Professional Documents
Culture Documents
dapat menguasai apa yang diajarkan kepadanya, dan tugas pembelajaran adalah
peserta didik. Hall dalam Mulyasa (2003: 50) menyatakan bahwa setiap peserta
didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, jika diberikan waktu
yang cukup. Dalam hal ini, perbedaan antara peserta didik yang pandai dengan
yang kurang hanya terletak pada masalah waktu, peserta didik yang kurang
menyelesaikannya.
lingkungan belajar yang kondusif dengan metode dan media yang bervariasi
terutama dalam penyelesaian tugas atau praktek agar setiap peserta didik dapat
b. Pembelajaran Kimia
kimia di kelas, Kean dan Middlecamp (1985: 5-8) menyatakan bahwa ilmu kimia
Atom, molekul, elektron dan ikatan kimia yang tidak kasat mata menjadi
ciri khas ilmu kimia. Kemampuan membentuk gambaran konkret dapat membantu
zat murni atau mengandung dua atau tiga zat kimia saja.
khusus dan aturan kimia merupakan aspek penting dalam mempelajari ilmu kimia
diselesaikan.
12
kesempatan untuk menguasai suatu materi dari beberapa materi yang berkaitan
akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa secara keseluruhan. Misalnya siswa
tidak dapat menghitung jumlah hasil reaksi (produk) dari suatu reaksi yang
karakteristik konsep/materi kimia itu sendiri. Misalnya untuk konsep yang bersifat
2003: 12).
pembelajaran kimia dan berbagai komponennya seperti guru, metode dan media,
siswa, dan lingkungan belajar bukanlah sesuatu yang statis. Perubahan komponen-
13
serta teknologi pembelajaran kimia tidak dapat dilepaskan antara satu dengan
atau tiga kali lipat dalam kurun waktu 10-15 tahun dengan jam pelajaran yang
tujuan pengajaran terkait dan siswa diwajibkan untuk memiliki buku ajar.
klasikal biasanya menggunakan buku ajar yang berisi seluruh konsep yang
individual cenderung menggunakan buku ajar yang berisi satu konsep dalam
bentuk paket-paket belajar. Dengan paket belajar ini, siswa dapat belajar
negara-negara lainnya.
c. Media Pembelajaran
pengetahuan atau kemampuan baru yang harus dimiliki oleh peserta didik selaku
penerima pesan. Agar komunikasi dalam proses belajar dapat berjalan efektif
diperlukan media atau alat bantu pembelajaran yang dipilih secara tepat dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran (Mulyati Arifin, dkk; 2003: 160). Penggunaan
media pembelajaran merupakan salah satu strategi yang diterapkan guru untuk
diharapkan akan dapat dikuasai oleh anak didik secara efektif dan efisien
menjadi lebih efektif dan efisien karena media pembelajaran membantu guru
penyajian informasi atau keterampilan dapat secara utuh dan lengkap, sederhana,
lebih mudah, serta sesuai dengan kemampuan dan alokasi waktu yang tersedia.
Arifin,dkk; 2003:164).
peralatan (hardware) dan bahan pelajaran (software) yang harus dikuasai siswa
guna mencapai kompetensi dasar tertentu. Hal ini menyebabkan media belajar
dapat memiliki dua fungsi, yakni sebagai alat bantu pembelajaran dan sekaligus
sebagai sumber belajar. Berbagai jenis media pembelajaran yang tersedia dapat
proyeksi, media audio, serta media audio visual (Winkel, 1996: 287). Menurut
a) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata
menjadi lebih besar, seperti penggunaan gambar, mikroskop atau film tentang
perkembangan sel.
b) Menyajikan benda atau peristiwa yang berada jauh dari hadapan siswa,
dalam waktu yang sama, seperti program radio pada sekolah sistem jarak jauh.
media cetak seperti buku teks, lembar kerja siswa, dan yang lainnya. Jenis media
seperti ini memiliki kelemahan yang tidak dapat dihindari seperti tiadanya faktor
dimensi, suara serta gerak, dan hanya mengandalkan indera pandang saja.
baik yang dirancang secara khusus seperti film pendidikan, buku paket, paket
belajar atau modul, peta, grafik, dan sebagainya yang biasa disebut media
dapat berinteraksi dengan para peserta didik. Lingkungan yang secara sengaja
misalnya kamera untuk memproduksi foto, dan tape recorder untuk rekaman;
sedang alat dan peralatan yang digunakan untuk memainkan sumber lain,
kombinasi antar suatu teknik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar,
karyawisata.
yang sangat penting bagi pembelajaran. Guru dan peserta didik dapat diuntungkan
didik. Hal ini dapat dilaksanakan melalui suatu strategi pembelajaran yang disebut
mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik
mandiri bukan berarti pembelajaran dilaksanakan oleh satu orang tanpa kehadiran
seorang pengajar, akan tetapi pembelajaran dilakukan secara bersama dan guru
19
tetap ada untuk memberikan pelayanan berbeda pada setiap peserta didik sesuai
potensi secara optimal atau membantu peserta didik yang mengalami kesulitan.
