You are on page 1of 19

Kalor

Pemuaian KM 01
Koefisien muai linier

Koefisien Muai Linier

Tujuan Percobaan
 Mempelajari proses pemuaian panjang dari
logam
 Mencari koefisien muai linier berbagai jenis
logam

Berdasarkan eksperimen, diamati perubahan panjang


(∆L) sebanding dengan perubahan suhu untuk hampir
semua benda padat. Perubahan panjang juga
sebanding dengan panjang mula-mula L0 seperti
terlihat pada Gbr. 1

Kesetaraan ini dapat ditulis menjadi


∆ = ∆ [m] (1)
Dengan α adalah koefisien muai linier [/°C]. Persamaan
ini juga dapat ditulis dalam bentuk
= (1 + ∆ ) [m] (2)
Prinsip Dasar
Dengan L0 adalah panjang mula-mula pada suhu T0
Sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan dan dan L adalah panjang setelah dipanaskan atau
mengecil bila didinginkan. Banyaknya pemuaian atau didinginkan pada temteratur T [°C].
menjadi kecil bervariasi tergantung pada jenis material.
Besar koefisien muai linier  ditentukan oleh bahan
pembentuk logam. Dalam eksperimen untuk
pengukuran koefisien ini dilakukan dengan mencari
perbedaan panjang (L) dari batang yang ditempatkan
pada ruang dengan suhu t1 dan pada uap panas
dengan suhu t2. Perubahan panjang L sebanding
dengan panjang awal L1 dan penambahan suhu t2  t1.

Koefisien muai linear dapat ditulis:



= -1
[°C ] (3)
Gbr. 1. Pemuaian panjang batang panjang L0 menjadi
(L0 + L)

14
Pertanyaan
Peralatan
1. Apa yang dimaksud dengan koefisien muai
1 Set peralatan muai panjang
liniear, koefisien muai luas, dan koefisien muai
1 Dial gauge
volume?
1 Termometer 10 ~ 100°C
2. Tentukan satuan dan dimensi dari besaran-
3 Jenis batang logam besaran pada pertanyaan pada nomor 1 !
3. Apa yang mempengaruhi besar kecilnya
Prosedur Percobaan koefisien muai ?
4. Buktikan bahwa koefisien muai luas logam 2
kali koefisien muai linearnya !
1. Ukurlah panjang batang logam dan catat suhu
5. Buktikan bahwa koefisien muai volume logam
ruangan !
3 kali koefisien muai linearnya !
2. Masukan batang logam yang akan diukur ke
dalam peralatan muai linear serta pasang 6. Buat bagan data pengamatan !
termometer tepat menempel pada batang
logam !
3. Panaskan batang logam hingga 70 derajat. Pengolahan Data dan Evaluasi
4. Lepaskan power supply filamen pemanas dan
tunggu hingga suhu tidak mengalami kenaikan.
5. Catat perubahan panjang (L) untuk setiap 1. Buat grafik perubahan panjang terhadap
º
penurunan suhu 2 C hingga suhu mencapai 45 perubahan temperatur (L vs T) !
derajat ! 2. Tentukan koefisien muai linear masing-masing
6. Lakukan hal yang sama (langkah 1 s/d 4) logam dengan menghitung kemiringan kurva
untuk jenis batang logam yang berbeda ! (gunakan metode kuadrat terkecil) !
7. Buat bagan data pengamatan ! 3. Bandingkan harga  hasil percobaan dengan
daftar  pada buku referensi, dari hal ini
tentukan jenis logam tersebut !
4. Adakah cara pengukuran lain untuk
batang dial menentukan perubahan panjang L? jelaskan
logam gauge 5. Analisis dan buat kesimpulan hasil percobaan
yang telah lakukan ?

filamen
pemana beton pelindung
s
Gbr. 1 Susunan peralatan pengukuran koefisien muai
linier

15
Kalor
Perpindahan panas KM 02
Konduktivitas panas

Daya Hantar Panas

Tujuan Percobaan
 Mempelajari proses perpindahan panas secara
konduksi
 Mengukur daya hantar panas gabus

Bahan yang bersuhu T2 disebut penerima panas. Jika


Prinsip Dasar suhu penerima lebih tinggi dari suhu di sekelilingnya,
maka bahan tersebut akan memancarkan kalor
persatuan waktu yang besarnya sama dengan
Bila sebuah benda memiliki perbedaan suhu di kedua
ujungnya, maka akan terjadi perpindahan panas dari = (2)
suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Perubahan
panas dQ yang dipindahkan sepanjang d dalam jangka dengan m adalah massa penerima [g] dan c kapasitas
waktu dt (disebut juga sebagai laju panas) bergantung kalor jenis penerima [kal/g.K].
pada luas penampang A dan gradien suhu T/d:
 Dalam keadaan setimbang, jumlah kalor yang diterima
= 
[J/s] (1) dan dipancarkan penerima harus sama, sehingga
koefisien konduktivitas didefinisikan sebagai:
dengan k adalah koefisein konduktivitas panas dari zat.
= ( )
[kal/m.s.K] (3)

berarti perubahan suhu persatuan waktu [K/s]


pada penerima saat suhu setimbang (Ts).

