You are on page 1of 1

Analisis Novel Merpati Biru Karya Achmad Munif (Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra)

Agung Heri Bowo

Judul skripsi ini adalah Analisis Novel “Merpati Biru” karya Achmad Munif (Sebuah Pendekatan Sosiologi
Sastra). Novel “Merpati Biru” (yang selanjutnya disingkat MB) ini merupakan sebuah novel yang mengungkap
problem-problem sosial yang terjadi di masyarakat (khususnya masyarakat kota).

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel serta keterjalinan antar
unsur-unsurnya, (2) mendeskripsikan problem-problem sosial yang terdapat dalam novel MB yang meliputi
masalah pelacuran, disharmoni keluarga, dan kejahatan, (3) mengungkapkan respon pengarang terhadap
problem-problem sosial tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan ini
mengkhususkan diri dalam menelaah karya sastra dengan mempertimbangkan segi-segi sosialnya.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Secara keseluruhan novel MB karya Achmad Munif ini menggunakan alur maju. Rangkaian peristiwa
dimulai dengan melukiskan keadaan awal sampai penyelesaian. Penokohan dalam novel ini menggunakan
teknik analitik dan dramatik yaitu pelukisan tokoh digambarkan secara langsung dan tidak langsung. Latar
yang ditampilkan meliputi latar tempat, waktu, dan sosial. Latar disebutkan secara eksplisit dalam cerita
maupun secara implisit tergambar lewat keadaan. Tema novel ini yaitu perjuangan seorang pelacur untuk
keluar dari kehidupannya yang gelap. Keterjalinan struktur novel MB ini dibangun lewat kepaduan dan
hubungan yang logis antara alur, tokoh, latar, serta tema dan amanat.

2. Problem-problem sosial yang terkandung di dalamnya meliputi pelacuran, disharmoni keluarga, dan
kejahatan. Pelacuran dan kejahatan yang terjadi disebabkan karena tuntutan ekonomi dan juga karena ingin
mendapatkan status sosial yang tinggi di masyarakat. Disharmoni keluarga yang terjadi disebabkan karena
kurangnya perhatian antar-anggota keluarga dan juga karena hadirnya salah satu anggota yang cacat.

3. Respon pengarang dalam novel ini meliputi; (a) respon pengarang terhadap pelacuran. Pengarang
menyarankan agar mahasiswi jangan sampai mengambil jalan pintas untuk mencukupi kebutuhannya, (b)
respon pengarang terhadap disharmoni keluarga. Disharmoni keluarga yang kerap terjadi banyak
disebabkan oleh kurangnya komunikasi antar anggota keluarga, (c) respon pengarang terhadap kejahatan.
Apa pun status sosial seseorang tidak memberikan jaminan bahwa ia selalu baik, karena dalam diri manusia
selalu tersimpan potensi kejahatan daan kebaikan.

1/1

You might also like