kemampuan dan minat peserta didik sehingga dapat meningkatkan mutu dan
kelemahan yang sering terjadi dalam pembelajaran klasikal, seperti: hanya peserta
yang pandai akan mencapai semua tujuan instruksional, sedangkan peserta didik
yang tidak begitu pandai hanya mencapai sebagian dari semua tujuan
instruksional, bahkan boleh jadi tidak mencapai apa-apa sama sekali. Harapan ini
dilandaskan pada karakter sistem pembelajaran tuntas yang merupakan suatu pola
didik, khususnya yang menyangkut laju kemajuan atau kecepatan, dalam belajar
tiga bentuk, yaitu untuk mengajar siswa menjadi mampu membaca komputer
20
masalah dengan komputer, serta untuk melayani siswa sebagai alat bantu
(CAI). Ditinjau dari cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai, CAI meliputi
peserta didik menguasai materi sebelumnya (drill and practise), permainan dan
yang baru dipelajari, serta basis data sebagai sumber informasi dan pengetahuan
materi pelajaran baru kepada siswa yang kemudian ditindaklanjuti dengan latihan
dan praktek. Program ini umumnya menyediakan tes awal dan tes akhir berkenaan
dengan materi (content) yang disajikan. Program ini digunakan untuk pengayan
pengajaran atau membantu siswa yang tidak hadir pada pelajaran tertentu serta
Jenis latihan dan praktek (drill and practice) merupakan jenis perangkat
antara beberapa respon yang tersedia. Komputer menunjukkan apakah respon itu
benar atau salah. Jika jawaban salah maka bantuan diberikan sesuai dengan urutan
bermakna bagi siswa yang berkenaan dengan materi pelajaran tertentu serta
menyediakan informasi mengenai hasil belajar dengan cepat dan akurat. Program
ini juga menyediakan penguatan (reinforcement) baik visual maupun auditif, agar
minat dan perhatian siswa tetap terpelihara sepanjang latihan dan praktek.
yaitu:
cara kerja baru dengan komputer, latihan, kegiatan laboratorium dan simulasi
yang disediakan.
realisme.
individual dapat dilaksanakan, hasil belajar tiap peserta didik dapat selalu
22
pengajaran selanjutnya.
Nilai lebih komputer dibandingkan dengan sumber-sumber audio visual lain yang
visual dan audio adalah adanya pengalaman kinestetik bagi siswa melalui
atau mempengaruhi urutan materi yang disajikan (Oemar Hamalik, 2001: 236).
merupakan suatu forum dalam upaya mengajar siswa dan untuk memenuhi
kebutuhan mereka, (Oemar Hamalik, 2001: 235). Hal ini mungkin terkait dengan
Kelemahan yang dimaksud lebih kepada biaya pengadaan dan rendahnya kualitas
dengan komputer.
23
spesifik.
animasi interaktif maupun non interaktif, seperti animasi pada halaman web,
sebab biaya pengadaan dan perawatan komputer menjadi relatif lebih rendah.
perseorangan.
bagi siswa.
mempelajari konsep kimia pada tingkat molekuler serta proses yang terjadi
bentuk file executable (*.exe) menjadikan file hasil dapat dijalankan pada
terlebih dahulu.
25
Materi kimia yang akan disusun dalam bentuk media belajar berbantuan
komputer pada penelitian ini adalah materi pelajaran kelas XII semester 2 untuk
kimia untuk SMA/MA kelas XII semester 2 yaitu memahami senyawa organik
dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul. Materi ini sendiri
dan protein). Uraian materi makromolekul pada media ini disusun dengan
merujuk pada standar isi yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional
Pendidikan (BSNP).
perlu disesuaikan dengan bentuk media belajar yang akan disusun. Kemp (1985:
diangkat
paling sesuai untuk mencapai sasaran yang diinginkan serta untuk menangani
penyajian isi media yang dimaksud) dan storyboard (visualisasi berupa sketsa
perlu.
