You are on page 1of 33

LEMBAGA PEMERINTAHAN

INDONESIA
(SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA)
EKSEKUTIF
Presiden Republik Indonesia
“adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Republik
Indonesia”

• Menurut Perubahan Ketiga UUD 1945 Pasal 6A, Presiden dan Wakil
Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
Sebelumnya, Presiden (dan Wakil Presiden) dipilih oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
• Dengan adanya Perubahan (Amandemen) UUD 1945, Presiden tidak
lagi bertanggung jawab kepada MPR, dan kedudukan antara
Presiden dan MPR adalah setara.
• Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk
satu kali masa jabatan.
• Kementerian Negara Republik Indonesia
terdiri atas Departemen, Kementerian
Negara, dan Kementerian Koordinator.
Menteri adalah pembantu Presiden, yang
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
Menurut UUD 1945, pembentukan,
pengubahan, dan pembubaran kementerian
negara diatur dalam Undang-Undang.
Departemen merupakan unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin oleh menteri yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Departemen mempunyai
tugas membantu presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di
bidang masing-masing.

Dalam Kabinet Indonesia Bersatu, terdapat 20 departemen yang masing-masing dipimpin


oleh menteri, yaitu:
• Departemen Dalam Negeri
• Departemen Luar Negeri
• Departemen Pertahanan
• Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
• Departemen Keuangan
• Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral
• Departemen Perindustrian
• Departemen Perdagangan
• Departemen Pertanian
• Departemen Kehutanan
• Departemen Perhubungan
• Departemen Kelautan dan Perikanan
• Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
• Departemen Pekerjaan Umum
• Departemen Kesehatan
• Departemen Pendidikan Nasional
• Departemen Sosial
• Departemen Agama
• Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
• Departemen Komunikasi dan Informatika
Kementerian Negara

Menteri Negara menangani bidang tugas tertentu dalam kegiatan


pemerintah negara yang tidak ditangani oleh suatu departemen.
Dalam Kabinet Indonesia Bersatu, terdapat 10 kementerian negara
yang masing-masing dipimpin oleh menteri, yaitu:
• Kementerian Negara Riset dan Teknologi
• Kementerian Negara Koperasi dan UKM
• Kementerian Negara Lingkungan Hidup
• Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
• Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
• Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
• Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
• Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
• Kementerian Negara Perumahan Rakyat
• Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
KEMENTERIAN KOORDINATOR
Menteri Koordinator mempunyai tugas
mengkoordinasikan penyiapan dan penyusunan
kebijakan serta pelaksanaannya di bidang tertentu
dalam kegiatan pemerintahan negara.

