You are on page 1of 9

RENCANA PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN : Uji Efek Analgetika Ekstrak Etanol Herba


Suruhan (Piperomia pellucida (L). H.B.K.)
pada Mencit Jantan (Mus musculus).
NAMA MAHASISWA : CHRISTIAN MODUNDO
STAMBUK MAHASISWA : N 111 05 209
PEMBIMBING UTAMA : Drs. H. Kus Haryono, MS, Apt.
PEMBIMBING I : Dr. Gemini Alam, M.Si, Apt.
PEMBIMBING II : Teti S. Tuloli, S.Farm, M.Si, Apt.

BAB I
PENDAHULUAN

Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang


dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri (1) yang diakibatkan
oleh berbagai rangsangan pada tubuh misalnya rangsangan mekanis,
kimiawi dan fisika sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan yang
memicu pelepasan mediator nyeri seperti brodikinin dan prostaglandin
yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer dan diteruskan
ke otak yang secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu
analgetika non narkotik seperti asetosal, parasetamol dan analgetika
narkotik seperti morfin (2).
Rangsang yang menimbulakan rasa nyeri ialah kerusakan pada
jaringan, atau gangguan metabolisme jaringan. Hal ini mengakibatkan
perubahan pada konsentrasi lokal ion (penurunan harga pH jaringan,
peninggian konsentrasi ion kalium ekstrasel) maupun pembebasan
senyawa mediator. Sebagai akibatnya, reseptor nyeri (nosiseptor) yang
terdapat dikulit, didalam jaringan yang terdapat didalam kerangka otot,
jaringan ikat, dan selaput tulang dapat terangsang. Tergantung pada letak
timbulnya rasa nyeri dapat dibedakan antara nyeri permukaan, nyeri yang
dalam dan nyeri visceral, yang secara kualitatif dialami dengan cara yang
berbeda. Dari reseptor, nyeri dikonduksi sebagai impuls listrik yang
bersusulan (potensial aksi) melalui urat saraf sensorik (urat saraf nyeri) ke
sumsum tulang belakang dan akhirnya melalui otak tengah (telamus) ke
sinusoid pusat posterior dari otak besar, di mana terjadi kesadaran akan
nyeri (3).
Piperomia pellucida (L). H.B.K, suku Piperaceae atau sering dikenal
dengan tumbuhan suruhan bisanya tumbuh liar ditempat-tempat yang
lembab dan bergerombol. Mudah dijumpai di kebun, di halaman rumah,
tepi jalan, di pinggiran selokan, dan di tempat lain yang lembab atau
berair. Tingginya hanya sekitar 40 cm, dengan dahan berbuku-buku
serupa tanaman sirih. Tumbuhan ini sudah lama dikenal oleh masyarakat
luas sebagai obat, bahkan telah diperdagangkan. Di Filipina tanaman ini
disebut tangon-tangon atau ulasiman-bato, dan telah lama dimanfaatkan
sebagai obat, antara lain untuk membantu mengatasi gangguan artritis,
gout (asam urat), bisul, bengkak bernanah, jerawat, sakit kepala, nyeri
perut, dan masalah pada ginjal (4).
Infus herba P. pellucida telah dilaporkan pada konsentrasi 10%
dapat menurunkan kadar asam urat dengan beda signifikan terhadap
kontrol positif Alopurinol (4). Secara empiris herba P. pellucida juga dapat
mengatasi sakit kepala, nyeri perut, dan membantu mengatasi timbulnya
jerawat (5). P. pellucida umumnya dikonsumsi dengan cara diseduh, tetapi
ada juga yang mengkonsumsinya sebagai lalapan segar. Herba P.
pellucida mengandung β-sitosterol dan polifenol (6).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran khasiat
Analgetik dari ekstrak etanol herba P. pellucida pada mencit jantan (Mus
musculus).
Maksud penelitian ini diharapkan dapat mendukung penggunaan
secara empiris herba P. pellucida sebagai bahan penghilang rasa sakit
(Analgetika) pada hewan coba dan untuk melengkapi data tumbuhan obat
agar pemanfaatannya dapat dikembangkan lebih lanjut.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

II.1 Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat rotavapor, Sendok tanduk, Oven, Batang pengaduk,
Timbangan analitik, Gelas Erlenmeyer 500 ml (pyrex(R)), Timbangan gram,
Gelas piala 250 ml (pyrex (R)), Gelas Ukur (pyrex(R)), Timbangan hewan,
Kain saring, Kandang pengamatan, Pengaduk elektrik, Stop watch,
Cawan Porselin, Aluminium Foil, dan Spoit 1 mL.
Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling, Etanol 96%,
NaCMC 1%, Asam Asetat, Asam Mefenamat, Herba Piperomia pellucida
(L) H. B. K.dan Mencit Jantan (Mus muscullus).

