You are on page 1of 7

DAMPAK GLOBALISASI PADA DUNIA ISLAM

“Negara muslim dan pemerintah muslim punya kewajiban untuk memastikan bahwa tidak akan
ada hasil dalam marginalisasi negaranya seperti yang terjadi pada revolusi industri dan pada
zaman industri. Kita tidak bisa melakukannya saat ini, jika sekali lagi kita melewatkan
kesempatan untuk tetap melangkah pada radikal dan kemajuan pesat yang sekarang ada pada
teknologi dan sains, dan perubahan itu karena persepsi dunia tentang itu, ide-ide baru dan
konsep pada manusia dan hubungan internasional, jika kita menepis ini semua dan gagal dalam
memegangnya, maka kita tidak hanya menjadi orang yang tersingkirkan, tapi menjadi orang
yang mendominasi dan berpengaruh secara permanen”.

Seminar ini adalah saat yang tepat untuk tren masa kini dan menjawab tantangan
globalisasi yang telah memunculkan pengembangan pada dunia, tentunya termasuk dunia islam, bagi
mereka Negara berkembang tidak ada hal yang mereka ingin kembangkan walaupun mereka kaya.

Para muslim harus ingat bahwa mereka telah lupa pada revolusi industri sepenuhnya.
Ketika mereka sedang sibuk berdebat apakah modernisasi tetap cocokkah untuk muslim atau tidak,
ketika mereka saling menyalahkan satu sama yang lain tentang hal sepele yang berkaitan antara ilmu
pengetahuan dan agama, ketika mereka sibuk mempertimbangkan apakah listrik masuk ke masjid atau
tidak. Orang orang Eropa sedang sibuk mengaplikasikan ilmu tentang permesinan, insinyurnya , serta
pengurangan tenaga kerja mesin. Mereka melatih dan menugaskan pegawai mereka sebagai pekerja
layaknya di pabrik meningkatkan teknik produksi masal,dan terus menerus menigkatkan kwalitas produk
mereka, mengurangi biaya dan pembangunan pasar massal. Mereka meningkatkan kecepatan dan
kapasitas transportasi dan merebut luar negeri. Dan tentunya mereka memproduksi senjata yang lebih
baik dengan ini mereka dapat menghabisi peradaban islam. Itulah revolusi industri yang telah
menghancurkan peradaban islam.

Sekarang itu terlihat kita akan tertinggal dalam revolusi informasi, Sebuah revolusi yang
akan menyusutkan dunia dan menekan muslim dengan berbagai manusia, manusianyanya tidak hanya
berbeda agama atau keyakinan tapi juga memiliki nilai moral yang benar-benar tidak menyukai muslim.

Di masa lalu kita bisa mengisolasi diri dan mencoba untuk melatih agama dan nilai-nilai
kita agar bebas dari pengaruh luar. Itu tidak mungkin hari ini. Televisi dan internet sampai-sampai
telepon dapat membawa kehidupan pribadi orang-orang asing dengan budaya asing langsung ke rumah
kita , bahkan kamar tidur kita kita mungkin ingin untuk memaksa orang-orang untuk menolak berbagai
pengaruh dari luar tersebut, bahkan sampai melarang televisi dan berbagai sinema atau film, tapi
pertanyaannya adalah, sampai berapa lama kita akan seperti itu ? Invasi ke dunia kita sudah ada dan
bahkan akan menjadi semakin meluas tidak terkecuali.

Sekarang kita merasakan era globalisasi, sebuah dunia yang tanpa batasan. Bisakah kita
mencegah sesuatu jika kita tidak punya batasan (dining pelindung) ? pesawat mata-mata dan satelit
selalu memantau berbagai kegiatan kita, sekarang benar-benar tidak ada lagi privasi dan muslim adalah
orang yang sangat menjaga privasi.
ide-ide baru sedang dipromosikan dan menyebar yang menyerang pada bagian paling
dasar agama kita. Dapatkah kita sepakat dengan hak asasi manusia yang meliputi kebebasan untuk
memilih agama sendiri ? dapatkah kita sepakat dengan hak-hak untuk akses bebas terhadap informasi,
termasuk informasi tentang agama lain atau versi penyimpangan agama kita dan pornografi ?

kita melihat para advokat globalisasi berusaha mati-matianmenyiapkan diri mereka


untuk mengambil kebaikan (keuntungan) dari pasar dunia bebas. Mereka semua datang bersama-sama,
yaitu bank-bank dan perusahaan-perusahaan besar. Mereka memperoleh hasil dan menggabungkannya
memproleh lagi dan menggabungkannya lagi (begitu seterusnya) , masing-masing dari mereka sudah
menjadi lebih besar dari negara-negara lain. Mereka bisa membeli Negara jika mereka mau. Tentunya
mereka bisa membeli politik.

