Professional Documents
Culture Documents
SOSIOLOGI PEDESAAN
KECAMATAN SUMPIUH
Makalah
Oleh:
ERLITA BUDIYANTI
0901010023
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2009/201
Puji syukur Saya haturkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunian-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“PENGEMBANGAN DESA PANDAK KECAMATAN SUMPUH”, di susun untuk
memenuhi persyaratan mata kuliah Sosiologi Pedesaan.
Dalam proses penyusunan makalah hingga penyelesaianya Makalah ini Saya telah
banyak mendapatkan bimbimngan, arahan, semnagat serta doa dari berbagai pihak secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karenan itu pada kesempatan kali ini Saya ingin
mengucapkan banyak terimakasih khususnya kepada Dosen mata kuliah Sosiologi Pedesaan
Bapak Suwarsito, teman-teman mahasiswa geografi, dan lain-lain. Semoga malakah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kritik dan
saran yang membangun selalu Saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
1. Potensi Fisik
2.3.Tipe-tipe Desa
Desa yang sedang berkembang adalah desa yang mulai menggunakan dan
memanfaatkan potensi fisik dan nonfisikyang dimilikinya tetapi masih
kekurangan sumber keuangan atau dana. Biasanya terletak diddaerah peralihan
desa terpencil dan kota.
Desa maju adalah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya manusia dan
juga dalam hal dana modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan
menggunakan segala potensi fisik dan non fisik dea secara maksimal. Kehidupan
desa swasembada sudah mirip kota yang modern .
BAB III
PEMBAHASAN
Desa Pandak mempunyai 16 rt dan 2 rw. Rw 1 berada di desa Pandak bagian Timur
mempunyai 8 rt dan rw 2 berada di desa Pandak bagian Barat mempunyai 8 rt, masing-
masing mempunyai kepala rw dan kepala rt.
1. Potensi Fisik
• Tanah
Melihat hasil panen di desa Pandak cukup baik dan tidak sering mengalami
gagal panen hal ini mempengaruhi penduduk daerah lain untuk membeli sawah
yang di desa pandak. Pemilik sawah juga kadang melakukan bisnis dengan cara
menjual sawahnya dengan system tahunan. Maksudnya pemilik hanya menjual
sawah pada panen tahun sekarang dan apabila panen selanjutnya garapan sawah
sudah menjadi hak pemiliknya kembali. Ada juga system maro yaitu pemilik
menyerahkan garapan sawahnya kepada oranglain untuk dikerjakan dan hasilnya
di bagi dua antara pemilik dan penggarap sawah.
• Air
Potensi air yang ada di Desa Pandak cukup baik, tidak mengalami kekeringan
pada musim kemaru dan juga tidak mengalami kelebihan air atau banjir pada
musim penghujan. Hal tersebut di pengaruhi oleh letak desa Pandak yang berada
ditengah-tengah antara datran rendah dan dataran tinggi. Selain itu juga
mempunyai system pengairan yang baik baik untuk konsumsi kebutuhan sehari-
hari dan untuk perairan sawah atau irigrasi.
Desa Pandak juga di lewati beberapa sungai hal tersebut menjadi faktor utama
bentukanlahan fluvial. Sungai yang ada disebelah Barat tepatnya berada di tengah-
tengah sawah bermuara kesungai bengawan di desa Kuntili yang akan bermuara
ke pantai selatan. Sedangkan sungai yang disebalah timur merupakan sungai yang
langsung dari hulu yaitu dari bagian dataran tinggi.
Untuk potensi air tanah desa Pandak menpunyai kualitas yang baik sebagian
besar airnya layak dikonsumsi dan berasal dari galian sumur yang dimanfaatkan
oleh setiap penduduk. Kualitas air tanah ini didukung karena peresapan untuk air
hujan masih tergolong tinggi karena masih banyak dijumpai vegetasi.
