Professional Documents
Culture Documents
Psikologi Spiritualitas
Brant Cortwright
Baik di dalam tradisi spiritual
maupun psikologi modern
mencoba menjawab pertanyaan
mendasar: “Siapa Saya?”.
Jawaban tradisi spiritual adalah:
“Manusia spiritual, suatu soul”,
…sementara jawaban psikologi
modern adalah: “Suatu diri,
ego, suatu eksistensi
psikologis”.
Psikologi transpersonal adalah
upaya untuk mengambil kedua
jawaban tersebut bersama-
sama.
Ekslusif atau inklusif?
Menurut Rowan (2003)
Psikoterapi/Konseling
transpersonal bukanlah
sebuah mazhab dengan
identitas terpisah,
namun merupakan
suatu dimensi dari
semua
konseling/psikoterapi,
yang dapat diindahkan
atau diabaikan.
Ekslusif atau inklusif?
Psikoterapi transpersonal tidak
mengabaikan tujuan terapi tradisional,
namun sebenarnya menambahkannya
dengan tujuan seperti
mendisidentifikasikan atau
mentransendensikan proses-proses dalam
psikodinamika (Walsh & Vaughan, 1996)
Instrumental Otentik Transpersonal 1 Transpersonal 2
Mental ego Centaur Subtle Causal
Definisi Saya ditetapkan Saya tetapkan Saya ditetapkan Saya tidak
oleh orang lain siapa Saya oleh orang lain ditetapkan
Motivasi Kebutuhan Pilihan Mengijinkan Pasrah
Tujuan pribadi Penyesuaian Aktualisasi diri Berhubungan Penyatuan
Tujuan sosial Sosialisasi Pembebasan Perluasan Keselamatan
Proses Penyembuhan – Pengembangan Pembukaan – Pencerahan
membangun ego – perluasan ego reduksi ego
Budhisme Nirmanakaya Nirmanakaya Sambhagakaya Dharmakaya
Contoh terkenal Albert Ellis James Bugental Roberto Shankara
Assagioli
Ego Dominan Berubah Ringan Terbuka
Contoh cerita Erickson May of Wheel Naropa George Fox
Peran sebagai Dokter, analis Fasilitator Pemandu lanjut Pendeta, guru
penolong pertumbuhan
Pendekatan Tritmen rumah Primal Psikosintesis Mistis
yang mewakili sakit Integrasi Beberapa Jung- Budhisme
Kemoterapi Terapi Gestalt ian Raja yoga
Beberapa psi- Beberapa psi- Beberapa Taoisme
ana ana pagans Monastisisme
Direktif Psikodrama Transpersonal Da Avabhasa
Perilaku Pertemuan Dialog suara Mistisisme
Kognitif- terbuka Beberapa wicca Kris-ten
perilaku Terapi tubuh atau magic Sufi
Beberapa TA Beberapa TA Kaballah Mistis Dewi
Kerja krisis Berpusat pada Beberapa astro- Beberapa
REBT pribadi logi Yudaisme
Terapi ringkas Ko-konseling Beberapa tantra Advaita
Berbasis solusi Regresi Shamanisme Impersonal
Eksperiensial Proses inti
Fokus Individu dan Kelompok dan Komunitas Komunitas ideal
kelompok individu suportif
Nama yang Freud, Ellis, Maslow, Jung, Hilman, Eckhart, Shan-
mewakili Michenbaum, Rogers, Starhawk, kara, Dante,
Beck, Eysenck, Mahrer, Perls, Assagioli, Epstein, Rosen-
Skinner, Searles, Laing, Gordon-Brown, baum, Ram
Lazarus, Moreno, Watkins, Dass, Almaas,
Watzlawick, Winnicott, Houston, Bolen, Lao Tzu, Fox,
Wessler, Haley, Lomas. Grof, Boorstein, Branzier,
Erickson, Bugental, Whitmore, Sheng-Yen,
Linehan, Ivey, Hycner, Bohart, Field, Mindell,
Egan, Satir, Bozart Fukuyama, al-Ghazali,
Maguire Maharishi,
Institusi Untung- Kepercayaan Cara utama Tidak
untungan untuk berpikir dibutuhkan
Compassion Subyek lelah Kepercayaan Berair Konstan, kokoh
Kondisi inti Berat untuk me- Kepercayaan Gaya lebih Tidak
nahan dalam dibutuhkan
Metode Kualitatif, kuan- Kolaboratif, pe- Transformatif, Tidak ada
penelitian titatif nelitian mindful
tindakan
Mengapa meditasi
Dalam meditasi, persepsi
seseorang dilatih untuk
mengamati isi mental dan
bukannya mencoba untuk
merubahnya.
