praktikum ini. Oleh karenanya besar harapan penyusun kepada para pembaca agar memberikan
saran dan kritik yang membangun.

Yogyakarta, 12 Januari 2011

Penyusun

Kornelia Hedika
TATA TERTIB PRAKTIKUM

Peraturan Umum di Dalam Laboratorium :

1. Jangan memasuki laboratorium tanpa izin guru.


2. Jakan makan atau minum di dalam laboratorium.
3. Jangan berlari-lari di dalam laboratorium.
4. Jangan melakukan percobaan apapun tanpa izin guru.
5. Biarkan pintu dan jendela laboratorium terbuka, kecuali ada perintah lain dari guru.
6. Jangan merusak peralatan elektrinik atau alat lain di dalam laboratorium.
7. Baca semua petunjuk secara hati-hati.
8. Jangan menghirup gas apapun terlalu dalam.
9. Jangan merasakan bahan kimia apapun kecuali ada izin dari guru.
10. Gunakan peralatan secara benar dan hati – hati
11. Cuci peralatan yang telah digunakan. Jangan membuang bahan – bahan padat ke dalam
wastafel. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
12. Cuci tangan setelah percobaan selesai
13. Lebih baik gunakan pakaian laboratorium saat bekerja di dalam laboratorium.

Peraturan Khusus dalam Melakukan Percobaan:

1. Selalu gunakan kacamata pengaman sebelum memulai memanaskan atau mencampur


bahan kimia.

2. Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi ke arah kalian atau orang lain ketika
memanaskan bahan kimia.

3. Jangan menghirup gas atau bahan kimia secara langsung, kecuali ada perintah dari guru.

4. Jangan menempatkan bahan kimia yang mudah terbakar di dekat api dan jangan
memanaskannya secara langsung.

5. Baca keterangan yang ada pada kemasan bahan kimia.

6. Jika badan kalian terkena suatu bahan kimia, segera cuci dengan air mengalir, kemudian
lapor ke guru.
7. Jangan mengembalikan bahan kimia yang telah dipakai ke dalam wadah atau botolnya
karena akan mengontaminasi.

Berikut merupakan table ikon yang perlu diperhatikan di laboratorium.

Ikon Keterangan

Bahan berbahaya karena mengandung unsur radiasi sehingga


membutuhkan perlengkapan anti radiasi untuk menggunakannya.

Bahan beracun, tidak boleh dimakan. Jika termakan minumlah air


putih banyak-banyak atau dimuntahkan kalau mungkin. Segeralah
dibawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Bahan berbahaya untuk lingkungan. Pembilasan harus sesuai


dengan standar ramah lingkungan yaitu dengan menetralkan pH-
nya dan mengencerkannya.

Bahan mudah terbakar. Jauhkan dari api dan panas yang berlebih.

Bahan bersifat korosif, menyebabkan luka jika mengenai kulit dan


merusak pakaian. Pergunakan sarung tangan khusus ketika
menggunakannya.
Biohazard. Bahan bertanda ini sangat berbahaya karena merupakan
mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit jika terpapar di
udara. Gunakan pakaian standar internasional ketika menggunakan
bahan ini dan tempatkan pada kabinet khusus.
GERAK

Tujuan : 1. Mengamati Gerak Lurus Beraturan (GLB).

2. mengamati gerak lurus dipercepat beraturan.

3. mengamati gerak lurus diperlambat beraturan.

Dasar Teori

Benda dapat bergerak melalui lintasan yang lurus maupun lintasan yang tidak lurus.
Gerak melalui lintasan yang lurus disebut gerak lurus. Contoh gerak lurus adalah mobil yang
sedang melaju di jalan yang mendatar dan lurus. Contoh benda yang bergerak tidak lurus adalah
gerakan dedaunan yang tertiup angin.

Gerak dengan kelajuan yang tidak tetap disebut gerak tidak beraturan. Gerak dengan
kelajuan yang selalu tetap disebut gerak beraturan. Benda yang melakukan gerak beraturan dan
lintasannya berupa garis lurus dikatakan benda itu melakukan gerak lurus beraturan (GLB).

