You are on page 1of 109

H.

Mas’oed Abidin
bin H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar Imam Mudo

Lahir : 11 Agustus 1935 di Koto Gadang, Bukittinggi


Jabatan : Ketua Umum Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Sumbar,
Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)
Sumbar, Ketua MUI Sumbar Membidangi Dakwah, Sekretaris
Dewan Pembina ICMI Orwil Sumbar. Direktur Eksekutif PPIM
(Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau) Sumbar.
Alamat : Jalan Pesisir Selatan V/496 Siteba Padang (KP - 25146),
Fax/Telepon 52898, Tel: 58401
Web-site : http://www.masoedabidin.web.id
Mail to : masoedabidin@yahoo.com
masoedabidin@hotmail.com

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 1


Mahabbah
dan
Muakhkhah
Oleh;
H. Mas’oed Abidin
Direktur Eksekutif PPIM Sumbar

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 2


‫بسم الله الرحمن الرحيم‬
‫ ل إله‬، ‫الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه‬
‫ مخلصين له الدين ولو‬،‫إل الله ول نعبد إل إياه‬
‫ وأزكى صلوات الله على سيدنا‬.‫كره الكافرون‬
‫ وأسوتنا وحبيبنا محمد صلى الله عليه‬،‫وإمامنا‬
‫ ومن‬،‫وسلم واله ورضي الله عن أصحابه‬
،،،،، ‫ أما بعد‬.‫سار على ربهم إلى يوم الدين‬
Segala puji diperuntukkan kepada Allah S.W.T.
Selawat dan salam bagi Baginda Rasulullah SAW.
Kepada beliau telah diberikan wahyu, yang
mengajar berbagai program ilmu, meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman dalam aspek-aspek
tertentu mengenai Islam dan kehidupan.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 3
Keutamaan Islam
membangun masyarakat kuat,
dengan sikap saling mengasihi
(muakh-khah dan mahabbah)
saling membantu (ta’awun)

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 4


Kebebasan tanpa kawalan agama
dan budaya menghilangkan kendali
dan kaburnya akhlak
 Hapusnya kebersamaan,
 Terjadi balas dendam dan
disintegrasi.
 Bahaya besar bagi generasi
bangsa.
 Setiap diri mestinya mencegah,
agar rusuh tidak terjadi.
 Kewajiban kita mengulurkan
bantuan materil dan moril
semampu kita.
 Minimal
08/16/08 memanjatkan
H. Mas'oed Abidin do’a tulus
5
dan ikhlas
Sabda Rasulullah SAW, melempangkan jalan
menghadapi segala tantangan dari berbagai
penjuru ,

“Wahai kaum muslimin,


bersiap-siaplah karena perkara ini sangat
serius”.

• Siap sedia karena saat kepergian


sudah dekat.
• Persiapkan perbekalan karena
perjalanan sangat jauh.
• Kurangi beban-beban, karena di depan
menantang rintangan yang sangat
menyulitkan, kecuali bagi orang-orang
yang ringan bebannya.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 6
Wahai manusia, sesungguhnya menjelang
hari kiamat akan terjadi berbagai
peristiwa yang sangat gawat. Dan
berbagai bencana yang besar.

1. Dan akan terjadi pula saat-saat yang


kritis di mana kelompok orang-orang
zhalim mulai berkuasa, dan orang-
orang fasik memegang kedudukan
penting.
2. Sementara itu orang-orang yang
menyeru kepada kebaikan akan
ditindas, sebaliknya orang-orang yang
mencegah kepada kemungkaran
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 7
mendapat tekanan.
Oleh karena itu bersiap-siaplah
untuk menghadapi semua itu

• Dengan bekal iman yang sangat


cukup.
• Perbanyaklah amal shaleh
• Paksalah dirimu untuk mentaati
Allah.
• Serta bersabarlah dalam
menghadapi kesulitan ini, niscaya
kalian akan mendapatkan
08/16/08 H. Mas'oed Abidin
ganjaran 8
Kekayaan
(iman, harta dan ilmu)
sumber kekuatan
membangun
sikap ikhlas
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 9
Generasi muda mesti
meniru kehidupan lebah;
yang kuat persaudaraannya,
kokoh organisasinya,
berinduk dengan baik,
terbang bersama membina sarang,
baik hasil usahanya,
dapat dinikmati oleh lingkungannya
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 10
Pelihara
Kebersamaan
Ummat perlu dihidupkan jiwanya menjadi
satu ummat yang mempunyai falsafah dan
tujuan hidup (wijhah) yang nyata, memiliki
identitas (shibgah), bercorak kepribadian
terang (transparan) untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam proses
pembangunan.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 11


Mahabbah dan Muakhkhah adalah
Budaya Syarak (Kitabullah)
Kalau alah syarak nan mangato,
Hutang dek adaik mamakainyo.
Kok di bincang maso dahulu,
Nan bak tukang indak mambuang kayu,
Manusia ba untuak surang-surang,
Bajabatan masiang-masiang.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 12
Mahabbah buah ranum dari madrasah ruhiyah

– Menyepuh jiwa meraih martabat ‘abid


(pengabdi),
– Sanggup bergelimang tetesan air mata
karena takut 'iqab Allah,
– Mampu bergelut dengan kilauan mata
pedang membangun nagari dan Negara
– Menegakkan kalimatullahi hiyal'ulya.
– Paradigma baru kerohanian dari
pemahaman Islam
– Sanggup menghapus jiwa yang mandul dan
beku (jumud)
– Menghidupkan jiwa dinamis (qalbin salim)
– Rela (redha) dibawah naungan Khalik Maha
08/16/08 H. Mas'oed Abidin Penguasa semata.
13
Pengabaian upaya tarbiyah ruhiyah
berakibat fatal terhadap perilaku

• Menolak menerima kebenaran (egoisme)


• Penyakit hati yang melahirkan kebejatan
sosial, politik, ekonomi,
• Mengabaikan penyepuhan jiwa (tazkiyah an-
nafs) dan lalai memperbaiki watak (islah an
nafs).
• Lemah menampilkan al haq min rabbika,
• Terhempas di pinggir khayalan.
• Menjauh dan tersesat dari aqidah dan jadi
kufur
• Menjadi tidakseimbang emosional dan
mental,
• Mudah melakukan perbuatan haram,
durjana dan kezaliman.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 14
Mensyukuri Nikmat Allah

Gerakan Pemberdayaan
Ummat

SDA
Minat Ulayat
ILMU

Adat Syara’
TRADISI AGAMA

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 15


Menguatkan akidah
Ummat

Program silaturrahmi
yang saling memahami.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 16


Besar kecilnya nilai amal terletak
dalam niat/motif melakukannya.

