You are on page 1of 2

Dermatitis Atopik

Definisi

Dermatitis atopik adalah kelainan kulit yang sering terjadi pada bayi dan anak, yang biasa ditandai oleh
rasa gatal, penyakit sering kambuh, dan distribusi lesi yang khas. Dermatitis atopik ini penyebabnya
adalah multifaktorial, termasuk di antaranya faktor genetik, emosi, trauma, keringat, dan faktor
imunologis.

Gejala dan tanda

Biasanya gejala dan tanda pada dermatitis atopik mulai timbul ketika usia 6 bulan, jarang sebelum usia
8 minggu. Umumnya dermatitis atopi sering mengalami kekambuhan, jarang sembuh 100%. Sebagian
besar dermatitis atopi dapat sembuh dengan bertambahnya umur tetapi dapat juga menetap sampai usia
dewasa.

Bentuk klinis dari dermatitis atopik terbagi atas:


Bentuk infantil (2 bulan – 2 tahun)
Nama awam adalah eksema susu. Kelainan kulit berupa eritema berbatas tegas, dapat disertai papul-
papul dan vesikel-vesikel miliar. Biasa mengenai daerah kedua pipi, tangan dan kaki.
Bentuk anak (3 – 10 tahun)
Merupakan kelanjutan dari bentuk infantil. Kulit tampak lebih kering (xerosis) yang bersifat kronik dan
mengenai daerah fleksura antekubiti (lipat lengan), poplitea (lipat paha), tangan kaki dan periorbita.
Bentuk dewasa (13 – 30 tahun)
Kelanjutan dari bentuk infantil dan anak. Lesi selalu kering dan terdapat likenifikasi (kulit menjadi
tebal dan keras). Distribusi ialah di tengkuk serta daerah fleksura antekubiti (lipat lengan), poplitea
(lipat paha).

Diagnosis

Dari anamnesis pasien, dapat ditanyakan kebiasaan menggaruk (pruritus), eksema pada wajah dan
ekstensor pada bayi, likenifikasi fleksural (dewasa), dermatitis kronik atau kronik residif.

Selain itu, ada beberapa hal yang biasanya dihubungkan dengan dermatitis atopi. Yaitu tanyakan
stigmata atopi pada pasien atau keluarganya (asma, rinitis alergi, dermatitis atopik), infeksi kulit,
xerosis, fisura periaurikular, IgE reaktif (peningkatan kadar di serum, RAST dan uji kulit positif), dan
gambaran lain (katarak subkapsular anterior).

Pemeriksaan penunjang
Untuk mencari faktor atopi dapat dilakukan uji kulit alergen atau uji IgE spesifik.

Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada anak dengan dermatitis atopi yaitu alergi saluran napas dan infeksi
kulit oleh kuman S. aureus dan H. simplex

Tata laksana
Identifikasi faktor pencetus dan menghindarinya, termasuk alergen makanan dan inhalan .
Antihistamin sedatif diberikan untuk menghilangkan rasa gatal di malam hari, tetapi bila terdapat gejala
saluran napas atau urtikaria konkomitan dapat digunakan antihistamin non sedatif

Antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder


Mencegah kekeringan kulit dengan menjaga hidrasi dan pemakaian emolien, hindari pemakaian sabun
yang bersifat basa .

Pada kasus yang berat, pemberian kortikosteroid lokal secara sistemik dapat diberikan, namun harus
diperhatikan efek sampingnya dan diberikan jangka pendek (4 hari).

You might also like