Jika benda melakukan GLB, untuk selang waktu yang sama jarak yang ditempuhnya juga
sama. Misalnya untuk 1 s pertama ditempuh jarak 5 m, untuk 1 s kedua juga ditempuh jarak 5 m
demikian seterusnya. Gerak lurus tidak beraturan tidak demikian. Untuk selang waktu yang sama
jarak yang ditempuh tidak sama. Misalnya untuk 1 s pertama ditempuh jarak 5 m, untuk 1 s
kedua ditempuh jarak 7 m, untuk 1 s ketiga ditempuh jarak 10 m demikian seterusnya.

Alat & Bahan :

1. Pewaktu ketik

2. Sebuah mobil mainan

3. Papan sepanjang 1 m

4. Sebuah balok kayu setebal 10 cm.

Langkah Kerja :

Gerak Lurus Beraturan (GLB) :

1. Hubungkan mobil mainan dengan pita pewaktu ketik.

2. Nyalakan pewaktu ketik. Bersamaan dengan itu, tariklah mobil mainan hingga bergerak
dengan kelajuan tetap.
3. Perhatikan tanda – tanda hitam yang dibuat oleh pewaktu ketik pada pita. Ukur jarak
antara dua tanda yang berurutan. Samakah hasilnya?

4. Potong pita sehingga setiap bagiannya memuat 5 tanda. Jajarkan potongan – potongan
pita tersebut. Samakah tingginya?

5. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?

Gerak Lurus Dipercepat Beraturan :

1. Ganjal salah satu ujung papan dengan balok kayu sehingga papan menjadi miring.

2. Hubungkan mobil mainan dengan pita pewaktu ketik, kemudian letakkan di bagian yang
lebih tinggi.

3. Bersamaan waktu dengan menyalakan peaktu ketik, lepaskan mobil mainan hingga
bergerak turun.

4. Perhatikan tanda – tanda hitam yang dibuat oleh pewaktu ketik pada pita. Ukur jatak
antara dua tanda yang berurutan. Samakah hasilnya?

5. Potong pita hingga setiap bagiannya memuat 5 tanda. Jajarkan potongan – potongan pita
tersebut. Samakah tingginya?

Gerak Lurus Diperlambat Beraturan :

1. Ganjal salah satu ujung papan dengan balok kayu sehingga papan menjadi miring.

2. Hubungkan mobil mainan dengan pita pewaktu ketik, kemudian letakkan di bagian yang
lebih rendah.

3. Gerakkan mobil mainan dengan sekali dorong sehingga mobil mendaki papan.

4. Ketika mobil berjalan rekam menggunakan pewaktu ketik. Lama – kelamaan mobil akan
berhenti.

5. Jika mobil sudah berhenti, tahan hingga tidak bergerak menuruni papan.

6. Lakukan langkah – langkah seperti langkah 4 dan 5 pada gerak lurus dipercepat
beraturan.

PENGAMATAN GEJALA ALAM


I. Mengamati Objek dengan Mikroskop

Tujuan : Mengamati objek dengan menggunakan mikroskop

Dasar Teori

Mikroskop cahaya menggunakan 2 buah lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Mikroskop cahaya dapat memperbesar objek sampai 1000x, bahkan 2000x ukuran objek asli.
Pada umumnya mikroskop cahaya memiliki 3 lensa objektif. Tiga lensa tersebut dibedakan untuk
perbesaran lemah, sedang, dan kuat.

Perbesaran gambar dapat dihitung dengan cara mengalikan perbesaran lensa objektif
dengan perbesaran lensa okuler. Sebagai contoh, perbesaran lensa objektif 10x dan lensa okuler
10x maka perbesaran totalnya adalah 100x.

Berikut adalah cara menggunakan mikroskop ;

1. meletakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan


mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di
hadapan pemakai

 
2. memutar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah
berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai
bunyi klik pada revolver

 
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya
masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat
(lapang pandang).