Sebagai tambahan, dalam
mengamati isi mental
seseorang juga dapat
mengarahkannya untuk
mendisidentifikasikannya,
suatu proses dengan
eksplorasi tidak hanya
bertanya Siapa Saya? Namun
juga Seperti apa Saya?
Contoh
Jon Kabbat-Zinn
Mahareshi
Maresh Yogi
Proses Kesadaran
Perasaan (Astin dalam La Torre, 2000;
Kutz, Borysenko, & Benson dalam La
Torre, 2000), kebiasaan (Kutz,
Borysenko, & Benson dalam La Torre,
Resistensi (Dwoskin, 2000), fantasi, pikiran-pikiran
2005), penilaian (Kabat- primitif, regresi (Epstein & Lieff,
Zinn, 2003; Riskin, 2004; 1986), bayangan (Wilber, 1986).
Grossman, Niemann,
Schmidt & Walach, 2004;
Proses Letting go
Shapiro, Astin, Bishop & Identifikasi ulang (Davidson dalam
Cordova, 2005; Toneatto, Ellison, 2006), merasakan (Epstein,
Vettese & Nguyen, 2007): 1998; Damasio, 1999), menerima
menganalisa, merubah, (Shepherd, 2007), melepaskan
menghindar (Epstein, (Epstein, 1998; Elkins, 1999; Kutz dkk.
1998). dalam La Torre, 2000; Ellison, 2006;
Shepherd, 2007).
Proses Kesadaran
Perasaan (Astin dalam La Torre, 2000;
Kutz, Borysenko, & Benson dalam La
Torre, 2000), kebiasaan (Kutz,
Borysenko, & Benson dalam La Torre,
Resistensi (Dwoskin, 2000), fantasi, pikiran-pikiran
2005), penilaian (Kabat- primitif, regresi (Epstein & Lieff,
Zinn, 2003; Riskin, 2004; 1986), bayangan (Wilber, 1986).
Grossman, Niemann,
Schmidt & Walach, 2004;
Proses Letting go
Shapiro, Astin, Bishop & Identifikasi ulang (Davidson dalam
Cordova, 2005; Toneatto, Ellison, 2006), merasakan (Epstein,
Vettese & Nguyen, 2007): 1998; Damasio, 1999), menerima
menganalisa, merubah, (Shepherd, 2007), melepaskan
menghindar (Epstein, (Epstein, 1998; Elkins, 1999; Kutz dkk.
1998). dalam La Torre, 2000; Ellison, 2006;
Shepherd, 2007).
Ken Wilber
Ken Wilber (2002)
dalam bukunya
“Integral Psychology”
telah mengumpulkan
teknik-teknik terapi
bagi body, mind, soul
dan spirit yang
diambil dari Barat
maupun Timur,
modern maupun
tradisional, psikologi
maupun kearifan
budaya lokal.
Individual, Subjective, Individual, Objective,
Intentional Behavioral
Emotional:
BREATH – t’ai chi, yoga, bioenergetics, prana atau
enegi perasaan, qi gong.
