You are on page 1of 35

PRAKTIKUM INTERFACE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Integratet Development Integration

Pada gambar berikut adalah I.D.E. (Integratet Development Environment)

yang terdiri atas beberapa bagian.

Gambar 1.1. Tampilan IDE Delphi

1.2. Baris Menu

Menyediakan menu-menu seperti : File, Edit, Search, View, dan lain-lain

seperti pada gambar 1.2 berikut.

Gambar 1.2. Baris Menu

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

1.3. ToolBar

Tombol-tombol pada Toolbar sebenarnya merupakan Tombol speed dari

menu-menu yang terdapat pada Baris Menu diatas.

Gambar 1.3.ToolBar

1.4. Component Palette

Disini terdapat beberapa palette, dimana masing-masing palette didalamnya

terdapat komponen-komponen yang akan kita pergunakan dalam pembuatan

program.

Gambar 1.4. Component Palette

1.5. Object TreeView

TreeView merupakan daftar dari komponen-komponen apa saja yang telah

kita pergunakan dan juga merupakan peta dari program yang kita buat.

Gambar 1.5. Object TreeView

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

1.6. Object Inspector

Disini kita dapat melakukan perubahan terhadap properties dan even dari

komponen-komponen yang kita pergunakan.

Gambar 1.6. Object Inspector

1.7. Form

Form merupakan tampilan yang akan disajikan pada saat program kita

jalanlan (running).

Gambar 1.7. Form

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

1.8. Code Editor

Pada Code Editor kita dapat menuliskan program yang akan dijalankan oleh

komponen-komponen dalam form.

Gambar 1.8. Code Editor

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

BAB II

MEMBUAT PROGRAM SEDERHANA

2.1. Komponen Label

Pada Delphi pilihlah File | New | Aplication, sehingga akan muncul form

baru dan tambahkan komponen label pada form tersebut, komponen label ( )

dapat kita peroleh dari palette standard, buatlah form seperti gambar 2.1.

Gambar 2.1. Tambahkan Komponen Label

Dengan cara click komponen label pada palette kemudian click pada form,

atau double click pada komponen label, kemudian pilihlah komponen label

tersebut dengan meng-klik dengan mouse komponen label yang baru saja kita

tempatkan pada form, sehingga muncul delapan buah titik mengelilingi komponen

label tersebut seperti gambar 2.2. berikut :

Gambar 2.2. Label dipilih

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

Pada Object Inspector pilihlah Caption dan ubahlah kata label1 menjadi

percobaan, kemudian amatilah pada form, tulisan label1 akan berubah menjadi

tulisan percobaan seperti gambar 2.4. Coba kita rubah lagi captionnya, maka

tulisan pada label akan berubah-ubah sesuai dengan apa yang kita tuliskan.

Gambar 2.3. Ubah Caption pada Object Inspector

Gambar 2.4. Hasil Perubahan

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

2.2. Komponen Button

Pada form sebelumnya tambahkan sebuah Button seperti gambar 2.5.

Setelah itu Double Click Button tersebut, sehingga akan muncul Code Edit Seperti

gambar 2.6.

Gambar 2.5. Tambahkan Button

Gambar 2.6. Tampilan Code Editor

Pada Code Editor Tambahkan perintah

Label1.Caption := ‘Hallo’;

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

Sehingga Program akan menjadi

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

begin

Label1.Caption := 'Hallo';

end;

Jalankan program dengan memilih Run | Run pada baris menu atau dengan

tekan tombol Run ( ) pada ToolBar, atau bisa juga dilakukan dengan menekan

F9, setelah program jalan tekanlah button1, maka tulisan Percobaan pada label

akan berubah menjadi tulisan Hallo seperti gambar berikut.

Gambar 2.7. Gambar 2.8.