Dalam Kabinet Indonesia Bersatu,


terdapat 3 menteri koordinator, yaitu:
• Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat
• Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan
• Kementerian Koordinator Perekonomian
SEKRETARIAT JENDERAL
• Sekretariat Jenderal (disingkat Setjen), dalam
Kementerian Negara Republik Indonesia, adalah unsur pembantu
yang ada di setiap Departemen/Kementerian yang mempunyai
tugas melaksanakan koordinasi perencanaan, pembinaan, dan
pengendalian terhadap program, kegiatan, administrasi, dan
sumber daya di lingkungan Departemen/Kementeriannya.
Sekretariat Jenderal dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal.
• Tugas dan fungsi Setjen bervariasi antar Departemen/Kementerian.
Namun pada umumnya, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan
fungsi koordinasi kegiatan, penyelenggaraan pengelolaan
administrasi umum untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan
tugas dan fungsi, serta penyelenggaraan hubungan kerja di bidang
administrasi dengan lembaga terkait.
• Pada Bappenas, unsur pengawasan ini disebut dengan istilah
Sekretariat Utama, yang dipimpin oleh Sekretaris Utama.
INSPEKTORAT JENDERAL
• Inspektorat Jenderal (disingkat Itjen), dalam Kementerian Negara Republik Indonesia
adalah unsur pembantu yang ada di setiap Departemen/Kementerian yang
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di
lingkungan Departemen/Kementeriannya. Inspektorat Jenderal dipimpin oleh seorang
Inspektur Jenderal.
• Tugas dan fungsi Itjen bervariasi antar Departemen/Kementerian. Namun pada
umumnya, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi pengawasan dan
pemeriksaan atas pelaksanaan kegiatan administrasi umum, keuangan, dan kinerja;
pelaporan hasil pengawasan dan pemeriksaan, serta pemberian usulan tindak lanjut
temuan pengawasan dan pemeriksaan; pemantauan dan evaluasi atas tindak lanjut
temuan pengawasan dan pemeriksaan; serta pengembangan dan penyempurnaan
sistem pengawasan. Pengawasan tersebut dilakukan terhadap semua pelaksanaan
tugas unsur Departemen/Kementerian agar dapat berjalan sesuai dengan rencana
dan berdasarkan kebijakan Menteri dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, baik yang bersifat rutin maupun tugas pembangunan.
SEKRETARIAT NEGARA
• Sekretariat Negara RI (Setneg RI) adalah lembaga
pemerintah yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Presiden
dan mempunyai tugas memberikan dukungan
staf dan pelayanan administrasi kepada Presiden
selaku Kepala Negara dalam menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan negara.
• Sekretariat Negara dipimpin oleh Menteri
Sekretaris Negara (Mensesneg) yang sejak Mei
2007 dijabat oleh Hatta Rajasa.
Fungsi Setneg ……………………….
• Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Negara menyelenggarakan fungsi:
• Pemberian dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dan Wakil Presiden
dalam pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan kekuasaan negara
• Penyiapan naskah-naskah Presiden dan Wakil Presiden
• Koordinasi pemberian pelayanan kerumahtanggaan dan keprotokolan kepada Presiden
dan Wakil Presiden
• Koordinasi pemberian dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dalam
menyelenggarakan kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara
• Penyelenggaraan administrasi pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam
dan dari jabatan dan atau pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Negara
dan Pejabat Negara
• Pemberian dukungan teknis dan administrasi serta analisis dalam rangka penyiapan izin
prakarsa dan penyelesaian rancangan Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, serta
pemberian pertimbangan kepada Sekretaris Kabinet dalam penyusunan rancangan
Peraturan Presiden
• Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan Presiden dan Wakil Presiden;
• Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan
Organisasi Setneg
Sekretariat Negara terdiri dari:
• Rumah Tangga Kepresidenan
• Sekretariat Wakil Presiden
• Sekretariat Militer
• Sekretariat Menteri Sekretaris Negara
• Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Dukungan Kebijakan
• Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Sumber Daya Manusia
• Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan
• Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Perundang-Undangan
• Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Pengawasan
• Staf Ahli
• Rumah Tangga Kepresidenan dan Sekretariat Militer berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden dan secara administratif dikoordinasikan oleh
Menteri Sekretaris Negara.