 Tinggi rendahnya nilai hasil yang


dicapai sesuai dengan tinggi rendahnya
mutu niat mengejar hasil itu.
 Amal akan kering dan hampa, tatkala
kulit luarnya di lakukan, tetapi tujuan
nawaitu-nya hilang di tengah jalan.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 17


Upaya Menguatkan Akidah ummat
NILAI AMAL
Akidah / Nawaitu

Masyarakat Ukhuwwah
Muslim

Social Social
Support Control

Amar Nahyun
Makruf ‘Anil Munkar
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 18
Upaya Menguatkan Akidah
ummat

 Kewajiban social control (nahyun ‘anil


munkar) harus lekas-lekas dilaksanakan, agar
masyarakat jangan berserak,
 Kengemukakan social support (amar makruf)
secara jelas. Insya Allah masyarakat
(dhu’afak) akan kuat dan masuk shaf kembali.
 Inilah inti kesatuan persaudaraan (ukhuwah
dan badunsanak ) itu.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 19


Menggali Potensi Masyarakat

Jiwa
Sadar
Amaliyah
Interaksi

Adat
Istiadat Iman

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 20


Membangun Masyarakat
Potensial
 Melalui amaliyah yang sepadan dengan
kekuatan yang tersedia dalam tubuh
masyarakat mestinya disertai serentak
membangun jiwa dan pribadi untuk
menjadi ummat yang sadar.
 Latar belakang usaha sebenarnya adalah
merombak tradisi dengan membuka
pikiran masyarakat dan merintis jalan
baru, memulai dari urat masyarakat
dengan cara-cara yang praktis.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 21
Proses Pembangunan
Proses Umat
Pembangunan Umat
(Ummatisasi)

Efisiensi
Interaksi
Agama
Adat Iman
Istiadat SDA
Ulayat
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 22
Tata-cara hidup kemasyarakatan
1. Membina hidup dan memberi hidup (ta’awun),
2. Menanam tanggung jawab lahir batin tiap anggota
masyarakat (ta-alluf),
3. Menumbuhkan kesatuan menyeluruh timbal balik
(takaful dan tadhamun);
4. Mengajarkan keragaman serta ketertiban.
5. Melahirkan disiplin jiwa dari dalam,
6. Menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas, bersendikan
Iman dan Taqwa;
7. Mengajarkan hidup seimbang (tawazun) antara
kecerdasan otak dan ketangkasan otot,
8. Mengasah ketajaman akal dan ketinggian akhlak,
9. Menghidupkan amal dan ibadah, ikhtiar dan do’a.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 23


Ad Dienul Islam
Agama Islam berdasar al Quran berperan
multifungsi, “mengeluarkan manusia dari
sisi gelap kealam terang cahaya (nur)”

Diantaranya terdapat dalam


A.1:14,QS.Ibrahim.

ُ َ ُ ُّ َ
‫ور‬
ِ ّ ‫الن‬ ‫ى‬ ‫ل‬ِ ‫إ‬ ‫ت‬
ِ ‫ما‬
َ ‫ل‬ ‫الظ‬ ‫ن‬
َ ‫م‬
ِ ‫س‬
َ ّ ‫ج الن‬
‫ا‬ َ ِ‫خر‬ ْ ُ ‫لِت‬
‫د‬
ِ ‫مي‬
08/16/08
ِ ‫ح‬َ ْ ‫ط الْعَزِيزِ ال‬ ِ ‫صَرا‬ ِ ‫م إِلَى‬
H. Mas'oed Abidin
ْ ِ‫ن َرب ِّه‬ِ ْ ‫بِإِذ‬ 24
Wajib Amalkan Nilai Dasar
Islam
 Bila Islam tidak diamalkan dari inti
nilai-nilai dasar (basic of value) Dinul
Islam, atau hanya sebatas kulit luar
berupa ritual ceremonial, maka ummat
ini tidak akan berkemampuan bertarung
di tengah perkembangan dunia global di
abad duapuluh satu mendatang.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 25


Teguhkan tekad Menuju
Allah
Berjalan menuju Allah artinya;
 Berpindah dari jiwa yang tidak bersih (kotor) kepada
jiwa yang bersih.
 Berpindah dari akal yang tidak mengikut syarak menuju
tunduk kepada syarak.
 Berpindah dari hati yang kafir, munafiq, fasiq, sakit atau
keras kepada hati yang tenang lagi selamat.
 Berpindah dari ruh yang menyimpang dan tidak
mengingat tugas pengabdian kepada ruh yang mengenal
Allah.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 26


Rihlah ilaa Allah dicapai
dengan ”al-qalb al-salim”
Kebaikan hati awal langkah untuk mencapai kebaikan
jiwa dan jasad,