SEX – tantri, self-transcending wholed-bodied
sexuality Physical:
Mental:
THERAPY – psikoterapi, terapi kognitif, shadow work
DIET – Atkins, Eades, Ornish;
VISION – visualisasi, afirmasi vitamin, hormon
Spiritual: STRUCTURAL – weightlifting,
PSYCHIC (shaman/yogi) – shamanic, nature aerobik, hiking, Rolfing, etc.
mysticism, beginning tantri
SUBTLE (saint) – deity misticism, yidam, berdoa
kontemplatif, advanced tantri Neurological:
CAUSAL (sage) – vipassana, self-inquiry, bare Pharmacological – beragam
attention, centering prayer, Witnessing, formless obat-obatan yang diperlukan
mysticism
NONDUAL (siddha) – Dzogchen, Mahamudra,
Shaivism, Zen, Eckhart, nondual mysticism, etc. Brain/Mind Machine – ASC
Cultural, Social,
intersubjective interobjective
Relationships – dengan teman, keluarga, sentient Systems – exercising
being in general; making relationship part of responsibilities to Gaia, nature,
one’s growth, decentering the self biosphere, & geoplitical
Community Service – kerja volunteer, homeless infrastructure at all levels
shelter, hospice, etc. Institutional – exercising
Morals – engaging, the intersubjetive world of the educational, political, and civic duties
Good, practicing compassion in relation to all to family, town, state, nation, world
sentient being
Latihan Mind
Psikoterapi
Terapi Psikologi
lainnya
↓
Urban &
Middle class
Banyak cara menjadi
sehat bagi body,
mind, soul dan spirit.
Akhirnya lalu muncul
pernyataan yang
cukup mengagetkan
lewat internet: ”The
Death of Psychology
and the Birth of the
Integral ”.
Beberapa contoh 1
Rowan (1993) menggunakan metode
spiritualitas berupa terapi-terapi
transpersonal, image work, meditasi,
dan doa.
Metzer (dalam Clark, 2004)
menggunakan teknik mendengarkan
klien dalam hal mimpi, mitologi, ide-ide,
dan pengalaman yang mengandung
suatu hubungan dengan alam semesta.
R D. Laing (dalam Clark, 2004)
menyarankan perlunya penggunaan
intuisi dan insight bagi terapis sebagai
respons bagi klien untuk
mengembangkan pertumbuhan
personal, interpersonal, dan spiritual.
Beberapa contoh 2
Boorstein (2000) menggunakan teknik meditasi,
psychedelics, biblioterapi spiritual, LSD (jika
dilegalkan), hipnosis terhadap kehidupan di masa
lalu, yoga, visualisasi, psikodrama, dan
Holotropic Breathing.
Davis (2005) menggunakan modifikasi perilaku,
restrukturisasi kognitif, praktek Gestalt,
psikodinamika, dream-work, terapi musik dan
seni, serta meditasi.
Psychosynthesis menggunakan visualisasi,
menggambar bebas, training will, ekspresi fisik,
menulis, disidentifikasi, meditasi, kerja
interpersonal, dan kerja kelompok.
Terapis – Klien 1
Hubungan bersifat
nondual
empati dan jarak
hubungan
fenomena linking dan
resonansi.
Terapis – Klien 2
hubungan dan
bersifat nondual
– tidak lagi dibedakan
dengan pemikiran
dikotomi sebagai
subjek dan objek
(Karasu, 1999
– menolak istilah
dikotomi: normal-
abnormal, sehat-sakit,
waras-gila, atau label
dikotomi lainnya
– integrasi satu sama
lain (Rowan, 1998)
Terapis – Klien 3
empati dan jarak
hubungan
– Menurut Kohut (dalam
Freshwater &
Robertson, 2002),
empati adalah
resonansi pada diri
seseorang dalam diri
orang lain.
– Terkoneksinya daya
tarik terapis dengan
countertransference
– Berjarak lebih baik
Terapis – Klien 4