Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 1983-2003
SKRIPSI
ditulis oleh :
i
ANALISIS PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA
TAHUN 1983-2003
SKRIPSI
oleh :
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian
hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima
Penulis,
iii
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
SKRIPSI
TAHUN 1983-2003
oleh :
( Drs. Nurferiyanto,M,Si )
iv
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI BERJUDUL
………………..
………………..
………………..
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia
v
ABSTRAKSI
Ivestasi merupakan unsur utama dalam pembangunan ekonomi suatu
negara untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang di kehendaki, maka
diperlukan sejumblah Investasi tertentu yang di biayai dengan tabungan nasional.
Di negara-negara yang sedang berkembang seperti halnya Indonesia tidak
mempunyai sumber dana yang cukupguna membiayai pembangunan negrinya.
Terbatasnya akumulasi berupa kapital tabungan di dalam negri. Selain itu di
karenakan oleh rendahnya produktivitas, dan tingginya konasumsi. Sejalan
dengan sasaran pembangunan bahwa sasaran pembangunan di titik beratkan di
bidang ekonomi yaitu penataan swastanisasi nasional yang mengarah pada
penguatan, peningkatan, perluasan dan penyebaran sektor swasta keseluruh
wilayah Indonesia, maka investasi kesektor swasta adalah pendukung
pembangunan nasional untuk mencapai tujuan-tujuaan pembangunan nasional.
Kebijakan pembangunan Indonesia mencakup pengembangan iklim usaha dan
investasi, peninkatan swasta nasional pengembangan usaha kecil dan menengah .
vi
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca dengan
dengan senang hati. Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis banyak mendapatkan
vii
3. Karyawan Bang Indonesia,dan Kariawan BPS makasi atas dukungannya
dan datanya.
Angga, Zadi, Rani, Lili, Sunai, Lufi, Sifa, dan semua featuring na.dan
5. Teman teman ku di studio Niko, Arif, Iksan, Doni. Makasih yah selau
saling pengertian dan meberi masukan yang bayak bangat buat aku.
6. Makasih bangat buat Pakcik, Ganda, Gugun, Akto, Timbul, yang ada
7. Buat adek-adek ku Gusti, Lina, Metha, Dian, Datik, Puput, Nisa n the
8. Makasih buat Mbak (Anisa) yang bayak memberi aku motifasi buat aku
kuliah sampai sekarang ini dan mencoba buat hidup lebih berarti, buat
nasehatna. Sari, mas danang makasih juga. Tidak lupa buat anak ku neila
makasih.
10. kepada semua pihak yang ngag dapat disebutin disini mohon maaf dan
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak dalam proses menerapkan ilmu yang penulis dapatkan di bangku kuliah,
viii
paling tidak skripsi ini diharapkan mampu membantu kemajuan ilmu
pengetahuan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dengan harapan agar
HALAMAN PERSEMBAHAN
do’a..
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI .................................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xv
x
2.2. Pengertian Penanaman Modal Asing .................................................. 15
Indonesia) ............................................................................................ 25
xi
4.6. Hipotesis............................................................................................... 49
6.8. Pembahasan.......................................................................................... 67
xii
BAB VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI................................................. 70
7.1. Kesimpulan............................................................................................ 70
7.2. Implikasi................................................................................................ 72
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
membangun industri berdasarkan prinsip efisiensi yang di dukung oleh
kebijakan investasi dan sektoral yang tumpang tindih, baik antara daerah
maupun antar pusat dan daerah yang terutama terkait sengan penerapan
tertentu, ekonomi biaya tinggi, serta prosedur birokrasi yang panjang dan
2
akibat keterbatasan dana pemerintah. Hal lain yang perlu segera di benahi
adalah masalah kepastian hukum diberbagai tingkatan, antara lain yang terkait
penanaman modal.