Mereka benar-benar kuat dan sangat berpengaruh. Pemerintah mereka melakukan


penawaran dan pemerintah-pemerintah lainpun harus begitu. Mengurangi investasi, mengeluarkan
modal, mendevaluasi mata uang, menekan pemerintah untuk mengubah dan membuat undang-undang
dalam mendukung dan sejumlah hal lain yang dapat dilakukan oleh raksasa ini yang akan baik bagi
mereka tapi tidak seharusnya baik untuk Negara yang mana mereka beroperasi atau di dunia pada
umumnya

Sebuah globalisasi, kebebasan , deregulasi dunia adalah yang dikemukakan oleh advokat
globalisasi. Bagaimana kita tahu ketika kita diserbu ketika kita tidak memiliki tameng pembatas ?
menyerbu tidak harus dengan pasukan tetapi bisa dengan bisnis, dengan bank, dengan perusahaan,
dengan ide-ide, dengan nilai-nilai dan kode etik yang asing bagi kita. Efekya adalah sama dengan invasi
militer. Faktanya adalah lebih buruk dari itu. Setiap aspek kita akan diserbu, pikiran kita, bahkan
keyakinan kita.

Aku menerawang aku sedang melukis gambar ketakutan globalisasi. Ini menakutkan tapi
mungkin terjadi sepenuhnya, kecuali negara-negara muslim bertindak dalam konser ini dan
berpartisipasi dalam membentuk globalisasi, untuk mendefinisikan kembali, untuk menjinakkannya,
membuatnya dalam menjadi sebuah ideologi yang dapat bermanfaat bagi kita seperti seluruh dunia.
Kita tidak dapat menolak globalisasi langsung tapi kita bisa mempengaruhi penafsiran, kita dapat
mengaturnya, kita dapat mengganti langkahnya,dan membentuknya kembali.

Globalisasi bukanlah berarti dunia bebas. Batas-batas itu ada namun tetap harus
dihormati. Dengan batas- batas itu kita dapat menetapkan apa yang bisa kita sebrangi atau tidak. Kita
tidak bisa mengontrol penuh tentunya. Informasi dalam berbagai bentuk dapat melewati batas karena
teknologi yang modern. Tapi kita dapat mengembangkan perangkat lunak dan sampai perangkat keras
yang dapat mengurangi sedikit demi sedikit dari kotornya informasi yang datang.

Dengan batas-batas kita dapat melindungi industri kita hingga mereka siap untuk
bersaing. Kita dapat membatasi dan menjatuhkan pajak produksi yang akan bersaing tidak adil dengan
bisnis kita. Kita dapat memberhentikan peningkatan para manipulator mata uang, seperti yang mereka
lakukan di asia timur tahun 1997-1998. Dengan batas-batas ada banyak hal yang dapat kita lakukan
untuk menopang diri kita dan memperoleh waktu untuk mempersiapkan yang tampaknya tak
terelakkan.
Tidak ada alasan kenapa globalisasi tidak bisa diatur. Ini tidak masuk akal untuk
mengklaim bahwa pasar akan mengatur dirinya sendiri. Pasar itu berkenaan dengan keuntungantidak
tentang etika, tidak tentang keteraturan pemerintah. Pasar telah menunjukkan bahwa mereka siap
untuk menyiapkan pemain untuk bertarung sampai mati tampa ada yang melerai. Pasar tidak tertarik
pada konsekwensi sosial dalam memaksimalkan keberuntungan. Jadi pedagang valuta disiapkan untuk
menghancurkan ekonomi sekitar,membuang berjuta pekerja, menyebabkan kekacauan, pembakaran
dan pembunuhan orang tidak berdosa dan juga penggulingan pemerintah, sehingga membuat
keuntungan dalam satu menit dapat dicapai sejalan dengan apa yang mereka hancurkan.

Tidak. Pasar tidak bisa diandalkan untuk mengatur dirinya, masyarakat atau pemerintah.
Peraturan pasar harus mengingat pada tanggungjawab pemerintah. Pemerintah, apakah demokrasi atau
tidak, harus peduli pada bangsa, semua orang, dan termasuk juga pedagang. Jika diatasi dalam
kepentingan rakyat banyak, maka pemerintah harus mengatasi mereka dengan tepat dan memenuhi
peraturan dan hokum.

Para monopoli dan oligopoli harus dipecah. Negara muslim bersama dengan
pengembangan Negara lain harus menentang upaya untuk menyudutkan pasar dengan membangun bnk
dan perusahaan-perusahaan besar yang mencegah bisnis baru berkembang, itu akan akan menjadi
harga yang harus dibayar, tentunya. Tidak diragukan perusahaan kaya dan besar mungkin menjadi lebih
efisien,mengurangi biaya dan meningkatkan kwalitas. Tapi kita sudah bisa mencapai adil tingkat efisiensi
dan kwalitas produk sudah ditingkatkan tanpa ada perusahaan atau bank-bank besar. Prosesnya
mungkin lebih lambat tapi efisien, dan kwalitas tidka statis. Walaupun ada perusahaan-perusahaan
besar pusat penelitian dan pengembangan harus terus dilanjutkan untuk hasil dan produksi sepanjang
waktu.

Di sisi lain ketidakhadirannya monopoli yang besar , yang kecil dapat berharap untuk
membangun bisnis mandiri,untuk berinovasi dan juga untuk mensejahterakan. Seluruh populasi dunia
tidak bisa menjadi pekerja dan pengumpul upah yang bekerja pada perusahaan besar yang mana
mereka hanya roda penggerak diantara banyak roda dari raksasa-raksasa ini.

Perlindungan industry local harus segera diterap kan ,setidakya sampai mereka mampu
bersaing dengan yang disebut”multinasional”.kita tahu perusahaan multi nasional ini tidak lebih
multinasional dari pada industry kita. Para buruh mereka mungkin dari berbagai Negara tetapi
kepemilikan mereka dan arah tujuan mereka masih berada dibawah Negara yang sangat kaya.

Kecepatan globalisasi hari diturunkan sekarang.karena menigkat terlalu cepat.negara


berkembang bahkab tidak sanggup dengan negoisasi di perdagangan dunia. Melawan sekelompok ahli
dari Negara kaya,tim negoisasi merekapun tidak punya kesempatan, terpecah, Negara berkembang
termasuk Negara muslim bukan tandingan argument modern para ahli yang menggambarkan kayanya
advokat globalisasi.

Mata uang perdagangan harus diatur dan benar-benar transparent jika tidak maka
seharusnya ada mata uang perdagangan. Mata uang bukanlah komoditas yang bisa digunakan sebagai
bahan mentah atau untuk konsumsi. Mata uang hanya tanda semata dan nilai mereka seluruhnya
buatan. Pemerintah hanyalah satu-satunya pihak yang berhak magatur nilai mata uang. Tentu saja
pemerintah bisa saja menyebabkan penurunan nilai mata uang karena kesalahan managemen tapi itu
bisa saja mungkin untuk memperbaiki niali tukar mata uang.sebuah organisasi internasional bissa dibuat
yang mencerminkan apakah ada perubahan dalam nilai pertukaran atau tidak. Banyak hal yang bisa
dilakukan dengan rezim financial internasional yang bisa menstabilkan nilai tukar dan perdagangan
internasional bebas dari berbagai nilai tukar yang tidak jelas.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengubah globalisasi menjadi sedikit lebih
aman bagi Negara berkembang .ada banyak kemungkinan modifikasi yang bisa dibuat ke globalisasi agar
bisa meyakinkan semua pihak bahwa itu akan menguntungkan semua orang, kaya dan miskin, besar dan
kecil, maju dan berkembang.

Tapi sementara kita mencoba untuk mengubah atau untuk memperlambat


globalisasi,kita tidak bisa menunggu hasil dari perbuatan kita.kita harus bersiap-siao akan bahaya yang
disebabkan globalisasi dan kita harus mempelajari semua tentang teknologi dan penerapan yang
mereka tawarkan. Kita tidak bisa menaruh rasa curiga ketika kita sudah tertarik pada industrialisasi dan
modernisasi pada zaman ini. Tentu saja tetap ada yang mengatakan bahwa secara duniawi kesuksesan
bukan untuk kita orng muslim.untuk kita “kehidupan berikutnya” jauh lebih penting. Jika bencana
menghancurkan kita ,yang maha kuasa akan menyelamatkan kitapara muslimin.

