Professional Documents
Culture Documents
memberikan pengaruh terhadap susut bobot, kadar air, kadar vitamin C, total
asam, total padatan terlarut, organoleptik warna, aroma, tekstur serta kekerasan
pengaruh terhadap parameter yang diuji. Susut bobot tertinggi terdapat pada
perlakuan T1 yaitu sebesar 13,11% dan terendah pada T2 sebesar 5,81%. Kadar
air tertinggi terdapat pada perlakuan T2 yaitu sebesar 84,98% dan terendah pada
sebesar 32,64 mg/100g bahan dan terendah pada T 1 sebesar 29,13 mg/100g
bahan. Total asam tertinggi terdapat pada perlakuan T 2 yaitu sebesar 0,63% dan
terendah pada T1 sebesar 0,57%. Total padatan terlatut tertinggi terdapat pada
perlakuan T1 yaitu sebesar 8,88oBrix dan terendah pada T2 sebesar 8,44oBrix. Uji
organoleptik warna tertinggi terdapat pada perlakuan T1 yaitu sebesar 3,14 dan
terendah pada T2 sebesar 3,10. Uji organoleptik aroma tertinggi terdapat pada
perlakuan T2 yaitu sebesar 2,85 dan terendah pada T1 sebesar 2,79. Uji
organoleptik tekstur tertinggi terdapat pada perlakuan T2 yaitu sebesar 3,71 dan
memberikan pengaruh terhadap susut bobot, kadar air, kadar vitamin C, total
asam, total padatan terlarut, organoleptik warna, aroma, tekstur serta kekerasan
Kekerasa Organolepti
Tingkat Susut Kadar Kadar Total Total n k
Bobo Asa Warn Tekstu
Kematangan t Air Vitamin C m Padatan (g/mm2) a Aroma r
(K) (%) (%) (mg/100g (%) Terlarut (skor) (skor) (skor)
bahan) (° Brix)
K1 = Mentah 7.70 84.20 35.85 0.81 5.88 159.05 1.53 2.19 2.99
K2 = Matang
Fisiologi 9.72 84.73 32.97 0.59 9.00 135.13 3.34 3.09 3.59
K3 = Matang 10.9
Morfologi 5 85.17 23.84 0.41 11.09 108.58 4.50 3.18 3.74
terhadap parameter yang diuji. Susut bobot tertinggi terdapat pada perlakuan K 3
yaitu sebesar 10,95% dan terendah pada K 1 sebesar 7,70%. Kadar air tertinggi
terdapat pada perlakuan K3 yaitu sebesar 85,17% dan terendah pada K1 sebesar
84,20%. Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan K1 yaitu sebesar 35,85
mg/100g bahan dan terendah pada K3 sebesar 23,84 mg/100g bahan. Total asam
tertinggi terdapat pada perlakuan K1 yaitu sebesar 0,81% dan terendah pada K3
sebesar 0,41%. Total padatan terlatut tertinggi terdapat pada perlakuan K3 yaitu
warna tertinggi terdapat pada perlakuan K3 yaitu sebesar 4,5 dan terendah pada K1
sebesar 2,19. Uji organoleptik aroma tertinggi terdapat pada perlakuan K3 yaitu
sebesar 3,13 dan terendah pada k1 sebesar 2,19. Uji organoleptik tekstur tertinggi
terdapat pada perlakuan K3 yaitu sebesar 3,74 dan terendah pada K1 sebesar 2,99.
Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Parameter yang Diamati
memberikan pengaruh terhadap susut bobot, kadar air, kadar vitamin C, total
asam, total padatan terlarut, organoleptik warna, aroma, tekstur serta kekerasan
terhadap parameter yang diuji. Susut bobot tertinggi terdapat pada perlakuan P 4
yaitu sebesar 18,72% dan terendah pada P1 sebesar 0,17%. Kadar air tertinggi
terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 86,72% dan terendah pada P4 sebesar
83,03%. Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 33,91
mg/100g bahan dan terendah pada P4 sebesar 26,75 mg/100g bahan. Total asam
tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yaitu sebesar 0,64% dan terendah pada K3
sebesar 0,50%. Total padatan terlatut tertinggi terdapat pada perlakuan P1 yaitu
sebesar 8,83oBrix dan terendah pada P4 sebesar 8,33oBrix. Uji organoleptik warna
tertinggi terdapat pada perlakuan P4 yaitu sebesar 3,44 dan terendah pada P1
sebesar 2,81. Uji organoleptik aroma tertinggi terdapat pada perlakuan P1 yaitu
sebesar 3,36 dan terendah pada P4 sebesar 2,18. Uji organoleptik tekstur tertinggi
terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 3,94 dan terendah pada P4 sebesar 2,81.