adalah termasuk masalah ushul (pokok) agama • Jadi, penetapan sumber dalil syara’ harus pasti (QS. Al-Isra’ (17): 36 & Yunus (10) : 36) SUMBER HUKUM ISLAM
melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah saw, yang berfungsi : (1) Jadi hujjah kerasulan, (2) Pedoman hidup manusia, (3) Ibadah bagi pembacanya. Kehujjahannya : (1) Bahasa Arab Qs Al-Isra’ (17): 88 & Al-Baqarah : 23; (2) Isi kandungannya sesuai dengan sejarah terdahulu dan Iptek Qs Al Fath (48) : 27 & Ar-Ruum (30): 1-7; AS-SUNNAH
As-Sunnah adalah perkataan, perbuatan
dan taqrir (ketetapan, persetujuan, diamnya) Rasulullah saw terhadap suatu perbuatan perbuatan seorang shahabat yang diketahuinya. Kehujjahannya : merupakan wahyu Allah SWT (Qs. An-Najm(53) : 3-4, An-An’am(6) : 50) AS-SUNNAH
Fungsi As-Sunnah terhadap Al-Qur’an :
Menguraikan Kemujmalan (keglobalan) Al- Qur’an Pengkhususan keumuman Al-Qur’an Taqyid (Pensyaratan) terhadap ayat Al- Qur’an yang Mutlak Pelengkap keterangan sebagian hukum- hukum Al-Qur’an Menetapkan hukum-hukum baru IJMA SHAHABAT
Ijma adalah kesepakatan terhadap suatu
hukum bahwa hal itu merupakan hukum syara’ Ijma yang bisa diterima hanyalah Ijma Shahabat Contoh Ijma : Pengumpulan Al-Qur’an, Keharusan adanya pemimpin pengganti Rasul (khalifah), dll. QIYAS
• Qiyas berarti menyamakan suatu kejadian
yang tidak ada nashnya, dengan suatu kejadian yang sudah ada nash/hukumnya karena disebabkan adanya kesamaan illat (sebab) hukumnya • Kehujjahannya karena dasar pengambilan illat-nya adalah dalil-dalil syara’ yakni Al- Qur’an, As-Sunnah dan Ijma Shahabat • Contoh Qiyas : Larangan jual-beli pada saat adzan Jum’at (QS Al-Jumu’ah (62): 9)