Professional Documents
Culture Documents
DEFENISI JAMKESMAS
JAMKESMAS adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu.
2. Tujuan
Tujuan dari JAMKESMAS dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Tujuan umum yaitu terselenggaranya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh
masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara
efektif dan efisien.
b. Tujuan khususnya yaitu meningkatkan cakupan masyarakat dan tidak mampu yang mendapat
pelayanan kesehatan di puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakit, serta meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
3. Sasaran
Sasaran program JAMKESMAS ini adalah masyarakat miskin tidak mampu diseluruh indonesia dan yang
tidak termasuk sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya.
1. Identitas/ bukti sah sebagai peserta, yang wajib dimiliki oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, Penerima
Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta Anggota Keluarganya dan berlaku nasional.
2. Ditunjukkan pada setiap kali berobat di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk PT. Askes
3. Masing-masing peserta dan keluarga memiliki 1 (satu) Kartu Askes.
Kewajiban Peserta
1. Membayar premi.
1. Memberikan data identitas diri untuk penerbitan Kartu Askes.
2. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku.
3. Menggunakan haknya secara wajar.
4. Menjaga agar Kartu Askes tidak dimanfaatkan oleh yang tidak berhak.
Hak Peserta
1. Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memperoleh penjelasan/ informasi tentang hak, kewajiban serta tata cxara pelayanan kesehatan bagi
dirinya dan anggota keluarganya.
3. Menyampaikan keluhan baik secara lisan (telepon/datang langsung) atau tertulis/surat, ke Kantor PT.
Askes.
b. Akomodasi di ruang perawatan sesuai hak peserta (beserta anggota keluarganya) yakni:
1) Di Rumah Sakit Pemerintah.
(a) PNS Gol. I dan II, di ruang kelas III
(b) PNS Gol. III, di ruang kelas II
(c) PNS Gol. IV, di ruang kelas I
(d) Pensiunan Sipil Di ruang kelas sesuai dengan golongan pada saat pensiun.
(e) Pensiunan TNI/POLRI, di ruang kelas sesuai dengan golongan terakhir yaitu:
(1) Prajurit dua s/d Pembantu Letnan Satu, di ruang kelas III
(2) Letnan dua s/d Kapten, di ruang kelas II
(3) Mayor s/d Jenderal, di ruang kelas I
7. Persalinan
a. Sesuai dengan prosedur pelayanan Rawat Inap.
b. Dilakukan di Puskesmas dengan tempat tidur, Rumah Sakit, Rumah bersalin baik yang ditunjuk
maupun yang tidak ditunjuk PT. Askes atau oleh Bidan/Dukun.
c. Bila dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak ditunjuk PT. Askes peserta membayar
terlebih dahulu, kemudian mengajukan penggantian biaya ke PT. Askes.
d. Jaminan pelayanan hanya untuk sampai kelahiran anak ke 2 (dua) yang hidup.
8. Pelayanan Obat:
a. Obat yang diberikan mengacu kepada DPHO*) PT Askes.
b. Pada pelayanan RJTP dan RITP, obat diperoleh langsung di Puskesmas tersebut.
c. Pada pelayanan RJTL dan RITL, obat diambil di apotik atau Instalasi Farmasi di Rumah Sakit.
d. Untuk Obat Khusus:
1). Obat antibiotik di luar DPHO.
Dilengkapi dengan hasil resistensi dan telah disetujui oleh pimpinan Rumah Sakit serta harus dilegalisasi
oleh PT. Askes.
2). Obat sitostatika untuk penyakit kanker.
Dilengkapi dengan keterangan medis dan protokol terapi khusus dari tim onkologi yang merawat, yang
telah disetujui oleh Pimpinan Rumah Sakit serta harus dilegalisasi oleh PT. askes.
3). Obat khusus lainnya (antara lain cairan nutrisi, antibiotika tertentu dan obat life saving), dilengkapi
dengan keterangan medis khusus dari dokter/tim dokter yang merawat dan telah disetujui oleh
Pimpinan RS serta harus dilegalisasi oleh PT. Askes.
e. Menunjukkan Kartu Askes.
Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di Indonesia terdiri
dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai
unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadii sehubungan dengan
turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui
keputusan dirjen yan medik (Wikipedia).
-Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh
Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi.
Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang
disebut poliklinik (Wikipedia).
antara lain :
1. Direktur
2. Wakil Direktur
3. Bidang Sekretariat
6. Bidang Perawatan
©2004 Digitized by USU digital library 4 Mengenai standarnisasi ketenangan Rumah Sakit pemerintah
diatur oleh
Kesehatan.
4. Tenaga Non Medis : yaitu diluar butir 1, 2, dan 3 seperti Apoteker, Sarjana
Kesehatan Masyarakat.
jumlah ketenagaan di butuhkan. Misal untuk rumah sakit kelas A dan B sebagai
berikut :