pengajaran tersebut
bagan, dll) dalam penyajian materi pembelajaran merupakan salah satu bentuk
presentasi yang terdiri atas pesan verbal dan gambar yang terkoordinasi (Mayer,
2001: 187). Mayer (2001: 187) menyebutkan bahwa terdapat lima keadaan dalam
contiguity) – yaitu apabila pesan dan gambar yang berkaitan disajikan pada
halaman atau layar diletakkan saling berdekatan satu sama lain, bukannya saling
berjauhan; (2) hubungan waktu (temporal contiguity) – yaitu apabila pesan dan
gambar yang berkaitan disajikan secara serentak dalam satu waktu bukannya
28
yaitu apabila pesan, suara, dan gambar yang tidak ada hubungannya
pesan yang disajikan dalam presentasi multimedia hanya berupa suara saja dan
bukannya suara yang dilengkapi oleh teks yang serupa. Dua keadaan lain yang
effect) – yaitu pesan multimedia menghasilkan daya transfer yang lebih baik
(tetapi tidak daya retensi) apabila materi disajikan dengan bergaya percakapan –
menggunakan orang pertama dan orang kedua – dibandingkan apabila materi yang
daya transfer yang lebih baik (tetapi tidak daya retensi); yaitu apabila peserta
didik memiliki kesempatan untuk mengontrol laju presentasi tersebut. Reeves dan
Nass (1996) dalam Meyer (2001: 188) berkaitan dengan efek personalisasi
menyatakan bahwa peserta didik berusaha memahami materi dengan lebih keras
dengan efek interaktivitas Rieber (1994) dalam Meyer (2001: 188) menyatakan
bahwa pengontrolan laju presentasi oleh peserta didik dapat mencegah pemberian
Kelima keadaan yang dinyatakan dan dua keadaan yang disarankan oleh
Meyer tersebut di atas merupakan hasil penelitiannya yang sejalan dengan teori
29
bahwa manusia memiliki saluran visual dan saluran audio yang terpisah; bahwa
audio secara efektif (Meyer, 2001: 189). Bertolak dari penelitiannya tersebut,
merupakan multimedia; yaitu presentasi tersebut harus terdiri atas pesan dan
gambar yang berupa narasi dan animasi. Kedua, presentasi harus terpadu; yaitu
bagian animasi dan narasi yang berkaitan harus disajikan secara serentak. Ketiga,
penjelasan inti yang menunjukkan efek sebab akibat, tanpa suara, gambar, atau
pesan yang tidah ada hubungannya. Keempat, presentasi harus disusun melalui
saluran yang tepat (pesan diarahkan langsung ke saluran audio dan gambar
narasi bukannya teks dan bukan pula sebagai narasi yang dilengkapi oleh teks di
layar. Terakhir, materi yang disajikan harus memiliki struktur yang bermakna,
misalnya seperti rangkaian sebab akibat. Oleh sebab itu, Meyer (2001: 191)
sistem sebab akibat yang dikoordinasikan dengan suatu animasi ringkas yang
menyajikan materi tanpa animasi dan hanya berupa gambar statis (seperti foto)
sepuluh kata, karena kalimat pendek lebih mudah dibaca daripada kalimat
yang panjang.
kata kunci, misalnya: bercetak tebal, garis bawah atau bercetak miring.
31
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, waktu penyelesaian paket belajar,
evaluasinya.
mengoreksi sendiri hasil kerja siswa. Siswa yang keliru dalam mengerjakan
paket belajar. Tampilan ini berisi soal-soal guna menilai keberhasilan siswa
menggunakan adaptasi dari penilaian media pembelajaran yang disusun oleh Rinti
a) Kebenaran, keluasan dan kedalaman konsep; yaitu tidak ada konsep yang
salah atau menyimpang dari standar isi serta materi yang disajikan dalam
bahasa baku dan kalimat yang digunakan jelas, tidak menimbulkan makna
pembelajaran.
konsep kimia telah banyak dilakukan beberapa tahun terakhir ini, antara lain oleh
Siti Nurrochmah (2005), Rinti Mutafarika (2006), dan Dwi Haryati (2007).
untuk siswa SMA/MA kelas XI semester 2 sebagai sumber belajar mandiri telah
dilaksanakan oleh Siti Nurrochmah (2005). Berdasarkan penilaian oleh lima orang
kimia berbantuan komputer yang berkualitas sangat baik pada materi pokok
mandiri peserta didik kelas XII semester 1. Media pembelajaran kimia berkualitas
sangat baik pada materi pokok sifat koligatif telah dikembangkan oleh Dwi
34
Haryati (2007) sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri bagi
dihasilkannya.
3. Kerangka Pikir
dan mutu lulusan pendidikan memberikan tantangan yang besar khususnya bagi
menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien agar siswa yang dididik
dapat menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
salah satu pendekatan yang dapat dipilih guru untuk menjawab tantangan berupa
pembelajaran mandiri.
dapat menggabungkan gambar dan suara dalam satu media sehingga diasumsikan
pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Layak atau tidaknya media
disusun sebagai sumber belajar mandiri bagi siswa SMA kelas XII semester 2
kualitas yang akan dilakukan oleh lima orang guru kimia SMA.
4. Hipotesis
makromolekul untuk siswa SMA kelas XII semester 2 sebagai sumber belajar
mandiri memiliki kualitas yang sangat baik apabila memenuhi kriteria kualitas
memiliki kualitas yang baik maka media tersebut dapat digunakan sebagai media
pembelajaran mandiri.