Professional Documents
Culture Documents
Mengenalkan kepada peserta agar dapat memahami apa itu manajemen konflik dan pentingnya
mengetahui faktor penyebab konflik serta bagaimana cara pemecahannya.
MATERI
Pendahuluan
Definisi konflik
Faktor-faktor penyebab konflik
Solusi pendekatan konflik
Tugas
METODA
Kuliah singkat
Diskusi
Presentasi
METODE PENGAJARAN
SESI IBagian A
Topik : Pengenalan terhadap kinerja manajemen konflik
Metode : Kuliah singkat
Waktu : 30 menit
Bagian B
Topik : Kasus manajemen konflik
Metode : Kerja Kelompok
Waktu : 30 menitBagian C
Metode : Presentasi - Diskusi Kelompok
Waktu : 30 menit
MATERI
MANAJEMEN KONFLIK
PENDAHULUAN
Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu dengan
lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Dalam institusi layanan kesehatan terjadi
kelompok interaksi, baik antara kelompok staf dengan staf, staf dengan pasen, staf dengan keluarga
dan pengunjung, staf dengan dokter, maupun dengan lainnya yang mana situasi tersebut seringkali
dapat memicu terjadinya konflik. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk
perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena
kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya
kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya
secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan
melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi,
kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara
lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta
berbagai macam kepribadian individu.
DEFINISI KONFLIK
Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa
orang, kelompok atau organisasi.
Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki
tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada
dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.
ASPEK POSITIF DALAM KONFLIK
Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik.
Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu perubahan :
Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab
mereka.
Memberikan saluran baru untuk komunikasi.
Menumbuhkan semangat baru pada staf.
Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.
Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi.
Apabila konflik mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat berdampak pada penurunan
efektivitas kerja dalam organisasi baik secara perorangan maupun kelompok, berupa penolakan,
resistensi terhadap perubahan, apatis, acuh tak acuh, bahkan mungkin muncul luapan emosi
destruktif, berupa demonstrasi.
PENYEBAB KONFLIK
PENGELOLAAN KONFLIK
STRATEGI :
Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting
atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk
menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan
mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan
tanggal untuk melakukan diskusi”
Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya
apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan
memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian
dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di
tempat yang pertama.
Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian
yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda.
Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk
alasan-alasan keamanan.
KASUS
Pada pukul 1 siang, Astuti, seorang kepala ruang bedah menghubungi Apoteker untuk menanyakan
mengapa Tn Rahmat tidak diberikan obat untuk persiapan pulang. Dengan meletakan telpon, ia
berkata, “saya kecewa dengan kerja mereka, apakah Ia pikir hanya Ia sendiri yang dapat bekerja
dan tidak ada staf lain yang mampu mengerjakannya”. Kemudian Asuti melanjutkan kalimatnya,
“Saya akan membicarakan hal ini pada seseorang”.
PERTANYAAN:
Apa sumber dari konflik yang sedang terjadi ?
Jika Anda sebagai kepala ruang/koordinator, yang bertanggung jawab atas situasi yang terjadi,
darimana Anda akan memulai mencari pemecahan masalah ini ?
Anda dapat memilih satu cara penanggulangan konflik, dan uraikan pendapat anda.
Hal positif apa yang dapat diambil dari konflik diatas
EVALUASI
RINGKASAN
Hubungan interpersonal antara perawat dengan, kolega, kelompok, keluarga pasen maupun orang
lain dapat merupakan sumber terjadinya konflik, oleh sebab itu perawat harus mengetahui dan
memahami manajemen konflik. Penyebab konflik meliputi: ketidakjelasan uraian tugas, gangguan
komunikasi, tekanan waktu, standar, kebijakan yang tidak jelas, perbedaan status, dan harapan yang
tidak tercapai. Konflik dapat dicegah atau diatur dengan menerapkan disiplin, komunikasi efektif,
dan saling pengertian antara sesama rekan kerja.
Untuk mengembangkan alternatif solusi agar dapat mencapai satu kesepakatan dalam pemecahan
konflik ,diperlukkan komitmen yang sungguh sungguh . Ada beberapa stragtegi yang dapat
digunakan, antara lain ; akomodasi, kompetisi, kolaborasi, negosiasi, dan kompromi. Diharapkan
Manajer Perawat dapat memahami dan menggunakan keahliannya secara khusus untuk mencegah
dan mengatur konflik