‫ان فى الجسد مضغة اذا صلحت صلح‬


‫الجسد كله واذا فسدت فسد الجسد‬
‫ أل وهي القلب‬,‫كله‬
“Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal mudhghah (benda
darah), jika ia sehat maka baiklah seluruh jasad, dan jika ia fasad maka
rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (Hadith riwayat
08/16/08 Bukhari).
H. Mas'oed Abidin 27
Kebaikan hati, titik tolak
kehidupan dalam Islam
• Bersih hati, peluang besar menerima
perintah Allah dengan sempurna.
• Jiwa yang bersih menerima hidayah
dengan mengenali yang baik untuk
diamalkan dan mengenali perkara buruk
untuk dijauhi.
• Mengikis habis sifat jahil, engkar, bohong,
memfitnah, zalim, tamak
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 28
ْ َ
‫مهَا‬َ َ‫ فَأله‬-- ‫سوَّاهَا‬ َ ‫ما‬ َ َ‫س و‬ٍ ‫ف‬
ْ َ ‫ن‬َ ‫و‬
‫قوَاهَا‬ ْ َ ‫جوَرهَا وَت‬ ُ ُ‫ف‬
Dan demi jiwa serta penyempurnaan ciptaanNya. Maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) jahat (untuk dijauhkan) dan
(jalan) kebaikkan (untuk diamalkan).( (As-Syams, 7-8

‫ب‬ َ
َ ْ ‫ وَقَد‬.‫ن َزك ّاهَا‬ َ ْ َ َ
َ ‫خا‬ ْ ‫م‬
َ ‫ح‬
َ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫أ‬ ْ ‫د‬ ‫ق‬ 
َّ َ ‫ن د‬
‫ساهَا‬ ْ ‫م‬َ
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(Asy-Syams 9-10)
Imam al-Ghazali menjelaskan maksud
08/16/08 H. Mas'oed‫النفس‬
Abidinialah nafsu jauhari ‫ الجوهري‬29
‫النفس‬
yang bercahaya, brilliant dan dapat mengetahui serta memahami, yang
Zikrullah, yakni mengingati
Allah dengan tauhid uluhiyah
• Jiwa yang bertakhta iman kepada Allah
(tauhid) pasti jauh dari sikap mengikuti
hawa nafsu,
• Mesti memiliki rasa takut, kasih dan
sayang kepada Allah,
• Jiwa yang beriman mesti mempunyai
perasaan yakin, percaya, harap, tawakkal
dan pasrah kepada ketentuan Allah

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 30


Langkah awal menghidupkan jiwa
(hati) yang mati, dengan tazkiyah
nafs, melalui zikrullah,
muraqabah dan tafakkur.
‫مثل الذي يذكر ربه والذي ليذكر ربه مثل‬
‫الحي والميت‬
Umpama orang yang mengingati Tuhannya dan orang yang
tidak ingat Tuhannya seperti orang yang hidup dengan yang
mati. (Al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, Kitab al-Da’awat)

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 31


Seorang yang melakukan tazkiyah
nafs mesti didukung oleh himmah
(minat dan cita) yang kuat.

Tekad bulat dan kuat, di dorong oleh niat


yang tulus, dan keyakinan benar,
di rebut dengan cara yang benar dalam
mencapai cita-cita itu.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 32


‫سي‬ ُ
ْ َ ‫ما أبَّرِئُ ن‬
ِ ‫ف‬ َ َ ‫و‬
‫ة‬ َ
ٌ ‫ماَر‬ َ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ف‬
ْ َ ّ ‫الن‬ َ
‫ن‬ ّ ‫إ‬
ّ َ ِ
ِ‫سوء‬ ُّ ‫بِال‬
Dan aku tidaklah mampu membebaskan atau
membersihkan diriku dari kesalahan atau dosa,
karena sesungguhnya nafsu itu sangat-sangat
menyuruh kepada kejahatan.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 33


Jalan menyucikan jiwa
pada asasnya hanya
dengan zikrullah.

‫ه‬
ِ ‫ر الل‬
ِ ْ ‫ك‬ ‫ذ‬
ِ ِ ‫ب‬ َ ‫ل‬َ ‫ا‬
ُ ُ
‫تطمئن القلوب‬
08/16/08
ُ ْ
H. Mas'oed Abidin 34
‫‪Melakukan muhasabah diri‬‬
‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫منُوا‬‫ن ءَا َ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ذ‬ ‫ال‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ه‬ ‫ّ‬ ‫ي‬ ‫اأ‬‫َ‬ ‫ي‬
‫ه وَلْتَنْظْرُ‬ ‫َ‬
‫قوا الل َّ‬ ‫ات ّ َُ‬

‫ت لِغَد‬
‫‪08/16/08‬‬ ‫ما ق َ ْ‬
‫م‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫د‬ ‫َ‬ ‫س َ‬
‫‪H. Mas'oed Abidin‬‬‫ف ٌ‬ ‫نَ ْ‬
‫‪35‬‬
Merawat hati dengan bersih niat, akidah dan ibadah

1. Membanyakkan bersedekah agar tidak


mementingkan diri sendiri.
2. Bertaqwa kepada Allah dengan
melaksanakan suruhan dan menjauhi
laranganNya.
3. Merenungkan amalan yang telah dilakukan
agar jiwa menjadi insaf.
• Memikirkan kewajiban yang dilaksanakan
atau yang sudah dilalaikan.
• Membersihkan diri dari dan aqidah yang
berlawanan dengan tauhid
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 36
Mujahadah al-nafs terutama melakukan
berbagai adab yang mesti dipatuhi dengan
kesabaran dan keikhlasan.

Mujahadah al-Nafs bermaksud menghalang al-


nafs dari yang bukan haknya dan memberikan
hak orang lain.

