Professional Documents
Culture Documents
sehari-hari
• Friday Oct 31,2008 12:24 AM
• By san
• In Elastisitas
Pada awal penjelasan mengenai hukum Hooke, gurumuda telah berjanji akan membahas
mengenai aplikasi elastisitas dalam kehidupan sehari-hari. Nah, berikut ini beberapa penerapan
elastisitas dalam kehidupan kita.
Kita mulai dari teknologi yang sering kita gunakan, yaitu sepeda motor atau mobil.
Pada mobil, terdapat juga pegas pada setir kemudi (wah, gurumuda belum punya gambar ).
Untuk menghindari benturan antara pengemudi dengan gagang setir, maka pada kolom setir
diberi pegas. Berdasarkan hukum I Newton (Hukum Inersia), ketika tabrakan terjadi, pengemudi
(dan penumpang) cenderung untuk terus bergerak lurus. Nah, ketika pengemudi bergerak maju,
kolom setir tertekan sehingga pegas memendek dan bergeser miring. Dengan demikian, benturan
antara dada pengemudi dan setir dapat dihindari.
Karet Ketapel
Nah, contoh yang sangat sederhana dan mungkin sering anda temui adalah ketapel.
Gurumuda dari ndeso dan ketika masih sangat nakal seperti dirimu, ketapel adalah alat yang
paling mujarab untuk membidik buah2an milik tetangga yang ranum dan mengundang selera.
Sttt… jangan ditiru kalau dirimu tinggal di kota, kayanya tiap hari berurusan dengan game,
ngenet, gamenet….gitu deh. ayo ngaku... paling ketapel juga ga tahu… hehe… piss.. lanjut.
Ketika hendak menembak burung dengan ketapel misalnya, karet ketapel terlebih dahulu
diregangkan (diberi gaya tarik). Akibat sifat elastisitasnya, panjang karet ketapelakan kembali
seperti semula setelah gaya tarik dihilangkan.
Kasur Pegas
Contoh lain adalah kasur pegas. Ketika dirimu duduk atau tidur di atas kasur
pegas, gaya beratmu menekan kasur. Karena mendapat tekanan maka pegas kasur termampatkan.
Akibat sifat elastisitasnya, kasur pegas meregang kembali. Pegas akan meregang dan termampat,
demikian seterusnya. Akibat adanya gaya gesekan maka suatu saat pegas berhenti bergerak.
Dirimu yang berada di atas kasur merasa sangat empuk akibat regangan dan mampatan yang
dialami oleh pegas kasur.
Dinamometer
Pernahkah dirimu melihat dinamometer ? mudah-mudahan di
laboratorium fisika sekolah anda ada. Dinamometer, sebagaimana tampak pada gambar di
samping adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan untuk menghitung besar gaya pada
percobaan di laboratorium. Di dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas tersebut akan meregang
ketika dikenai gaya luar. Misalnya anda melakukan percobaan mengukur besar gaya gesekan.
Ujung pegas anda kaitkan dengan sebuah benda bermassa. Ketika benda ditarik, maka pegas
meregang. Regangan pegas tersebut menunjukkan ukuran gaya, di mana besar gaya ditunjukkan
oleh jarum pada skala yang terdapat pada samping pegas.
Timbangan
Pernahkah anda mengukur berat badan ? timbangan yang anda gunakan untuk
mengukur berat badan (dalam fisika, berat yang dimaksudkan di sini adalah mas
sa) juga memanfaatkan bantuan pegas. Pegas lagi, pegas lagi… hidup kita selalu ditemani oleh
pegas. Neraca pegas yang digunakan untuk mengukur berat badan, terdapat juga neraca pegas
yang lain (gambar kanan – neraca pegas buah)
Masih ada contoh lain yang berkaian dengan elastisitas pegas. Pernah fitness ? bagi pria-pria
perkasa yang terlihat macho dengan otot lengan yang kuat dan dada bidang , pasti pernah
menggunakan alat tersebut. wah, ayo tebak… alat apakah itu ? alat tersebut terbuat dari pegas.
Yang ini PR ya ? sekali-sekali gurumuda ngasih PR-lah…
Ada yang bercita-cita menjadi arsitek atau ahli bangunan ? pahami penjelasan ini secara baik
ya, sebagai bekal di hari tua
Pada pembahasan mengenai tarikan, tekanan dan geseran, kita telah belajar mengenai perubahan
bentuk pada setiap benda padat akibat adanya tegangan yang dialami benda tersebut. Ketika
sebuah benda diberikan gaya luar maka akan timbul gaya dalam alias gaya internal pada benda
itu sendiri. Ini adalah gaya tegangan yang telah dijelaskan panjang lebar oleh gurumuda
sebelumnya.
Salah satu pemanfaatan sifat elastisitas benda padat dalam konstruksi bangunan adalah berkaitan
dengan teknik memperluas ruangan. Berikut ini beberapa cara yang digunakan ahli bangunan
dalam memperluas ruang sebuah bangunan (rumah, dkk). Mari kita bahas satu persatu….
Setiap rumah atau bangunan lainnya pasti memiliki pintu atau penghubung ruangan yang
bentuknya seperti gambar di bawah. Kebanyakan bangunan menggunakan batu dan bata sebagai
bahan dasar (disertai campuran semen dan pasir).
< ![endif]-->
Persoalannya, batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran walaupun kuat terhadap
tekanan. Dirimu bisa membuktikan hal ini. Jika disekitar tempatmu terdapat batu dan bata, jika
batu dan bata ditumpuk (disusun secara vertikal) dalam jumlah banyak, batu dan bata tidak
mudah patah (bentuknya tetap seperti semula). Dalam hal ini batu dan bata sangat kuat terhadap
tekanan. Tetapi jika batu dan bata mengalami tegangan tarik dan tegangan geser, batu dan bata
mudah patah. Oleh karena itu digunakan balok untuk mengatasi masalah ini. Balok mampu
mengatasi tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. Jika anda amati balok penyanggah
pada pintu rumah, tampak bahwa balok tersebut tidak berubah bentuk. Sebenarnya terdapat
perubahan bentuk balok (amati gambar di bawah), hanya perubahannya sangat kecil sehingga
tidak tampak ketika dilihat dari jauh. Bagian atas balok mengalami mampatan akibat adanya
tegangan tekan yang disebabkan beban di atasnya (batu dan bata dkk), sedangkan bagian bawah
balok mengalami pertambahan panjang (akibat tegangan tarik). Tegangan geser terjadi di dalam
balok.
< ![endif]-->
Lengkungan setengah lingkaran
Pernahkah dirimu melihat pintu atau penhubung ruang sebuah bangunan seperti tampak pada
gambar di bawah ? lengkungan setengah lingkaran ini pertama kali diperkenalkan oleh orang
romawi. Apabila dirancang dengan baik maka batu-batu yang disusun melengkung mengalami
tegangan tekan (batu-batu saling berdempetan) sehingga dapat menahan beban berat yang ada di
atasnya. Ingat ya, batu sangat kuat terhadap tekanan.
< ![endif]-->
Sekian ya, kalo dirimu belum paham, coba baca kembali secara perlahan-lahan. Saran dari
gurumuda, sebaiknya baca semua materi secara berurutan seperti yang telah gurumuda urutkan
di bawah. Alasannya, setiap konsep yang dijelaskan sebelumnya sangat penting untuk
pembahasan berikutnya. Kalo dirimu belum pelajari pembahasan sebelumnya, ntar malah gak
nyambung…..