Professional Documents
Culture Documents
HARI, TANGGAL, WAKTU Kamis, 6 Januari 2011, Pukul 08.00 s.d 10.00
TUJUAN Memperlihatkan variasi kecepatan absorbs & eksresi obat yang diberikan secar
LANDASAN TEORI Farmakokinetik adalah proses pergerakan obat untuk mencapai kerja ob
nasib obat dalam tubuh. Empat proses yang termasuk di dalamnya adalah: ab
distribusi, metabolisme (atau biotransformasi), dan ekskresi (atau eliminasi).
Absorpsi
Distribusi
Distribusi adalah proses di mana obat menjadi berada dalam cairan tub
jaringan tubuh. Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas (ke
penggabungan) terhadap jaringan,dan efek pengikatan dengan protein.
Ketika obat didistribusi di dalam plasma, kebanyakan berikatan
protein (terutama albumin) dalam derajat (persentase) yang berbeda-beda. Oba
yang lebih besar dari 80% berikatan dengan protein dikenal sebagai obat-oba
berikatan dengan tinggi protein. Salah satu contoh obat yang berikatan tinggi
protein adalah diazepam (Valium): yaitu 98% berikatan dengan protein. Aspir
berikatan dengan protein clan termasuk obat yang berikatan sedang dengan p
Bagian obat yang berikatan bersifat inaktif, dan bagian obat selebihnya yan
berikatan dapat bekerja bebas. Hanya obat-obat yang bebas atau yang tidak be
dengan protein yang bersifat aktif dan dapat menimbulkan respons farmak
Dengan menurunnya kadar obat bebas dalam jaringan, maka lebih banyak ob
berada dalam ikatan dibebaskan dari ikatannya dengan protein untuk m
keseimbangan dari obat yang dalam bentuk bebas.
Jika ada dua obat yang berikatan tinggi dengan protein diberikan be
sama maka terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat pengikatan dengan p
sehingga lebih banyak obat bebas yang dilepaskan ke dalam sirkulasi. Demikia
kadar protein yang rendah menurunkan jumlah tempat pengikatan dengan p
sehingga meningkatkan jumlah obat bebas dalam plasma. Dengan demikian
hal ini dapat terjadi kelebihan dosis, karena dosis obat yang diresepkan
berdasarkan persentase di mana obat itu berikatan dengan p
Jadi penting sekah untuk memeriksa persentase pengikatan dengan prote
semua obat-obat yang diberikan kepada klien untuk menghindari kemun
toksisitas obat. Seorang perawat juga harus memeriksa kadar protein plasm
albumin plasma klien karena penurunan protein (albumin) plasma akan menu
tempat pengikatan dengan protein, sehingga memungkinkan lebih banyak oba
dalam sirkulasi. Tergantung dari obat (obat-obat) yang diberikan, akibat dari
dapat mengancam nyawa.
Abses, eksudat, kelenjar dan tumor juga mengganggu distribus
Antibiotika tidak dapat didistribusi dengan baik pada tempat abses dan e
Selain itu, beberapa obat dapat menumpuk dalam jaringan tertentu, seperti
tulang, hati, mata, dan otot.
Ekskresi, atau Eliminasi
Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute-rute lain m
empedu, feses, paru-paru, saliva, keringat, dan air susu ibu. Obat bebas, yan
berikatan, yang larut dalam air, dan obat-obat yang tidak diubah, difiltrasi oleh
Obat-obat yang berikatan dengan protein tidak dapat difiltrasi oleh ginjal. Seka
dilepaskan ikatannya dengan protein, maka obat menjadi bebas dan akhirny
diekskresikan melalui urin.
pH urin mempengaruhi ekskresi obat. pH urin bervariasi dari 4,5 sam
Urin yang asam meningkatkan eliminasi obat-obat yang bersifat basa lemah. A
suatu asam lemah, dieksresi dengan cepat dalam urin yang basa. Jika ses
meminum aspirin dalam dosis berlebih, natrium bikarbonat dapat diberikan
mengubah pH urin menjadi basa. Juice cranberry dalam jumlah yang banyak
menurunkan pH urin, sehingga terbentuk urin yang asam.
FARMAKOKINETIK