Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Batik adalah warisan budaya Bangsa Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia
memiliki seni dan motif batiknya sendiri. Meski demikian tak banyak orang yang mengetahui
keberadaan batik di setiap daerahnya. Perlu upaya keras dari banyak pihak agar budaya batik
bisa bangkit kembali dan terselamatkan dari kepunahan.
Kasus pengklaiman budaya oleh Malaysia yang muncul dan menyebabkan hubungan
antara kedua negara semakin memanas yang sebelumnya telah diawali pada masa
kemerdekaan atau lebih tepatnya pada masa Orde Lama (pemerintahan Soekarno). Terlebih
konflik terakhir yang terjadi antara kedua negara ini banyak menyebabkan saling serang
antara kedua masyarakat di kedua negara. Permasalahan yang menjadi bahan saling serang
antar masyarakat kedua negarapun semakin hari semakin berkembang, terlebih kemarahan
masyarakat Indonesia akan pengklaiman pemerintah dan masyarakat Malaysia akan budaya-
budaya asli Indonesia, misalnya saja batik.
Diharapkan dengan adanya pembahasan mengenai kasus pengklaiman budaya ini akan
menyadarkan masyarakat Indonesia sebagai pemilik budaya, untuk menjaga dan melestarikan
kebudayaannya. Dengan adanya laporan in juga dijelaskan mengenai posisi kedua negara
yang diharapkan akan menghindari kesalahpahaman antara kedua pihak ini.
Kita sebagai masyarakat Indonesia tentu tidak akan rela bila kebudayaan yang
diwariskan dari nenek moyang kita diklaim sebagai budaya Negara lain. Kita harus
melestarikan kebudayaan batik ini dengan setia memakai batik buatan Indonesia dan
mempromosikan batik Indonesia asli sebagai kebudayaan Indonesia. Karena jika bukan
masyarakat Indonesia yang melestarikannya, maka siapa lagi yang akan melestarikannya
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, berikut ini dirumuskan pokok-
pokok persoalan yang akan dianalisis dalam makalah ini.
1. Apa pengaruh Sumber Daya Alam terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh
Malaysia?
2. Apa pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh
Malaysia?
3. Apa pengaruh Geografi terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia?
4. Apa hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan ketahanan
nasional?
5. Apa hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan politik
strategi nasional?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Memahami pengaruh Sumber Daya Alam terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh
Malaysia.
2. Memahami pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap pengklaiman batik Indonesia
oleh Malaysia.
3. Memahami pengaruh Geografi terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia.
Pengaruh Sumber Daya Alam Terhadap Pengklaiman Batik Indonesia oleh Malaysia
Bahan baku pembuatan batik Indonesia, sebagian besar berasal dari sumber daya alam
Indonesia. Kain putih yang digunakan untuk bahan dasar pembuatannya adalah kain hasil
tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan
asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan
bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Bahan-bahan baku yang telah tersedia di alam Indonesia ini sesungguhnya dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga menambah pemasukan bagi warga Negara
Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan pembuatan batik Indonesia ini. Namun dengan
adanya kasus pengklaiman Batik Indonesia oleh Malaysia, sungguh membawa dampak
negatif bagi Negara Indonesia. Pemesanan batik yang seharusnya dilakukan oleh warga
negara lain ke Indonesia menjadi berkurang, karena batik Indonesia juga diproduksi oleh
Malaysia. Ini menyebabkan sumber daya alam Indonesia yang seharusnya dapat
dimanfaatkan untuk membuat batik, menjadi kurang dimanfaatkan secara maksimal. Dampak
lainnya yang ditimbulkan oleh kasus ini adalah berkurangnya pemasukan ke negara
Indonesia. Ini sungguh merugikan Negara Indonesia.
Hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan ketahanan nasional
Emosi masyarakat shngga terjd unjuk rasa
Hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan politik strategi nasional
disusun komunikasi politik antara indonesia dan malaysia
Pelajaran Berharga Bagi Indonesia
Kasus klaim atas kekayaan budaya nusantara menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi
kita. Bahkan oleh negeri tetangga seperti Malaysia pun kita dengan sangat gampang dijarah
semau mereka tanpa rasa ketakutan. Apakah negeri kita memang lemah? Atau pemerintah
kita yang tidak berkutik?