Tampilan setelah Running Setelah Button1 ditekan

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

2.3. Komponen Edit

Buatlah form seperti gambar 2.9. berikut ini, yang terdiri dari satu Edit, satu

label dan tiga button, kemudian rubahlah properti dari masing-masing komponen

seperti tabel berikut :

Gambar 2.9. Form Edit

Komponen Properti Isi


Edit Name Edit1
(pada palette Standart) Text Edit1
Label Name Label1
(pada palette Standart) Caption Label1
Button Name Button1
(pada palette Standart) Caption Tulis
Button Name Button2
(pada palette Standart) Caption Salin
Button Name Button3
(pada palette Standart) Caption Close

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

 Pada Button1 masukkan Program

Edit1.Text := 'Percobaan';

 Pada Button2 masukkan Program

Label1.Caption := Edit1.Text;

 Pada Button3 masukkan Program

Close;

Program lengkapnya dapat di-lihat seperti berikut ini :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

begin

Edit1.Text := 'Percobaan';

end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

begin

Label1.Caption := Edit1.Text;

end;

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);

begin

Close;

end;

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

Setelah itu jalankan dan tekan button1, maka edit1 akan berubah tulisannya

menjadi Percobaan, seperti gambar 2.10. Setelah itu gantilah tulisan pada Edit1

kemudian tekanlah Button2, maka tulisan pada Label1 akan berubah sama seperti

tulisan yang terdapat pada edit1. Jika Button3 ditekan maka program akan

tertutup.

Gambar 2.10. Merubah edit

Gambar 2.11. Merubah Label

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

BAB III

DISPLAY LED MELALUI PARALEL PORT

3.1. Paralel Port

Untuk melakukan komuikasi dengan peralatan lain, komputer diberi

tambahan berupa port paralel dan port serial. Pada port paralel data dikirimkan

dalam format paralel yaitu 8 bit data, port paralel biasanya terletak pada video

adapter atau di multi I/O card. Umumnya pada sebuah komputer terdapat tiga

buah port paralel yaitu LPT0, LPT1, dan LPT2 yang memiliki alamat sendiri-

sendiri. Akan tetapi dari ketiga port paralel ini yang paling sering dipakai pada

PC adalah LPT1 yang biasanya dihubungkan dengan printer, oleh karena itu

paralel port disebut juga dengan nama printer port. Bentuk dari port paralel ini

adalah konektor DB25.

Tabel 3.1. Alamat Port Paralel

LPT0 LPT1 LPT2 Fungsi Nama


3BCH 378H 278H Input/Output Data Port (DP)
3BDH 379H 279H Input Printer Status (PS)
3BEH 37AH 27AH Input/Output Printer Control (PC)

Alamat dari masing-masing port paralel beserta fungsinya masing-masing

dapat dilihat pada tabel 3.1., untuk LPT1 pada alamat 378H dapat berfungsi

sebagai Input atau sebagai Output, untuk melakukan ini maka pada BIOS

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

komputer harus diset pada mode EPP atau SPP (jangan pada posisi normal), pada

alamat 379H merupakan Input atau sebagai Output, sedangkan definisi untuk

setiap bit dalam printer control (PC) dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Bit-bit dalam Printer Control

Printer Control (PC) Nama Sifat


PC-0 Strobe Inverting
PC-1 Autofeed Inverting
PC-2 Init Normal
PC-3 Select In Inverting
PC-4 IRQ-7 Enable Normal
PC-5 … PC-7 Tidak dipakai

Sifat inverting artinya bila logika PC tinggi atau High, maka pada konektor

DB25 akan berlogika rendah atau Low dan demikian pula sebaliknya. Pada port

control hanya dipergunakan sebanyak lima buah bit saja yaitu bit PC-0 sampai

PC-4, apabila bit pada PC-5 diset pada logika High, maka pada Data Port (DP)

pada alamat 378H akan berfungsi sebagai Port Input, sedangkan bila PC-5 diset

pada logika Low, maka pada port data alamat 378H akan berfungsi sebagai Port

Output. Sedangkan bit-bit pada printer status didefinisikan pada tabel 3.3. dan

Konfigurasi pin-pin pada port paralel dapat dilihat pada tabel 3.4. berikut ini.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

Tabel 3.3. Bit-bit dalam Printer Status

Printer Status Nama Sifat


PS-0 … PS-2 Tidak dipakai
PS-3 Error Normal
PS-4 Select Normal
PS-5 Paper End Normal
PS-6 Acknowledge Normal
PS-7 Busy Inverting

Tabel 3.4. Pin-pin Port Paralel

Nama Letak pada DB-25 Nama Letak pada DB-25


DP0 Pin 2 PS-3 Pin 15
DP1 Pin 3 PS-4 Pin 13
DP2 Pin 4 PS-5 Pin 12
DP3 Pin 5 PS-6 Pin 10
DP4 Pin 6 PS-7 Pin 11
DP5 Pin 7 PC-0 Pin 1
DP6 Pin 8 PC-1 Pin 14
DP7 Pin 9 PC-2 Pin 16
Ground Pin18-25 PC-3 Pin 17

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

3.2. Tujuan

Memahami cara melakukan interface menggunakan lampu LED melalui

paralel Port.