• Sekretariat Wakil Presiden berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Wakil Presiden dan secara administratif dikoordinasikan oleh Menteri Sekretaris
Negara.
SEKRETARIAT KABINET
• Sekretariat Kabinet adalah lembaga pemerintah
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden dan mempunyai
tugas memberikan dukungan staf dan pelayanan
administrasi kepada Presiden selaku Kepala
Pemerintahan dalam enyelenggarakan kekuasaan
pemerintahan negara.
• Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris
Kabinet yang saat ini dijabat Sudi Silalahi.
Tugas Pokok & Fungsi ……………..
• Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan teknis dan
administrasi, serta analisis kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah, penyiapan rancangan
Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden,
penyiapan penyelenggaraan sidang kabinet serta pengangkatan dan
pemberhentian dalam jabatan pemerintahan dan kepangkatan
pegawai negeri sipil yang kewenangannya berada di tangan Presiden dan
pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet.
• Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Kabinet menyelenggarakan
fungsi:
• pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah di bidang politik dan keamanan,
perekonomian, dan kesejahteraan rakyat
Cont …………..
• pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah di bidang hukum dan pemberian
dukungan teknis dan administrasi serta analisis dalam rangka penyiapan
rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden
• penyelenggaraan dan pengadministrasian sidang-sidang kabinet, rapat atau
pertemuan dengan para Menteri Kabinet dan atau Pejabat Negara setingkat
Menteri dan atau Panglima TNI dan atau
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan atau Kepala
Lembaga Pemerintah Non Departemen dan atau Pejabat Pemerintah Daerah
yang dipimpin oleh Presiden dan atau Wakil Presiden, pengangkatan dan
pemberhentian dalam jabatan pemerintahan dan kepangkatan Pegawai
Negeri Sipil yang kewenangannya berada di tangan Presiden serta
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan
atau pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet
• pemantauan rapat-rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh para Menteri
Koordinator
• pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Presiden dan Wakil
Presiden
Organisasi Seskab
Sekretariat Kabinet terdiri dari:
• Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Pemerintahan, mempunyai tugas membantu Sekretaris Kabinet
dalam menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi, serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan
program pemerintah di bidang politik dan keamanan, perekonomian dan kesejahteraan rakyat
• Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum, mempunyai tugas membantu Sekretaris Kabinet dalam
menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan
kebijakan pemerintah di bidang hukum dan pemberian dukungan teknis, administrasi dan analisis
dalam rangka penyiapan rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi
Presiden
• Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Persidangan dan Dokumentasi mempunyai tugas membantu
Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan penyiapan sidang-sidang kabinet, rapat atau
pertemuan yang dipimpin dan atau dihadiri oleh Presiden dan atau Wakil Presiden, serta
pelaksanaan koordinasi tindak lanjut hasil-hasil sidang kabinet, dan pengurusan dokumen serta
tata usaha di lingkungan Sekretariat Kabinet
• Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Administrasi mempunyai tugas membantu Sekretaris Kabinet
dalam menyelenggarakan administrasi pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dan pensiun
dalam jabatan serta kepangkatan pegawai negeri sipil dan pejabat negara lainnya yang
kewenangannya berada di tangan Presiden atau Sekretaris Kabinet, dan administrasi keuangan,
umum serta administrasi lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet
• Staf Ahli Sekretaris Kabinet mempunyai tugas membantu Sekretaris Kabinet dalam melaksanakan
pengkajian, dan penyampaian hasil analisis, serta saran dalam bidang tertentu berdasarkan
keahliannya, baik atas permintaan Sekretaris Kabinet maupun atas prakarsa sendiri
LEMBAGA PEMERINTAH NON
DEPARTEMEN
• Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND) dalam Pemerintahan
Republik Indonesia adalah lembaga
Pemerintah Pusat yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas pemerintahan tertentu
dari Presiden. Kepala LPND berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada
Presiden.

