You are on page 1of 1

Kerajaan Kaling [Ho-ling] (650M)

Kerajaan Kaling didirikan pada tahun 674 di Jepara, Jawa Tengah. Raja yang
memerintah ialah Ratu Sima. Pendeta yang terkenal ialah Jhanabhadra.
* Diperintah oleh Ratu Sima yang mengutamakan kejujuran 
* I-tsing, pendeta Budha Cina berkata bahwa Hwing pernah tinggal di Ho-ling
utk menerjemahkan kitab suci Hinayana dgn bantuan pendeta Jnanabhadra. 

Kalingga adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah, yang


pusatnya berada di daerah Kabupaten Jepara sekarang. Kalingga telah ada pada
abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok.
Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki
peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.

Putri Maharani Shima, Parwati, menikah dengan putera mahkota Kerajaan


Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari
Kerajaan Galuh.

Maharani Shima memiliki cucu yang bernama Sanaha yang menikah dengan
raja ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu Brantasenawa. Sanaha dan Bratasenawa
memiliki anak yang bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda
dan Kerajaan Galuh (723-732 M).

Setelah Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya menggantikan


buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut
Bumi Mataram, dan kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan
Mataram Kuno.

Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana,


yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban.

Kemudian Raja Sanjaya menikahi Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kalingga


Selatan atau Bumi Sambara, dan memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran.

Pada abad ke-5 muncul Kerajaan Ho-ling (atau Kalingga) yang diperkirakan
terletak di utara Jawa Tengah. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat
dari prasasti dan catatan dari negeri Cina. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling
menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian
jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu dan Tarumanagara yang
sebelumnya telah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi
pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha.[1]

You might also like