Dilihat dari periode sebelum dan sesudah krisis peran investasi baik
persen, dan mengalami pertumbuhan yang cukup besar , mencapai angka 2,509
Tabel 1.1
Tahun PMA
1993 8,141,8
1994 23,724,8
1995 39,914,7
1996 29,931,4
1997 31,842,9
1998 13,563,1
1999 10,890,6
2000 15,413,1
2001 15,043,9
2002 9,744,1
2003 13,207,2
3
Pada tabel diatas pada tahun 1997 Penanaman Modal Asing di
Modal Asing di dalam PDB dan pesatnya pertumbuhan investasi tidak berarti
karena yang penting bukan besarnya investasi dalam nilai uang atau jumlah
potensial menjadi kekuatan ekonomi riil. Sumber daya alam yang ada di
4
1.2. Rumusan masan masalah
asing di Indonesia, maka agar permasalahan tidak meluas, dalam penelitian ini
pembahasannya dibatasi pada: periode yang di teliti adalah pada tahun 1983
sampai dengan 2003. periode ini diambil karena periode ini investasi di
krisis moneter pada tahu 1998-sampai sekarang ini, dan periode per satu tahun.
1.4. Tujuan
selanjutnya
5
1.5. Metodologi Penelitian
1. Jenis data
2. Sumber data
1. Analisa deskriptif
2. Analisis kualitatif
6
cara penaksiran yang digunalan adalah Ordinary Last Square
3. Alat analisis
4. Metode analisis
Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3
Dimana :
7
Variabel X1,X2,X3,(Y-1) adalah variabel bebas
atau PAM). Model ini sudah lebih dari dua dekade digunakan
Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + Y(-1)
variabel dependen
variabel dependen
8
1. jika t – hitung >t – tabel ( df = n-k ) maka Ho ditolak.
dependen.
harus dilakukan.
9
1. Ei merupakan ariable random dan mengikuti distribusi
homoskedastisitas.
ini dipenuhi;
Β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 +…….βk Xk + Ui =0
10
mengetahuin hubungan antara variabel X atau
R2 Xi Xj < R2 Xij
11
terjadinya autokorelasi pada empiris yang
12
1.6. Sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bagian dari bab ini membahas dan menguraikan dari latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Batasan masalah
4. Tujuan penelitian
5. Manfaat penelitian
13
BAB V : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang data, metode analisis data serta pengujian
hipotesi.
7.1 Kesimpulan
DFTAR PUSTAKA
14
BAB II
asing dan pembiayaan serta pengolahan berbagai usaha baru di luar negeri serta
sumber daya potensial menjadi salah satu kekuatan ekonomi riil. Sumber daya
yang dimaksut adalah sumber daya daerah yang diolah dan di mamfaatkan
Peranan modal asing atau investasi asing, seringkali dipergunakan dalam artian
15
prespektifnya.”pengertian penanaman modal di dalam undang-undang hanya
meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau
pimpinan dari perusaahan di mana modalnya ditanam, dalam arti bahwa penam
hasil dari dana yang ditanamkan. Investasi langsung yang melalui para investor
negara asing.
16
Investasi asing ynag langsung juga terjadi di mana aliansi strategi
hutang luar negeri atau investasi asing, adalah lebih rasional untuk memilih
investasi asing, terutama atas dasar lebih rendah tingkat resiko. Investasi asing
langsung sifatnya permanen atau jangka panjang, juga memberi andil terhadap
pertama; investasi asing langsung lebih memberikan rasa aman bagi tuan
17
dapat mengarahkan tenaga kerja , modal, dan teghnologi dengan cara dan
juga secara aktif menghubungkan ekonomi ke berbagai negara dan juga tumbuh
dengan cepat. Bahkan dalam pengertia dollar, arus investasi portifolio, yaitu
pasar mata uang dan pasar finansial, jauh melampaui investasi asing langsung.