َ َّ ْ
‫ه‬
ِ ِّ ‫حب‬
ُ ‫على‬ َ ‫م‬َ ‫عا‬
َ ‫ن الط‬َ ‫مو‬ ُ ‫ويُط‬
‫ع‬
ِ َ
‫سيًر‬ َ ‫مسكينًا ويتِيما وأ‬
ِ َ ً َ َ ِ ْ ِ
Dan mereka (orang abrar) memberikan makanan yang
disukai kepada orang miskin, anak yatim dan orang
yang ditawan. (Al-Insan, 8)
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 37
Menghapus maksiat dari hati, hanyalah
dengan bertaubat.
1. Bertaubat terus-menerus.
2. Sembahyang fardhu berjemaah
3. Selau memelihara rwuduk
4. Makan minum yang halal..
5. Dikurangkan tidur
6. Selalu muraqabah kepada Allah
7. Selalu menjaga niat untuk menghampirkan diri
kepada Allah dan mendapatkan redha-Nya.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 38
Maka usaha kearah tazkiyah nafs
dituntun dan dibimbing oleh
Hidayah Allah
hidayah terus menerus.

adalah syarat
penting
tercapainya
tujuan tazkiyah
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 39
َ
‫م كثِيًرا‬ َ ْ َ َ
َ ّ ‫جهَن‬ َ ِ ‫قد ْ ذَرأنَا ل‬ َ ‫وَل‬
‫م‬ َ
ْ ُ‫س له‬ ْ ‫ن‬‫ال‬ َ ‫و‬ ‫ن‬
ّ ‫ج‬
ِ ْ ‫ال‬ ‫ن‬
َ ‫م‬
ِ
ِ ِ ِ
‫ن بِهَا‬ َ ‫قهُو‬ َ ‫ف‬
ْ َ‫ب ل ي‬ ٌ ‫قُلو‬ ُ
Dan sesungguhnya Kami jadikan
untuk isi neraka Jahannam
kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah)
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 40
‫ن‬ َ َ
َ ‫صُرو‬
ِ ْ ‫ن ل يُب‬ ٌ ُ ‫ي‬ْ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫م‬
ْ ُ ‫ه‬ ‫ل‬َ ‫و‬
‫بِهَا‬
‫نل‬ َ
ٌ ‫م ءَاذا‬ ْ ُ‫وَله‬ َ
‫ن بِهَا‬
َ ‫معُو‬ َ ‫س‬ ْ َ‫ي‬
Dan mereka mempunyai mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah).
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 41
َ ‫عام‬ ْ ‫ن‬َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ك‬ َ
‫ك‬ ِ ‫ئ‬َ ‫ول‬ ُ ‫أ‬
ِ َ
ُ‫ل‬
ّ ‫ض‬ َ ‫مأ‬ َ ‫ه‬ ‫ل‬ْ
ْ ُ َ‫ب‬
‫م‬ َ َ ُ
ُ ‫ه‬ ُ ‫أولئ ِك‬
‫ن‬َ ‫و‬ ُ ‫فل‬ ِ ‫غا‬َ ْ ‫ال‬
Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 42
Muraqabah
Adalah mendekatkan diri kepada Allah
dengan tauhid rububiyah, melalui
ibadah, serta melatih
nafs an-natiqah = ‫ النفس الناطقة‬atau
nafs al muthmainnah = ‫النفس المطمئنة‬

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 43


‫ن‬
ُ ‫ي‬ِ ‫ل‬َ ‫ت‬ َ
‫م‬ ُ َ
ّ ْ ُ ّ ‫ن َرب‬
‫ث‬ ‫م‬ ‫ه‬ َ ‫خ‬
َ ْ‫شو‬ ْ َ‫ي‬
ِْ ‫م إِلَى ذِك‬
‫ر‬ ‫ه‬
ْ ُُ ‫وب‬ ُ ‫ل‬ُ ‫ق‬َ ْ ُ ُ ‫جل‬
‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫و‬ُ ُ
َّ
‫ه‬
ِ ‫الل‬
Gementar karenanya (karena mendengar
bacaan ayat al-Qur’an) kulit (anggota) orang
yang takutkan (kebesaran) Tuhannya, Allah;
kemudian menjadi tenang kulit (anggota) dan
hati mereka ketika mereka mengingati
(kesempurnaan) Allah.” (Al-Zumar: 23)
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 44
Daerah kita terkenal sebagai daerah
yang kaya dengan sumber alam.
Sumber Daya Alam (natural
resources) belum seluruhnya di
olah, dapat mendukung suatu
pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Kecenderungan penduduknya dibidang


ekonomi baru kepada mencari nafkah
dengan memindah-mindahkan barang-
barang dari satu tempat ke tempat
yang lain
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 45
Mensyukuri Nikmat Allah
Daerah kita terkenal
sebagai daerah yang Ishlahul Ummah
kaya dengan sumber
alam. Gerakan Ihsanisasi
Sumber Daya Alam
(natural resources) SDA
belum seluruhnya di Minat Ulayat
olah.
Dapat mendukung Tradisi
Akhlaq
suatu pertumbuhan Budaya
masyarakat yang
sehat.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin
Iman 46
Pelecehan Nilai Akan terjadi
jika,
1. masyarakat lalai
2. hanya senang menerima,
3. suka menampung dan menagih apa-
apa yang tidak diberikan orang,
4. menjadi bangsa pengemis,

Akibatnya tampillah pelecehan nilai-nilai


bangsa yang kesudahannya membawa
bangsa ini terjerumus menjual diri …,
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 47
Gerakan Memberdayakan
Ummat
Proses mempertinggi kesejahteraan
hidup adalah rangkaian yang erat
terkait dengan proses pembangunan
bangsa.

Dalam setiap proses pembangunan keummatan


(ummatisasi) tidak selalu harus ditilik dari sudut
efisiensi dan rendemen ekonomis semata,

5.Pemahaman mendalam dari lubuk hati


6.Kemauan pada diri ummat secara individu/kelompok yang akan
ikut serta dalam proses pembangunan itu..
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 48
Berhati-hati terhadap
gerakan yang
merusakkan akidah

Mari kita simak sebuah hadits


lagi sabda Rasulullah untuk
melempangkan jalan bagi kita
dalam menghadapi segala
tantangan yang menghadang
kita dari berbagai penjuru
08/16/08
berbunyiH. Mas'oed
sebagaiAbidin
berikut: 49
“Wahai kaum
muslimin, bersiap-
siaplah karena perkara
ini sangat serius.
Siap sedialah karena
saat kepergian sudah
dekat.”

