You are on page 1of 15

EVALUASI ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP (ESP)

SUMUR “M” LAPANGAN “X”


Oleh:
Juniati Sampe Buntu (0601052)

1. ABSTRAK
Sumur “M” merupakan sumur kajian yang terdapat di lapangan “X”.
Fluida reservoir dari lapangan “X” diproduksikan dengan menggunakan
pompa sentrifugal (Electrical Submersible Pump-ESP) REDA 540 GN5600/
50 stages yang berada pada Pump Setting Depth (PSD) 1415 ft (MD) atau
1414.636 ft (TVD). Untuk mengetahui apakah ESP yang terpasang pada
sumur “M” beroperasi dengan baik, maka dilakukan evaluasi terhadap ESP
yang terpasang pada sumur “M”.
Evaluasi pompa ini dilakukan dengan menghitung persentase effisiensi
volumetric (% EV) pompa. Effisiensi pompa merupakan hasil perbandingan
langsung antara laju alir produksi sebenarnya (Qactual) dengan laju alir
produksi theorical (Qtheorical).
Berdasarkan hasil evaluasi Sumur “M” diperoleh harga rata-rata
persentasi effisiensi (%EV) sebesar 85.03%. Dari harga tersebut dapat
dikatakan bahwa pompa yang terpasang pada sumur “M” beroperasi dengan
baik. Karena pada kondisi normalnya harga persentasi effisiensi berada di
bawah 100%.