T1 T2 Peralatan
1 Bejana logam
1 Silinder tembaga sebagai penerima panas
2 Termometer
1 Jangka Sorong
d 1 Heater
1 Lembar gabus
Gbr.1. Susunan penerima dan pemberi kalor dimana besar
suhu T2 > T1 dengan jarak keduanya sejauh d.
16
8. Catat waktu yang dibutuhkan setiap penurunan
suhu setiap 1C, dari 5C di atas suhu
setimbang hingga 5C di bawah suhu
setimbang !
heater bejana
pemanas
Pertanyaan

1. Carilah satuan koefisien konduktivitas k, dan


air turunkan persamaan (3) !
panas 2. Apakah cara semacam ini dapat digunakan
untuk menentukan daya hantar zat yang
gabus mempunyai daya hantar besar ? Jelaskan !
3. Apakah cara semacam ini dapat dipakai kalau
suhu bejana lebih rendah dari suhu tembaga ?
Jelaskan !
silinder
tembaga
4. Mengapa suhu lingkungan tidak diperhitung-
termometer kan pada percobaan ini ?
5. Buatlah perkiraan bagan data pengamatan !

Pengolahan Data dan Evaluasi


1. Buat grafik perubahan suhu terhadap waktu
(T vs. t) dari penerima panas dan tentukan
Gbr. 2 Susunan peralatan pengukuran daya hantar panas gradien pada titik setimbang dengan
gabus
menarik garis sesuai kemiringan kurva. !
Prosedur Percobaan 2. Hitunglah harga koefisien konduktivitas k,
bandingkan dengan nilai literatur. Petunjuk:
1. Ukurlah tebal, diameter, dan massa gabus ! untuk menghitung harga k dari persamaan (3)
2. Didihkan air dalam bejana gunakan T1 suhu air panas, sementara T2
3. Susun peralatan seperti pada Gbr. 2 ! adalah suhu Cu dalam kondisi keseimbangan
4. Catat suhu tembaga (T2) hingga penunjukan (=Ts) !
termometer pada tembaga tidak naik lagi
selama 5 menit (suhu setimbang, Ts) ! 3. Bagaimana jika penerima panas tembaga
5. Pindahkan lembaran gabus, sehingga dilapisi dengan nikel?
tembaga mendapat pemanasan langsung
o
hingga suhu naik 5 C di atas suhu setimbang 4. Buat analisa dan beri kesimpulan dari hasil
(T2 > Ts). ! percobaan ini !
6. Angkat bejana pemanas dan letakkan kembali
lembaran zat di atas tembaga !
7. Catat waktu yang dibutuhkan setiap penurunan
suhu setiap 1C, dari 5C di atas suhu
setimbang hingga 5C di bawah suhu
setimbang !

17
Kalor
Kuantitas panas KM 03
Kapasitas panas

Kalorimetri

Tujuan Percobaan
 Mempelajari prinsip kerja kalorimeter
 Menentukan besar kalor lebur es
 Menentukan besar kalor jenis beberapa logam

Panas yang dilepaskan kepingan akan sama dengan


panas yang diserap oleh air
∆ = ( − ) (3)
dengan m2 adalah massa air [g].

Bila kapasitas kalor jenis air c2 diketahui dan suhu T1


dianggap sama dengan suhu uap. Konstanta c1 yang
Prinsip Dasar tidak diketahuidapat dihitung dengan mengukur T2, TM,
m1 dan m2
Panas (Q) yang diserap atau dilepaskan benda ketika ( )
dipanaskan atau didinginkan sebanding dengan c =c ( )
(4)
perubahan suhu (t) dan massa benda
∆ = ∆ [kal] (1) Tabung kalorimeter juga menyerap panas yang
dilepaskan oleh kepingan logam, dengan kapasitas
Faktor pembanding c adalah kapasitas kalor jenis dari panas sebesar
benda yang bergantung pada jenis materi dengan
satuan kal/g°C. c =c N (5)
Dengan NA adalah nilai air kalorimeter [kal/g°C] yang
Pada percobaan logam berbentuk kepingan dengan
harus masuk dalam perhitungan.
massa m1 yang dipanaskan dengan uap panas (T1),
dicampurkan dengan air dengan massa m2 dan suhu
Panas yang diserap kalorimeter dihitung berdasarkan
sebesar (T2) di dalam sebuah kalorimeter. Setelah
persamaan 3
tercampur, kepingan logam dan air akan mencapai
∆Q = (m + N )c (t − t ) (6)
suhu setimbang (Ts) dengan cara pertukaran panas.
Sehingga persamaan (4) dapat menjadi
Panas yang dilepaskan oleh kepingan logam sebesar
∆ = ( − ) (2) ( )( )
c =c ( )
(7)
dengan m1 adalah massa kepingan [g] dan c1 adalah
kapasitas kalor jenis kepingan [kal/gC. Sedangkan