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 50


Persiapkanlah
perbekalan
karena perjalanan ini sangat
jauh.
Kurangilah beban-bebanmu,
karena di depan
menantang rintangan yang
sangat menyulitkan,
kecuali bagi orang-orang
yang ringan bebannya.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 51
Wahai manusia, sesungguhnya
menjelang hari kiamat akan
terjadi berbagai peristiwa yang
sangat gawat. Dan berbagai
bencana yang besar.

Dan akan terjadi pula saat-saat


yang kritis di mana kelompok
orang-orang dhalim berkuasa,
dan orang-orang fasik
memegang kedudukan penting.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 52
Sementara itu orang-
orang yang menyeru
kebaikan ditindas,

sebaliknya orang-
orang yang
mencegah
kemungkaran
08/16/08 ditekan.
H. Mas'oed Abidin 53
Oleh karena itu bersiap-
siaplah untuk
menghadapi semua itu
dengan bekal iman
yang sangat cukup.
Perbanyaklah amal
shaleh dan paksalah
dirimu untuk
mentaatinya.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 54
Bersabarlah dalam
menghadapi
kesulitan,
niscaya kalian
akan mendapatkan
ganjaran sorga
yang abadi.”
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 55
Mengangkat diri dimulai
.dengan keyakinan

‫سبُلَنَا‬
ُ ْ‫وَالّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا َلنَ ْهدِ َينّهُم‬
َ‫سنِين‬ِ ْ‫وَإِنّ الَّ لَمَعَ الْمُح‬
Dan orang-orang yang bekerja sungguh-“
sungguh pada (jalan) kami, sesungguhnya
kami akan pimpin mereka di jalan-jalan kami:
dan sesunggunya Allah beserta orang-orang
yang berbuat kebaikan” (QS. Al-Ankabut, ayat
.(.69
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 56
Mengangkat taraf hidup
kelompok lemah
Dimulai dari akar serabut (grass root)
masyarakat
• merasakan nilai kepentingan
• mempunyai daya inisiatif,
• kreatif (daya cipta)
• memiliki imaginasi

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 57


Peran Pemimpin
Sebenarnya seorang pemimpin pelopor
penggerak pembangunan memikul beban
menghidupkan dapur masyarakatnya dengan
sungguh-sungguh.

Kebahagiaan tertinggi seorang pemimpin


tatkala dapat menghidupkan salah satu dari
ribuan dapur yang senantiasa berasap karena
usahanya. Tak ada bahagia dalam
kekenyangan sepanjang malam, bila si-jiran
setiap akan tidur diiringi lapar (al Hadist).
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 58
Syarak mengajarkan akidah yang
kokoh dan akhlak yang mulia
Dek ribuaik rabahlah padi,
Di cupak Datuak Tumangguang,
Hiduik kalau indak ba budi,
Duduak tagak kumari tangguang.
Rarak kalikih dek mandalu,
Tumbuah sa rumpun di tapi tabek,
Kok hilang raso jo malu,
Bak umpamo kayu lungga pangabek.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 59
Kewaspadaan memelihara pagar adat
dengan syarak (iman yang kokoh)
Hari paneh kok indak balinduang,
Hari hujan kok indak batuduang,
Hari kalam kok indak basuluah,
Jalan langang kok tak bakawan,
Antah manguak dari hilie,
Antah galoro dari hulu,
Iman nan tak bulieh ratak,
Kamudi nan tak bulieh patah,
Padoman nan tak bulieh tagelek,
Haluan nan tak bulieh barubah.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 60


“Pariangan manjadi tampuak tangkai,
Pagarruyuang pusek Tanah Data,
Tigo Luhak rang mangatokan.
Adat jo syarak jiko bacarai,
bakeh bagantuang nan lah sakah,
tampek bapijak nan lah taban.
“Tasindorong jajak manurun,
tatukiak jajak mandaki,
adaik jo syarak kok tasusun,
bumi sanang padi manjadi”
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 61
Konsep tata-ruang satu kekayaan budaya sangat berharga
di nagari bukti idealisme nilai budaya di Minangkabau,
mengelola kekayaan alam dan pemanfaatan tanah ulayat

“Nan lorong tanami tabu,


Nan tunggang tanami bambu,
Nan gurun buek kaparak,
Nan bancah jadikan sawah,
Nan munggu pandam pakuburan,
Nan gauang katabek ikan,
Nan padang kubangan kabau,
Nan rawang ranangan itiak”
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 62
Menguatkan peran diri
Menggali asset diri dengan budaya dan
agama.
Menyadarkan benih kekuatan dalam diri.
• Observasi di pertajam,
• Daya pikir di tingkatkan,
• Daya gerak di dinamiskan ,
• Daya cipta di perhalus,
• Daya kemauan di bangkitkan,
Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 63


Alah bakarih samporono,
Bingkisan rajo Majopahik,
Tuah basabab bakarano,
Pandai batenggang di nan rumik”
“ Handak kayo badikik-dikik,
Handak tuah batabua urai,
Handak mulia tapek-i janji,
Handak luruih rantangkan tali,
Handak buliah kuat mancari,
Handak namo tinggakan jaso,
Handak pandai rajin balaja.

Dek sakato mangkonyo ado, Dek sakutu mangkonyo maju,


Dek ameh mangkonyo kameh, Dek padi mangkonyo manjadi.”