bursa efek, dangan tujuan mendapatkan hasil imbalan dari dana yang di
invterest) dalam sebuah perusahan. Investasi asing langsung juga merujuk pada
partisipasi manajemen dan juga pengendalian yang efektif. Yang lebih penting
18
investasi asing langsung dengan investasi portofolio adalah bahwa FDI
dialkukan oleh salah satu unit kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak baik
itu merupakan badan hukum, individu, kelompok atau sebuah negara dengan
memberikan dana maupun negara tuan rumah sehingga kedua belah pihak yang
Untuk itu investasi yang dilakukan harus dengan bayak pertimbangan misalnya,
demikian eratnya dan penting, karena bila adanya konduksi yang menyebabkan
berkurang dalam hal ini penanaman modal asing. Sehingga peran investasi
19
Employment. Adanya investasi asing di dalam masyarakat pertama-tama akan
masyarakatpun bertambah begitu juga dalam jaringan yang lebih luas dimana
tergantung pada arus modal asing, baik dalam bentuk pinjaman, bantuan
(hibah), dan investasi dalm bentuk FDI maupun FPI. Hal ini disebabkan karena
sangat membutuhkan dan untuk investasi, sedangkan sumber dana dalam negeri
sangat terbatas, (Tulus T.H. Tambunan, DR, Loc.cit.hal 42). Keadaan Indonesia
yang rata-rata 7,5 persen. Nilai ini untuk negara berkembang merupakan
dinamis. Dan dengan nilai ini di pengaruhi oleh banyak faktor kegiatan
maka negara tidak melakukan sendiri eksplotasi sumber daya alam yang
berguna untuk konsumsi rakyatya. Hal ini jelas mengurangi biaya pemerintah
20
apabila pemerintah sendiri melakukan hal tersebut, bahkan dapat mengatasi
pembentukan PDB. Pada tahun 1993 PDB 26,4 persen dan di tahun 1997
korelasi positif. Halini meyakinkan bahwa salah satu sumber luar negeri sangat
air, baik PMA maupun PNDN, cukup membesarkan hati. Tidak sedikit investor
maupun patungan dengan investor asing. Namun harus diakui bahwa sesalahan
21
Sejak orde lama tumbang tahun 1966 di bawah pemerintahan Soeharto,
angka 12 proyek yang dikerjakan dengan angka investasi sebesar 207, 1 milyar.
Pelan-pelan Orde Baru menampakan diri sebagai negara yang dapat dipercaya
Tabel 2.1
Tahun 1967-1997
PMA PMA
Tahun Proyek Nilai Tahun Proyek Nilai
1967 12 207,1 1982 31 2,416,9
1968 35 264,4 1983 46 2,470,8
1969 37 127,5 1984 23 1,096,9
1970 83 166,8 1985 45 853,2
1971 62 287,2 1986 93 847,6
1972 47 163 1987 130 1,520,3
1973 69 233,8 1988 145 4,410,7
1974 53 542,4 1989 294 4,713,5
1975 24 1.145,00 1990 432 8,751,1
1976 22 221 1991 376 8,778,0
1977 20 197 1992 305 10,232,0
1978 23 207,1 1993 330 8,142,9
1979 13 246,6 1994 451 27,353,3
1980 20 1,074,4 1995 799 39,944,7
1981 24 706 1996 959 29,928,5
1997* 790 33,832,5
Sumber : bisnis Indonesia, 4 September 2000
22
Dari tabel di atas secara umum perkembangan investasi asing di
indonesia pada tahun 1967 awal Orede baru hingga 1997. Mengalami
peningkatan yamg signifikan. Peningkatan yang sangat drastis pada daat itu
pada tahun 1996-1997 dengan nilai investasi sebesar 33.832.5 milyar rupiah.
devisa. Sementara itu tabungan dalam negeri rendah sekali, dalam jangka
ekonomi dan politik secara besar-besaran. Jadi cara yang tepat untuk menutup
pembangunan, khusus dengan negara barat dan jepang yang tergabung dalam
Bank Dunia. Sebagai kosekuensinya pada periode awal Orde Baru pemerintah
menarik investasi asing dengan masa bebas pajak dari daya tarik lainya yang di
23
atur dalam UU PMA 1 januari 1967. dengan demikian pemerintah membuka
Berdasarkan data BPS, sejak awal tahun 2000 PDB memang mengalami
24
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Bruto PDB), Impor Barang Modal dan Bahan Baku (MB,MBB), ditingkat
Bruto. Sedangkan tingkat suku bunga dalam negri berpengaruh secara negatif
dan elastis terhadap investasi swasta tanah air. Sebaliknya kenaikan suku bunga
di luar negeri akan berdampak positif bagi investasi swasta di Indonesia. Dan
25
3.2. Gita Adriani (2001)
pendapatan Domesti Bruto (PDB), terhadap kredit investasi pada sektor industri
Mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kredit investasi pada
sektor industri (PDB) mempunya pengaruh yang positif dan signifikan terhadp
kreditb investasi pada sektor industri KI (-1). Dari kesimpulan yang ditarik di