DAFTAR LPND
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
• Badan Intelijen Negara (BIN)
• Badan Kepegawaian Negara (BKN)
• Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
• Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
• Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
• Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
• Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
• Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
• Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
• Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
• Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
• Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
• Badan Pertanahan Nasional (BPN)
• Badan Pusat Statistik (BPS)
• Badan Standardisasi Nasional (BSN)
• Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
• Lembaga Administrasi Negara (LAN)
• Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
• Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)
• Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN)
• Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG)
• Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS)
• Badan SAR Nasional (BASARNAS)
KEJAKSAAN RI
• Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara secara merdeka di bidang penuntutan
serta kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang. Pelaksanaan
kekuasaan negara tersebut diselenggarakan oleh:
• Kejaksaan Agung, berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia dan
daerah hukumnya meliputi wilayah kekuasaan negara Republik Indonesia.
• Kejaksaan Tinggi, berkedudukan di ibukota provinsi dan daerah hukumnya
meliputi wilayah provinsi
• Kejaksaan Negeri, berkedudukan di ibukota kabupaten/kota dan daerah
hukumnya meliputi wilayah kabupaten/kota
• Jaksa Agung merupakan pejabat negara, pimpinan dan penanggung jawab
tertinggi kejaksaan yang memimpin, mengendalikan pelaksanaan tugas,
dan wewenang Kejaksaan Republik Indonesia. Jaksa Agung diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden. Jaksa Agung saat ini adalah
Hendarman Supandji.
BADAN EKSTRA STRUKTURAL
• Badan Ekstra Struktural, adalah lembaga yang
dibentuk untuk memberi pertimbangan kepada
Presiden atau Menteri, atau dalam rangka koordinasi
atau pelaksanaan kegiatan tertentu atau membantu
tugas tertentu dari suatu departemen.
• Lembaga ini bersifat ekstra struktural, dalam arti tidak
termasuk dalam struktur organisasi kementerian,
departemen, ataupun
Lembaga Pemerintah Non Departemen. Lembaga ini
dapat dikepalai oleh Menteri, bahkan Wakil Presiden
atau Presiden sendiri. Sedangkan nomenklatur yang
digunakan antara lain adalah dewan, badan, lembaga,
tim, dan lain-lain.
Daftar Beberapa BES
• Dewan Ekonomi Nasional (DEN)
• Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD)
• Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek)
• Badan Pelaksana APEC
• Badan Pertimbangan Jabatan Nasional (Baperjanas)
• Lembaga Sensor Film (LSF)
• Tim Bakorlak Inpres 6
• Tim Pengembangan Industri Hankam
• Komite Olahraga Nasional Indonesia
• Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia
• Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk Aceh dan Nias (BRR
Aceh-Nias)
• Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)
BADAN INDEPENDEN
• Badan Independen, adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat, namun
bekerja secara independen.
• Berikut adalah daftar beberapa Badan Independen:
• Badan Nasional Sertifikasi Profesi
• Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
• Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)
• Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)
• Komisi Ombudsman Nasional (KON)
• Komisi Pemilihan Umum (KPU)
• Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
• Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
• Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
• Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
TENTARA NASIONAL INDONESIA
• Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan
tentara. Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal
22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945
bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.
• BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang KNIP dan KNI
Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi
angkatan perang. BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan.
BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak
menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan
menghadapi Sekutu.
• Akhirnya, melalui Dekrit Presiden tanggal 5 Oktober 1945 (hingga saat ini
diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKR diubah menjadi Tentara Keamanan
Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti
nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24 Januari 1946,
dirubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia.
• Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di
samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden
Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik
Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional
Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.
Tugas TNI …………………………….
Sesuai UU TNI Pasal 7 ayat (1), Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 45, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. (2) Tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:
• operasi militer untuk perang
• operasi militer selain perang, yaitu untuk:
– mengatasi gerakan separatis bersenjata
– mengatasi pemberontakan bersenjata
– mengatasi aksi terorisme
– mengamankan wilayah perbatasan
– mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis
– melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri
– mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya
– memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem
pertahanan semesta
– membantu tugas pemerintahan di daerah
– membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat
yang diatur dalam undang-undang
– membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang
sedang berada di Indonesia
– membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan
– membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue)
– membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan, dan penyelundupan.
KEPOLISIAN NEGARA RI (POLRI)
• Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang
bertanggung jawab langsung di bawah Presiden.
• Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di
seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh
seorang
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Kapolri). Saat ini Kapolri dijabat oleh Jenderal
Sutanto, yang mulai bertugas tanggal 8 Juli 2005.
• Polda
• Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) merupakan satuan pelaksana utama
Kewilayahan yang berada di bawah Kapolri. Polda bertugas menyelenggarakan tugas Polri pada
tingkat kewilayahan. Polda dipimpin oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah
(Kapolda), yang bertanggung jawab kepada Kapolri. Kapolda dibantu oleh Wakil Kapolda
(Wakapolda).
• Polda membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Wilayah (Polwil). Ada tiga tipe Polda,
yakni Tipe A, Tipe B dan Tipe C. Tipe A dipimpin seorang perwira tinggi berpangkat Komisaris
Jenderal (Komjen), sedangkan Tipe B dipimpin perwira tinggi berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen)
dan Tipe C dipimpin oleh perwira menengah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) yang senior.
• Di bawahnya Polwil membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort (Polres) atau
Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota (Polresta). Polwil dipimpin oleh seorang perwira
menengah berpangkat Komisari Besar atau Kombes, demikian pula Poltabes juga dipimpin oleh
seorang perwira menengah berpangkat Komisaris Besar. Polres dipimpin oleh seorang [[Ajun
Komisaris Besar Polisi) atau AKBP.
• Lebih lanjut lagi, Polres membawahi Polsek, sedang Polresta membawahi Polsekta. Baik Polsek
maupun Polsekta dipimpin oleh seorang Komisaris Polisi (Kompol) (untuk jajaran di Polda Metro
Jaya), sedangkan di Polda liannya, Polsek atau Polsekta dipimpin oleh perwira berpangkat Ajun
Komisaris Polisi.
PERWAKILAN-PERWAKILAN
• Perwakilan RI di Luar Negeri, adalah satu-satunya lembaga aparatur yang
mewakili kepentingan negara Republik Indonesia secara keseluruhan di
negara lain atau pada organisasi internasional, dan dapat berupa
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI), Konsulat RI, Perutusan
Tetap RI pada PBB maupun Perwakilan RI tertentu yang bersifat sementara.
• Perwakilan RI terdiri atas:
• Perwakilan Diplomatik, kegiatannya mencakup semua kepentingan negara
RI dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah negara penerima atau yang
bidang kegiatannya meliputi bidang kegiatan suatu Organisasi Internasional.
• Perwakilan Konsuler, kegiatannya mencakup semua kepentingan negara RI
di bidang konsuler dan mempunyai wilayah kerja tertentu dalam wilayah
negara penerima.
• Diperoleh dari "
http://id.wikipedia.org/wiki/Perwakilan_Republik_Indonesia_di_Luar_Neger
i
"
MAHKAMAH KONSTITUSI
• Mahkamah Konstitusi adalah salah satu
kekuasaan kehakiman di Indonesia. Sesuai
dengan UUD 1945 (Perubahan Ketiga),
kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan
oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi.
Kewajiban dan wewenang
• Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan Wewenang Mahkamah
Konstitusi adalah:
• Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus
sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang
hasil Pemilihan Umum
• Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