18
Gbr.1.Peralatan yang digunakan untuk mengukur nilai air
kalorimeter Gbr. 2. Peralalatan untuk menentukan panas jenis logam

C. Menentukan kapasitas kalor jenis logam


1. Kepingan logam yang telah ditimbang
Peralatan dimasukkan ke dalam rongga penguap dan
1 Kalorimeter dengan selubungnya panaskan !
1 Termometer 2. Timbang kalorimeter serta pengaduknya !
1 Gelas ukur 3. Timbang kalorimeter serta pengaduknya
1 Beaker glass setelah diisi air kira-kira 3/5 bagian !
1 Heater 4. Masukkan kalorimeter ke dalam selubung
1 Steam generator luarnya dan catat suhunya !
1 Statif 5. Catat suhu kepingan logam !
1 Timbangan 6. Masukkan kepingan logam ke dalam
Es batu kalorimeter dan catat suhu saat setimbang !
2 Jenis kepingan logam 7. Ulangi langkah 1 s/d 6 untuk logam yang lain !

Prosedur Percobaan Pertanyaan


1. Apa syarat bagi sebuah kalorimeter ideal ?
A. Menentukan nilai air kalorimeter
2. Terangkan tentang hukum termodinamika ke-0
1. Timbanglah kalorimeter kosong dan
dan ke-1 dibandingkan dengan azas Black ?
pengaduknya !
3. Apa yang dimaksud dengan nilai air
2. Catat massa air setelah kalorimeter diisi air
kalorimeter ?
kira-kira ½ bagian !
4. Apa perbedaan dari kapasitas kalor jenis,
3. Masukkan kalorimeter yang berisi air ke dalam
kapasitas kalor dan kalor lebur ?
selubung luarnya !
5. Apa yang dimaksud dengan keadaaan
4. Tambahkan air mendidih sampai kira-kira ¾
kesetimbangan termal ?
bagian (catat suhu air mendidih) !
6. Buat bagan data pengamatan !
5. Catat suhu kesetimbangan !
6. Timbanglah kembali calorimeter !

B. Menentukan kalor lebur es Pengolahan Data dan Evaluasi


1. Timbang kalorimeter kosong dan pengaduk !
2. Isi kalorimeter dengan air ½ bagian, kemudian 1. Hitung nilai air kalorimeter pada percobaan ini !
timbang lagi ! 2. Hitung kalor lebur es dan bandingkan hasil
3. Masukkan kalorimeter ke dalam selubung percobaan dengan literature !
luarnya dan catat suhu kalorimeter mula-mula ! 3. Hitung kapasitas kalor jenis logam
4. Masukkan potongan es ke dalam kalorimeter dibandingkan dengan literature !
kemudian tutup serta aduk ! 4. Apa pengaruh dari bentuk dan ukuran logam
5. Catat suhu kesetimbangan ! terhadap hasil yang diperoleh !
6. Timbang kembali kalorimeter tersebut ! 5. Berikan analisa dan kesimpulan dari hasil
percobaan !

19
Kalor
Panas sebagai bentuk energi KM 04
Kesetaraan energi

Konstanta Joule

Tujuan Percobaan
 Mempelajari kesetaraan antara energi panas
dan energi listrik
 Menghitung konstanta Joule

Energi merupakan ukuran dari kerja yang tersimpan


dan dapat memiliki berbagai bentuk serta dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada sistem tertutup,
total energi sistem kekal dalam proses perubahan
energi.

Prinsip Dasar Pada percobaan ini, kesetaraan energi listrik Elistrik dan
energi panas Epanas dibuktikan secara eksperimental.
Pasokan energi diubah menjadi panas mengunakan
kumparan panas yang mengakibatkan kenaikan suhu
dalam kalorimeter.

Energi listrik (W) yang digunakan oleh alat dengan


beda tegangan V dan arus listrik I selama waktu t
adalah
= [J] (1)
Sedangkan panas (H) yang ditimbulkan yaitu sebesar
=( + )∆ [kal] (2)
dengan NA adalah nilai air kalorimeter [kal/g.°C], m
massa air [g], c kalor jenis air [kal/g.°C], dan T
perubahan suhu kalorimeter [°C].