2. PENDAHULUAN buatan (artificial lift) diterapkan


Teknik pengangkatan fluida apabila tekanan reservoir sudah
reservoir kepermukaan dapat tidak mampu lagi mengangkat
dilakukan dengan dua cara, yaitu fluida reservoir kepermukaan
dengan metode sembur alam sehingga diperlukan bantuan
(natural flow) dan metode tenaga dari permukaan.
pengangkatan buatan (artificial Metode pengangkatan buatan
lift). Metode pengangkatan (artificial lift) yang diterapkan
pada Sumur M di lapangan “X” memutar pompa, dan akan
yang berada di daerah operasi memutar sudut-sudut (impeller)
South Area Operation Chevron pompa. Perputaran sudut-sudut
Indonesia Company adalah itu menimbulkan gaya sentrifugal
dengan menggunakan pompa yang digunakan untuk
sentrifugal (Electrical mendorong fluida ke permukaan.
Submersible Pump-ESP). Dalam 3.1.Peralatan ESP
pengoperasian pompa terendam Peralatan ESP dapat dibagi
dalam fluida sumur pada menjadi dua bagian yaitu:
kedalaman (Pump Setting Depth- 1. Peralatan di permukaan,
PSD) yang telah ditentukan. Unit terdiri dari:
pompa ini merupakan pompa a. Wellhead,
bertingkat banyak (multistage) Wellhead atau kepala
yang terdiri dari impeller, sumur dilengkapi dengan
diffuser, housing atau rumah tubing hanger khusus
pompa serta shaft atau poros . yang mempunyai lubang
Selain itu susunan pompa untuk cable pack off atau
dilengkapi dengan motor, penetrator. Cable pack off
protector, gas separator, dan lain- biasanya tahan sampai
lain. tekanan 3000 psi. Tubing
hanger dilengkapi lubang
3. TEORI DASAR hidraulic control line,
Electrical Submersible Pump- saluran cairan hidraulik
ESP dibuat atas dasar pompa untuk menekan
sentrifugal bertingkat banyak subsurface ball valve agar
dimana keseluruhan pompa dan terbuka.
motornya ditengelamkan ke b. Transformer
dalam cairan. Pompa ini merupakan alat untuk
digerakkan dengan motor listrik mengubah tegangan
dibawah permukaan melalui listrik, bisa untuk
suatu poros motor (shaft) yang
menaikkan atau 2. Peralatan di bawah
menurunkan tegangan permukaan, terdiri dari:
c. Switchboard a. Pressure Sensing Unit
merupakan panel kontrol (PSU)
kerja dipermukaan saat berfungsi sebagai alat
pompa bekerja yang untuk mencatat tekanan
dilengkapi motor dan temperature.
controller, overload dan b. Electric Motor
underload protection serta berfungsi untuk
alat pencatat (recording menggerakan shaft
instrument) yang bisa pompa sehingga
bekerja secara manual impelernya berputar,
ataupun otomatis bila motor listrik ini
terjadi penyimpangan. dimasukan kedalam
d. Junction box rumah motor yang diisi
merupakan suatu tempat dengan minyak motor
yang terletak antara untuk pendingin dan
switchboard dan wellhead merupakan isolasi motor
yang berfungsi untuk dengan fluida sumur.
tempat sambungan kabel c. Protector
atau penghubung kabel berfungsi untuk menahan
yang berasal dari dalam masuknya fluida sumur
sumur dengan kabel yang kedalam motor, menahan
berasal dari Switchboard. thrust load yang
Junction Box juga ditimbulkan oleh pompa
digunakan untuk pada saat pompa
melepaskan gas yang ikut mengangkat cairan, juga
dalam kabel agar tidak untuk menyeimbangkan
menimbulkan kebakaran tekanan yang ada didalam
di switchboard. motor dengan tekanan
didalam annulus.
d. Unit Pompa umumnya digunakan agar
merupakan Multistage tubing tetap terisi penuh
Centrifugal Pump, yang dengan fluida sewaktu
terdiri dari: impeller, pompa mati dan
diffuser, shaft (tangkai) mencegah supaya fluida
dan housing (rumah tidak turun kebawah.
pompa). Di dalam h. Bleeder Valve
housing pompa terdapat Berfungsi untuk
sejumlah stage, dimana mencegah minyak keluar
tiap stage terdiri dari satu pada saat tubing di cabut.
impeller dan satu diffuser. Fluida akan keluar
e. Intake (gas separator) melalui bleeder valve.
dipasangkan dibawah i. Centralizer
pompa dengan cara Berfungsi untuk menjaga
menyambungkan kedudukan pompa agar
sumbunya (shaft) tidak bergeser atau selalu
memakai coupling. ditengah-tengah pada saat
Berfungsi untuk pompa beroperasi,
mencegah turunya head sehingga kerusakan kabel
capacity yang dapat karena gesekan dapat
dihasilkan oleh pump, diegah.
mencegah terjadinya gas
lock, mengurangi adanya 3.2. Karakteristik Kinerja ESP
surging (tekanan dan Motor Listrik berputar pada
sentakan). kecepatan relatif konstan,
f. Electric cable memutar pompa (impeller)
Berfungsi sebagai media melewati poros (shaft) yang
penghantar arus listrik disambungkan dengan bagian
dari switchboard sampai protector. Power disalurkan ke
ke motor di dalam sumur. peralatan bawah permukaan
g. Check valve melalui kabel listrik konduktor
yang di lem pada tubing . cairan  Penentuan Total Dynamic
memasuki pompa sedang Head (TDH)
beroperasi.  Penentuan Effisiensi
Kelakuan pompa berada pada Volumetris (% EV)
harga efisiensi tertinggi apabila  Menentukan Head per
hanya cairan yang terproduksi. Stage (ft/stage) =
Tingginya volume gas bebas
 Berdasarkan harga Head
menyebabkan operasi pompa
per Stage, dari Grafik
tidak efisien.
Pump Performance Curve
untuk tipe pompa REDA
4. EVALUASI ESP
540 GN5600 64 Stages
Maksud evaluasi adalah
2917 RPM 50 Hz dan 60
untuk mengetahui perbandingan
Hz, diperoleh harga
antara produktivitas formasi
produksi (Qtheorical) dalam
sumur kajian terhadap kapasitas
bbl/d, kemudian dikalikan
pompa yang sedang digunakan
dengan Capacity Factor
(terpasang). Hal ini dapat
(Qvis) untuk memperoleh
diketahui dari analisa effisiensi
harga produksi (Qo
volumetrisnya (% EV).
theorical).
Langkah perhitungan untuk
 Menentukan persentase
mengetahui % EV dari pompa
Efisiensi Volumetris (%
sentrifugal (Electrical
EV)
Submersible Pump-ESP) yang
digunakan (terpasang) pada % = × 100%
sumur-sumur kajian adalah
sebagai berikut: Dari langkah perhitungan
 Penentuan Spesific Gravity diatas, dapat dilakukan perhitungan
Fluida Campuran : untuk menentukan persentase
 Penentuan Pump Intake effisiensi volumetris (% EV) untuk
Pressure (PIP) Sumur M Lapangan X.
 Penentuan Parameter Koreksi
5. ANALISA & PERHITUNGAN  SGw = 1.05

