You are on page 1of 21

al-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah

(Kepribadian Islami)
MAKNA KEPRIBADIAN

• Yang paling tampak dalam kepribadian manusia adalah


pola perilaku (al-sulûk) dalam kehidupan
• Pola perilaku di dalam kehidupan itu bergantung pada al-
mafâhîm (persepsi) yang terkait dengan aqliyyahnya dan
al-muyûl (kecenderungannya) yang terkait dengan
nafsiyyahnya
• Dengan demikian, kepribadian seseorang terbentuk dari
dua unsur, yakni aqliyyah dan nafsiyyah
• Sementara bentuk tubuh, model pakaian, kekayaan, dsb,
bukanlah unsur pembentuk kepribadian
PENGERTIAN AQLIYYAH

AQLIYYAH adalah:

• Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan untuk memahami


makna atau memikirkan sesuatu.
Dengan ungkapan lain:
• Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan untuk mengkaitkan
fakta dengan al-ma’lûmat al-sâbiqah (informasi sebelumnya)
tentang fakta itu atau kaidah atau beberapa kaidah tertentu
• Aspek inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan
aqliyyah, seperti aqliyyah Islamiyyah, Kapitalis, Sosialis, dll
• Apa yang dihasilkan oleh aqliyyah (yakni mafâhîm) adalah
penentu tingkah laku terhadap fakta yang ditemuinya
Alur Terbentuknya Aqliyyah

Fakta
Terpenu
hinya Alat Indera Mafhûm ‘an Mafâhîm
Syarat- al-Syay’ ‘an al-
syarat Otak (Pemahaman Hâyah
Berpikir ttg Sesuatu) (Pemahaman
: Informasi ttg
Sebelumnya al-Qâ’idah al- Kehidupan)
tentang Fikriyyah
Fakta (Landasan al-Sulûk
Berpikir) (Pola
Perilaku)
Aqidah
Alur Terbentuknya Aqliyyah Islamiyyah
Fakta
Terpenu
hinya Alat Indera Mafâhîm‘an al-Mafâhîm
al-Asyaa’ al-Islâmiyyah
Syarat-
(Pemahaman (Pemahaman
syarat Otak
ttg Sesuatu) Islami)
Berpikir
: Informasi
Sebelumnya al-Qâ’idah al- al-Sulûk al-
tentang Fikriyyah al- Islâmiy
Fakta Islâmiyyah (Pola
(Landasan Perilaku
Berpikir Islami) Islami)

Aqidah Islam
PENGERTIAN NAFSIYYAH
NAFSIYYAH adalah:
• Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan seseorang untuk
memenuhi gharîzah (naluri) dan hâjat ‘udhwiyyah (kebutuhan
jasmani).
• Atau dengan ungkapan lain,
• Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan seseorang dalam
mengaitkan dawâfi’ al-isybâ’ (dorongan pemenuhan) dengan
mafâhîm.
• Dengan demikian, nafsiyyah –yang merupakan hasil akhirnya
berupa muyûl (kecenderungan)-- merupakan gabungan antara
dorongan penyaluran dengan mafâhîm
• Aspek inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan muyûl
tiap-tiap orang, seperti muyûl Islami, muyul Sosialis, muyul
Kapitalis, dll.
Alur Terbentuknya Nafsiyyah

POTENSI KEHIDUPAN Dawâfi’ al-


Isybâ’
(al-Thâqah al-Hayawiyyah) (Dorongan
Pemenuhan) Mafâhîm
al-Gharîzah (Naluri)
‘an al-
•Gharîzah al-Tadayyun (Naluri Hâyah
al-Muyûl
Beragama)
(Kecenderung
(Pemaha
•Gharîzah al-Baqâ’ (Naluri an) man ttg
Mempertahankan Diri) Kehidupan
•Gharîzah al-Naw’ (Naluri )
Mempertahankan Jenis Manusia) al-Sulûk
(POLA
Al-Hâjah al-’Udhwiyyah PERILAKU) Aqidah
(kebutuhan Jasmani)

Makan, Minum, Buang Air, Tidur, dll


Alur Terbentuknya Nafsiyyah Islamiyyah

al-Thâqah al-Hayawiyyah Dawâfi’ al-


(POTENSI KEHIDUPAN) Isybâ’
(Dorongan
al-Mafâhîm
Pemenuhan)
al-Gharâiz (Naluri-naluri) al-
Islâmiyyah
•Gharîzah al-Tadayyun (Naluri
al-Muyûl al- (Pemahaman
Beragama)
Islâmiyyah Islami)
•Gharîzah al-Baqâ’ (Naluri (Kecenderung
Mempertahankan Diri)
an Islami)
•Gharîzah al-Naw’ (Naluri
Mempertahankan Jenis Manusia)
Aqidah
al-sulûk al- Islam
Al-Hâjât al-’Udhawiyyah Islâmiy (POLA
(kebutuhan Jasmani) PERILAKU
ISLAMI)
Makan, Minum, Buang Air, Tidur, dll
Posisi Aqidah dalam Kepribadian

al-Qâ’idah al- Qawâid al-


Fikriyyah A’mâl
(Landasan
AQIDAH (Kaidah
Berpikir) perbuatan)

AQLIYYAH NAFSIYYAH

AL-SULÛK (POLA
PERILAKU)
Posisi Aqidah Islam dalam Kepribadian

al-Qâ’idah al- Qawâid al-


Fikriyyah al-
Islâmiyyah
AQIDAH A’mâl al-
Islâmiyyah
(Landasan ISLAM (Kaidah
Berpikir Islami) perbuatan
Islami)

