Professional Documents
Culture Documents
Mas’oed Abidin
bin H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar Imam Mudo
Ukhuwah &
Jiwa Interaksi
Sadar Iman
Amaliyah
Adat Istiadat/ Ummat
Akhlakul Karimah
Susunan hidup masyarakat saling menghormat
(jama’ah) diredhai Allah sesuai syara’, merujuk
kepada akhlak Islami (Alquran dan Sunnah)
• Generasi Minangkabau, melalui jalur
pendidikan (sekolah dan lingkungan) wajib
dihidupkan jiwanya menjadi satu ummat
yang mempunyai falsafah dan tujuan hidup
(wijhah) yang nyata, memiliki identitas
(shibgah), bercorak kepribadian terang
(transparan) untuk ikut berpartisipasi aktif
dalam proses pembangunan keummatan.
• Menerapkan Adat basandi Syara’ dan Syara’
basandi Kitabullah, satu aspek Social Reform
yang tidak dapat diabaikan, yaitu berurat
kehati umat.
Generasi muda Minangkabau di
Sumatra Barat memiliki tanggung
jawab masa lalu yakni kewajiban
menjaga dan mengamalkan
budaya utama para leluhur
(cultural base).
Mempunyai tanggung jawab
masa kini yaitu kewajiban
terhadap diri dan masyarakat
dengan menata kehidupan
berlandaskan norma-norma adat
basandi syara’, syarak’ basandi
Memiliki tanggung
jawab masa depan
yang hanya dapat
diraih dengan
keberhasilan
menguasai ilmu
pengetahuan dan
teknologi (knowledge
Ketiga asas (basis) tersebut tampak
dalam kualitas kepribadian generasi
Minangkabau
“Basilek di ujuang muluik,
Malangkah di pangka karih,
Bamain di ujuang padang.
Tahan di keih kato putuih,
Tahu di kilek dengan bayang,
Tahu di gelek kato habih.
Tahu di rantiang kamalantiang,
Tahu di dahan nan ka
Zaman menjadi lone ranger dan
alam one man show sewajarnya
sudah berakhir.
Mengedepankan manhaj haraki yakni
lazim dipakai dengan program bulek
aie dek pambuluah bulek kato
kamupakaik. Mengamalkan budaya
amal jama’i yaitu kok gadang indak
malendo, kok cadiek indak manjua,
tibo di kaba baik bahimbauan, tibo
di kaba buruak bahambauan.
Kepimpinan bukan ghanimah
mengaut keuntungan diri sendiri.
Pendekatan haraki (social
movement) menangani isu
perubahan global, sakali aie
gadang, sakali tapian barubah,
sakali tahun baganti, sakali
musim bakisa, mesti
dilaksanakan dengan
tanggungjawab nan elok dipakai,
nan buruak dibuang.
Manyuruah babuek baik,
Malarang babuek jahek,
Mahirik mambantang,
manunjuak ma-ajari.
Managua manyapo.
Tadorong mahelo,
talompek manyentak,
Gawa ma-asak,
ma asak lalu ka nan bana.
Tak ado karuah nan tak janieh.
Tak ado karuik nan tak salasai.
Generasi Minangkabau kini
mesti memiliki utilitarian
ilmu. berasaskan
epistemologi Islam yang jelas
Iman nan tak buliah ratak,
kamudi nan tak buliah patah,
padoman indak buliah tagelek,
haluan nan tak buliah barubah
Generasi masa datang mesti
memiliki pemahaman luas
dengan tasawwur (world view)
Kalau tak tasuo di jalannyo,
namuah ba pua-pua dagiang,
namuah bakacau-kacau darah,
tando sabana laki-laki.
Pelihara Kebersamaan
• Bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku dan agama, selama ini
hidup dalam rukun dan damai
disebabkan mayoritas mutlaknya terdiri
dari umat yang berakhlaq agama, yakni
Islam.
• Akhlak terpelihara dengan hubungan
baik dengan Allah dan baiknya
hubungan dengan manusia. Lihat juga
Al Quran S.2, Albaqarah ayat 83 – 86.
• Umat Minangkabau di mana-mana
(selama ini) telah melakukan
amaliahnya dengan bantalan iman dan
Proses Pembangunan Ummat
Ummatisasi
SDA/ Adat
ULAYAT Iman
Istiadat
Interaksi Efisiensi
Dalam setiap proses
pembangunan keummatan
(ummatisasi) tidak selalu harus
ditilik dari sudut efisiensi dan
rendemen ekonomis semata,
• Pemahaman mendalam dari lubuk
hati
• Kemauan pada diri ummat secara
individu/kelompok yang akan ikut
serta dalam proses pembangunan itu.
Program silaturrahmi (jalang manjalang)
diawali dengan saling memahami.
Pembinaan cita-cita menjelmakan tata-cara hidup
kemasyarakatan
• hidup dan memberi hidup (ta’awun) dan
menghapus falsafah berebut hidup,
• menanam tanggung jawab kesejahteraan
lahir batin tiap anggota masyarakat sebagai
suatu kesatuan menyeluruh timbal balik
(takaful);
• mengajarkan keragaman serta ketertiban
dan disiplin jiwa dari dalam (tadhamun),
bukan penggembalaan dari luar;
• menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas,
bersendikan Iman dan Taqwa;
• mengajarkan hidup seimbang (tawazun)
antara kecerdasan otak dan ketangkasan
otot, antara ketajaman akal dan ketinggian
akhlak, antara amal dan ibadah, antara
Upaya Menguatkan Akidah
ummat
NILAI AMAL
Akidah / Nawaitu
Masyarakat Ukhuwwah
Muslim
Social Social
Support Control
Amar Nahyun
Makruf ‘Anil Munkar
Besar kecilnya nilai amal terletak dalam niat/motif
melakukannya.
Tinggi rendahnya nilai hasil yang dicapai sesuai
dengan tinggi rendahnya mutu niat mengejar hasil itu.