atas maka untuk menigkatkan kredit investasi pada sektor industri oleh bank-
PDB berpengaruh elastisitas terhadap kredit investasi pada sektor industri oleh
di Indonesia dan dapat pula sebagai tolak ukur keberhasialn kredit investasi
yang ada saat ini. Fluktuasi tingkat suku bunga walaupun tidak terlalu
besar. Dalam hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan bagi investor asing
26
BAB IV
LANDASAN TEORI
menemukan tabungan domestik jauh lebih penting dari pada modal asing, baik
bentuk modal asing, mereka menemukan bahwa baik bantuan luarnegri maupun
time-series atas dampak bantuan luar negri dan arus modal asing masuk
(1971), Weisskopt (1972), Papanek (1978). Dan Gupta (1975) dalam dalam
domestik, tetapi hanya untuk beberapa negara Amerikalatin saja. Selain itu
negara penerima (Gulati, 1978 dan Mosley 1980). Hanya negara-negara miskin
bahwa hubungan yang negatif tetapi tidak signifikan. Disamping itu Dowling
27
dan Himenz juga melakukan analisis regresi dengan mengunakan sample
tahun 1970-an. Hasil penelitian ini sangat mendukung hipotesis bahwa bantuan
tabungan domestik dan aliran masuk modal swasta (Dowling dan Hiemenz,
Arus bersih modal asing menyimpulkan bahwa arus modal asing masuk
domestik , artinya arus bersih modal asing telah menjadi substitusi tabungan
juga sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chanery dan strout
(1979), Griffin dan Enos (1970), hojman (1986), Donad (1982), dan Weisskoff
samping itu arus modal asing juga berhubungan negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi, walaupun secara statistik tidak signifikan (Arif dan Susano, 1987,
28
terhadap GNP dengan pertumbuhan ekonomi akan tetapi tandanya negatif.
Artinya, semakin tinggi arus modal asing semakin menurun laju pertumbuhan
di negara-negra penerima.
sumber fonansial luar negri maka negara tersebut akan lebih berpeluang
29
dalam mengisi kekosongan atau kekurangan sumber daya antara tingkat
30
tersebut masih menguntungkan karena keuntungan (kotor) yang di
Secara ringkas :
2. jika MEC lebih kecil dari pada tingkat bunga maka investasi tidak
dilaksanakan.
investasi yang di harapkan oleh para investasi di tentuakan oleh dua hal
yaitu tinkat suku bunga yang berlaku dan marginal efficiency of capital.
Perilaku makro para investor ini biasanya di ringkas dalam satu bentuk
jangka waktu yang sangat singkat). Kelebihan fungsi investasi ini akan
31
MEC dari proyek-proyek yang ada dan bahwa MEC adalah keuntungan
dari investasi lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayar untuk
(artinya tidak ada dorongan untuk naik atau turun) akan tercapai apabila
32
4.2.3. Teori Keynes pengaruhnya tingkat bunga terhadap investasi
tingkat bunga. Tingkat bunga disini adalah tingkat bunga rata-rata dari
33
potensi (y). Hubungan antara stok capital (k) dengan output potensial
timbulkan.
34
menjadi salah satu kekuatan ekonomi riil. Sumber daya yang dimaksut adalah
terletak pada cakupan dari makna yang dimaksudkan. Berikut beberapa defenisi
tersebut.”1
pimpinan dari perusaahan di mana modalnya ditanam, dalam arti bahwa penam
35
tanamkan. Kedua; investasi portifolio (Portofolio Investment), yakni pembelian
saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk meregug hasil dari dana
atau mempertahankan stok barang modal yang terdiri dari mesin, pabrik, kantor
dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam proses produksi
didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,
2003, hal: 5). Selain itu investasi dapat juga diartikan sebagai pengeluaran oleh
36
b) Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan
lainnya.
gedung dan peralatan yang berguna bagi kegiatan produktif, maka output
investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan
depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang
paling mudah berubah. Usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang
37
Penanaman modal asing langsung merupakan investasi yang
dilakukan oleh swasta asing ke suatu negara tertentu. Bentuknya dapat berupa
berupa penanaman modal asing langsung, penanaman modal asing swasta dapat
1981, hal.381).
