Professional Documents
Culture Documents
(PTK)
Disusun Oleh :
Wawan Sumarwan, S.Pd
NIP. 198012082008011006
Januari 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibagikan kepada masing-masing kelompok. Lalu siswa
diminta untuk diam dan mendengarkan dengan sunguh-sungguh rekaman berita yang
diperdengarkan melalui alat handphon. Terdapat tiga orang anak yang terlihat seperti sedang
menulis di buku tulisnya dan tidak mendengarkan berita dengan serius. Berita diputar hingga
dua kali.
Setelah itu saya meminta mereka berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing dan
bersama-sama mengisi LKS yang sudah disiapkan. Selanjutnya setalah selesai dilanjutkan
masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas melalui dua orang
perwakilan dari tiap kelompok. Sedangkan kelompok lain mendengarkan dan
menanggapinya. Namun hampir semua yang mereka sampaikan terdapat kekurangan yang
saya rasakan. Diantaranya pertama, ketika mencatat hal-hal penting yang menjadi pokok-
pokok isi berita, ditulis tidak runtut dan sistematis sehingga penggunaan bahasa kurang baik
dan tidak tepat. Kedua ketika menyimpulkan isi berita, mereka kesulitan karena pokok-pokok
berita dicatat tidak runtut. Maka dapat dikatakan kesulitan mengisi pertanyaan kedua
disebabkan oleh kesalahan dalam mengisi pertanyaan pertama. Kesimpulan yang mereka
susun, terkesan hanya memindahkan atau mencatat ulang dari pokok-pokok isi berita, yang
dirubah dalam bentuk paragraf.
Begitu pula ketika diminta untuk menanggapi hasil kerja kelompok yang dibacakan
temannya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hamper sama. Yaitu seputar “Apakah ada
korban jiwa pada kejadian tersebut? Berapa banyak orang yang meninggal? Dimana kejadian
tersebut terjadi?, begitu pula dengan jawaban yang diberikan setiap kelompok, hampir sama.
Ini juga menjadi ganjalan ketidak puasan saya dalam pembelajaran kali ini.
Kegiatan terakhir saya mencatat di papan tulis, pokok-pokok isi berita yang mereka
sampaikan dan kesimpulan isi berita sebagai tahapan penyimpulan materi pelajaran hari ini.
Tidak lupa pula saya melakukan penguatan, bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi kita dalam
memahami berita yang didengar melalui radio atau televisi. Sebagai kegiatan penutup saya
memberikan mereka tugas Pekerjaan Rumah (PR), yaitu mereka diminta untuk
mendengarkan berita pada radio/tv di rumahnya lalu mencatat hal-hal pokok dan kesimpulan
berita tersbut.
Dari hasil pengamatan dan penilain akhir didapati bahwa terdapat 61% siswa tidak
mencapai nilai KKM yang ditentukan, yaitu berjumlah 11 orang, dan sisanya mencapai KKM
serta melebihi nilai KKM yang ditentukan tersebut. Begitu pula pencapaian ketuntasan kelas
yang jauh dari yang diharapkan yaitu hanya mencapai 52,7 rata-rata kelasnya. Padahal yang
diharapkan adalah 72. Kondisi ini paling membuat saya merasa kecewa atas pembelajaran
yang saya lakukan ini. Akhirnya saya harus merenung serta merefleksi terhadap
permasalahan-permasalahan yang dialami ini.
Selain itu realisasi pembelajaran mendengarkan secara terpadu terikat dua hal, yaitu
(1) keseluruhan proses pembelajaran berorientasi pada kebermaknaan dan (2) pembelajaran
berorientasi pada pembelajar. Pembelajaran dijadikan fokus utama sebagai pelaku
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang dapat
dikemukakan dalam tulisan ini adalah :
Apakah penggunaan (penerapan) pendekatan pembelajaran terpadu dapat meningkatkan
kemampuan mendengarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VI di SDN
Kopo 03?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun
tujuan penelitian umum dan khusus adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis:
Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan acuan pendapat untuk memperkuat teori yang
sudah ada. Misalnya teori tentang pendekatan terpadu dalam pembelajaran mendengarkan.
2. Manfaat Praktis:
Secara praktis hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk siswa, guru, dan
lembaga pendidikan yang terkait.
a. Bagi Siswa:
1) Tumbuhnya dorongan yang kuat pada diri siswa dalam proses pembelajaran
mendengarkan.
2) Meningkatnya kemampuan siswa baik aspek kognitif , afektif maupun
psikomotorik
3) Dapat menerapkan kegiatan meyimak dengan efektif dan efisien.
4) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mendengarkan.
5) Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar khususnya dalam bidang
mendengarkan.
b. Bagi Guru: