You are on page 1of 10

DEFENISI JAMKESDA

Jamkesda adalah semacam jaminan kesehatan bagi orang2 tidak


mampu..mirip seperti Jamsostek ato Askes, tp yg ini khusus. kalo
Jamkesmas bisa digunakan tidak hanya sekali, tp kalau Jamkesda hanya
untuk sekali dan hanya berlaku untuk wilayah dimana dia tinggal saja.

DEFENISI JAMKESMAS
JAMKESMAS adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu.
2. Tujuan
Tujuan dari JAMKESMAS dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Tujuan umum yaitu terselenggaranya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh
masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara
efektif dan efisien.
b. Tujuan khususnya yaitu meningkatkan cakupan masyarakat dan tidak mampu yang mendapat
pelayanan kesehatan di puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakit, serta meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
3. Sasaran
Sasaran program JAMKESMAS ini adalah masyarakat miskin tidak mampu diseluruh indonesia dan yang
tidak termasuk sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya.

PENGERTIAN KARTU ASKES

1. Identitas/ bukti sah sebagai peserta, yang wajib dimiliki oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, Penerima
Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta Anggota Keluarganya dan berlaku nasional.
2. Ditunjukkan pada setiap kali berobat di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk PT. Askes
3. Masing-masing peserta dan keluarga memiliki 1 (satu) Kartu Askes.

Proses Untuk Memperoleh Kartu Askes


1. Dibuat di PT. Askes Cabang/ PT. Askes Kabupaten/Kota setempat sesuai domisili peserta.
2. Mengisi Daftar Isian Peserta dan melampirkan:
a. Foto copy SK terakhir atau SK Pensiun, Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/ Keterangan Lahir, Kartu
Tanda Penduduk (KTP).
b. Surat Keterangan dari Sekolah / Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun).
c. Daftar Gaji (bagi PNS aktif) atau Surat Tanda Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Pensiunan.
d. Pasfoto 2 (lembar) ukuran 2x3 Cm, kecuali bagi anak usia balita.

Kewajiban Peserta
1. Membayar premi.
1. Memberikan data identitas diri untuk penerbitan Kartu Askes.
2. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku.
3. Menggunakan haknya secara wajar.
4. Menjaga agar Kartu Askes tidak dimanfaatkan oleh yang tidak berhak.

Hak Peserta
1. Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memperoleh penjelasan/ informasi tentang hak, kewajiban serta tata cxara pelayanan kesehatan bagi
dirinya dan anggota keluarganya.
3. Menyampaikan keluhan baik secara lisan (telepon/datang langsung) atau tertulis/surat, ke Kantor PT.
Askes.

Pengertian Kartu Askes


4. Identitas/ bukti sah sebagai peserta, yang wajib dimiliki oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, Penerima
Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta Anggota Keluarganya dan berlaku nasional.
5. Ditunjukkan pada setiap kali berobat di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk PT. Askes
6. Masing-masing peserta dan keluarga memiliki 1 (satu) Kartu Askes.

Proses Untuk Memperoleh Kartu Askes


3. Dibuat di PT. Askes Cabang/ PT. Askes Kabupaten/Kota setempat sesuai domisili peserta.
4. Mengisi Daftar Isian Peserta dan melampirkan:
e. Foto copy SK terakhir atau SK Pensiun, Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/ Keterangan Lahir, Kartu
Tanda Penduduk (KTP).
f. Surat Keterangan dari Sekolah / Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun).
g. Daftar Gaji (bagi PNS aktif) atau Surat Tanda Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Pensiunan.
h. Pasfoto 2 (lembar) ukuran 2x3 Cm, kecuali bagi anak usia balita.

Prosedur Penggantian Kartu Askes


Peserta melapor ke PT Askes setempat sesuai domisili peserta, dan melengkapi persyaratan antara lain:
1. Pindah Puskesmas:
a. Mengisi daftar isian peserta.
b. Menyerahkan pas foto 2 lembar ukuran 2x3 Cm.
c. Menyerahkan Kartu Askes yang lama.

2. Pindah Tugas dan Pisah Domisili:


a. (Persyaratan sama dengan butir 1 di atas).
b. Menyerahkan surat pindah tugas.
3. Naik Golongan:
a. (Persyaratan sama dengan butir di atas).
b. Menunjukkan Surat Keputusan Pengangkatan.
4. Kartu Askes Hilang:
a. Menyerahkan surat laporan kehilangan dari kepolisian setempat.
b. Menyerahkan pas foto 2 lembar ukuran 2x3Cm.
c. Menunjukkan Kartu Pegawai (Karpeg) atau KARIP (Kartu Identitas Pensiun).
5. Kartu Askes Rusak:
a. Menyerahkan Kartu Askes yang rusak.
b. Menyerahkan pas foto 2 lermbar ukuran 2x3Cm.
6. Kesalahan Administarsi/ Redaksional:
Menyerahkan Kartu Askes yang tidak sesuai.