Tara kalor listrik didefinisikan sebagai perbandingan


antara energi yang digunakan dengan kalor yang
ditimbulkan:
Gbr.1. Susunan peralatan menentukan konstanta Joule
= =( )∆
[J/kal] (3)

20
3. Berikan arus sebesar 1 A, catat kenaikan suhu
setiap 2 menit selama 20 menit !
Peralatan 4. Catat tegangan listrik sewaktu percobaan !
1 Kalorimeter dengan pemanas 5. Ulangi langkah 1 s/d 4 untuk arus 1,5A & 2A !
1 Catu daya DC
1 Amperemeter Pertanyaan
1 Voltmeter
1 Tahanan geser 1. Jelaskan arti tara kalor mekanik dan tara kalor
1 Termometer listrik !
1 Pemanas listrik 2. Samakah tenaga mekanik dan tenaga listrik?
1 Bejana logam Jelaskan !
3. Dapatkah tenaga mekanik seluruhnya diubah
Prosedur Percobaan menjadi tenaga listrik ? Bagaimana jika
sebailknya ?
4. Jika dialiri dengan arus listrik mengapa
A. Menentukan nilai air kalorimeter kumparan pemanas akan menjadi panas ?
1. Ukurlah massa kalorimeter kosong yang akan 5. Apa arti nilai konstanta Joule ?
dipakai pada percobaan beserta pengaduknya, 6. Apa yang dimaksud dengan nilai air
masukkan air kira-kira ¼ bagian ke dalam kalorimeter ? Apa satuannya ?
kalorimeter dan timbang kembali !
7. Buat bagan pengambilan data !
2. Catat suhu awal air !
3. Pasang selubung luar dari kalorimeter !
4. Didihkan air dalam bejana logam dan catat
suhunya kemudian tuang air mendidih ke Pengolahan Data dan Evaluasi
dalam kalorimeter sampai kira-kira memenuhi
¾ bagian ! 1. Hitung nilai air kalorimeter !
5. Aduk dengan menggunakan pengaduk hingga 2. Buat grafik hubungan waktu dan perubahan
suhu setimbang yang tertera pada termometer. suhu untuk masing-masing arus !
Catat suhu saat setimbang ! 3. Cari gradien garis pada daerah linear dengan
6. Timbang kembali kalorimeter setelah suhu metode kuadrat terkecil !
kesetimbangan tercapai ! 4. Hitung harga tara kalor listrik percobaan ini.
7. Masing-masing penimbangan dilakukan lima Pergunakan gradien yang telah didapat !
kali ! 5. Bandingkan harga yang diperoleh sat
percobaan dengan literatur !
B. Mengukur konstanta joule 6. Buat analisis dan beri kesimpulan percobaan
1. Masukkan air kran kira-kira ⅔ bagian ke dalam ini !
kalorimeter ! Catat suhu awal air !
2. Susun rangkaian percobaan sesuai dengan
Gbr. 1 !

21
Kalor
Perpindahan panas KM 05
Kolektor surya

Kolektor Surya

Tujuan Percobaan
 Memahami proses perpindahan kalor pada
kolektor surya
 Menghitung konstanta radiasi yang diterima
panel dan konstanta isolasi dari kolektor panas

dengan Δ ⁄Δ adalah kalor yang diserap per


Prinsip Dasar satuan waktu [kal/s] dan A adalah konstanta absorbsi
kolektor surya [kal/s.K]
Jumlah kalor yang diterima oleh kolektor surya
sebanding dengan banyaknya radiasi yang diserap Kalor yang diterima kolektor surya sama dengan kalor
oleh kolektor dikalikan dengan efisiensi yang diterima air ditambah kalor yang diserap oleh
kolektor, sehingga menurut azas Black

= (1)
∆ Δ =Δ +Δ (4)
dengan Δ ⁄Δ adalah kalor yang dirterima kolektor Dengan menggabungkan persamaan (1), (2) dan (3)
surya persatuan waktu [kal/s], R adalah banyaknya kedalam persamaan (4) akan diperoleh
radiasi yang diserap kolektor [kal/s] dan  adalah
efisiensi kolektor. Δ = Δ + Δ (5)
Sehingga
Kalor yang diserap oleh air dalam kolektor surya
adalah = = − (6)
Δ = Δ (2)
dengan = adalah konstanta radiasi kolektor
dengan Δ adalah jumlah kalor yang diserap oleh surya dan = adalah konstanta isolasi kolektor
air [kal], m adalah massa air di dalam kolektor [g], c
adalah kapasitas kalor air [kal/g.K] dan Δ adalah surya.
perbedaan suhu atas dan bawah dari panel kolektor.
Dari persamaan (6) didapatkan persamaan :
Sedangkan kalor yang diserap oleh kolektor sebanding
= ( − ) (7)
dengan selisih suhu panel kolektor dengan suhu ruang
= − , maka kalor yang diserap oleh Suhu maksimum yang dapat dicapai oleh kolektor
kolektor adalah panas saat t =  adalah
= (3) = (8)

.
22
5. Matikan lampu kemudian catat waktu dan suhu
bawah setiap penurunan suhu atas sebesar
Peralatan 1°C. Lakukan hingga suhu atas menunjukan
50°C !
1 Kolektor surya
1 Lampu 500 Watt
3 Karet penutup
2 Termometer Pertanyaan
1 Stopwatch
1. Jelaskan cara-cara perpindahan panas !
2. Mengapa lampu diletakkan mengarah ke pusat
kolektor panas ?
3. Tentukan satuan dan dimensi dari  dan R !
4. Buktikan persamaan 6 ! Berikan alas an !
5. Bagaimana nilai konstanta isolasi panel yang
ideal ? Jelaskan !
6. Buat bagan pengambilan data !