melalui bank komersial, dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito
bentuk kredit yang harus di bayar dalam jangka waktu yang di tentukan
38
Manfaat yang bisa diharapkan dari suatu paket modal asing berupa
teknologi yang terlihat pada biaya rata-rata produksi yang tinggi dan
produktivitas tenaga kerja yang rendah, dikarenakan tenaga kerja yang kurang
baru, maka kesempatan kerja akan menjadi lebih luas dan kemampuan
39
pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan
laju pemasukan modal. Selain itu tabungan dan investasi yang rendah
Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal asing yang membawa
teknik-tekink produksi maju, pembaharuan produk dan lain-lain. Selain itu juga
melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya
dalam perekonomian. Dengan kata lain impor modal menciptakan lebih banyak
syarat yang harus dipenuhi oleh penanamam modal asing dalam tiap-
40
biadang-bidang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
dan peralatan perang dilarang sama sekali bagi modal asing. Penanaman
dengan pemerintah atas dasar kontrak karya atau bentuk lain sesuai
dasar kotrak atau dalam bentuk lain dapat dilaksanakan dalam didang-
lainnya.
yang dihasilkan suatu perekonomian (negara) dalam waktu satu tahun. Ada 3
41
dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa
yang dihasilkan oleh setiap sektor produktif dalam suatu negara selama periode
selama satu tahun fiskal disebut Gross Domestic Product (GDP) atau Gross
National Product (GNP) yang dalam dalam bahasa Indonesia disebut Produk
(Produk Domestik Bruto). Produk Domestik Bruto adalah produk barang dan
jasa total yang dihasilkan dalam perekonomian suatu negara di dalam masa satu
Indonesia yang berada di dalam negeri ditambah milik bangsa asing di dalam
Harga Konstan
100 * PDBHBX
PDB HKX =
IHK X
Harga Berlaku
PDBHKX * IHK X
PDB HBX =
100
42
Dimana:
Hk X : Harga Konstan
HB X : Harga Berlaku
X : Tahun tertentu.
PDB menurut harga berlaku, nilai barang dan jasa dihitung berdasarkan
Sedangkan menurut harga konstan, nilai barang dan jasa yang dihasilkan
dihitung berdasarkan pada tahun dasar tertentu, cara perhitungan atas dasar
GNP = GDP + F
NNP = GNP – D
NI = NNP – Nit
Dimana:
43
F : Pendapatan neto terhadap luar negeri atas faktor-faktor
D : Penyusutan
Nit : Pajak tak langsung neto, yaitu selisih antara pajak tak langsung
dengan subsidi.
sebagai berikut:
GDP = NI + Nit + D – F
pembangunan di negaranya.
Domestic Product) [Produk Domestik Bruto/PDB] yaitu total nilai uang dari
perekonomian selama satu tahun. PDB dapat diukur dengan tiga cara, yaitu:
44
a) Jumlah nilai tambah dari industri dalam memproduksi output dalam satu
c) Jumlah semua pengeluaran domestik untuk barang dan jasa selama satu
negara dalam suatu periode tertentu adalah data PDB (Produk Domestik Bruto)
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun
konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor) atau
Dimana petumbuhan ekonomi tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang
digunakan, yaitu:
barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah
suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit
45
dan Air bersih, 5. Bangunan, 6. Perdagangan, Hotel dan restoran, 7.
tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji,
pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini PDB
mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak
yang sama. Jadi, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa
akhir yang dihasilkan dan harus sama dengan jumlah pendapatan untuk faktor-
faktor produksi. PDB yang dihasilkan dengan cara ini disebut sebagai PDB
yang dihasilkan atas dasar harga pasar, karena didalamnya sudah dicakup pajak
46
4.5. Suku Bunga
Pengertian tingkat suku bunaga adalah nilai atau harga dari suatu
penggunaan uang dalam jangka waktu tertentu, menurut teori klasik bunga
adalah “harga” dari penggunaan uang atau “sewa” atas penggunaan uang untuk
jangaka waktu tertentu. Pengertian tinagkat suku bunga sebagai harga dapat di
asumsikan sebagai harga yang harus di bayar apabila pertukaran antara suatu
rupiah sekarang dengan satuan rupiah nanti. Para penabung dan investor
bertemu di pasar leonable funds dari proses tawar menawar antara mereka
1985).
investasi.
Suku bunga adalah harga dana yang dapat dipinjam (loanable Funds)
ekonomi pasar.
