Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah
mengelola pengajaran serta lebih efektif, dinamis, efisien dan positif, yang ditandai
dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara 2 subjek pengajaran. Guru
sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam proses interaksi belajar mengajar, guru adalah orang yang memberikan
ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada anak didiknya. Sedangkan anak didik
adalah subjek yang menerima pelajaran/ilmu pengetahuan dari guru. Ilmu
pengetahuan adalah alat yang sangat penting dalam proses itu. Tanpa ilmu
pengetahuan proses itu tidak akan berlangsung, sebab ilmu pengetahuan adalah
substansi proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari,
bahwa ilmu pengetahuan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran dan
bahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang, yakni tujuan pendidikan Nasional.
Metode apa pun bisa digunakan dalam pengajaran bahasa asing, selama
penggunaannya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Namun sebaiknya
guru mempergunakan metode-metode mengajar bahasa asing itu sendiri. Sebab
terkadang penggunaan metode-metode lain tidak cocok untuk mengajarkan bahasa
asing yang memiliki karakteristi tersendiri.
Dalam kegiatan belajar mengajar, interaksi antara guru dan anak didik
merupakan kegiatan yang dominan. Dalam kegiatan itu, guru tidak hanya mentransfer
ilmu pengatahuan, tetapi juga mentransfer nilai-nilai kepada anak didik sebagai
subjek yang belajar.
Meskipun guru berperan sebagai medium, namun guru tidak akan dapat
melaksanakan peranannya bila guru tidak menguasai bahan pelajaran sebelum
melaksanakan tugas mengajar di muka kelas. Hal ini terutama untuk memudahkan
guru melaksanakan perencanaan pembuatan (“Satuan Pelajaran”) sebagai awak dari
seluruh kepengajaran.
a. Bahasa Arab mempunyai 2 fungsi, yakni sebagai alat komunikasi antar manusia
dan sebagai bahasa agama (Islam).
b. Mengenal bunyi dan alat ucap yang melahirkannya. Melahirkan ilmu fonetik,
mengenal perbedaan makna, melahirkan ilmu fonologi, mengenal pembentukan
kata, melahirkan ilmu morfologi, mengenal struktur kalimat, melahirkan ilmu
sintaksis dan untuk memahami makna melahirkan ilmu sematik.
Tahap perencanaan adalah tahap awal yang harus dilalui guru pada setiap
proses belajar mengajar (PBM). Pada tahap ini guru mempersiapkan segala
sesuatunya agar PBM yang akan dilaksanakan guru dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Dan anak didik ikut aktif dalam aktivitas belajar, proses belajar mengajar
dikatakan efektif bila proses belajar mengajar yang menggunakan bahan pelajaran
sesuai dengan waktu yang tersedia. Sedangkan yang dimaksud proses belajar
mengajar yang efisien adalah proses belajar mengajar yang menggunakan semua
bahan pelajaran dapat dipahami anak didik dan dikuasai.
5. Penilaian.
3. Siswa
4. Pengajar
5. Ekonomi Administrasi
2. Aktivitas.
4. Peragaan.
5. Ulangan.
6. Korelasi.
7. Konsentrasi.
8. Individualisme.
9. Sosialisasi.
10. Evaluasi.
Ada lima aspek yang minimal harus diketahui oleh guru agar ia dapat
menentukan strategi pengajaran sesuai dengan kondisi peserta didik. Antara lain :
c. Kebiasaan Belajar
Pada bagian ini proses interaksi belajar mengajar dievaluasi untuk mengetahui
sejauhmana penguasaan bahan pelajaran oleh anak didik setelah diberikan dan untuk
mengetahui efektivitas dan efesiensi proses interaksi belajar mengajar yang telah
dilakukan. Untuk mengetahui apakah anak didik telah menguasai bahan pelajaran
yang telah diberikan perlu diadakan pos test sebagai bagian akhir dari proses interaksi
belajar mengajar. Bentuk dan jenis test yang dipergunakan untuk mengetahuinya bisa
dengan berbagai cara, namun tetap berpedoman pada tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. Tepat tidaknya guru mengadakan
evaluasi tergantung pada kompotensi guru dalam penyusunannya.
Kesalahan dalam perbuatan alat evaluasi bisa berakibat pada oenilaian yang
biasa. Data yang diterimapun tidak akurat. Akibat selanjutnya, anak didik benyak jadi
korban penilaian yang keliru. Oleh karena itu, guru harus benar-benar memperhatikan
masalah evaluasi ini, sehingga fungsi evaluasi benar-benar terlaksana dengan baik
dan benar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Prestasi Belajar dan Kompetensi guru. Drs. Syaiful bahri Djamarah. Surabaya. Usaha
Nasional.
http://fadliyanur.multiply.com/journal/item/37