3.3. Peralatan yang Digunakan

• Satu buh PC (personal Computer)

• Modul Interface LED

• Power Supply

3.4. Langkah-langkah Percobaan

1. Buatlah form seperti berikut ini, yang terdiri dari dua buah button dan satu

buah SmallPort.

Gambar 3.1. Display LED

2. Double click pada tempat kosong pada form, untuk menuliskan program

untuk mengaktifkan komponen smallport pada procedure FormCreate,

program pada Procedure ini akan dijalankan pada saat program dijalankan

maka form akan dibuat dan program ini akan dijalankan.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);

begin

SmallPort1.Opened := True;

end;

3. kemudian tambahkan program untuk button1 dan button2 seperti berikut ini :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

begin

SmallPort1.Port[$378]:= $FF;

end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

begin

SmallPort1.Port[$378]:= $00;

end;

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

3.5. Tugas dan Pertanyaan

1. Jalankan Program dan amatilah lampu led pada saat tombol hidup dan mati

ditekan, buat analisa dari percobaan diatas

2. Cobalah merubah program tersebut sehingga jika tombol hidup ditekan maka

akan menghidupkan 4 lampu sebelah kiri dan mematikan 4 lampu sebelah

kanan dan sebaliknya jika tombol mati ditekan maka akan mematikan 4

lampu sebelah kiri dan menghidupkan 4 lampu sebelah kanan.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

BAB IV

SEVEN SEGMENT MELALUI PARALEL PORT

4.1. Seven Segment

Untuk menampilkan angka 0 sampai 9 dapat digunakan sebuah seven

segment, terdapat dua jenis sevent segment, yaitu common katoda dan common

anoda.

Gambar 4.1. seven segment

Seven segment dibuat dari 7 buah lampu LED seperti gambar diatas, untuk

menampilkan angka ‘1’ maka LED b dan c harus menyala sementara yang lainnya

mati. Untuk menghidupkan seven segment dapat dilihat pada tabel berikut ini.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

Tabel 4.1. Pembentukan angka pada 7-segment

7-Segment Biner Hex Dec


0 11000000 C0 192
1 11111001 F9 249
2 10100100 A4 164
3 10110000 B0 176
4 10011001 99 153
5 10010010 92 146
6 10000010 82 130
7 11111000 F8 248
8 10000000 80 128
9 10010000 90 144

4.2. Tujuan

Memahami cara melakukan interface menggunakan Seven Segment melalui

paralel Port.

4.3. Peralatan yang Digunakan

• Satu buh PC (personal Computer)

• Modul Interface Seven Segment

• Power Supply

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

4.4. Langkah-langkah Percobaan

1. Buatlah Form seperti gambar 4.2 berikut ini (terdiri dari 10 buah button dan

satu buah SmallPort)

Gambar 4.2. Form Seven Segment

2. Tambahkan delkalarasi pada type

type

TForm1 = class(TForm)

Button1: TButton;

Button2: TButton;

. . . .

Button9: TButton;

Button10: TButton;

SmallPort1: TSmallPort;

Procedure Output(Keluar : Byte);  tambahkan ini

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

3. Buatlah Procedure yang berfungsi menghidupkan seven segment berikut ini :

Procedure TForm1.Output(Keluar : Byte);

Begin

SmallPort1.Port[$378]:= Keluar;

End;

4. Double click pada tempat kosong pada form dan tuliskan program untuk

formCreate.

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);

begin

SmallPort1.Opened := True;

SmallPort1.Port[$37A]:= $03;

end;

5. Pada Button1 isikan program berikut, yang akan mengeluarkan angka 0;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

begin

Output(192);

end;

6. Pada Button2 isikan : Output(249);

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

7. Jalankan program tekan tombol-tombol tersebut dan amatilah seven segment.

8. Pada Button1 selain dituliskan Output(192) bisa juga dituliskan dalam bentuk

hexadesimal yaitu tuliskan Output($C0), jadi jika ingin menuliskan dalam

bentuk bilangan hexadesimal, harus ditambahkan $ didepan bilangan tersebut.