47
perubahan daya beli uang. Karena suku bunga pasar dan suku bunga yang
Suku bunga adalah salah satu faktor yang menentukan besar kecilnya
bunga dengan investasi adalah negati. Bahwa dengan menurunnya bunga dalam
hal ini akan menaikan permintaan investasi. Seorang mau membayar bunga
untuk dana tersebut digunakan untuk kegiatan yang nantinya di harapkan bisa
yang merupakan daya tarik bagi investor untuk membayar bunga. Dengan lain
48
tahun, pemerintah bahkan memperoleh investasi di kuasai oleh
95% PMA
4.6. Hipotesis
di Indonesia.
asing di Indonesia.
asing di Indonesia.
49
5. H5 : Ada pengaruh penanamn modal asing sebelumnya terhadap
50
BAB V
METODE PENELITIAN
sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan teori-teori dari buku-
Indonesia) dan BPS. Data yang digunakan bersifat tahunan dan meliputi kurun
waktu 1983-2003.
menjadi model dinamis dan menaksir model Penanaman Modal Asing (PMA)
Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 (Y-1)
Dimana :
51
Y-1 : Penanaman Modal Asing Tahun Sebelumnya (% Pertahun)
adalah Y.
PAM). Model ini sudah lebih dari dua dekade digunakan dengan sukses untuk
sebagai berikut :
Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 Y ( -1 )
5.2.1. Uji t
βi
.t hitung =
SE ( β i )
dependen.
52
H1 : Bi > 0 ; berarti variabel independen mempengaruhi variabel
dependen.
5.2.2. Uji f
R 2 /( K − 1)
.f hitung =
(1 − R 2 ) /(n − K )
53
5.2.3. Uji Asumsi Klasik
β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 +. . . . + βk Xk + Ui = 0
54
mendeteksi pasti dari variabel yang menjelaskan lainya. Salah
berikut :
R² Xi Xj < R² Xij.
55
tetapi karena gangguan tidak bisa diamati, maka praktek yang
autokorelasi.
56
BAB VI
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
merupakan data time series atau data runtun waktu sebanyak 21 observasi,
yaitu mulai tahun 1983 sampai dengan tahun 2003. Data diperoleh dari Badan
57
Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β5 Y ( -1 )
Dimana :
Tabel 6.1
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 10/13/05 Time: 11:21
Sample: 1983 2003
Included observations: 21
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2616.554 2916.757 0.897076 0.3830
X1 0.008797 0.005015 1.753963 0.0986
X2 -56.54951 50.42613 -1.121433 0.2787
X3 -343.9402 372.9984 -0.922096 0.3702
Y_1 0.623906 0.194464 3.208336 0.0055
R-squared 0.807886 Mean dependent var 3932.571
Adjusted R-squared 0.759858 S.D. dependent var 4996.804
S.E. of regression 2448.648 Akaike info criterion 18.64872
Sum squared resid 95934003 Schwarz criterion 18.89741
Log likelihood -190.8115 F-statistic 16.82102
Durbin-Watson stat 2.070932 Prob(F-statistic) 0.000014
Sumber: Hasil Perhitungan Komputer Program Eviews
58
6.4. Uji Asumsi Klasik
(autokorelasi).
term maupun no cross term yang hasilnya dapat dilihat pada tampilan
dibawah ini.
59
Tabel 6.2
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 10/13/05 Time: 11:23
Sample: 1983 2003
Included observations: 21
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 48115317 1.01E+08 0.478338 0.6493
X1 -347.1666 498.3697 -0.696604 0.5121
X1^2 0.000823 0.002024 0.406567 0.6984
X1*X2 -12.14537 10.23293 -1.186890 0.2801
X1*X3 28.60883 86.88825 0.329260 0.7531
X1*Y_1 -0.009971 0.130573 -0.076363 0.9416
X2 8946136. 10789768 0.829131 0.4388
X2^2 13483.86 27054.41 0.498398 0.6359
X2*X3 -944203.2 1302007. -0.725191 0.4956
X2*Y_1 -180.9793 511.9471 -0.353512 0.7358
X3 -26737982 20738419 -1.289297 0.2448
X3^2 2493702. 1916281. 1.301324 0.2409
X3*Y_1 1089.335 3925.526 0.277500 0.7907
Y_1 -3156.761 33450.94 -0.094370 0.9279
Y_1^2 0.247728 1.240452 0.199708 0.8483
R-squared 0.704776 Mean dependent var 4568286.
