You are on page 1of 2

Hasil Diskusi Kelompok VI

Febriana Kelompok I
1. Apa yang dimaksud dengan infeksi topikal dan infeksi sistemik? Dan berikan contohnya?
Jawab:
a. Infeksi sistemik adalahinfeksi yang terjadi dalam tubuh,contonya infeksi paru dan menginitis.
b. Infeksi topikal adalah infeksi yang terjadi pada kulit,contohnya kurap,panu,dan kudis.

Hariyani Kelompok II
2. Apa efek samping mengkonsumsi vitamin E secara terus-menerus dalam jangka panjang?
Jawab :
Pemakaian vitamin E dalam jangka panjang dengan dosis 400-700 unit dapat menimbulkan efek
samping yaitu diare,sakit kepala,pusing,mual,pembesaran payudara pada laki-laki dan
perempuan. Pemakaian vitamin E dalam jangka panjang dengan dosis 800 unit dapat
menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya yakni perdarahan.

Ni Ketut Nery Joniati Kelompok IV


3. Perbedaan infeksi sistemik dan topikal dan atas indikasi apa obat itu diberikan?
Jawab :

Infeksi sistemik adalahinfeksi yang terjadi dalam tubuh,contonya infeksi paru dan menginitis
Infeksi topikal adalah infeksi yang terjadi pada kulit,contohnya kurap,panu,dan kudis.

Adapun jenis obat yang diberikan pada infeksi sistemik yaitu :


a. Amfoterisin B
Indikasi : mikosis sistemik seperti koksidioidomikosis, parakoksidiomikosis, aspergilosis,
kandidiosis, blastomikosis, histoplasmosis.
b. Flusitosin
Indikasi : kromoblastomikosis, meningitis (kombinasi dengan amfoterisin B)
c. Flusitosin
Indikasi : kromoblastomikosis, meningitis (kombinasi dengan amfoterisin B)
d. Flukonazol
Efek samping endokrin lebih kecil dibanding ketokonazol
Mekanisme kerja : menghambat sintesis ergosterol membran sel jamur.
Farmakokinetik : diberikan oral dan IV, absorpsi baik, ekskresi melalui ginjal.
Efk samping : lebih kecil dibanding ketokonazol, mual, muntah, kulit kemerahan,
teratogenik.
e. Itrakonazol
Obat pilihan untuk blastomikosis
Efektif untuk aspergilosis, kandedimia, koksidioidomikosis, kriptokokosis.
Mekanisme kerja sama dengan azol lain
Farmakokinetik : absorpsi baik melalui oral, ekskresi melalui ginjal.
Efek samping : mual, muntah, kulit kemerahan, hipokalemia, hipertensi, edema dan sakit
kepala.

Adapun jenis obat yang diberikan pada infeksi topikal yaitu :

a. Griseofulvin
Jamur yang menyebabkan infeksi jamur superfisial disebut dermatofit.
Mekanisme kerja : obat ini masuk ke dalam sel jamur, berinteraksi dengan mikrotubulus
dalam jamur dan merusak serat mitotik dan menghambat mitosis
Farmakokinetik : absorpsi baik bila diberikan bersama makanan berlemak tinggi,distribusi
baik ke jaringan yang terkena infeksi, inducer P-450, ekskresi melalui ginjal.
Griseofulvin
Efek samping : efek samping berat jarang terjadi, hepatotoksik, teratogenik.
Sediaan : tablet berisi mikrokristal 125 mg dan 500 mg, suspensi 125 mg/ml.
b. Nistatin
Indikasi : kandidiasis kulit, selaput lendir, dan saluran cerna.
c. Mikonazol dan obat topikal lain
Mikonazol, klotrimazol, ekonazol aktif secara topikal jarang digunakan parenteral.
Efek samping : iritasi, rasa terbakar.
Mekanisme kerja, spektrum, distribusi sama dengan ketokonazol.
Sediaan : Mikonazol krim 2 %, gel 2 %, klotrimazol krim 1 %.

Mariana Kelompok III


4. Apa efek samping,dosis,indikasi vitamin B1,B6,B12?
Jawab:
a. Vit B1 akan muncul reaksi seperti anapilatik (suatu bentuk alergi yang parah bias
berujung pada kematian), Pusing, Sakit kepala, jantung berdebar-debar, mudah
marah,gatal- gatal, bintik-bintik, merah dan bengkak. Flushing (muka merah, gatal dan
muntah) apabila dosis pemberian berlebihan (dosis tinggi) 5000-10000mg/hr
b. Vit B6 dapat enyebabkan penyakit neuropati reversible pada orang yang menggunakan
dalam dosis tinggi (500mg hingga 6 gram/hari
c. Vit B12 dapat menyebabkan reaksi alergi

You might also like