Professional Documents
Culture Documents
LAMPIRAN 3
POLIMER
Tujuan Pembelajaran:
diberikan.
sampah plastik.
3. Penggolongan Polimer
94
a. Berdasarkan asalnya
URAIAN MATERI
Polimer
ribu molekul yang lebih kecil atau monomer, yang berikatan satu sama lain secara
berulang. Protein merupakan polimer yang terdapat dalam makhluk hidup dengan
fungsi yang bervariasi. Tubuh manusia terdiri atas sekitar 15% protein yang
membentuk otot, rambut, kuku, dan tulang rawan; sedangkan karbohidrat adalah
Beberapa polimer terbentuk secara alami, seperti selulosa, namun ada pula
Yunani: poly = banyak + meros = bagian) adalah molekul besar yang tersusun dari
rangkap (dua atau tiga) dan senyawa-senyawa yang memiliki gugus fungsi seperti
gugus karboksil (–COOH), gugus hidroksil (–OH), atau gugus amino (–NH2).
Polimerisasi dapat berlangsung dengan bantuan suatu katalis. Dalam suatu reaksi
kemudian trimer, tetramer, dan akhirnya setelah sederet tahap yang reaksi yang
adisi dan polimerisasi kondensasi. Kedua jenis reaksi ini berbeda pada gugus
a. Polimerisasi Adisi
(tidak jenuh), hasilnya disebut polimer adisi. Polimer adisi dibentuk oleh ikatan
yang berikatan tunggal (jenuh). Suatu polimer adisi biasanya diberi nama
b. Polimer Kondensasi
berkaitan dengan melepaskan molekul kecil, seperti air, asam klorida, ammonia,
atau etanol. Suatu polimer kondensasi biasanya diberi nama menurut jenis ikatan
Jenis
Kelompok Monomer Kegunaan
Polimer
- Bakelit Fenol dan formaldehida Fitting lampu dan peralatan
listrik
Poliamida Nilon 66 Asam adipat dan Tali, parasut, jas hujan, kaos
Heksametilendiamin kaki, dan tenda.
Nilon 46 Asam adipat dan Serat tekstil
Tetrametilendiamin
Kevlar Asam tereftalat dan Rompi anti peluru, pelapis jok
Fenilendiamin mobil
Poliester Dakron Asam tereftalat dan Serat tekstil, mylar
etilen glikol
Polipeptida Protein Asam-asam amino Zat pembangun tubuh, tekstil
Polisakarida Amilum Monosakarida Sumber tenaga/energi
3. Penggolongan Polimer
a. Berdasarkan Asalnya
Polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer sintetis. Polimer alam
merupakan polimer yang terdapat di alam. Contoh polimer alam: karet alam
98
(poliisoprena), protein seperti wol, sutera, telur, daging, enzim, dan hormon; serta
meliputi semua jenis plastik, serat sintetis, dan karet sintetis. Beberapa polimer
1) Homopolimer
2) Kopolimer
dilunakkan dan dikeraskan sekali saja. Polimer jenis termoseting tidak dapat
dibentuk ulang. Contohnya adalah bakelit, yaitu plastik yang digunakan untuk
peralatan listrik.
berikatan silang antar rantai, sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku.
terurai secara alami. Akibatnya, di manapun plastik terbuang lambat laun akan
kompak (labil) sehingga mudah terkena erosi. Jika banyak terkumpul di dalam
tanah dengan kemiringan tinggi, tanah menjadi labil dan mudah longsor.
100
adalah dengan mendaur ulang, insinerasi, dan membuat plastik yang dapat terurai
a. Daur Ulang
jenis plastik sehingga sulit memilah sampah sesuai jenisnya. Akibatnya, daur
pemisahan, hal ini akan lebih mudah dilakukan apabila masyarakat dengan
dengan benar.
b. Insinerasi
Limbah plastik memiliki nilai kalor yang tinggi sehingga dapat digunakan
membakar batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas sebagai
menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini menyebabkan
incinerator cepat berkarat. Polusi yang paling serius adalah dilepaskannya gas
101
dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin,
seperti PVC. Oleh sebab itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan
c. Plastik biodegradabel
guna menghasilkan plastik yang dapat terurai secara alami (bio atau
fotodegradabel), sebagai pengganti plastik berbahan dasar minyak bumi yang sulit
terurai.