Evaluasi pompa sentrifugal  SGg = 0.75


 WC = 86 %
(Electrical Submersible Pump-ESP)
 OC = 14 %
yang dilakukan pada sumur produksi
 SGO = 0.925
merupakan hal penting dalam proses  Qo = 544 bbl/d
pengembangan suatu lapangan  Qw = 3344 bbl/d
produksi. Maksud evaluasi ini adalah  Qt = 3888 bbl/d

untuk mengetahui perbandingan Langkah Perhitungan:


 Penentuan SGf
antara produktivitas formasi sumur
SGf ={(WC.SGw)+(OC. SGO)}x0.433
kajian terhadap kapasitas pompa
SGf =0.477 psi/ft
yang sedang digunakan (terpasang).  Penentuan PIP
Hal ini dapat diketahui dari analisa PIP = PWF - ∆P

effisiensi volumetrisnya (% EV). PIP = 485 psi


 Penentuan Parameter Koreksi
Sebagai contoh dilakukan evaluasi
 Viscositas Minyak (o)
pompa sentrifugal (Electrical
.
Submersible Pump-ESP) yang = 10( .
°
)

1.8 × 10 360
terpasang di Sumur M yaitu REDA = 0.32 + . + 200

540 GN5600/ 64 stages. Adapun o = 24.50 cp

data-data yang digunakan untuk  Merubah viscositas dari centipoise


(cp) ke Saybolt Second Universal
evaluasi ini, antara lain:
(SSU) dengan persamaan berikut :
Diketahui: .
SSU=2.273x + + 158.4
 Data Sumur :
 OD tubing = 3 ½ in SSU=126.83
 ID tubing = 2.992 in  Menentukan harga factor koreksi
 Mid Perfo (TVD) = 3221 ft untuk capacity factor (Qvis) dengan
 Pump Setting Depth (PSD) head factor (Hvis) menggunakan
MD = 1415 ft, TVD = 1414.636 ft lampiran table konversi, maka
 Data Produksi : diperoleh:

 THP = 310 psi Qvis = 0.96

 BHT = 138 °F Hvis = 0.98

 BHP = 485 psi  Menentukan TDH

 Well Fluid Condition :  =


 ° API = 21.4 °API
FOP = 1085 ft
% = × 100%
 Vertical Lift (HD)
HD = PSD (TVD) – FOP % EV = 51.634 %

HD = 329.636 ft Dari langkah perhitungan di

HD terkoreksi = HD / Hvis atas untuk Sumur M pada tanggal 28

HD terkoreksi = 336.363 ft Januari 2005 diperoleh harga persentase


effisiensi (% EV) sebesar 51.634 %.
 Tubing Friction Loss (HF)
. ( / . ) .
FL = 2.083 × × .

Tabel Hasil Perhitungan Rata-Rata


FL = 45.4 ft / 1000 ft
% EV pada Sumur M
FL = 0.0454 ft
Year Qactual Qtheori % EV
HF = FL x PSD (MD)
HF = 64.24 ft 2005 4666 6,587.88 70.82