Pengolahan Data dan Evaluasi


1. Buatlah grafik suhu mutlak (T) vs waktu (t),
untuk keadaan lampu menyala serta saat
lampu dimatikan !
2. Buatlah grafik ln T vs t saat lampu dimatikan
(nilai KR = 0), dengan menerapkan least
square pada grafik ini carilah nilai  !
3. Buatlah grafik T vs saat lampu
dinyalakan (nilai  telah didapat), dengan
Gbr 1. Bagian-bagian dalam peralatan kolektor surya menerapkan least square carilah nilai KR panel
surya. Perpotongan grafik dengan sumbu Y
adalah !
Prosedur Percobaan 4. Bagaimanakah nilai  yang ideal ?
5. Tentukan suhu maksimum yang dapat dicapai
oleh kolektor panas pada percobaan !
1. Periksa susun peralatan kolektor surya seperti
6. Mengapa suhu termometer atas dan bawah
terlihat pada Gbr. 1 ! Periksa kerapatan semua
berbeda ?
penutup karet pada panel surya, sehingga
7. Buatlah dan kesimpulan dari percobaan ini !
tidak terjadi kebocoran serta kondisi
termometer. Ujung termometer harus 8. Hitung  dan R menggunakan kuadrat terkecil
menyentuh air ! Lampu jangan dinyalakan dan buat grafik !
dahulu !
2. Jika pada panel surya tidak terdapat air yang
cukup, masukan air kedalam panel surya
dengan membuka kran sampai sampai penuh !
3. Catat suhu kamar serta suhu atas dan bawah
pada panel surya mula-mula !
4. Nyalakan lampu, kemudian catat waktu dan
suhu bawah setiap kenaikan suhu atas
sebesar 1°C. Lakukan hingga suhu atas
menunjukan 60°C,

23
Kalor
Teori kinetik gas KM 06
Gas Ideal

Hukum Gas Ideal

Tujuan Percobaan

 Mempelajari hukum gas ideal


 Menentukan hubungan antara tekanan dan
suhu pada gas ideal

= (2)

Maka dari sistem percobaan ini besarnya tekanan gas


adalah :
Prinsip Dasar = + (3)

Hukum-hukum gas Boyle, Charles, dan Gay-Lussac Berdasarkan hubungan Archimedes, diperoleh tekanan
didapat dengan bantuan teknik yang sangat berguna, air pada tabung pipa U sebesar
yaitu menjaga satu atau lebih variabel tetap konstan
untuk melihat akibat dari perubahan satu variabel saja. = (4)
Hukum-hukum ini sekarang dapat digabungkan
menjadi satu hubungan yang lebih umum antara 3
Dengan adalah massa jenis air [cm /g], g
tekanan, volume, dan suhu dari gas ideal dengan 2
percepatan gravitasi [m/s ], dan h perbedaan tinggi
jumlah tertentu
kolom air [cm].
∝ (1)
Hubungan ini menunjukan bagaimana besaran P
2 3
tekanan [N/m ], V volume [m ] dan T suhu [K] akan
berubah ketika yang lainya berubah.
Peralatan
Hukum gas Boyle, Charles, dan Gay-Lussac 1 Bejana pemanas
sebenarnya hanya merupakan pendekatan untuk gas 1 Tabung erlenmeyer 500 ml
ideal, sepanjang tekanan dan massa jenis (kerapatan) 1 Pipa U dengan penggaris
gas tidak terlalu tinggi, dan gas tidak mengalami 1 Termometer
kondensasi. 1 Selang
1 Batang statip dan penjepit
Jika dipanaskan gas akan berekspansi. Akibat dari 1 Kompor listrik
ekspansi ini, tekanan gas akan meningkat pada
volume yang sama, yang sesuai dengan Hukum Gay-
Lussac
24
Prosedur Percobaan
7. Untuk setiap kenaikan suhu sebesar 1C, atur
ketinggian air pada kolom pipa U sebelah kiri
1. Susunlah peralatan seperti pada Gbr 1 ! (h1) dengan cara mengatur selang pada pipa U
2. Masukan tabung erlenmeyer ke dalam bejana bagain bawah sehingga sama dengan
pemanas, isi bejana pemanas dengan air ketinggian awal (h10) !
hingga kira-kira setengahnya ! 8. Catat ketinggian kolom pipa U sebelah kanan !
3. Hubungkan tabung erlenmeyer dengan pipa U 9. Teruskan pemanasan, hingga air pada pipa U
menggunakan selang ! sebelah kanan (h2) tidak dapat terbaca pada
4. Buat air dengan menggunakan es batu lalu skala penggaris !
dimasukan ke dalam bejana pemanas ! 10. Matikan kompor listrik !
5. Buat setimbang kolom kiri (h1) dan kolom
kanan (h2) pada pipa U, pada suhu 0C, lalu
catat !
6. Panaskan air di dalam bejana pemanas Pertanyaan
dengan menyalakan kompor listrik pada daya
300 Watt (saat percobaan, atur pemanasan 1. Jelaskan bunyi Hukum Boyle, Hukum Charles
dengan cara menyala/mematikan daya listrik dan Hukum Gay-Lussac tentang gas !
kompor) ! 2. Berapa besar kenaikan kerapatan udara bila
dipampatkan hingga setengahnya ?
3. Apa yang terjadi pada tekanan udara di dalam
sebuh balon bila ditekan menjadi setengahnya
pada suhu yang sama ?
4. Apakah yang dimaksud dengan gas ideal ?
5. Apakah yang menyebabkan tekanan atmosfir ?
6. Mengapa gas dan air disebut fluida ?
7. Apakah satuan SI untuk tekanan udara ?