4.5. Tugas dan Pertanyaan

1. Jalankan Program dan amatilah Seven Segment pada saat Button1 dan

Button2 ditekan, buat analisa dari percobaan diatas

2. Cobalah tambahkan pada program tersebut dan lengkapi program untuk

semua Button (untuk angka 2 sampai 9).

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

BAB V

MOTOR STEPPER

5.1. Motor Stepper

Untuk menggerakkan motor stepper bisa digunakan salah satu caranya

dengan menggunakan eksitasi 1 phasa seperti pada tabel 5.1. berikut

Tabel 5.1. Eksitasi Motor Stepper

STEP Transistor 1 Transistor 2 Transistor 3 Transistor 4


1 ON OFF OFF OFF
2 OFF ON OFF OFF
3 OFF OFF ON OFF
4 OFF OFF OFF ON

5.2. Tujuan

Memahami cara melakukan interface menggunakan Motor Stepper melalui

paralel Port.

5.3. Peralatan yang Digunakan

• Satu buh PC (personal Computer)

• Modul Interface Motor Stepper

• Power Supply

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

5.4. Langkah-langkah Percobaan

1. Buatlah form seperti gambar berikut :

Gambar 5.1. Penggerak Motor Stepper

2. Tambahkan delkalasi pada type

type

TForm1 = class(TForm)

Button1: TButton;

Button2: TButton;

SmallPort1: TSmallPort;

Procedure Delay (Lama :Longint);  tambahkan ini

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

3. Tuliskan procedure delay seperti berikut ini :

Procedure TForm1.Delay (Lama :Longint);

Var

Ref : LongInt;

Begin

Ref := GetTickCount;

Repeat

Application.ProcessMessages;

until ((GetTickCount - Ref) >= Lama);

End;

4. Double click pada tempat kosong pada form dan tuliskan program untuk

formcreate.

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);

begin

SmallPort1.Opened := True;

end;

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

5. Tuliskan program berikut untuk Button1

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

Var

Data : Byte;

X,Y : Integer;

begin

For X := 1 To 10 Do

Begin

Data := $01;

For Y := 1 To 4 Do

Begin

SmallPort1.Port[$378]:= Data;

ASM

ROL Data,1

End;

Delay(50);

End;

End;

end;

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

6. Tuliskan program berikut untuk Button2

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

Var

Data : Byte;

X,Y : Integer;

begin

For X := 1 To 10 Do

Begin

Data := $08;

For Y := 1 To 4 Do

Begin

SmallPort1.Port[$378]:= Data;

ASM

ROR Data,1

End;

Delay(50);

End;

End;

end;

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

5.5. Tugas dan Pertanyaan

1. Jalankan Program dan amatilah Motor Stepper pada saat Button1 dan Button2

ditekan, buat analisa dari percobaan diatas

2. Cobalah ubahlah kecepatan motor stepper tersebut dan tuliskan programnya.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

BAB VI

INTERFACE SERIAL

6.1. Komunikasi Serial

Proses transfer secara serial dengan menggunakan EIA RS-232-C antara 2

buah terminal biasanya memerlukan sebuah DTE (Data Terminal Equipment)

untuk masing-masing terminal. Kadang diperlukan seperangkat peralatan untuk

kebutuhan komunikasi yang lebih kompleks misalnya dengan memanfaatkan

modem. Perangkat tersebut sering disebut dengan DCE (Data Communication

Equipment).

Pada prinsipnya proses transfer data dengan menggunakan sebuah serial

interface ini sangat sederhana. Data yang ditransfer dari satu terminal akan

diterima oleh terminal lainnya, dan demikian juga sebaliknya melalui seperangkat

peralatan di atas. Gambar 6.1. dan 6.2. berikut menjelaskan konsep proses

transfer antara DTE dengan DTE dan antara DTE dengan DCE.

Gambar 6.1. Gambar 6.2.