Orang yang mengatakan ini lupa bahwa Allah tidak akan meribah nasib suatu kaum bila
mereka tidak merubah nasib mereka sendiri. Jika kita tidak berusaha untuk menangani ancaman akibat
globalisasi, jika kita menyerahkan semuanya peda kehendak Allah, kita tidak bisa berharap yang maha
kuasa akan menyelamatkan kita.

Sayangnya ,banyak umat muslim dinegara ini dan saya percaya di kebanyakan umat
muslim di Negara lain yang tidak hanya melakukan apaun untuk menyelamatkan diri mereka tapi yang
akan sebenarnya secara aktif untuk mencoba mencegah umat muslim lain dari mengambil tindakan
pencegahan oleh pihak yang secara keras menentangnya.sejak mereka menganggap bahwa kita harus
menyerahkan nasib kata di tangan Allah,itu nampaknya aneh bahwa mereka sharusnya mengambil
langkah positif untuk mencegah umat muslim dari menyelamatkan diri mereka sendiri.mereka
seharusnya menyerahkannya pada Allah untuk menghentikan kita.tapi ketika itu untuk mempropagasi
kepercayaaan mereka ,mereka siap bertindak dan mereka tidak percaya pada Allah untuk melakukan itu
untuk mereka.tapi apakah itu asing atau tidak setiap kali Negara muslim mencoba untuk mengambil nilai
positif untuk mengikuti dengan pembangunan dalam sisa di dunia dan untuk mencegah diri mereka dari
didominasi oleh pihak lain, akan ada suatu grup fanatic muslim yang akan melakukan yang terbaik (atau
yang terburuk) untuk menjaga umat muslim mundur dan rentan atas nama islam. Faktanya para muslim
ini adalah penghianat kepada islam dan muslim. Secara tahu atau tidak tahu mereka bekerja untuk
musuh islam.

Dan begitu jika kita mayoritas umat muslim ingin menghindari dari ditelan oleh
globalisasi kita harus belajar untuk menguasainya.hal pertama yang harus dilakukan oleh Negara muslim
adalah mempelajari tentang informasi teknologi yang secara intrik terhubung ke globalisasi.
Mempelajari tentang teknologi informasi seharusnya tidak dibatasi kepada aplikasinya
sendiri.kita harus memiliki kapasitas untuk membangun perangkat lunak yang dasar yang sangat perlu
sekali dan tidak terlalu mahal untuk kita dapatkan sekarang. Kita harus membangun dasar perangkat
lunak kita yang akan digunakan membangun perangkat lunak lainnnya. Kita harus melihat fakta
membangun internet kita atau intranet. Tidak ada alas an untuk kita sama sekali kenapa kita hanya
harus menggunakan internet untuk semua aplikasi.

Ini dalah perintah yang tinggi tapi mungkin apa yang seseorang lakukan orang lain pasti bisa
melakukannya.dan kita harus melakukannya dengan lebih baik.

Diluar perangkat lunak kita harus membangun perangkat keras kita sendiri.kita harus
mendesain dan memproduksi microchip tanpa yang dimana tidak ada teknologi informasi.kta harus
membangun segala macam aplikasi untuk miktoprosesor,aplikasi tidak hanya di computer dan
komunikasi tapi juga di bidang keteknikan,di mesin automatis dan robot ,dalam teknik yang
presisi,dalam manufaktur instrument yang canggih dan penerapan dan banyak penerapan lainnya.

Dari ini kita harus mengembangkan industry manufaktur kita sendiri agar dapat
mengurangi ketergantungan kita pada yang lain. Faktanya kita harus bisa mengikuti dengan revolusi
industry yang kita sudah ketinggalan. Kapasitas manufaktur kita setidaknya harus bisa seimbang dengan
Negara maju.

Mungkin hal ini yang harus kita gantungkan sebagai mimpi yang tinggi.tentu saja ini
mimpi.tapi kita harus punya sumber daya dan keahlian,walaupun kita terbatas pada saat ini.tapi kita
tidak akan mengalahkan Negara yang maju tapi setidaknya kita mampu mengejar ketinggalan kita tepat
waktu. Setidaknya tidak tertinggal dibelakang seperti kta sekarang ini.