• Hutan
Untuk area hutan desa Pandak tidak mempunyai hutan. Hanya beberapa
tumbuhan dan pohon-pohon besar yang ditemui di bebrapa lahan kosong serta
dipinggiran jalan, bebrapa pohon kelapa yang kadan terlihat dibelakang dan
disamping rumah-rumah penduduk yang memenfaatkan hasil kelapa untuk
keperluan sehari-hari bahkan digunakan untuk bahan baku membuat makanan
kecil untuk dijual.
Jumlah penduduk desa Pandak sebesar 3057 jiwa dengan rincian sebagai berikut:
Persentase data
• Gotong-royong
Sistem gotong-royong masih sering ditemui di desa Pandak. Untuk tradisi
gotong-royong yang paling rutin dilakukan oleh warga adalah setiap minggu
dalam satu bulan melakukan kerja bakti membersihkan jalan, tanaman-tanaman
liar, dan selokan-selokan. Hal terssebut dikoordinir oleh setiap Rt masing-masing,
peran utamanya adalah kaum laki-laki,ibu-ibu kadang membentu sekedarnya saja.
Gotong-royong lain yang masih sering dilakukan adalah acara ‘sambatan’ yaitu
membatu salah satu warga membuat pondasi rumah tetapi rumah itu hanya
memindahkan ragangannya saja.
Rasa sosialisasi warga desa Pandak masih sangat kental terlihat apabila ada
orang meninggal dunia juga semua warga saling berbondong-bondong untuk
medatangai rumah yang sedang berduka tersebut biasnya dalam satu Rt ada yang
membantu dirumahnya dan ada juga yang membatu menyiapkan kuburan untuk
pemakaman.
• Kekeluargaan
Sistem kekeluargaan didesa pandak tidak terlalu menonjol baik dari pihak
laki-laki maupun perempuan. Terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek dan nenek. Ada
sedikit perbedaan untuk nama panggilan dari kakak dari ayah atupun ibu, biasanya
desa Pandak bagian Barat memanggilanya dengan sebutan “siwo” sedangkan desa
Pandak bagian Timur tetap dengan sebutan “pak dhe”.
• Lembaga Sosial
• Pertanian
Karena luas lahan sawah di desa Pandak cukup luas sehingga sebagian besar
penduduk mengolah lahan pertanian atau dengan kata lain sebagai petani yaitu
menggarap sawah mencakul, menanam padi sampai panen. Selain itu juga
masyarakat yang tidak mengeyam pendidikan sebaian besar ikut bertani menggarap
sawah orang lain dengan system “maro”.
• Perdagangan
Sebagian lagi masyarakat melakukan kegiatan perdagangan atau jual beli. Karena
desa Pandak tidak jauh dari pasar maka masyarakat pergi kepasar dengan membawa
barang dagangnya baik dari hasil kebun seperti pisang, ubi, kangngung, hingga
makanan yang sudah diolah terlebih dahulu. Selain itu juga ada yang berdang
membuka warung hingga toko-toko kecil.
• Pegawai
• Buruh
Sebagian masyarakat yang hanya mengeyam sekolah hingga SD saja menjadi buruh
tani dan buruh kuli bangunan.
Masalah yang dihadapi di Desa pandak hingga kini masih sulit untuk dipecahkan adalah
1. Pendidikan
Pendidikan yang rendah adalah kendala untuk majunya suatu daerah dimana pun
daerah itu berada. Salah satunya adalah desa Pandak, masyarakat masih banyak yang
mengalami keterbelakangan sebaian besar masyrakat hanya mengeyam pendidikan
samapi SMP. Hal tersebut dikarenakan karena system keturunan, dan orang tua tidak
mendukung untuk maju. Disi lain juga karena kurang biaya untuk melanjutkan
kesekolah yang lebih tinggi.
2. Pekerjaan
Karena kurangnya masyrakat akan mendidikan menjadikan masalah yang dari dulu
tidak terpecahkan. Banyak masayarak yang tidak bekerja, selebihnya hanyalah buruh
dan kuli banggunan. Keadaan seperti ini sangat memprihatinkan apalagi sebagian
besar adalah usia anggakatan yang seharusnya bekerja dan memenuhi kebutuhan
hidup. Disamping itu juga masyrakat memilih untuk pergi keluar kota bahka ke
luarnegri untuk bekerja. Hal tersebut juga mengakibatkan jumlah penduduk
berkurang. Karena sebagian lebih mengiinkan untuk meninggalkan desanya.