Transfer data antara DTE dengan DTE Transfer data antara DTE dengan DCE

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

Jenis data yang akan ditransfer adalah dalam bentuk data biner (bit per bit

transfer) dengan satuan baud untuk kecepatan proses transfernya (bit per detik,

dalam proses transfer ini harus terdapat suatu peralatan yang berfungsi sebagai

hand-shake (jabat tangan) yang berfungsi sebagai pemantau status yang

diterima/ada untuk memberikan suatu respon yang sesuai, dalam merancang

software komunikasi serial,hand-shake disempurnakan dengan menambahkan

karakter pengendali dalam deretan /jumlah bit data yang ditransfer yang biasa

disebut sebagai start bit dan stop bit.

Secara sederhana dapat dijelaskan bagaimana konsep interface antara DTE

dan DCE dilakukan adalah sebagai berikut:

 Ketika DTE ingin mengirimkan data, sebuah protokol yaitu RTS

dikirimkan untuk memberitahu DCE

 Pada saat itu input RTS pada DCE menjadi aktif.

 Jika DCE mampu menerima data, maka ia akan membalasnya dengan

mengirimkan CTS.

 Begitu DTE menerima balasan, input CTS-nya diaktifkan.

 Pengiriman data dilakukan melalui TxD.

 Penerimaan data dilakukan melalui RxD.

Proses diatas dilakukan secara berulang-ulang sampai semua data selesai

ditransfer.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

Tetapi Anda dapat juga melakukan komunikasi yang sederhana dengan

hanya menggunakan tiga pin saja yaitu dengan menggunakan tiga buah kabel

dengan cara menghubungkan ground dengan ground, dan menghubungkan TxD

komputer satu dengan RxD komputer yang lain seperti pada gambar 5.3. berikut :

Gambar 6.3. hubungan pin pada komunikasi serial

6.2. Tujuan

Memahami cara melakukan interface menggunakan Serial Port.

6.3. Peralatan yang Digunakan

• Satu buh PC (personal Computer)

• Kabel Serial

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

6.4. Langkah-langkah Percobaan

1. buatlah Form seperti gambar berikut:

Gambar 6.4. Rancangan Komunikasi Serial

Komponen Properti Isi


Button Name Button1
Caption Kirim
Edit Name Edit1
Text (kosong)
Memo Name Memo1
Lines (kosong)
ScrollBars ssBoth
VaComm Name Vacomm1
DeviceName COM1 atau COM2 (pilih Com yang
akan dipakai )

2. Tambahkan variabel pesan pada Private declarations seperti berikut :

private

{ Private declarations }

Pesan : String;

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

3. Click ganda pada form yang kosong untuk menambahkan perintah yang akan

mengaktifkan komponen VaComm, masukkan kode berikut :

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);

begin

VaComm1.Open;

end;

4. Click ganda pada Button1 dan masukkan kode berikut : :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

begin

VaComm1.WriteText(Edit1.Text);

VaComm1.WriteChar(chr(13)); // tanda enter

end;

Tanda enter akan dipakai sebagi acuan program bahwa pengiriman data

sudah selesai, jadi jika diterima tanda enter dari suatu pengiriman data maka

program akan tahu jika pengiriman selesai dan akan menampilkan pesan

tersebut pada memo.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

5. Pilihlah Komponen VaComm, Kemudian pada object Inspector pilihlah tab

even, Klik ganda pada pada kotak kosong di sebelah kanan On RxChar dan

isikan kode berikut :

procedure TForm1.VaComm1RxChar(Sender: TObject;

Count: Integer);

var

I: Integer;

Tmp: string;

begin

Tmp := VaComm1.ReadText;

for I := 1 to Length(Tmp) do

case Tmp[I] of

#10:; //lewatkan

#13: //Tunggu Enter

begin

Memo1.Lines.Add(Pesan);;

Pesan := ''; //reset Pesan

end;

else //bukan #10 atau #13

Pesan := Pesan + Tmp[I];

end;

end;

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG
PRAKTIKUM INTERFACE

6.5. Tugas dan Pertanyaan

1. Jalankan Program, tuliskan pesan pada edit dan tekan tombol kirim, amatilah

apa yang terjadi pada computer yang lain.

2. Buatlah analisa dari percobaaan diatas.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL


ITN MALANG

You might also like