h1 h2
Pengolahan Data dan Evaluasi

1. Buatlah grafik hubungan tekanan P terhadap


termometer manometer suhu T !
pipa U 2. Hitung gradien dari hasil grafik tersebut, apakah
makna dari gradien tersebut !
3. Apakah yang terjadi jika air di dalam tabung pipa
U diganti dengan air raksa ?
4. Buatlah analisis dan beri kesimpulan dari hasil
erlenmeyer percobaan ini !

kompor listrik

Gbr 1. Susunan peralatan percobaan gas ideal

25
Kalor
Perpindahan panas KM 07
Pendinginan newton

Pendinginan Newton

Tujuan Percobaan

 Mengamati proses pendingan air panas pada


bejana logam
 Mempelajari hukum pendinginan Newton pada
proses pendingan air panas dalam bejana

Gbr 1. a) bejana logam warna hitam . b) warna putih, dan


c) warna perak

Bila suatu bejana berisi air panas dengan suhu T


ditempatkan pada sebuah ruangan dengan suhu yang
Prinsip Dasar lebih rendah (Tkamar) maka akan terjadi perpindahan
kalor dari bejana berisi air panas ke ruangan
sekelilingnya. Perlahan-lahan air di dalam bejana akan
mendingin hingga akhirnya sama dengan suhu kamar.

Fisikawan Isaac Newton membuat model pada proses


pendinginan ini dengan menganggap bahwa laju
perpindahan energi panas dari satu benda ke benda
lain sebanding dengan perbedaan suhu antara kedua
benda tersebut T dan laju pendinginan berubah
secara eksponensial terhadap waktu
= + [K] (1)
Dengan T0 adalah suhu awal [K] dan k adalah
-1
konstanta laju pendinginan [K ].

Pada percobaan ini, diperlukan air panas dalam


jumlah yang tidak banyak, untuk mempersingkat waktu
proses pendinginan. Bejana yang digunakan
a b c merupakan bejana logam yang memiliki warna
) ) ) berbeda yaitu hitam, putih dan metalik untuk
26
mengatahui perbedaan proses perpindahan panas 9. Ulangi prosedur yang sama dengan ketinggian
pada bejana dengan warna berbeda. air panas 3 cm dari dasar bejana !