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 64


Budaya Adat dan Syarak di
Minangkabau, dengan
menanamkan Syakhshiyah (‫( شخصية‬
pribadi atau sifat individu
merangkum gaya hidup,
kepercayaan, kesadaran beragama,
harapan, nilai, motivasi, pemikiran,
perasaan, budi pekerti, persepsi,
tabiat, sikap dan watak.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 65
Masyarakat di bangun dengan
jiwa yang di reformasi tarbiyyah
ruhiyyah yang syumul (dinamik)
dalam pemikiran, sikap, kelakuan,
kaedah, etos kerja, aktivitas
bersama.

Tarbiah Ruhiyyah
melahirkan jiwa merdeka, rela
berkurban karena prinsip dasar
perjuangan "mencari redha Allah".
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 66
Menghadapi kondisi keumatan yang
parah
• Membangun domain-domain
kemanusiaan,
• Menyatukan tarbiyyah dan Akhlak
Islamiyah,
• Menetapkan domein rohaniah padu
kedalam sistim pendidikan.
• Membuka hati keluarga dan umat
lebih luas,
• Menerima percikan cahaya Ilahi
(mahabbah),
• Menyadarkan tujuan hidup menuju
akhirat yang abadi
08/16/08 ,
H. Mas'oed Abidin 67
Pilar (manazil) pendidikan akhlak
adalah mengenal Khalik (Rabbaniah)
dan kejujuran (Siddiqiah)
 Rumah tangga berperan teladan,
 Kesabaran, toleransi hidup mesti jadi
panduan,
 Menanamkan nilai normative, akidah dan
budaya,
 Mengukuhkan nilai ibadah dan akhlak
dalam diri,
 Membuhul ikatan mahabbah semakin
erat,
 Ikatan ukhuwah teguh curahan rahmat
Allah,
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 68
 Mengangkat posisi (darjah) iman.
Nilai Agama Membentuk
Masyarakat Berbudi
Nilai ajaran Islam lahirkan
masyarakat proaktif hadapi
berbagai keadaan sebagai realitas
perbaikan kearah peningkatan
mutu masyarakat itu sendiri.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 69
Sifat Rabbaniah
tegak di landasan pengenalan (makrifat)
dan pengabdian (`ubudiah) kepada Allah

 peningkatan ilmu pengetahuan,


 pemantapan pengajaran,
 pemberian nasihat,
 menanamkan akhlak,
 amar ma’ruf (social support),
 dan nahyun ‘anil munkar (social
control).
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 70
Siddiqiah
enam jenis kejujuran (al-sidq)
 kejujuran lidah (lisaniyah),
 kejujuran niat, ikhlas kemauan
(akhlaqiyah),
 kejujuran cita-cita (‘azam istiqamah),
 kejujuran ucapan dan janji (al-wafa’),
 kejujuran prestasi, kreasi dan karya
cipta (amal as-shalih),
 kejujuran pengamalan ajaran agama
(maqamat al-din).
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 71
GENERASI MUDA mesti tumbuh
menjadi kelompok berakhlak

‫إنهم فتية آمنوا بربهم‬


‫وزدناهم هدى‬
Merekalah para pemuda yang penuh
dengan keimanan kepada Allah dan Allah
lengkapkan mereka lagi dengan hidayah.
(QS.al Kahfi)
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 72
Generasi muda mesti menjernihkan
akal budi, dengan bekal jati diri sesuai
fitrah anugerah Allah.

Pelecehan Nilai Adat dan Agama terjadi ketika


ajaran agama tidak diamalkan dari inti dasar
(basic of value) Dinul Islam, dan hanya
mengamalkan sisi ritual ceremonial.
Akibatnya ummat tidak mampu bertarung di
arena global
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 73
Pelecehan nilai-nilai
menjadikan masyarakat
lalai, senang menerima,
suka menampung tanpa
kerja keras,menjadi
bangsa pengemis,

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 74


Membangun Masyarakat
Potensial
Membangun Masyarakat
Potensial

Ukhuwah &
Jiwa Interaksi
Sadar Iman
Adat Istiadat/ Amaliyah
Akhlakul Karimah Ummat

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 75


Susunan hidup saling menghormati
di redhai Allah sesuai syara’ dan
akhlak Islami (Alquran dan Sunnah)
 Generasi di bangun melalui jalur pendidikan
(sekolah dan lingkungan)
 Hidupkan jiwa dengan falsafah hidup (wijhah)
yang nyata,
 Memiliki identitas (shibgah), bercorak
kepribadian terang dan partisipatif dalam
proses pembangunan keummatan.
 Menerapkan Adat basandi Syara’ dan Syara’
basandi Kitabullah, satu aspek Social Reform
yang tidak dapat di abaikan,
 Berurat kehati umat.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 76
Generasi muda Minangkabau di
Sumatra Barat memiliki tanggung
jawab masa lalu yakni kewajiban
menjaga dan mengamalkan budaya
utama para leluhur (cultural base).