 
4. menempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat
dan menjepitnya dengan penjepit obyek/benda

 
5. mengatur fokus untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa
okuler. Untuk mempertajam maka memutar pemutar halus

 
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesar dengan cara mengganti lensa obyektif dengan ukuran
dari 10 X, 40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga
bunyi klik.

7. Setelah selesai menggunakan, mikroskop


dibersihkan dan disimpan pada tempat
yang tidak lembab.

Gambar bagian – bagian mikroskop dapat


dilihat pada gambar disamping.
Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2. Gelas benda

3. Kaca penutup

4. Benda atau makhluk hidup kecil, misalnya rambut, semut atau potongan gabus

Langkah Kerja :

1. Atur cermin dan focus sehingga diperoleh lingkaran terang.

2. Letakkan suatu objek kecil di atas gelas benda. Tutup dengan kaca penutup. Letakkan
pada meja objek dan jepit dengan penjepit gelas benda.

3. Atur perbesaran. Mulailah dengan perbesaran yang paling lemah.

4. Atur pengatur focus sehingga tampak benda yang diamati. Cobalah lakukan pengamatan
dengan perbesaran sedang dan kuat. Perhatikan, pada saat mengatur focus jangan sampai
lensa objektif menekan gelas benda. Kalian dapat memecahkan gelas benda, bahkan lensa
itu sendiri.

Pertanyaan :

Kesulitan apa yang kalian temukan dalam penggunaan dan pengamatan dengan
mikroskop?

II. Membuat Sayatan Melintang dan Membujur

Tujuan : Membuat sayatan melintang dan membujur serta membuat preparat segar.

Dasar Teori

Sayatan merupakan irisan suatu objek biologi dengan arah tertentu. Tujan membuat
sayatan melintang dan membujur yaitu untuk melihat anatomi suatu objek biologi dari berbagai
bidang pandang. Sayatan objek boilogi tersebut digunakan untuk pengamtan di bawah
mikroskop.

Alat dan Bahan :

1. Pisau atau silet yang tajam 5. Gelas benda (object glass)

2. Pinset 6. Gelas penutup (cover glass)

3. Cawan kecil berisi air 7. Batang yang muda dan tidak


berkayu
4. Mikroskop

Langkah Kerja :

1. Siapkan batang muda dengan panjang kira – kira 6 cm.

2. Ambil batang paskan dengan jari telunjuk dan sejajar dengan mata. Sayat ke arah dalam
secara hati – hati dan setipis mungkin dengan silet tajam ke arah dalam. Hati – hati!

3. Masukkan sayatan – sayatan tersebut ke dalam air.

4. Ambil sayatan – sayatan yang terbaik dan tipis. Gunakan pinset untuk mengambil sayatan
tersebut. Letakkan di atas gelas benda.

5. Tutup dengan kaca penutup. Hati – hati jangan sampai ada gelembung udara di dalam
kaca penutup.

6. Amati di bawah mikroskop. Mulai dari perbesaran lemah, sedang dan kuat.

7. Gambar hasil pengamtan kalian.

8. Ulangi langkah – langkah di atas untuk sayatan membujur. Bandingkan antara sayatan
melintang dan membujur.

Membuat Preparat Segar.

Alat dan Bahan

1. Mikroskop 4. Gelas benda

2. Pipet tetes 5. Gelas penutup

3. Botol bekas kopi atau selai

Langkah Kerja :
1. Ambil air kolam yang ada di sekitar rumah atau sekolah kalian. Tempatkan ke dalam
botol bekas kopi. Tutup dengan plastic yang dilubangi atau lubangi tutup botol kopi
tersebut.

2. Ambil air kolam dengan pipet tetes. Teteskan di atas gelas benda.

3. Amati makhluk hidup yang ada di air kolam di bawah mikroskop. Amati juga
gerakannya.

4. Gambar hasil pengamatan kalian.

Pertanyaan :

1. Apa saja yang kalian temukan? Tumbuhan, hewan, ataukah kedua – duanya?

2. Mengapa gelas benda yang digunakan sebagai penutup harus disangga?

3. Menurut kalian, mengapa diperlukan preparat segar? Sebutkan beberapa objek yang perlu
tetap segar ketika diamati dengan mikroskop!

CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP

Tujuan : menentukan cirri – cirri makhluk hidup berdasarkan pengamatan.

Dasar Teori

Semua makhluk hidup memiliki persamaan cirri – cirri yang dapat membedakannya
dengan benda tak hidup. Cirri – cirri makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, memerlukan
makanan, tumbuh dan berkembang biak, peka terhadap rangsangan, dan mengeluarkan zat sisa,
sedangkan benda tak hidup tidak memiliki cirri – cirri tersebut. Contoh makhluk hidup adalah
manusia, hewan dan tumbuhan.

Bernapas atau respirasi adalah proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses
pembakaran bahan makanan di dalam tubuh. Proses pembakaran makanan tersebut akan
menghasilkan energy atau tenaga. Gerak berpindah tempat dapat diamati seperti pada gerak
manusia dan hewan. Tumbuhan bergerak ketika tumbuh, misalnya gerak membukanya kelopak
bunga ketika mekar.

Pada pertumbuhan terjadi penambahan ukuran tubuh makhluk hidup. Artinya dari ukuran
tubuh yang semula kecil menjadi lebih besar. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya
penambahan jumlah sel dan ukuran sel yang membangun tubuh makhluk hidup. Semua makhluk
hidup juga berkembang biak. Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk
hidup untuk menghasilkan keturunan. Tujuan makhluk hidup berreproduksi adalah untuk
mempertahankankelangsungan hidup jenisnya. Sedangkan kemampuan makhluk hidup untuk
menanggapi suatu rangasangan disebut iritabilita.

Alat dan Bahan :

1. Sediakan makhluk hidup antara lain : jamur yang tumbuh pada roti, biji yang sedang
berkecambah, daun pada pohon yang masih hidup, tanaman berbunga, cacing tanah,
belatung, ikan, katak, diri kalian sendiri.

2. Amati makhluk hidup tersebut. Tuliskan cirri – cirri makhluk hidup yang dapat kalian
amati. Jangan menuliskan cirri – cirri makhluk hidup yang tidak dapat kalian amati.

Pertanyaan :

Dapatkah kalian menemukan bagaimana cara untuk mengetahuai cirri – cirri makhluk
hidup pada suatu makhluk hidup yang tidak dapat kalian amati? Jelaskan!

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Tujuan : mengelompokkan serangga berdasarkan bentuk luar tubuhnya sebagai dasar klasifikasi.

Dasar Teori

Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah – milah dan mengelompokkan
makhluk hidup menjadi golongan – golongan atau unit – unit tertentu. Tujuan klasifikasi
makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan dan mempelajari
makhluk hidup.

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan cirri – cirri yang
dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Bermacam – macam
cara dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup.
Berdasarkan ukuran tubuhnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu dan semak

Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang


hidup di lngkungan kering (xerofit), lingkungan air ( hidrofit), dan lingkungan lembab (higrofit).

Berdasarkan manfaatnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat – obatan, tanaman


sandang, tanaman hias, tanaman pangan dsb.

Berdasarkan jenis makanannya, hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging


(karnivora),pemakan tumbuhan (herbivore) dan hewan pemakan tumbuhan serta hewan
(omnivore).

Alat dan Bahan :

1. Cawan petri

2. Pinset

3. Kloroform

4. Kaca pembesar

5. Toples bening berpenutup

6. Belalang, kumbang, kupu – kupu, capung, udah, semut, lalat, laba – laba, kaki seribu, dan
lebah

Langkah Kerja :

1. Matikan hewan yang hendak diamati dengan kapas yang dibasahi kloroform. Caranya
adalah dengan memasukkan hewan ke dalam toples, beri kapas yang telah dibasahi
dengan kloroform, kemudian tutuplah toples. Biarkan sampai hewan tersebut mati.

2. Letakkan hewan yang akan diamati pada cawan petri. Gunakan pinset untuk memegang
hewan dan gunakan pinset untuk memegang hewan dan gunakan kaca pembesar selama
pengamatan supaya seluruh bagian tubuh hewan mudah dilihat.