Kita punya kewajiban pada agama kita untuk melakukan ini. Globalisasi tidak hanya
tentang kekayaan materiil tapi juga tentang nilai-nilai.kita tahi kehancuran moralitas didunia
materialistic ini. Zaman sekarang,homoseksualitas sudah secara aktif terdorng dan beberapa instansi
dan bahkan relasi institusi diantara saudara dan orang tua dan anak-anak ditoleransi.nampaknya bahwa
atas nama hak asasi manusia segalanya dibolehkan, tidak ada yang dilarang. Pernikahan dan keluarga
bukanlah lagi institusi yang dihormati. Mereka tidak diformalisasikan atau dianggap dibutuhkan.
Keluarga didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang hidup bersama tanpa upacara pernikahan yang
diakui atau registrasi dan memperanakan dan pemeliharaan anak yang tidak secara orang tua.

Negara muslim dan pemerintahan muslim punya kewajiban untuk memastikan bahwa
globalisasi tidak akan menghasilkan marjinalisasi atau terkotaknya umat di Negara mereka seperti yang
terjadi dengan revlusi industry dan zaman revolusi. Jika tidak mampu menghadapinya sekarang. Jika
sekali lagi kita melewatkan kesempatan ini untuk menjaga jarak dengan radikal dan perkembangan yang
terus meningkat sekarang yang dibuat dengan teknologi dan sains dan perubahan yang mereka
sebabkan pada persepsi dunia akan hal, ide baru dan konsep dalam manusiadan relasi taoi
dinternasional;jika kita melewatkan semua ini dan gagal menangani mereka, lalu kita tidak hanya
terkotak-kotak, didominasi dan terpengaruh secara permanen.
Kita juga harus tetap terexposed kepada hal yang melemahkan agama kita dan nilai
system kita.kita mungkin berpikir kita bisa mengisolasi dan insulasi diri kita sendiri tapi ini adalah
harapan palsu. Bahkan jika kita dapat menjaga batasan kita, kita tidak bisa mencegah komunikasi tanpa
kabel dari menembus lapisan sosial kita.

Kita sudah harus menerima dan belajar ideology alien,konsep dan nilai-nilainya.sistem
pemerintahan kita harus berubah dan kita harus secara konstan membenarkannya dan meminta maaf
untuk kebiasaan dan norma-norma kita. Tentu saja beberapa dari kita extrim dan kita harus menghukum
mereka tapi sebagian besar dari mayoritas kita adalah orang yang moderat dan rasional.sistem dan nilai
kita tidak begitu buruk sekalipun kita harus membersihkan diri kita dari pre-islamic dan nilai budaya
yang sebenarnya tidak Islamic tapi tribal.

Kita moderat dan rasional harus mencoba unbtuk mengerti globalisasi ,teknologi yang mengarah
ke itu dan keniscayaan globalisasi dalam beberapa bentuk atau yang lain. Untuk memahami ini kita
harus mempersiapkan diri kita tidak hanya untuk menangkis bahaya tapi untuk membuat guna dari
globalisasi agar dapat mengikuti Negara maju dalam teknologi informasi dan kapasitas industry. Kita
tidak boleh melewatkan kesempatan ini jika kita ingin mempertahankan kebebasan kita dan inti agama
kita dan nilai-nilai. Sekalipun dampak globalisasi akan menguntungkan kita atau tidak bergantung pada
kita. Menyalahkan orang lain akan membuat kita dikucilkan. Ingat injungsi Quranic bahwa Allah tidak
akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah nasib mereka. Ingat bahwa semua itu buruk
adalah sesuai dengan perbuatan kita.dan adalah segala yang baik adalah pemberian Allah.
KESIMPULAN :

Negara muslim dan pemerintah muslim punya kewajiban untuk memastikan bahwa
tidak akan ada hasil dalam marginalisasi negaranya seperti yang terjadi pada revolusi industri
dan pada zaman industri

Globalisasi bukanlah berarti dunia bebas. Batas itu harus tetap dihormati. Dengan batas-
batas itu kita dapat menetapkan apa yang bisa kita seberangi atau tidak. Dengan batas itu kita
dapat melindungi industri hingga mereka mampu bersaing.

Banyak umat muslim di negara ini dan saya percaya di kebanyakan umat muslim di
negara lain yang tidak hanya melakukan apapun untuk menyelamatkan diri mereka, tapi yang
akan sebenarnya secara aktif mencoba untuk mencegah umat muslim lain dari mengambil
tindakan pencegahan oleh pihak yang secara keras menentang.

You might also like