Mempunyai tanggung jawab masa kini


yaitu kewajiban terhadap diri dan
masyarakat dengan menata kehidupan
berlandaskan norma-norma adat
basandi syara’, syarak’ basandi
Kitabullah (religious base).
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 77
Memiliki tanggung
jawab masa depan
yang hanya dapat
diraih dengan
keberhasilan
menguasai ilmu
pengetahuan dan
teknologi (knowledge
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 78
Ketiga asas (basis) tersebut tampak
dalam kualitas kepribadian generasi
Minangkabau
“Basilek di ujuang muluik,
Malangkah di pangka karih,
Bamain di ujuang padang.
Tahan di keih kato putuih,
Tahu di kilek dengan bayang,
Tahu di gelek kato habih.
Tahu di rantiang kamalantiang,
08/16/08Tahu di H. Mas'oed
dahan Abidin nan ka
79
Zaman menjadi lone ranger dan
alam one man show sewajarnya
sudah berakhir.
Mengedepankan manhaj haraki yakni
lazim dipakai dengan program bulek
aie dek pambuluah bulek kato
kamupakaik. Mengamalkan budaya
amal jama’i yaitu kok gadang indak
malendo, kok cadiek indak manjua,
tibo di kaba baik bahimbauan, tibo
di kaba buruak bahambauan.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 80
Kepimpinan bukan ghanimah
mengaut keuntungan
Pendekatan harakidiri sendiri.
(social
movement) menangani isu
perubahan global, sakali aie
gadang, sakali tapian barubah,
sakali tahun baganti, sakali
musim bakisa, mesti
dilaksanakan dengan
tanggungjawab nan elok dipakai,
nan buruak dibuang.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 81
Manyuruah babuek baik,
Malarang babuek jahek,
Mahirik mambantang,
manunjuak ma-ajari.
Managua manyapo.
Tadorong mahelo,
talompek manyentak,
Gawa ma-asak,
ma asak lalu ka nan bana.
Tak ado karuah nan tak janieh.
Tak ado karuik nan tak salasai.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 82
Generasi Minangkabau kini
mesti memiliki utilitarian
ilmu. berasaskan
epistemologi Islam yang jelas
Iman nan tak buliah ratak,
kamudi nan tak buliah patah,
padoman indak buliah tagelek,
haluan nan tak buliah barubah
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 83
Generasi masa datang mesti
memiliki pemahaman luas
dengan tasawwur (world view)
Kalau tak tasuo di jalannyo,
namuah ba pua-pua dagiang,
namuah bakacau-kacau darah,
tando sabana laki-laki.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 84


Pelihara
Kebersamaan
 Bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku dan agama, selama ini
hidup dalam rukun dan damai
disebabkan mayoritas mutlaknya terdiri
dari umat yang berakhlaq agama, yakni
Islam.
 Akhlak terpelihara dengan hubungan
baik dengan Allah dan baiknya
hubungan dengan manusia. Lihat juga
Al Quran S.2, Albaqarah ayat 83 – 86.
 Umat Minangkabau di mana-mana
(selama ini) telah melakukan
amaliahnya
08/16/08
dengan bantalan iman dan
H. Mas'oed Abidin 85
Proses Pembangunan
Ummat
Ummatisasi

SDA/ Adat
ULAYAT Iman
Istiadat

Interaksi Efisiensi

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 86


Dalam setiap proses
pembangunan keummatan
(ummatisasi) tidak selalu harus
ditilik dari sudut efisiensi dan
rendemen ekonomis semata,
• Pemahaman mendalam dari lubuk
hati
• Kemauan pada diri ummat secara
individu/kelompok yang akan ikut
serta dalam proses pembangunan itu.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 87
Program silaturrahmi (jalang manjalang)
diawali dengan saling memahami.
Pembinaan cita-cita menjelmakan tata-cara hidup
kemasyarakatan
• hidup dan memberi hidup (ta’awun) dan
menghapus falsafah berebut hidup,
• menanam tanggung jawab kesejahteraan
lahir batin tiap anggota masyarakat sebagai
suatu kesatuan menyeluruh timbal balik
(takaful);
• mengajarkan keragaman serta ketertiban
dan disiplin jiwa dari dalam (tadhamun),
bukan penggembalaan dari luar;
• menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas,
bersendikan Iman dan Taqwa;
• mengajarkan hidup seimbang (tawazun)
antara kecerdasan otak dan ketangkasan
otot, antara ketajaman akal dan ketinggian
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 88
akhlak, antara amal dan ibadah, antara
Upaya Menguatkan Akidah
ummat
NILAI AMAL
Akidah / Nawaitu

