Professional Documents
Culture Documents
Bryan Horrigan
Pendahuluan
Pokok bahasan mendasar dari Bab ini adalah tentang hubungan antara
penafsiran konstitusi dan penalaran hukum. Fokus bahasan tersebut
memiliki beberapa implikasi. Pertama, masalah penafsiran konstitusi
ditempatkan dalam konteks perdebatan yang lebih luas, yaitu dalam
konteks kemampuan hukum untuk bersikap objektif serta arti penting
konteks dan penafsiran dalam penalaran hukum. Kedua, penafsiran
konstitusi ditempatkan dalam konteks perdebatan tentang sifat konsklusif
dan rasional yang dimiliki oleh seluruh dokumen hukum. Mereka yang ikut
serta dalam perdebatan ini dihadapkan pada pertanyaan: apakah satu
pandangan tunggal tentang konstitusi, satu pendekatan tunggal dalam
penafsiran konstitusi dan satu jawaban tunggal untuk seluruh
permasalahan konstitusional memiliki kebenaran yang mutlak dikaitkan
dengan rasaionalitas hukum. Ketiga, penafsiran konstitusi ditempatkan
dalam konteks perdebatan yang lebih luas, yaitu tentang formalisme dan
anti-formalisme dalam hukum, yang kemudian menentukan faktor-faktor
yang mempengaruhi putusan hakim, argumentasi-argumentasi hukum
yang tersedia bagi hakim dan proses-proses penalaran hukum yang
terkait di dalamnya. Terakhir, penafsiran konstitusi ditempatkan dalam
konteks perdebatan kontemporer tentang masalah-masalah
ketatanegaraan (misalnya, tentang demokrasi perwakilan) dan
perlindungan HAM (misalnya, hak-hak yang dijamin oleh konstitusi).