3. Dengan menggunakan kaca pembesar, amatilah bagian tubuh (memiliki kepala, dada,
dan perut, atau kepala dan dada bersatu), jumlah kaki ( 6 buah, 8 buah atau lebih dari 8
buah) serta sayap (ada atau tidak ada)

4. Catatlah hasil pengamatan ke dalam table

Table Pengamatan

hewan Bagian tubuh Jumlah kaki sayap


belalang Kepala 6 buah ada

Dada

perut

Pertanyaan :

1. Bagaimana cirri – cirri hewan yang kalian amati?

2. Dari semua hewan yang diamati. Apakah ada yang memiliki cirri-ciri sama?
Kelompokkan hewan yang memiliki cirri – cirri sama!

KEBERAGAMAN PADA SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN

I. Mengamati Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Tujuan : 1. Mengetahui bagian – bagian sel hewan dan sel tumbuhan

2. Mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

Dasar Teori

Tubuh makhluk hidup tersusun atas sel. Makhluk hidup bersel satu disebut makhluk
hidup uniseluler. Makhluk hidup bersel banyak disebut makhluk hidup multiseluler. Pada
umumnya sel terdiri atas membrane sel, sitoplasma, dan inti sel (nucleus). Dalam sitoplasma
terdapat organel – organel sel. Di dalam inti sel terdapat nukleoplasma dan anak inti sel.
Membrane sel merupakan bagian luar sel yang melindungi isi sel. Membrane sel
berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat dari dank e dalam sel. Membrane sel bersifat
semipermeabel. Artinya dapat dilalui oleh air dan zat – zat tertentu yang terlarut. Membrane sel
pada tumbuhan diselaputi dinding sel, sedangkan pada sel hewan tidak.

Sitoplasma merupakan cairan kental (plasma) yang berada di antara membrane sel dan
inti sel. Di dalam sitoplasma terdapat vakuola (rongga sel) dan organel – organel sel. Sel
tumbuhan memiliki vakuola sel yang lebih besar daripada vakuola sel hewan. Pada hewan
multiseluler, vakuola jarang ditemukan. Organel sel dalam sitoplasma antaralain motikondria,
badan Golgi, ribosom, dan reticulum endoplasma. Di dalam inti sel terdapat kromosom yang
mengandung gen. gen berperan sebagai pembawa sifat yang dapat diturunkan.

Mengamati Sel Hewan

Alat dan Bahan :

1. Sendok kecil
2. Gelas benda
3. Gelas penutup
4. Pipet
5. Mikroskop
6. Metilen biru

Langkah Kerja :

1. Koreklah dinding pipi bagian dalam secara hati – hati menggunakan sendok kecil.
2. Oleskan materi pada sendok kecil di bagian tengah permukaan gelas benda.
3. Tambahkan 2 tetes metilen biru pada olesan tersebut. Metilen biru ini berfungsi untuk
mewarnai preparat agar lebih mudah diamati.
4. Tutuplah gelas benda dengan gelas penutup secara hati – hati. Usahakan agar tidak ada
gelembung udara pada preparat.
5. Amatilah preparat di bawah mikroskop, mulai dari perbesarkan lemah kemudian
meningkat ke perbesaran kuat.
6. Gambar hasil pengamatan kalian.

Mengamati Sel Tumbuhan

Alat dan Bahan :

1. Gunting 6. Pisau silet


2. Pinset 7. Mikroskop
3. Gelas benda 8. Bawang merah
4. Gelas penutup 9. Larutan iodium
5. Pipet
Langkah Kerja :

1. Irislah bawang secara membujur.


2. Ambilah selapis irisan bawang merah.
3. Tariklah selapis tipis dari permukaan dalam bawang tersebut dengan menggunakan
pinset.
4. Dengan menggunakan gunting, potonglah lapisan tadi kurang lebih berukuran 5 x 5 cm.
5. Letakkan potongan tadi di atas gelas benda dan tambahkan 2 tetes larutan iodium.
6. Tutuplah preparat dengan gelas penutup. Usahakan jangan samapi ada gelembung udara
pada preparat.
7. Amatilah di bawah mikroskop.
8. Gambarlah hasil pengamatan kalian.