Fasilitas Kesehatan apa Saja yang Melayani Peserta Askes?


1. Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya.
2. Rumah Sakit Pemerintah.
3. Rumah Sakit TNI/POLRI/Swasta.
4. Apotik.
5. Optikal.
Di seluruh Indonesia, yang ditunjuk PT. Askes.

Pelayananan Kesehatan Yang Dijamin PT. Askes


1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Rawat Inap Tingkat
Pertama).
2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan (Rawat Jalan Tingkat Lanjutan dan Gawat Darurat/ Emergency.
3. Rawat Inap.
4. Persalinan.
5. Pelayanan Obat sesuai Daftar & Plafon Harga Obat (DPHO) PT. Askes.
6. Alat Kesehatan meliputi:
a. Kacamata.
b. Gigi Tiruan.
c. Alat Bantu Dengar.
d. Kaki/ Tangan Tiruan.
e. Implant.
7. Operasi, termasuk operasi jantung, paru.
8. Haemodialisis (cuci darah).
9. Cangkok ginjal.
10. Penunjang diagnostik termasuk USG, CT Scan, MRI.

Prosedur dan Ruang Lingkup dari Tiap Jenis Pelayanan


1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama:

a. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP).


1). Dilakukan di Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Tingakat Pertama lainnya yang ditunjuk, dimana
Kartu Askes terdaftar, meliputi pelayanan:
(a) Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan
(b) Pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis kecil oleh dokter umum atau paramedis.
(c) Penunjang diagnostik.
(d) Pemeriksaan, pengobatan gigi termasuk pencabutan dan tambal gigi.
(e) Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta imunisasi dasar.
(f) Penyembuhan efek samping keluarga berencana (kontrasepsi).
(g) Pemberian obat-obatan.
(h) Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit.
2). Menunjukkan Kartu Askes.
3). Bila bepergian / cuti / dinas, dapat berobat ke Puskesmas setempat dengan terlebih dahulu lapor ke
PT. Askes setempat dan menunjukkan surat cuti/ dinas atau surat lapor diri dari RT/RW setempat.

b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)


1) Dilakukan di Puskesmas dengan tempat tidur, meliputi pelayanan:
(a) Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum.
(b) Perawatan dan penunjang diagnostik.
(c) Pemberian obat serta bahan dan alat kesehatan habis pakai.
(d) Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan
(e) Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit.
2). Menunjukkan Kartu Askes serta menyerahkan surat perintah rawat dari dokter Puskesmas.

2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan


a. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL).
1). Dilakukan di Rumah Sakit, meliputi pelayanan:
(a) Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan.
(b) Pemeriksaan dan pengobatan oleh Dokter Spesialis.
(c) Penunjang diagnostik.
(d) Tindakan medis dan rehabilitasi medis.
(e) Pemberian obat-obatan.
(f) Pemberian surat rujukan.
2). Menunjukkan Kartu Askes serta menyerahkan surat rujukan dari Puskesmas.
b. Pelayanan Gawat Darurat:
1). Dilakukan di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit terdekat, yang harus diberikan secepatnya untuk
menghindari/ mengurangi resiko kematian atau cacat.
2). Menunjukkan Kartu Askes dan tidak perlu rujukan dari Puskesmas.
3). Bila dilakukan di Rumah Sakit yang tidak ditunjuk PT. Askes, peserta membayar terlebih dahulu
kemudian mengajukan penggantian biaya ke PT. Askes.

3. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)


a. Dilakukan di Rumah Sakit, meliputi pelayanan:
1) Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan oleh dokter spesialis atau subspesialis.
2) Penunjang diagnostik.
3) Tindakan medis operatip dan non operatip.
4) Perawatan intensif (ICU / ICCU).
5) Pelayanan rehabilitasi medis.
6) Pemberian obat-obatan.

b. Akomodasi di ruang perawatan sesuai hak peserta (beserta anggota keluarganya) yakni:
1) Di Rumah Sakit Pemerintah.
(a) PNS Gol. I dan II, di ruang kelas III
(b) PNS Gol. III, di ruang kelas II
(c) PNS Gol. IV, di ruang kelas I
(d) Pensiunan Sipil Di ruang kelas sesuai dengan golongan pada saat pensiun.
(e) Pensiunan TNI/POLRI, di ruang kelas sesuai dengan golongan terakhir yaitu:
(1) Prajurit dua s/d Pembantu Letnan Satu, di ruang kelas III
(2) Letnan dua s/d Kapten, di ruang kelas II
(3) Mayor s/d Jenderal, di ruang kelas I