 Tubing Head (HT) 2006 5277 4,958.51 106.42

HT = THP / SGF 2007 5173 4,547.19 113.75


HT = 693.512 ft 2008 5133 6,358.97 80.72
HT terkoreksi = HT / Hvis 2009 5798 6,687.58 86.70
HT terkoreksi = 707.665 ft % EV Rata-Rata 85.03
 Total Dynamic Head (TDH)
TDH= HD terkoreksi + HF + HT terkoreksi
TDH= 1108.268 ft
6. PEMBAHASAN
 Penentuan % EV Evaluasi kondisi pompa
 Head /stage = dilakukan untuk mengetahui
Head /stage = 22.165 ft/stage kemampuan produksi dari formasi
 Berdasarkan harga Head per Stage
maupun pompa. Pompa yang
sebesar 22.165 ft/stage, maka dari
terpasang pada Sumur M di
Lampiran Grafik Pump
Performance Curve untuk tipe Lapangan X yaitu REDA 540
pompa REDA 540 GN5600 64 GN5600/ 64 stages. Berada pada
Stages 3500 RPM 60 Hz diperoleh Pump Setting Depth (PSD) 1415 ft
harga produksi (Qtheorical) sebesar
(MD) atau 1414.636 ft (TVD).
7860 bbl/d. Dengan adanya factor
Berdasarkan hasil evaluasi
koreksi Qvis = 0.96 maka Qtheorical
dikalikan dengan Qvis sehingga Sumur M pada tanggal 28 januari
Qotheorical menjadi 7529.88 bbl/d. 2005, mempunyai harga Head per
 Menentukan persentase effisiensi Stage sebesar 22.165 ft/stage,
volumetric.
diperoleh harga laju produksi
theorical (Qtheorical) sebesar kondisi keadaan sumur, perubahan
7529.88 bbl/d, harga laju produksi kondisi yang dialami minyak selama
sebenarnya (Qactual) sebesar 3888 proses pengangkatan, serta perlakuan
bbl/d, sehingga diperoleh harga yang dilakukan terhadap sumur
persentase effisiensi sebesar 51.634 berupa pemasangan artificial lift,
%. Sedangkan pada tanggal 26 Juni sehingga dengan kata lain laju alir
2005 mempunyai harga Head per produksi (Qactual) merupakan laju
Stage sebesar 25.815 ft/stage, alir optimum yang dapat diperoleh
diperoleh harga laju produksi dari dalam sumur.
theorical (Qtheorical) sebesar 4595 Perbedaan nilai laju alir
bbl/d, harga laju produksi sebenarnya tersebut dapat disebabkan oleh
(Qactual) sebesar 5208 bbl/d, beberapa faktor seperti kondisi
sehingga diperoleh harga persentase tekanan dan temperatur, sifat fisik
effisiensi sebesar 113.340 %. hidrokarbon serta faktor mekanis
Secara teorical, harga laju alir berupa kinerja atau performance
produksi (Qactual) lebih kecil dari pompa dll. Faktor-faktor tersebut
laju alir produksi theorical saling berhubungan sehingga
(Qtheorical) atau dalam beberapa menyebabkan perbedaan nilai laju
kasus yang jarang ditemukan laju alir produksi tersebut. Sebagai contoh,
produksi (Qactual) sama dengan laju sesuai perhitungan untuk sumur M
alir produksi theorical (Qtheorical). tanggal 28 januari 2005, (Qtheorical)
Hal ini disebabkan karena nilai laju sebesar 7529.88 bbl/d, harga laju
alir produksi theorical (Qtheorical) produksi sebenarnya (Qactual)
merupakan hasil prediksi yang sebesar 3888 bbl/d. perbedaan harga
disesuaikan dengan kondisi sumur laju alir yang cukup mencolok.
atau dengan kata lain laju alir Kondisi tersebut dapat disebabkan
produksi theorical (Qtheorical) perubahan tekanan dalam sumur atau
merupakan laju produksi maksimum faktor-faktor lain yang mungkin
dari sebuah sumur. Sedangkan laju terjadi baik dari faktor reservoir
alir produksi (Qactual) merupakan maupun dari faktor mekanis pompa.
laju alir yang diperoleh berdasarkan Oleh karena itu, evaluasi yang
berkala perlu dilakukan untuk Selisih harga harga laju produksi
mengetahui kendala tersebut. sebenarnya (Qactual) dan laju alir
Untuk kasus sumur M yang produksi theorical (Qtheorical) dapat
menggunakan artificial lift berupa disebabkan oleh factor baik dari
pompa ESP, perbedaan harga laju kondisi reservoir maupun sifat fisik
alir serta harga produksi dapat fluida reservoir. Seperti pada kondisi
ditinjau dari beberapa faktor yang sumur M tanggal 28 januari 2005,
menyebabkan perbedaan tersebut. (Qtheorical) sebesar 7529.88 bbl/d,
Hal yang perlu diperhatikan adalah harga laju produksi sebenarnya