Catatlah hasil pengamtan kalian pada table pengamatan, bagian sel mana yang dimiliki
atau tidak dimliki oleh sel hewan dan sel tumbuhan. (Boleh membuka buku untuk menambah
informasi mengenai bagian – bagian sel. Mungkin kalian tidak dapat menemukan semua
organel sel pada saat pengamatan).

Table Pengamatan

Bagian sel Sel hewan Sel tumbuhan

Dinding sel

Membrane sel

Inti sel + +

Kloroplas

Vakuola

Badan Golgi

Reticulum endoplasma

Mitokondria

nukleolus

Keterangan :

+ = ada - = tidak ada

Pertanyaan :
1. Bagian sel atau organel sel manakah yang terdapat pada sel hewan?
2. Bagian sel atau organel sel manakah yang terdapat pada sel hewan?tumbuhan?
3. Mengapa tumbuhan dapat melakukan fotosintesis?
4. Mengapa sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap?

II. Mengamati Jaringan Tumbuhan

Tujuan : Mengenal jaringan – jaringan yang terdapat pada tumbuhan.

Dasar Teori

Pada tumbuhan terdapat jaringan meristem, jaringan epidermis (jaringan pelindung),


jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut. Jaringan
meristem merupakan jaringan muda, sedangkan empat jaringan lain merupakan jaringan dewasa.

Jaringan meristem terdiri dari sekelompok sel yang memiliki sifat selalu membelah diri.
Jaringan ini terdapat pada lembaga, ujung akar, batang, kuncup, cambium dan ujung akar.
Jaringan epidermis atau jaringan pelindung menutupi permukaan akar, batang dan daun. Fungsi
jaringan epidermis adalah melindungi jaringan lainnya.

Jaringan parenkim atau jaringan dasar tersebar di seluruh tumbuhan, baik pada akar,
batang, daun, biji, maupun pada buah. Pada daun terdapat dua macam jaringan parenkim yaitu
jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons). Sel – sel pada jaringan parenkim
daun banyak mengandung kloroplas.

Jaringan penyokong berfungsi sebagai penunjang berdirinya tumbuhan. Ada dua macam
yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim umunya terdapat pada tangkai daun.
Sedangkan sklerenkim umunya terdapat pada batang dan tulang daun. Jaringan pengangkut
terdiri dari xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem berfungsi mengangkut air
dan zat – zat hara dari akar ke daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Alat dan Bahan :

1. Gelas benda
2. Gelas penutup
3. Pisau silet
4. Pipet
5. Gabus
6. Mikroskop
7. Daun tumbuhan

Langkah Kerja :
1. Buat preparat dari potongan melintang daun dengan cara sebagai berikut. Potong bagian
tengah daun. Sayat gabus menjadi dua bagian, kemudian sisipkan potongan daun di
antara kedua gabus tersebut lalu diiris tipis.
2. Letakkan sayatan daun tersebut pada permukaan gelas benda dan tutup dengan gelas
penutup.
3. Amati preparat tersebut dengan menggunakan mikroskop. Pengamatan dimulai dengan
menggunakan perbesaran yang rendah, kemudian meningkat ke perbesaran yang kuat.
4. Gambar hasil pengamatan kalian dan beri keterangan bagian – bagian jaringannya.

KOMPONEN EKOSISTEM, PERAN & INTERAKSINYA

Tujuan :Memahami pengertian individu, populasi & komunitas dalam suatu ekosistem serta
mengetahui peranan makhluk hidup yang diamati dalam ekosistem.

Dasar Teori

Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan komponen abiotiknya dalam satu
kesatuan tempat hidup disebut ekosistem. Ekosistem tersusun atas satuan makhluk hidup yaitu
individu, populasi dan komunitas. Dalam ekosistem terdapat komponen biotic dan komponen
abiotik.