3. Kesehatan
Faktor kesahatan adalah bukan suatu masalah yang besar, karena fasilitas kesehatan
4. Teknologi
Tenologi sudah bukan hal yang asing bagi kalangan umum termasuk didesa Pandak.
Seperti alat komunikasi HP, pesawat telepon, dan televise yang sudah dimilki
sebagian besar masyarakat.
Dari bebrapa uraian diatas maka diperlukan adanya solusi yang baik untuk
memecahkan masalah yang ada di Desa Pandak. Masalah yang cendrung terus adalah
banyaknya anggkatan kerja dan jumlah angka penganguran tinggi hal ini condong ke
arah usia untuk laki-laki. Apabila tidak mendapat penanganan yang serius maka akan
menjadi masalah yang lebih besar. Untuk itu perlu sikap yang tegas antara lain:
1. Ketua di Desa Pandak atau dengan sebutan Lurah harus meberikan sosialisasi
kepada masyarakatnya dalam hal membuka usaha sendri atau home industri
yang bentuknya sederhana.
2. Masayrakat desa harus bisa berbikir kreatif dalam meamnfaatkan lahan kosong
yang ada dengan menanam tanaman yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai
jual.
3. Semua lapisan masyrakat harus ikut berperan aktif dan mendukung kemajuan
desanya.
4. Dengan memanfaatkan potensi yang paling menonjol yang ada didesa Pandak
yaitu untuk hasil pertanian misalnya, hasil pertanian desa Pandak harus diberi
cirri khas tersendiri agar lebih dikenal oleh masyrakat luas dan berawal dari hal
tersebut maka desa Pandak bisa menjadi desa produksi dan mandiri.
8. Harus ada peraturan yang tegas, terutama di daerah kota tujuan urbanisasi
tentang tata kota dan kependudukan.
13. Perluya kebijakan dari pemerintah, diantaranya adanya bantuan bagi masyarakat
pedesaan untuk membuka usaha di daerah masing-masing.
• Masyarakat sebagai pelaku utama dan pihak luar sebagai fasilitator, bahwa pihak luar
memfasilitasi dan saling bertukar pengalaman dengan masyarakat, bukan mengajari,
menggurui, menyuruh dan mendominasi kegiatan. Peran pihak luar akan berkurang
secara bertahap.
• Saling belajar dan menghagari perbedaan, bahwa semua pihak dapat saling
menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya untuk mengkaji pemecahan masalah
yang tepat guna. Mengakui nilai pengetahuan tradisional, dan pihak luar juga terbuka
untuk belajar dari cara masyarakat memecahkan masalah.
• Mengoptimalkan hasil, yaitu terus menerus memperbaiki lingkup dan mutu kajian
informasi melalui pemahaman optimal dan kecermatan yang memadai. Pemahaman
optimal dipahami, bahwa informasi yang dikumpulkan dianggap cukup
menggambarkan keadaan waktu. Kecarmatan yang memadai diartikan, bahwa
informasi yang dikumpulkan dapat dianggap mendekati benar.
• Orientasi praktis, bahwa penerapan PRA bukan hanya untuk menggali informasi,
melainkan juga untuk merancang programbersama yang ditekankan pada penguatan
kemampuan swadaya masyarakat.
• Terbuka, bahwa PRA bukanlah sebuah perangkat yang telah sempurna dan cocok
mengingat PRA dirancang kondisional. Dinamika ini akan mengembangkan dan
memperkaya pengalaman sebagai sebuah pembelajaran yang berharga.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
• Dari uraian diatas dapat disimpulkan desa Pandak termasuk dalam kategori desa
swakarya atau desa yang sedang berkembang.
• Munurut data dari jumlah penduduk yang ada usia produktif lebih banyak daripada
usia tidak produktif
• Tingkat pendidikan di Desa Panndak masih tegolong rendah dan kurangnya dana
untuk melanjutkan kejenjang berikutnya
4.2. Saran