Masyarakat Ukhuwwah
Muslim

Social Social
Support Control

Amar Nahyun
Makruf ‘Anil Munkar
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 89
Besar kecilnya nilai amal terletak dalam niat/motif
melakukannya.
Tinggi rendahnya nilai hasil yang dicapai sesuai
dengan tinggi rendahnya mutu niat mengejar hasil itu.
• Amal akan kering dan hampa, tatkala kulit
luarnya di lakukan, tetapi tujuan nawaitu-nya
hilang di tengah jalan.
• Kewajiban social control (nahyun ‘anil
munkar) harus lekas-lekas dilaksanakan, agar
masyarakat jangan berserak,
• Mengemukakan social support (amar makruf)
secara jelas. Insya Allah masyarakat
(dhu’afak) akan kuat dan masuk shaf
kembali.
• Inilah inti kesatuan persaudaraan (ukhuwah
dan badunsanak )H.itu.
08/16/08 Mas'oed Abidin 90
Masyarakat Minangkabau wajib mengikuti
ajakan agama Allah sesuai adat basandi syarak
syarak basandi Kitabullah agar umat selamat.
Dalam Fatwa adat disebut tanggung jawab masyarakat
adat menjaga keteraturan hukum dan undang sebagai
satu ciri-ciri utama bermasyarakat itu.
Nan babarih babalabeh, nan baukua nan ba jangko,
mamahek manuju barih, tantang bana lubang
batabuak.
Manabang manuju pangka, Malantiang manuju
tangkai, Tantang bana buah karareh.
Kok manggayuang iyo bana putuih,
Kok maumbak (manjuluak) iyo bana rareh.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 91
Membentuk Generasi
Tangguh
Kuat dan lemahnya satu generasi
terukur pada empat ketangguhan,
 tangguh aqidah (iman kepada Allah),
 tangguh kesehatan (ruhani dan jasmani),
 tangguh pengetahuan (ilmu dan kearifan)
yang didapat melalui pendidikan dan
pengajaran,
 tangguh ekonomi (iqtishadiah) dengan
prinsip kebersamaan (ta'awun).
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 92
Peran Generasi
Minangkabau
“Indak nan merah pado kundi,
indak nan bulek pado sago,
Indak nan indah pado budi,
indak nan elok pado baso.
Anak ikan dimakan ikan,
gadang di tabek anak tanggiri,
ameh bukan pangkaik pun bukan,
budi sabuah nan diharagoi.
Dulang ameh baok balaie,
batang bodi baok pananti,
utang ameh buliah bababie,
08/16/08 utangH. Mas'oed
budiAbidin
dibaok mati.” 93
Generasi Minangkabau menjadi generasi
dinamik tumbuh dengan kejelian dan
kejernihan akal fikir
memiliki keluhuran budi pekerti.
“Pucuak pauah sadang tajelo,
Panjuluak bungo galundi,
Nak jauh silang sangketo,
Pahaluih baso juo basi.
Anjalai tumbuah di munggu,
Sugi-sugi di rumpun padi,
Nak pandai sungguah baguru,
Nak tinggi naiakkan budi.”
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 94
Manyuruah babuek baik,
malarang babuek jahek,
Mahirik mambantang,
manunjuak ma-ajari.
Managua manyapo.
Tadorong mahelo,
talompek manyentak,
Gawa ma-asak,
ma asak lalu ka nan bana.
Tak ado karuah nan tak janieh.
Tak ado karuik nan tak salasai.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 95
Generasi muda masa kini mesti
memiliki utilitarian ilmu.
berasaskan epistemologi Islam
yang jelas
Iman nan tak buliah ratak,
kamudi nan tak buliah patah,
padoman indak buliah tagelek,
haluan nan tak buliah barubah
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 96
Generasi masa datang mesti
memiliki pemahaman luas
dengan tasawwur (world view)
Kalau tak tasuo di jalannyo,
namuah ba pua-pua dagiang,
namuah bakacau-kacau darah,
tando sabana laki-laki.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 97
Nilai Agama
Membentuk Masyarakat
Berbudi
Nilai ajaran Islam lahirkan
masyarakat proaktif hadapi
berbagai keadaan sebagai realitas
perbaikan kearah peningkatan
mutu masyarakat itu sendiri.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 98
Pemahaman ini menunjukkan perubahan
dalam misdaqiah iman, disebut golongan keliru
atau ragu, tidak percaya kepada Islam
mampu menyumbang kebaikan kepada
rakyat dan negara.
‫قَ ْد يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَ ِة‬
ِ‫ب الْ ُقبُور‬
ِ ‫صحَا‬ ْ َ‫س الْكُفّا ُر مِنْ أ‬
َ ِ‫َكمَا يَئ‬
mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat .…
sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam
kubur berputus asa.
((QS.al-Mumtahanah:13

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 99


Proses Pembangunan
Proses Umat
Pembangunan Umat
(Ummatisasi)

Efisiensi
Interaksi
Agama
Adat Iman
Istiadat SDA
Ulayat
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 100
Membangun Masyarakat
Potensial

Jiwa
Sadar Interaksi Iman
Adat
Istiadat
Amaliyah
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 101
Generasi muda di Sumatra Barat
memiliki tanggung jawab masa lalu
yakni kewajiban terhadap budaya
luhur para leluhur (cultural base).
Mempunyai tanggung jawab masa
kini yaitu kewajiban terhadap diri
dan masyarakat dengan menata
kehidupan berlandaskan norma-
norma adat dan syarak
(religious base).
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 102
Memiliki kewajiban masa depan yang hanya dapat
diraih dengan keberhasilan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi (knowledge base).
Ketiga asas (basis) tersebut tampak dalam kualitas
kepribadian generasi Minangkabau
“Basilek di ujuang muluik,
Malangkah di pangka karih,
Bamain di ujuang padang.
Tahan di keih kato putuih,
Tahu di kilek dengan bayang,
Tahu di gelek kato habih.
Tahu di rantiang kamalantiang,
08/16/08
Tahu di dahan nan ka mahimpok.”
H. Mas'oed Abidin 103
Mengedepankan manhaj haraki yakni
lazim dipakai dengan program bulek aie
dek pambuluah bulek kato kamupakaik.
Mengamalkan budaya amal jama’i yaitu
kok gadang indak malendo, kok cadiek
indak manjua, tibo di kaba baik
bahimbauan, tibo di kaba buruak
bahambauan.
Zaman menjadi lone ranger dan alam one
man show sewajarnya sudah berakhir.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 104
Pendekatan haraki (social movement)
menangani isu perubahan global, sakali
aie gadang, sakali tapian barubah,
sakali tahun baganti, sakali musim
bakisa, mesti dilaksanakan dengan
tanggungjawab nan elok dipakai, nan
buruak dibuang.
Kepimpinan bukan ghanimah
mengaut keuntungan diri sendiri.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 105


Manyuruah babuek baik,
malarang babuek jahek,
Mahirik mambantang,
manunjuak ma-ajari.
Managua manyapo.
Tadorong mahelo,
talompek manyentak,
Gawa ma-asak,
ma asak lalu ka nan bana.
Tak ado karuah nan tak janieh.
Tak ado karuik nan tak salasai.
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 106
Generasi muda masa kini mesti
memiliki utilitarian ilmu.
berasaskan epistemologi Islam
yang jelas
Iman nan tak buliah ratak,
kamudi nan tak buliah patah,
padoman indak buliah tagelek,
haluan nan tak buliah barubah
08/16/08 H. Mas'oed Abidin 107
Generasi masa datang mesti
memiliki pemahaman luas
dengan tasawwur (world view)
Kalau tak tasuo di jalannyo,
namuah ba pua-pua dagiang,
namuah bakacau-kacau darah,
tando sabana laki-laki.

08/16/08 H. Mas'oed Abidin 108


‫الحمد لله رب‬
‫العالمين‬
‫صدق الله العظيم‬

‫‪08/16/08‬‬ ‫‪H. Mas'oed Abidin‬‬ ‫‪109‬‬

You might also like