Pertanyaan

Peralatan 1. Bagaimanakah bunyi hukum kesetimbangan


termal (hukum termodinamika ke-nol) ?
3 Bejana logam warna hitam, putih dan metalik
2. Jelaskan bagaimana kira-kira pengaruh
3 Termometer kaca
perbedaan warna bejana terhadap penurunan
1 Stopwatch suhu air panas !
1 Bejana pemanas 3. Apakah hukum pendinginan Newton juga
1 Heater berlaku pada pemanasan ?
1 Jangka sorong 4. Jika kita ingin cepat mendinginkan kaleng
minuman ringan (dari suhu kamar) di dalam
lemari es, apakah lebih baik diletakkan di
Prosedur Percobaan freezer atau disimpan di ruang buah ? Apa
pengaruhnya, jelaskan !
5. Mana yang memiliki laju pendinginan lebih
1. Siapkan tiga buah bejana air yang terbuat dari besar, sebuah gelas panas di dalam oven
logam dengan warna hitam, putih dan perak hangat atau sebuah gelas panas pada
dengan tutupnya ! ruangan dingin ? Atau keduanya memiliki laju
2. Ukur suhu kamar ! pendinginan yang sama ?
3. Panaskan air pada bejana pemanas dengan
menggunakan heater hingga mendidih !
4. Masukan air panas ke dalan ketiga bejana
tersebut dengan ketinggian 1 cm dari dasar Pengolahan Data dan Evaluasi
bejana menggunakan jangka sorong !
5. Tutup ketiga bejana dengan penutupnya dan 1. Buatlah grafik suhu T terhadap waktu t untuk
masukan termometer hingga tercelup ke ketiga bejana dengan berbeda warna dalam
dalam air panas, namun jangan sampai satu grafik !
menyentuh dasar bejana ! 2. Buat kurva ln T terhadap waktu t untuk ketiga
6. Tunggu kenaikan suhu hingga pembacaan bejana dalam satu grafik, carilah besar gradien
suhu pada temometer maksimum untuk ketiga untuk setiap kurva !
bejana ! 3. Hitung konstanta pembanding k . Bandingkan
7. Catat waktu yang diperlukan untuk setiap nilai k untuk setiap perbedaan warna !
penurunan suhu 1 C, hingga turun sebesar 4. Buat analisis dan berilah kesimpulan dari
30C terhadap suhu maksimum dari ketiga percobaan yang dilakukan !
bejana tersebut !
8. Setelah selesai, buang sisa air panas yang
digunakan !

27
Kalor
Perpindahan panas KM 08
Konstanta radiasi

Konstanta Radiasi

Tujuan Percobaan

 Mempelajari proses penyerapan energi radiasi


pada benda berbeda warna
 Mencari konstanta radiasi dari lampu

Kalor yang diserap oleh sebuah benda oleh radiasi


adalah
∆ = ∆ [kal] (1)
Dengan ∆Q adalah perubahan kalor yang diserap oleh
benda [kal], m adalah massa benda [g], c adalah
panas jenis benda [kal/g.K] dan ∆T adalah perubahan
suhu [K].

Sedangkan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh


sebuah lamu daya lampu yang diterima oleh sebuah
benda persatuan luas adalah

= 2
[kal/cm .s] (2)

dengan I adalah intensitas pancaran (disebut juga


2
konstanta radiasi) [kal/cm .s], A luas penampang
lintang benda yang disinari [cm ] dan ∆ ⁄ adalah laju
2
Prinsip Dasar
perubahan kalor [kal/s].

Setiap permukaan baik panas maupun dingin akan Dengan menggabungkan persamaan (1) dan (2) maka
menyerap atau memancarkan energi radiasi. Jika akan diperoleh
sebuah permukaan menyerap lebih banyak dari pada ∆
memancarkan, maka permukaan tersebut disebut = (3)
sebagai absorber dan suhu permukaan akan naik.
Sedangkan bila memancarkan lebih banyak dari pada Dimana ∆ ⁄ adalah laju perubahan suhu benda [K/s]
menyerap maka akan disebut sebagai emiter dan
suhunya permukaan benda akan turun.

28
4. Catat suhu awal dari masing-masing logam !
5. Hidupkan lampu dan jalankan timer secara
bersamaan !
Peralatan 6. Catat perubahan suhu masing-masing logam
3 Logam beda warna setiap 1 menit selama 20 menit !
3 Termometer 7. Matikan lampu dan biarkan mendingin !
8. Ulangi langkah diatas sebanyak 3 kali sebagai
1 Lampu duduk 100 W
variasi data !
1 Stopwatch

Pertanyaan

1. Menurut anda bagaimana warna yang baik


digunakan sebagai reflektor dan absorber,
bagaimana aplikasinya ?
2. Karena semua benda memancarkan energi
kelingkungan sekitarnya, mengapa suhu
benda tidak turun terus ?
3. Apa yang membedakan sebuah benda disebut
absorber atau emiter ?
4. Mana yang lebih cepat panas cangkir hitam
berisi air dingin atau cangkir warna perak berisi
air dingin ?
5. Jika sebuah penyerap energi radiasi yang baik
merupakan sebuah pemancar yang buruk,
bagaimana suhu keduanya dibandingkan
dengan suhu disekelilingnya ?
6. Jika kita menyalakan tungku pemanas dipagi
o
hari yang dingin (T = 20 C), mengapa kita
tetap merasakan dingin?

Pengolahan Data dan Evaluasi


Gbr. 1. Cara pemasangan plat logam dan termometer
1. Buatlah grafik perubahan suhu terhadap waktu
Konstanta Radiasi (T vs t) dari setiap plat logam yang diradiasi.
-8 2 o 4 Bagaimanakah hubungan antara waktu dan
Black Body = 5.7 X 10 W/m C
Silver
-8
= 1.19 X 10 W/m C
2 o 4 perubahan suhu dari radiasi lampu pada plat
tersebut ?
2. Carilah konstanta radiasi dari lampu yang
digunakan !
Prosedur Percobaan 3. Analisa percobaan dan buat kesimpulan !