Di lain pihak, lemahnya ketahanan budaya nusantara kita memang menjadi salah satu faktor
pendukung sehingga pihak luar dengan sangat mudah mengklaim sebagai milik mereka.
Pemerintah selama ini memang hanya menomorsekiankan urusan budaya dan pariwisata
dalam pembangunan bangsa, padahal sektor ini bisa jadi merupakan penyumbang devisa
terbesar setelah minyak dan gas! Tengoklah Malaysia, mereka bahkan berani menargetkan
pendapatan devisa yang sangat besar dari sektor pariwisata mereka, meskipun mesti
mengklaim budaya kita!
Demonstrasi dan protes mewarnai kontroversi pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia.
Hal itu tampaknya yang membuat Menteri Kebudayaan Malaysia memerintahkan
pemberhentian promosi wisata Malaysia yang memakai budaya dari Indonesia.
Walaupun budaya Indonesia dihargai oleh pihak Malaysia nyatanya kedua negara ini
diduga telah lama bertikai walaupun akhirnya memilih proses damai meski ketegangan masih
memuncak di antara kedua kubu. Dipicu oleh kasus Ambalat, Indonesia menjadi terang-
terangan mengakui bahwa pihaknya memusuhi Malaysia. Setelah akhirnya mereda, Malaysia
membuat ulah lagi dengan mengklaim sebagian kebudayaan Indonesia sebagai miliknya.
Pemerintah Indonesia kehabisan akal untuk menenangkan suku-suku pluralisme Indonesia
yang merasa kebudayaannya ‘dicuri’. Pemerintah dinilai tidak sigap dan tegas dalam
menghadapi Malaysia yang seringkali memulai keributan. Masyarakat Indonesia tidak habis
pikir dengan sikap Malaysia yang seringkali melakukan ‘pengambilan’ dari Indonesia tanpa
ada wujud permintaan maaf dari negara ini. Malaysia berdalih bahwa kebudayaan tersebut
memang merupakan warisan dari nenek moyang mereka. Pernyataan yang dibuat oleh
Malaysia tersebut membuat marah masyarakat Indonesia dan akhirnya menciptakan plesetan
nama negara ini menjadi ‘Malingsial’
Melihat tidak hanya kesenian batik yang mulai di klaim oleh Negara Malaysia,
masyarakat Indonesia, terutama seniman-seniman daerah mulai mendesak pemerintah
Indonesia agar menjadikan semua kesenian, terutama batik sebagai kesenian asli yang berasal
dari Indonesia dengan cara mendaftarkan kesenian batik ke Badan UNESCO untuk
selanjutnya menetapkan dan mempatenkan bahwa batik merupakan kesenian asli yang
berasal dari Indonesia, sehingga dunia Internasional pun mengakuinya
Perbedaan Batik Indonesia Dengan Batik Malaysia
Batik Negeri Jiran mudah dikenali. Warnanya mencolok dan motifnya terbatas, abstrak atau
bunga maupun tumbuhan. Ini berbeda dengan batik Indonesia yang banyak menampilkan
detail yang dikerjakan dengan tangan. Batik Malaysia didominasi batik cap atau cetak yang
sederhana proses pembuatannya.
Corak batik Malaysia, dihasilkan dalam dua bentuk utama yaitu organik dan geometrik.
Organik berunsurkan alam atau natural seperti awan larat, tumbuh-tumbuhan, bunga-
bungaan, dan hewan. Contoh motif organik, seperti motif ayam, bunga buluh, kerak nasi,
bunga kotak bercampur, anggrek, bunga raya dan daun sirih. Sedang motif geometrik seperti
pucuk rebung, rama-rama, dan siput.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adhityas. 2009. Batik Milik Indonesia. http://www.adhityas.wordpress.com. Tanggal akses :
12 Oktober 2010, pukul 19.44.
Anonim. 2009. Sejarah Batik Indonesia. http://www.thinkquantum.wordpress.com. Tanggal
akses : 12 Oktober 2010, pukul 20.02.
Arta, Dewi. 2009. Diklaim Malaysia, Indonesia Kukuhkan Batik. http://okezone.com.
Tanggal akses : 12 Oktober 2010, pukul 20.00.
Sudaryatno, Ari. 2010. Cara Pembuatan Batik dan Batik Ikat Celup.
http://www.arisudaryatno.blogspot.com. Tanggal akses : 12 Oktober 2010, pukul
21.11.