2) Di RS. TNI/POLRI/ Swasta yang di tunjuk (tertentu):


(a) Semua golongan di ruang kelas III
(b) Menunjukkan Kartu Askes dan menyerahkan surat perintah rawt inap.
(c) Bila Di rawat di kelas perawatan yang lebih tinggi dari haknya, selisih biaya pelayanan yang timbul
menjadi beban peserta.
(d) Dalam waktu 3 x 24 jam hari kerja, mengurus Surat Jaminan Perawatan di Tim Pengendali RS. Atau
PT. Askes
(e) Bila memerlukan perawatan diluar wilayah propinsi, diperlukan surat rujukan dari Rumah Sakit yang
merawat dan dilegalisasi oleh Tim Pengendali RS. Serta surat pengantar dari Kantor PT. Askes setempat.

7. Persalinan
a. Sesuai dengan prosedur pelayanan Rawat Inap.
b. Dilakukan di Puskesmas dengan tempat tidur, Rumah Sakit, Rumah bersalin baik yang ditunjuk
maupun yang tidak ditunjuk PT. Askes atau oleh Bidan/Dukun.
c. Bila dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak ditunjuk PT. Askes peserta membayar
terlebih dahulu, kemudian mengajukan penggantian biaya ke PT. Askes.
d. Jaminan pelayanan hanya untuk sampai kelahiran anak ke 2 (dua) yang hidup.

8. Pelayanan Obat:
a. Obat yang diberikan mengacu kepada DPHO*) PT Askes.
b. Pada pelayanan RJTP dan RITP, obat diperoleh langsung di Puskesmas tersebut.
c. Pada pelayanan RJTL dan RITL, obat diambil di apotik atau Instalasi Farmasi di Rumah Sakit.
d. Untuk Obat Khusus:
1). Obat antibiotik di luar DPHO.
Dilengkapi dengan hasil resistensi dan telah disetujui oleh pimpinan Rumah Sakit serta harus dilegalisasi
oleh PT. Askes.
2). Obat sitostatika untuk penyakit kanker.
Dilengkapi dengan keterangan medis dan protokol terapi khusus dari tim onkologi yang merawat, yang
telah disetujui oleh Pimpinan Rumah Sakit serta harus dilegalisasi oleh PT. askes.
3). Obat khusus lainnya (antara lain cairan nutrisi, antibiotika tertentu dan obat life saving), dilengkapi
dengan keterangan medis khusus dari dokter/tim dokter yang merawat dan telah disetujui oleh
Pimpinan RS serta harus dilegalisasi oleh PT. Askes.
e. Menunjukkan Kartu Askes.

9. Pelayanan alat Kesehatan :


a. Kaca Mata, Gigi Tiruan, Alat Bantu Dengar, Kaki/Tangan Tiruan:
1) Diberikan hanya kepada peserta tidak termasuk keluarga
2) Pembuatan resep /surat keterangan mengenai:
(a) Kaca mata, dibuat oleh dokter spesialis mata dengan ukuran lensa spheris minimal 0,5 D dan cylindris
minimal 0,25 D.
(b) Pembuatan Gigi tiruan, dibuat oleh dokter gigi.
(c) Alat bantu dengar, dibuat oleh dokter ahli THT.
(d) Kaki/ Tangan tiruan, dibuat oleh dokter ahli bedah tulang.

3) Jangka waktu penggantian:


(a) Kaca mata, gigi tiruan (untuk gigi yang sama) dan Kaki/Tangan tiruan, adalah 1(satu) kali dalam 2
(dua) tahun.
(b) Alat bantu dengar, adalah 1(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
4) Peserta membayar terlebih dahulu, penggantian biaya diajukan ke PT. askes di wilayah domisili
peserta, dengan menyerahkan: kwitansi asli, foto copy Resep / Surat keterangan dari dokter yang
merawat dan telah dilegalisasi oleh PT Askes.

b. Implant, meliputi: Pen, plate, screw, IOL dan Implant lainnya


1). Diberikan kepada pesertatermasuk keluarga.
2). Surat keterangan untuk mendapat implant dibuat oleh dokter ahli dan dilegalisasi oleh PT. askes.
3). Peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan penggantian biaya ke PT. Askes sesuai
domisili peserta, dengan menyerahkan: kwitansi asli, surat keterangan dari dokter ahli yang telah
dilegalisasi oleh PT. askes.