Komponen biotic ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup yang berada dalam suatu
ekosistem. Misalnya hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dalam
ekosistem komponen biotic dikelompokkan menjadi tiga, yaitu produsen (penghasil), konsumen
(pemakai) dan decomposer (pengurai). Komponen abiotik ekosistem terdiri dari semua benda tak
hidup yang ada di sekitar makhluk hidup. Misalnya air, tamah, udara, cahaya matahari, suhu dan
kelembaban.

Individu adalah makhluk hidup tunggal.sebagai contoh, seekor kambing, seekor burung,
seekor tikus, dan sebatang pohon. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati
suatu daerah tertentu. Sebagai contoh, sekumpulan harimau di padang rumput, dan beberapa ekor
ikan mujaer di kolam. Komunitas adalah seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di daerah
tertentu.

Alat dan Bahan :

1. Tali raffia atau tali lainnya


2. Meteran
3. Alat tulis
4. Makhluk hidup yang terdapat di tempat pengamatan

Langkah Kerja :

1. Ukurlah sebidang tanah seluas 1 m persegi di tempat yang akan diamati. Pasang batas
bidang tanah yang akan diamati dengan menggunakan tali yang dibentuk persegi
berukuran 1 m x 1 m, atau ukuran lainnya yang lebih luas.
2. Amatilah semua benda dan makhluk hidup yang terdapat dalam batas tali raffia.
3. Catatlah hasil pengamtan pada table pengamatan.

Table Pengamatan

Jenis makhluk hidup Peranan dalam ekosistem

Pertanyaan :

1. Ada berapa macam populasi yang menyusun komunitas dalam bidang yang kalian amati?
2. Adakah interaksi (hubungan timbl balik) antara makhluk hidup dalam bidang pengamatan
tersebut?
3. Adakah komponen abiotik pada bidang yang diamati tersebut?
4. Adakah yang bertindak sebagai produsen dalam bidang pengamatan tersebut?
5. Dapatkah sebidang tanah yang kalian amati itu disebut ekosistem? Jelaskan alasannya!

PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Tujuan : mengetahui pencemaran udara yang disebabkan oleh debu.

Dasar Teori

Pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat – zat atau komponen lain yang
merugikan ke dalam lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat terjadi akibat aktifitas manusia
atau secara alami. Sesuatu yang menyebabkan puolusi (pencemaran) disebut polutan. Polutan
dapat berupa bahan kimia, debu, makhluk hidup atau yang dihasilkan makhluk hidup, panas,
suara atau radiasi.
Berdasarkan sifat zat pencemar (polutan), pencemaran lingkungan dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok yaitu pencemaran kimiawi, fisik dan biologis. Pencemaran kimiawi
adalah pencemaran yang disebabkan zat – zat kimia. Pencemaran fisika adalah pencemaran yang
disebabkan oleh zat cair, padat, atau gas. Pencemaran biologis adalah pencemaran yang
disebabkanoleh berbagai macam mikroorganisme penyebab penyakit.

Berdasarkan lingkungan yang terkena pencemaran maka pencemaran lingkungan


dibedakan menjadi tiga yaitu pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah.

Alat dan Bahan :

1. Selotip
2. Gunting

Langkah Kerja :

1. Pergilah ke tepi jalan di sekolah. Carilah tempat yang kira – kira berdebu.
2. Gunting selotip masing – masing sepanjang delapan sentimeter. Tempelkan di tempat –
tempat yang dipilih. Misalnya di pagar, tiang listrik, dinding pinggir jalan atau dinding
pagar. Rekatkan selotip di tempat – tempat tersebut.
3. Cabut kembali selotip – selotip tersebut secara hati – hati
4. Isikan pengamatan yang diperoleh ke dalam table pengamatan.

Table Pengamatan

no Nama tempat Keadaan selotip (ada tidaknya debu)

1 Tiang listrik ++

Keterangan :

+ = sedikit debu

++ = banyak debu

+++ = sangat banyak debu

Pertanyaan :

1. Tempat mana yang paling banyak debunya?


2. Tempat mana yang belum begitu tercemar?
3. Menurut pendapat kalian, bagaimana cara mengurangi pencemaran udara yang
disebabkan oleh debu di daerah yang kalian amati?

You might also like