Adjusted R-squared 0.015922 S.D. dependent var 10262017
S.E. of regression 10179995 Akaike info criterion 35.28556
Sum squared resid 6.22E+14 Schwarz criterion 36.03164
Log likelihood -355.4983 F-statistic 1.023113
Durbin-Watson stat 1.805402 Prob(F-statistic) 0.524367
Sumber: Hasil Perhitungan Program Eviews (Lampiran hal 19)
60
heteroskedastisitas dalam model empiris yang digunakan dapat
uji correlation yang hasilnya dapat dilihat pada tampilan dibawah ini.
Tabel 6.3
Y X1 X2 X3
apabila hasilnya < 0.85 yang berarti bahwa volume impor tidak terdapat
61
(Best Linier Unbiase Estimation) karena untukmemperoleh estimator
dependen Laju Inflasi . Dari hasil perhitungan komputer program Eviews dapat
TABEL 6.4
(hitung) bilitas
α 5%
n-k= 17
62
Ha: β1 ≠ β2 ≠ βi≠0, artinya variabel independen secara bersama-sama
GAMBAR 6.2
Ho ditolak
=2,96 =16,82102
pembilang k-1 (5-1) =4 lawan penyebut n-k (21-4)=17 yaitu 2,96 maka H nol
ditolak atau hasil uji F signifikan. Atau karena Probabilitas F =0.000014 lebih
kecil dari 0,05 atau kurang dari 5% maka uji F signifikan. Artinya dapat
prediksi atau proporsi variabel tak bebas yang mampu dijelaskan oleh variabel
63
bebas secara bersama-sama. Dari hasil regresi PAM diperoleh nilai koefisien
Asing dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh Variabel PDB, Suku Bunga
19,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian
ini.
6.7.1. PDB
64
PDB meningkat maka setiap penanaman modal asing memiliki prospek
sebesar 0.2787 lebih besar dari derajat kepercayaan 0,1 artinya Suku
bunga yang rendah atau tinggi tidak begitu berdampak bagi penanaman
65
atau jangka panjang, juga memberi andil terhadap alih tekhnologi, alih
66
6.7.4. PMA sebelumnya
sebesar 0,005 lebih kecil dari derajat kepercayaan 0,1 artinya PMA
asing.
6.8. Pembahasan
pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan terhadap model PAM penelitian
67
estimasi masih dapat dikategorikan BLUE karena multikolinieritas tidak
sebagai suatu fenomena ekonomi makro bersifat sangat mudah berubah yang
dalam penelitian ini meliputi periode awal sampai pasca krisis moneter 1997-
2002. Saat terjadi krisis moneter. Perubahan penanaman Modal Asing tidak
disebabkan oleh faktor diluar ekonomi dan naiknya kurs rupiah terhadap dollar
Amerika. Kenyataan ini sesuai dengan teori inflasi yaitu Paritas Daya Beli
diantara mata uang dalam negeri dan mata uang luar negeri merupakan
68
perbedaan tingkat inflasi dua negara. Dalam Paritas Daya Beli
proporsionalilas tingkat harga dan nilai tukar hanya terjadi jika goncangan
yang mengubah tingkat harga dan nilai tukar merupakan suatu goncangan
moneter. Selain itu juga di pengaruhi oleh ber bagai kebijakan oleh pemerintah
69
BAB VII
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil studi dan analisis yang telah dilakukan, maka
1. Hasil uji PAM untuk mengestimasi Laju laju Penanaman Modal Asing di
Indonesia terbukti linier. Hasil uji asumsi klasik diketahui bahwa model
penanaman modal asing yang dapat diselaskan oleh variabel bebas secara
70
ke Indonesia. PDB (pertumbuhan ekonomi) di Indonesia yang telah
Indonesia.
asing.
maju saja.
71
7.2. Implikasi/Saran
Asing dalam tingkat yang wajar karena dengan laju Penanaman Modal
Asing yang wajar, sektor riil akan tetap bergairah dan memberikan
sosial politik dan keamanan karena laju inflasi sangat rentan terhadap hal
ini.
72