Ketua Mahkamah Konstitusi


• Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim Konstitusi untuk masa
jabatan 3 tahun. Saat ini Ketua Mahkamah Konstitusi dijabat oleh
Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H, pada masa bakti 2006-2009 (masa jabatan kedua
kalinya), disumpah pada tanggal 22 Agustus 2006.
Hakim Konstitusi
• Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 Hakim Konstitusi yang ditetapkan oleh
Presiden. Hakim Konstitusi diajukan masing-masing 3 orang oleh
Mahkamah Agung, 3 orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh
Presiden. Masa jabatan Hakim Konstitusi adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali
untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

Hakim Konstitusi Periode 2003-2008 adalah:


• Jimly Asshiddiqie
• Mohammad Laica Marzuki
• Abdul Mukthie Fadjar
• Achmad Roestandi
• H. A. S. Natabaya
• Harjono
• I Dewa Gede Palguna
• Maruarar Siahaan
• Soedarsono
• Sejarah
• Sejarah berdirinya lembaga Mahkamah Konstitusi diawali dengan
Perubahan Ketiga UUD 1945 dalam Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B yang
disahkan pada 9 November 2001. Setelah disahkannya Perubahan Ketiga UUD
1945, maka dalam rangka menunggu pembentukan Mahkamah Konstitusi, MPR
menetapkan Mahkamah Agung menjalankan fungsi MK untuk sementara
sebagaimana diatur dalam Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945 hasil Perubahan
Keempat.
• DPR dan Pemerintah kemudian membuat Rancangan Undang-Undang tentang
Mahkamah Konstitusi. Setelah melalui pembahasan mendalam, DPR dan
Pemerintah menyetujui secara bersama Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi pada 13 Agustus 2003 dan disahkan oleh Presiden
pada hari itu. Dua hari kemudian, pada tanggal 15 Agustus 2003, Presiden
mengambil sumpah jabatan para hakim konstitusi di Istana Negara pada tanggal
16 Agustus 2003.
• Ketua Mahkamah Konstitusi RI yang pertama adalah Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie SH.
Guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia kelahiran 17 April 1956 ini
terpilih pada rapat internal antar anggota hakim Mahkamah Konstitusi tanggal 19
Agustus 2003.
• Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan
UU no 22 tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim
dan mengusulkan nama calon hakim agung.
• Komisi Yudisial terdiri atas tujuh anggota, yang saat ini terdiri atas:
• Thahir Saimima
• M. Busro Muqoddas
• Irawady Joenoes
• Soekotjo Soeparto
• Chatamarrasjid
• Zainal Arifin
• Mustafa Abdullah
BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN
• Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah
lembaga negara Indonesia yang memiliki wewenang
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga
yang bebas dan mandiri.
• Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh
Presiden.
• Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada
DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan kewenangannya).
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan
• BPK mempunyai 9 orang anggota, dengan susunan 1 orang Ketua
merangkap anggota, 1 orang Wakil Ketua merangkap anggota, serta
7 orang anggota. Anggota BPK memegang jabatan selama 5 tahun,
dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.

Berikut adalah daftar anggota BPK periode 2004-2009:


• Prof. Dr. H. Anwar Nasution, S.E, M.P.A. (ketua)
• H. Abdullah Zainie, S.H.
• Drs. Imran, Ak.
• I Gusti Agung Rai, Ak, M.A.
• Hasan Bisri, S.E.
• Drs. Baharuddin Aritonang
• Irjen Pol. Drs. Udju Djuhaeri

You might also like