pada nilai perbedaan laju alir serta (Qactual) sebesar 3888 bbl/d.
efisiensi pompa. Suatu hal yang Perubahan tekanan dan temperature
memiliki hubungan secara linier, dari kondisi reservoir ke permukaan
dimana besarnya harga laju alir dapat mempengaruhi harga laju alir
berhubungan lurus atau linear tersebut. Sesuai kondisi ideal,
dengan besarnya efisiensi pompa. penurunan tekanan dan temperature
Kondisi ini harus dilihat dari dapat menurunkan volume dan laju
kombinasi beberapa faktor dan aliran yang ada. Selain itu kenaikan
jangan hanya dari satu sisi saja. suhu di reservoir dapat
Sebagai contoh perbedaan harga mengakibatkan kenaikan kelarutan
produksi bukan hanya dipengaruhi gas. Ketika kondisi tekanan yang
oleh factor reservoir namun mungkin meningkat, melebihi titik bubble
saja dengan kondisi yang ada, point, gas akan terproduksi bersama
pengaruh masalah mekanis pada dengan minyak karena kelarutan gas
pompa mengakibatkan penurunan yang naik. Titik bubble point
harga laju produksi tersebut. merupakan kondisi dimana tekanan
Tinjauan kondisi ini dapat dilihat dan temperature yang ada
sebagai berikut : menyebabkan mulai terbentuknya
1. Perbedaan harga laju alir gas dalam minyak.
Perbedaan harga laju alir Hal ini mengakibatkan
dapat ditinjau dari beberapa segi peningkatan volume Namun ketika
terutama dalam kondisi reservoir. minyak mengalami transportasi dari
dasar sumur ke permukaan, kelarutan sifik fluida itu sendiri maupun
gas mengalami penurunan seiring adanya pengaruh peralatan pompa
dengan penurunan tekanan. yang tidak tepat.
Penurunan tekanan tersebut Untuk sifat fisik fluida, factor
menyebabkan terjadinya pelepasan yang dapat mempengaruhi dapat
gas dari minyak. Hal ini berupa viskositas dan Water Cut dari
berhubungan langsung dengan fluida itu sendiri. Seperti diketahui,
volume maupun laju alir yang akan viskositas fluida merupakan sifat
menurun karena adanya penurunan yang menyatakan kekentalan atau
harga kelarutan gas. Pengaruh lain tahanan alir fluida terhadap aliran.
seperti factor skin dan kerusakan Semakin besar nilai viskositas fluida
formasi dapat mempengaruhi laju maka semakin kental fluida tersebut
alir yang ada. Selain itu pengaruh yang tentunya berpengaruh langsung
mekanis dari pompa juga terhadap aliran fluida dimana fluida
mempengaruhi kinerja tersebut. Jika tersebut lebih sulit mengalir. Kondisi
kinerja pompa menurun seperti ini secara langsung mempengaruhi
adannya kerusakan pompa, aliran fluida sesuai dengan kondisi
penyumbatan dapat mempengaruhi tekanan yang ada dalam sumur. Jika
proses pengangkatan sehingga dibandingkan untuk kondisi tekanan
berhubungan langsung terhadap laju tetap, sumur dengan fluida
aliran minyak. Kondisi –kondisi ini berviskositas tinggi akan cenderung
yang menyebabkan perbedaan kecil laju alirnya, sedangkan sumur
kondisi antara laju produksi dengan viskositas rendah cenderung
sebenarnya (Qactual) dan laju alir besar laju alirnya. Kondisi ini sacara
produksi theorical (Qtheorical) langsung mempengaruhi perbedaan
Selain karena faktor-faktor antara laju produksi sebenarnya
utama diatas, terdapat juga faktor- (Qactual) dan laju alir produksi
faktor lain baik secara langsung theorical (Qtheorical).
maupun tidak langsung Perbedaan terbesar terjadi
mempengaruhi harga laju alir yang pada sumur dengan fluida
ada. Faktor tersebut bisa berupa sifat berviskositas tingga karena fluida
sulit mengalir sehingga laju produksi Selain karena sifat fisik
sebenarnya (Q actual) akan fluida, laju alir juga dipengaruhi oleh
cenderung mengecil. Untuk itu penggunaan perlalatan pada pompa
sumur dengan fluida berviskositas seperti penggunaan gas separator.
tinggi biasanya memerlukan Penggunaan gas separator pada
perlakuan khusus seperti adanya pompa ESP berfungsi sebagai filter
stimulasi untuk menaikan laju yang bertujuan untuk menyaring gas
alirnya. yang ikut terproduksi bersama