1. Ukurlah panjang dan lebar plat logam


alumunium yang akan digunakan !
2. Masukan termometer ke dalam setiap plat
logam dan tempatkan pada statif seperti
terlihat pada Gbr. 1 !
3. Letakan posisi lampu dan statif sejauh 5 cm
dan atur lampu akan tepat mengarah pada
pusat benda !

29
Kalor
Perpindahan panas KM 09
Absorbsi energi radiasi

Absorbsi Energi Radiasi

Tujuan Percobaan
 Mempelajari proses penyerapan energi pada
silinder yang diradiasi
 Mencari hubungan antara radiasi lampu dan
tekanan dalam silinder
 Mencari konstanta radiasi dari lampu

∆ ∆
= (2)
∆ ∆
Perubahan kalor persatuan waktu di dalam silinder
adalah
∆ ∆
Prinsip Dasar = (3)
∆ ∆
Dengan ∆Q/∆t adalah perubahan kalor per waktu, m
Jika sebuah benda memancarkan energi maka benda massa silinder [g], c panas jenis logam [kal/g.K] dan
tersebut juga akan menyerap energi. Pemancar energi ∆ ⁄∆ adalah perubahan suhu per waktu [K/s].
yang baik adalah penyerapan energi yang baik pula.
Sedangkan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh
Pada percobaan ini digunakan silinder alumunium sebuah lampu dan diterima oleh sebuah benda
yang dipanaskan dengan radiasi lampu. Karena proses persatuan luas
radiasi, maka terjadi perubahan tekanan di dalam ∆
silinder yang akan diukur dengan menggunakan = 2
[J/cm .s] (4)

manometer pipa U.
Dengan I adalah intensitas pancaran (disebut juga
Tekanan di dalam silinder mengikuti hukum gas ideal konstanta radiasi) A luas penampang lintang benda
yang disinari [cm ] dan ∆ ⁄∆ adalah laju perubahan
2

= (1) kalor [kal/s].


2
dengan p adalah tekanan [N/m ], T suhu silinder [K], V
3
volume silinder [m ], n banyaknya gas [g/mol] dan R Peubahan tekanan didalam silinder karena energi
konstanta gas 8,315 [J/mol.K]. radiasi yang diberikan oleh lampu diperoleh dengan
menggabungkan persamaan (2), (3) dan (4), sehingga
Perubahan tekanan di dalam karena radiasi lampu ∆
= (5)
akan dicatat selama jangka waktu tertentu, dan ∆
persamaan 1 dapat ditulis menjadi

30
mengatur ketinggian air dalam pipa U tetap
sama dengan ketinggian awal sebelum
Peralatan dipanaskan.
3 Silinder alumunium 7. Matikan lampu dan biarkan lampu mendingin
1 Termometer
1 Lampu duduk 100 W
1 Stopwatch Pertanyaan

1. Buktikan persamaan (5) !


2. Bagaimana menghitung perubahan tekanan
menggunakan pipa U ?
3. Apakah warna yang lebih efisien untuk sebuah
radiator, hitam, putih atau metalik ?
4. Apakah kita perlu mencatat tekanan awal
pada percobaan ini ? Terangkan !
5. Buatlah perkiraan bagan pengambilan data !

Pengolahan Data dan Evaluasi

1. Buatlah grafik perubahan tekanan terhadap


waktu (p vs t) dari masing-masing silinder !
2. Hitunglah gradien dari masing-masing grafik
yang diperoleh !
3. Apakah hubungan antara waktu dan
perubahan tekanan dari radiasi lampu ?
4. Bandingkan hasil yang diperoleh untuk silinder
berbeda warna !
5. Analisa percobaan dan buat kesimpulan !

Gbr.1. Pengukuran tekanan di dalam silinder yang


dipanaskan dengan radiasi lampu

Prosedur Percobaan
1. Ukurlah diameter dan panjang silinder yang
digunakan !
2. Carilah volume silinder dan pipa U yang akan
digunakan untuk percobaan ini dengan cara
mengisi silinder dan pipa U dengan air setinggi
level yang akan digunakan dan banyaknya air
dengan menggunakan gelas ukur !
3. Atur posisi lampu, silinder, statif dan pipa U
seperti terlihat pada Gbr.1 ! Jarak antara
lampu ke silinder sejauh 5 cm mengarah tegak
lurus ketengah silinder.
4. Catat suhu awal lingkungan.
5. Hidupkan lampu dan nyalakan stopwatch
secara bersamaan.
6. Catat perubahan tekanan (perubahan
ketinggian air dalam pipa U) setiap 1 menit.
Jaga volume sistem tetap konstan dengan

31

You might also like