7. Operasi Haemodialisis, Cangkok Ginjal dan Penunjang Diagnotik


a. Diberikan kepada peserta termasuk keluarganya.
b. Dilakukan di Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas operasi (termasuk operasi jantung, paru, ginjal),
cuci darah, cangkok ginjal penunjang diagnostik (termasuk USG, CT Scan dan MRI)
c. Menunjukkan Kartu Askes dan menyerahkan surat rujukan.
Rumah sakit (hospital) adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

Tipe Rumah Sakit Di Indonesia


Jika di tinjau dari kemapuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia dibedakan atas lima macam, yaitu :
1. Rumah Sakit Tipe A
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh
pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau disebut pula sebagai
rumah sakit pusat.
2. Rumah Sakit Tipe B
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis
terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap Ibukota propinsi yabg menampung pelayanan rujukan di
rumah sakit kabupaten.
3. Rumah Sakit Tipe C
Adalah rumah sakit yang mapu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas.Rumah sakit ini
didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari
puskesmas.
4. Rumah Sakit Tipe D
Adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan hanya memberikan pelayanan kedokteran
umum dan gigi.Rumah sakit ini menampung rujukan yang berasal dari puskesmas.
5. Rumah Sakit Tipe E
Adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam pelayan
kesehatan kedokteran saja.Saat ini banyak rumah sakit kelas ini ditemukan misal, rumah sakit kusta,
paru, jantung, kanker, ibu dan anak (Bidanku Sahabatku).

Tugas dan Fungsi

Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :

* Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,


* Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
* Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
* Melaksanakan pelayanan medis khusus,
* Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
* Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
* Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
* Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
* Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),
* Melaksanakan pelayanan rawat inap,
* Melaksanakan pelayanan administratif,
* Melaksanakan pendidikan para medis,
* Membantu pendidikan tenaga medis umum,
* Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
* Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
* Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,

Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di Indonesia terdiri
dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai
unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadii sehubungan dengan
turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui
keputusan dirjen yan medik (Wikipedia).

Jenis-jenis rumah sakit


-Rumah sakit umum
Rumah sakit yang dijalankan organisasi National Health Service di Inggris.
Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat
yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan
memberikan pertolongan pertama.
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan
kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit
jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan
sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan
penyelenggaranya.
Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya
melayani seluruh pengobatan modern.
Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap
(rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di
dalam suatu rumah sakit (Wikipedia).

-Rumah sakit terspesialisasi


Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang
melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dan
lain-lain.
Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu bangunan. Kebanyakan mempunyai
afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia
didirikan dengan tujuan nirlaba (Wikipedia).

-Rumah sakit penelitian/pendidikan


Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan
penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan
tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai
macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak
universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma
perguruan tinggi (Wikipedia).

-Rumah sakit lembaga/perusahaan


Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang
merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa
karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer,
lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena
letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit
lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat
darurat untuk masyarakat umum (Wikipedia).

-Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh
Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi.
Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang
disebut poliklinik (Wikipedia).

Suatu Rumah Sakit dikatakan tipe A

antara lain :

1. Direktur

2. Wakil Direktur

3. Bidang Sekretariat

4. Bidang Penunjang Medis

5. Bidang Pelayanan Medis

6. Bidang Perawatan

7. Unit pelaksana fungsional (terdiri dari 17 unit)

8. Instalasi (terdiri atas 7 Instalasi).

©2004 Digitized by USU digital library 4 Mengenai standarnisasi ketenangan Rumah Sakit pemerintah
diatur oleh

Peraturan Menkes RI No. 262/Men.K/Per/VII/1979. Ketenagaan dirumah sakit

dibedakan atas empat kelompok yaitu :

1. Tenaga medis : yakni lulusan Fak. Kedokteran/FKG antara lain Dokter

Umum, Dokter Gigi dan lain sebagainya.

2. Tenaga para medis perawatan : lulusan sekolah atau Akdemi Perawatan

Kesehatan.

3. Tenaga Para Medis non Keperawatan : lulusan sekolah atau akademi


kesehatan lainnya.

4. Tenaga Non Medis : yaitu diluar butir 1, 2, dan 3 seperti Apoteker, Sarjana

Kesehatan Masyarakat.

Untuk menentukan ketenagaan minimum bagi setiap kategori diatas,

dapat mempergunakan angka perbandingan antara jumlah tempat tidur dengan

jumlah ketenagaan di butuhkan. Misal untuk rumah sakit kelas A dan B sebagai

berikut :

1. Tempat tidur : tenaga medis (4-6 : 1)

2. Tempat tidur : tenaga para medis perawatan (2 : 3 - 4)

3. Tempat tidur : tenaga para medis nonperawatan adalah ( 3: 1)

4. Tempat tidur : tenaga non medis ( 1 : 1 )

You might also like