Faktor sifat fisik lain yang minyak. Seperti diketahui, Ketika
mempengaruhi laju alir adalah water kondisi tekanan yang meningkat,
cut. Water cut merupakan nilai yang melebihi titik bubble point, gas akan
menunjukan kandungan air dalan terproduksi bersama dengan minyak
minyak. Secara umum, minyak yang karena kelarutan gas yang naik. Titik
diproduksikan pada kondisi sumur bubble point merupakan kondisi
awal memiliki water cut yang dimana tekanan dan temperature
rendah. Namun seiring berjalannya yang ada menyebabkan mulai
waktu, produksi minyak akan turun terbentuknya gas dalam minyak. Hal
sedangkan hanya tersisa air yang ini mengakibatkan peningkatan
akan menyebabkan produksi air volume Namun ketika minyak
semakin banyak. Selain karena faktor mengalami transportasi dari dasar
tersebut, peningkatan yang signifikan sumur ke permukaan, kelarutan gas
water cut juga dapat disebabkan oleh mengalami penurunan seiring dengan
beberapa faktor seperti bocornya penurunan tekanan. Penurunan
casing, terjadinya water coning dan tekanan tersebut menyebabkan
fingering, dll. Untuk itu masalah ini terjadinya pelepasan gas dari
harus ditangani dengan baik minyak. Disinilah peran gas
sehingga tidak merugikan nantinya. separator, gas separator diharapkan
Tingginya water cut akan mampu meminimalisir atau mungkin
menyebabkan laju aliran minyak menghilangkan gas dari dalam
turun karena sebagian besar yang minyak sebelum ke permukaan
terproduksi adalah air. sehingga yang terproduksi ke
permukaan hanya minyak saja. berdampak pada anomali
Namun tidak jarang ditemui perhitungan efisiensi pompa atau
dilapangan, terdapat kendala pada volume di tangki tidak sebesar
gas separator. Kondisi ini tentunya volume perhitungan maupun volume
akan mengakibatkan banyaknya gas yang terbaca pada alat pembacaan.
yang ikut terproduksi bersama
minyak ke permukaan. Gas tersebut 2. Perbedaan efisiensi pompa
akan terlepas seiring dengan Secara umum efisiensi pompa
terjadinya penurunan tekanan. merupakan perbandingan antara laju
Seperti diketahui, Fluida yang produksi sebenarnya (Qactual) dan
terproduksi dan tercatat di laju alir produksi theorical
permukaan bukan hanya minyak (Qtheorical). Harga efisiensi
namun merupakan campuran gas berhubungan juga dengan harga laju
tersebut. Keadaan ini mengakibatkan alir sehingga secara tidak langsung
terjadinya perbedaan nilai pengaruh kondisi reservoir dan
pembacaan dengan volume pada mekanis pompa sangat
keadaan sebenarnya karena terjadi mempengaruhi efisiensi pompa. Pada
pelepasan gas atau juga berdampak kasus Sumur M pada tanggal 28
terjadinya peningkatan volume fluida Januari 2005 diperoleh harga
pada pembacaan yang melebihi persentasi effisiensi sebesar 51.634
perhitungan karena adanya % sedangkan pada tanggal 26 Juni
penambahan gas. Hal ini tentunya 2005 diperoleh harga persentasi
akan menjadi masalah yang effisiensi sebesar 113.340 %. Harga
kompleks yang berpengaruh efisiensi untuk tanggal 28 Januari
langsung dimana terjadinya 2005 terlihat baik dan normal, karena
perbedaan yang cukup jauh antara harga efisiensi pada normalnya
laju produksi sebenarnya (Qactual) dibawah 100%. Hal ini disebabkan
dan laju alir produksi theorical oleh factor yang mempengaruhi laju
(Qtheorical) baik dimana kondisi laju produksi. Perubahan tekanan dan
produksi sebenarnnya lebih besar temperature dari kondisi reservoir ke
dari laju produksi theorical yang permukaan dapat mempengaruhi laju
alir. Sesuai kondisi ideal, penurunan dimaksud adalah Liquid meter.
tekanan dan temperature dapat Liquid meter merupakan alat yang
menurunkan volume dan laju aliran mencatat laju produksi sebenarnya
yang ada. (Qactual).
Jika kinerja pompa menurun Kesalahan maupun error pada
seperti faktor-faktor yang sudah liquid meter dapat terjadi dalam
disebutkan dalam point 1 beberapa bentuk antara lain berupa