AQLIYYAH NAFSIYYAH
ISLAMIYYAH ISLAMIYYAH

AL-SULÛK AL-ISLAMI
(POLA PERILAKU)
Metode Membentuk
Syakhsiyyah Islamiyah

1. Menanamkan aqidah Islamiyah


2. Menjadikan aqidah Islam sebagai
landasan berpikir
3. Menjadikan syariah Islam sebagai
tolok ukur dan pengendali tingkah
laku
 
MEMPERKUAT SYAKHSHIYYAH ISLAMIYYAH

Upaya memperkuat Aqliyah Islamiyah :

• Kualitas Aqliyah Islamiyah erat kaitannya dengan


pemahaman Islam yang dimiliki

• Islam mendorong setiap individu untuk


meningkatkan pemahaman keislamannya dengan
mempelajari tsaqafah Islamiyah

• Islam mewajibkan kepada setiap Muslim untuk


menuntut ilmu keislaman (tsaqafah Islamiyah).
Upaya memperkuat Nafsiyah Islamiyah:

• Kualitas nafsiyah Islamiyah erat kaitannya dengan


ketaatan pada Allah Swt

• Mendorong diri secara sungguh-sungguh dan


istiqamah untuk senantiasa taat kepada syariah.

• Secara khusus giat melakukan perbuatan yang


disunnahkan

• Bersikap wara’ untuk meninggalkan perbuatan


makruh dan menjauhkan diri dari yang syubhat.
MELURUSKAN PANDANGAN

• Adalah kesalahan menganggap bahwa orang yang ber-


syakhshiyyah Islamiyyah harus seperti malaikat yang
tidak pernah melakukan kesalahan. Lalu menganggap:
hidup Islami tidak mungkin !!

• YANG BENAR, bahwa orang yang bersyakhsiyyah


Islamiyyah adalah orang yang selalu berpikir Islamy dan
senantiasa taat pada Allah. Ia mungkin saja melakukan
kesalahan tapi segera menyadari kesalahan itu, tidak
melanjutkan dan bertaubat. (Ali Imran 199 – 200)
KEKHUSUSAN
SYAKHSIYYAH ISLAMIYYAH

• Syakhshiyyah Islamiyyah menjadikan seorang muslim


berbeda dengan yang lain (mutamayyizah bi lawnin
khasin)

• Kekhususan tersebut tidak berkaitan dengan bentuk fisik


tubuh maupun penampilan.

• Kekhususan tersebut tampak dalam cara berpikir dan


bertingkah laku yang selalu berlandaskan pada aqidah
dan syariat Islam.
DI ANTARA CIRI KHAS SYAKHSHIYYAH
ISLAMIYYAH

Ditunjukkan Allah ketika memaparkan sifat-sifat :

Shahabat : QS. Al Fath (48):29; Al-Taubah (9):100

Orang Mu’min : QS. Al-Mu’minun (23) : 1-11

Ibadurrahman : QS. Al-Furqan (25) : 63-74

Mujahidin : QS. Al-Taubah (9) : 88-89


Penampakan syakhshiyyah Islamiyyah

• Menjadikan akhirat sebagai tujuan tanpa melupakan dunia


(QS. Al-Qashash : 77).
• Meraih kekuasan dunia dengan hak dan senantiasa
bersusah payah menggapai akhirat (QS. Al-A’la : 17).
• Zuhud dari harta yang haram dan subhat, tetapi tidak
menolak menikmati rizqi yang baik-baik tanpa lupa bahwa
dunia bukan segalanya. Sadar bahwa perhiasan dunia
adalah cobaan (QS. Al-Kahfi :46)
• Ramah terhadap sesama muslim dan keras terhadap
segala bentuk kekafiran.(QS al Fath 29)
• Mampu menjadi pemimpin, sekaligus siap sebagai rakyat
• Lembut, sekaligus bisa keras dan tegas
• Zuhud, namun juga menikmati hidup
 Mampu menguasai dunia, dan sukses di akhirat
 Tidak rakus dunia, namun tidak menyengsarakan
diri
 Gagah dan perkasa di medan tempur, namun
rendah hati di saat damai
 Seorang ‘abid (hamba Allah) yang khusyu dalam
shalat, menjauhi perkataan yang tiada berguna,
membayar zakat, menundukkan pandangan,
memelihara amanat, memenuhi kesepakatan
dalam perjanjian, memenuhi janji yang diucapkan,
dan berjihad fi sabilillah
 Giat mencari nafkah, sekaligus dermawan
 Tekun beribadah dan tangkas berpolitik
 Aktif berdakwah dan giat berjuang; dll
Keunikan Syakhsiyyah Islamiyah

• Menjadikan aqidah Islam asas


syakhsiyyah

• Menjadikan halal haram sesuai


syariat Islam sebagai tolok ukur
perbuatan

• Menjadikan ridla Allah sebagai


makna kebahagiaan
Meneladani Kepribadian Rasulullah
saw
dan Para Sahabat

• Rasulullah adalah uswatun hasanah


• Model kepribadian Islam yang sempurna

• Para sahabat adalah orang-orang yang


direkomendasikan Rasulullah saw.
• Para sahabat adalah orang-orang yang
mengikuti model sempurna itu
Sudahkah kita bertekad membangun
syakhsiyyah Islam yang utuh
dalam diri kita dengan model
Rasulullah saw dan para sahabat?

WaLlâh a’lam bi al-shawâb

You might also like