mempengaruhi proses pengangkatan kesalahan pembacaan maupun
sehingga berhubungan langsung perbedaan volume pembacaan
terhadap laju aliran minyak. Semua dengan volume kenyataan yang ada.
faktor tersebut berhubungan secara Kesalahan alat pembacaan
linear terhadap efisiensi pompa. mengakibatkan efisiensi pompa
Kondisi –kondisi ini yang melebihi 100% karena nilai laju
menyebabkan perbedaan kondisi produksi (Qactual) lebih besar dari
antara laju alir produksi sebenarnya laju alir produksi theorical
(Qactual) dan laju alir produksi (Qtheorical). Sedangkan kesalahan
theorical (Qtheorical) sehingga lain dapat berupa perbedaan
mempengaruhi nilai efisiensi pompa. pembacaan dengan kondisi volume
Namun untuk tanggal 26 Juni kenyataan. Hal ini berhubungan
2005 terlihat berbeda karena harga dengan pelepasan gas pada minyak
efisiensi yang melebihi 100%. Sesuai karena adanya penurunan tekanan.
kondisi ideal, harga efisiensi Gas yang terkandung terbaca sebagai
maksimum suatu alat hanya 100% volume dengan minyak. Namun pada
dan kondisi itupun sangat jarang kenyataannya, seiring dengan proses
mengingat kendala yang mungkin transportasi, gas yang terlepas
terjadi selama proses pengangkatan. mengakibatkan penurunan volume.
Hal ini menimbulkan pertanyaan Hal ini mengakibatkan perbedaan
terhadap harga efisiensi tersebut. harga pembacaan di liquidmeter
Keadaan ini mungkin disebabkan dengan volume kenyataan yang ada.
karena adanya kerusakan alat Jadi volume yang terbaca lebih besar
pembacaan laju alir. Alat yang dari yang seharusnya.
7. KESIMPULAN & SARAN 100 % disebabkan oleh
7.1. Kesimpulan kerusakan peralatan pendukung
Dari hasil analisa di dapatkan produksi seperti liquid meter
beberapa kesimpulan sebagai berikut yang berhubungan langsung
1. Dari hasil evaluasi sumur M, dengan ketidak akuratan
diperoleh harga rata-rata % EV pembacaan harga laju produksi
sebesar 85.03%, harga tersebut sebenarnya (Qactual)
menunjukkan bahwa pompa yang
terpasang pada sumur M bekerja 7.2. Saran
dengan baik. Setelah melalui proses evaluasi
2. Effisiensi pompa merupakan yang telah dilakukan, maka penulis
hasil perbandingan langsung mencoba memberikan saran kepada
antara laju alir produksi pihak perusahaan, antara lain:
sebenarnya (Qactual) dengan laju • Kegiatan pengecekan rutin
alir produksi theorical serta kalibrasi peralatan
(Qtheorical). hendaknya dilakukan secara
3. Nilai effisiensi suatu pompa berkala agar peralatan yang
dapat dipengaruhi oleh beberapa digunakan sebagai penunjang
faktor antara lain: kegiatan produksi dapat
 Faktor mekanis pompa, terjaga dalam kondisi
seperti kerusakan peralatan optimal.
pompa • Kegiatan evaluasi produksi
 Faktor reservoir, seperti: sumur hendaknya dilakukan
 Tekanan, secara berkala agar kinerja
 temperature, dan sumur maupun peralatan
 Sifat fisik fluida penunjang yang dipakai dapat
(tekanan bubble dipantau secara teratur
point, viscositas dan sehingga kegiatan produksi
water cut) tetap dijalankan secara
4. Anomali nilai effisiensi pompa optimal.
yang mencapai harga lebih dari
8. DAFTAR PUSTAKA 7. Yuli Dina, Tugas Akhir,
1. Takacs, Gabor. “Electrical “Evaluasi Electrical Submersible
Submersible Pumps Manual”, Pump”, 2008.
Design, Operations, and
Maintenance, Gulf Equipment
Guides, Abu Dhabi, 1947.
2. Beggs, dale, “The Gas
Production Operations”, OGCI
Publications, Oil & Gas
Consultants International Inc.,
Tulsa, Oklahoma, 1991.
3. Brown, KE., “The Technology of
Artificial Lift Methods”, Volume
1, Petroleum Publishing
Company, Tulsa Oklahoma,
1977.
4. Brown, KE., “The Technology of
Artificial Lift Methods”, Volume
2A, Petroleum Publishing
Company, Tulsa Oklahoma,
1980.
5. Brown, KE., “The Technology of
Artificial Lift Methods”, Volume
2B, Petroleum Publishing
Company, Tulsa Oklahoma,
1980.
6. “Data-data Lapangan Chevron
Indonesia Company Balikpapan,
Kalimantan Timur.

You might also like