II.2 Pengambilan dan Penyiapan Sampel Penelitian


II.2.1 Pengambilan dan Pengolahan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah herba dari P.
Pellucida, dimana sampel diambil dari lingkungan sekitar kampus UNHAS.
Sampel kemudian dibersihan dan dicuci pada air yang mengalir, setelah
itu sampel diangin-anginkan agar air dari pencucian tidak akan menetes
dalam oven pada saat pengeringan, selanjutnya sampel dipotong kecil-
kecil dan dikeringkan dalam oven. Sampel yang digunakan dideterminasi
di laboratorium Farmakognosi UNHAS.
II.2.2 Pembuatan Ekstrak Herba Piperomia Pellucida (L). H.B.K
Herba P. Pellucida kering ditimbang sebanyak 200 g, kemudian
diekstraksi dengan cara maserasi. Sampel dimasukkan dalam bejana
maserasi dan ditambahkan dengan larutan penyari (Etanol 96%) selama 3
hari dan dilakukan sebanyak 3 kali, sesekali dilakukan pengadukan.
Setelah 3 hari, ampas diperas lalu disaring dengan kertas saring atau kain
flanel. Sisa ampas ditambah lagi dengan cairan penyari secukupnya, aduk
dan diserkai sehingga memperoleh seluruh sari. Ekstrask etanol yang
diperoleh dikumpulkan dan diuapkan dengan rotavapor untuk
mendapatkan ekstrak kental (7).

III.3 Pembuatan Bahan Penelitian


III.1.1 Pembuatan Larutan Natrium CMC 1 %
Sebanyak 1 g Na-CMC dimasukan sedikit demi sedikit kedalam 50
ml air suling panas (suhu 700C) sambil diaduk dengan pengaduk elektrik
hingga terbentuk larutan kolodial dan dicukupkan volumenya hingga 100
ml (8).
III.1.2 Pembuatan Suspensi Asam Mefenamat
Asam Mefenamat sebanyak 10 tablet ditimbang dan dihitung bobot
rata-rata. Setelah itu, semua tablet Asam Mefenamat dimasukkan
kedalam lumpang dan digerus sampai homogen. Timbang bobot rata-rata
tablet yang telah digerus lalu dimasukan dalam gelas ukur 100 ml dan
dicukupkan volumenya dengan Na-CMC 1%.
III.1.3 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Piperonia sp.
Ekstrak P. pellucida yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ekstrak etanol dengan konsentrasi 1% b/v, 1,5% b/v dan 2% b/v, yang
disuspensikan dengan Natrium CMC 1%.

III.1.3 Pembuatan penginduksi Asam Asetat


Asam asetat diberikan dengan dosis 0,2 ml/ekor sebagai larutan
0,6% dalam pelarut etanol 5% larutan dibuat dengan pemanasan pada
300C (9).

II.3 Pemilihan dan Penyiapan Hewan Uji


Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan
(Mus musculus) dewasa, dengan bobot badan 20-30 gram, digunakan
sebanyak 15 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, tiap
kelompok terdiri dari 3 ekor (10).
II.4 Prosedur Uji Efek Analgetika
Menilai kemampuan zat uji untuk menekan atau menghilangkan
rasa nyeri yang di Induksi pada hewan coba mencit yang meliputi induksi
secara mekanik, termik, elektrik dan secara kimia. Pada umumnya daya
kerja analgetika dinilai pada hewan dengan mengukur besarnya
peningkatan stimulus nyeri atau juga peranan frekuensi respon nyeri.

II.5 Perlakuan Terhadap Hewan Uji


Hewan uji yang digunakan sebanyak 15 ekor dan dibagi dalam 5
kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 3 ekor mencit jantan.
Keelompok I diberikan suspensi Na-CMC sebagai kelompok negatif.
Kelompok II, III dan IV merupakan kelompok perlakuan yang diberikan
suspensi ekstrak etanol Piperomia pellucida (L). H. B. K sebanyak 1%,
1,5% dan 2%. Kelompok V diberikan suspensi Asam Mefenamat yang
merupakan kontrol positif. Asam asetat diinduksikan setelah 15 menit
sebanyak 0,6% secara i.p (asam asetat digunakan sebagai media untuk
menimbulkan rasa nyeri pada hewan percobaan).

II.6 Pengamatan Terhadap Hewan Uji


Ekstrak P. pellucida dinilai kemampuannya dalam
menekan/menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi secara kimia dengan
pemberian asam asetat pada hewan percobaan. Rasa nyeri ini pada
mencit diperlihatkan dalam bentuk respon gerakan geliatan. Frekuensi
gerakkan ini dalam waktu tertentu menyatakan derajat nyeri dirasakannya.

II.7 Pengumpulan dan Analisis Data


Data dikumpulakan dari jumlah geliatan mencit setelah diinduksi
dengan asam asetat secara i.p pada menit ke 5, 10, 15, 20, 25 dan 30.
Data yang diperoleh dianalisis secara statistika menggunakan rancangan
acak kelompok.
II.8 Pembahasan
Pembahasan diuraikan berdasarkan hasil analisa yang diperoleh
dari hasil perhitungan.

II.9 Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan analisis data dan pembahasan.
Daftar Pustaka

1. Tan HT, dan Rahardja K. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan,


dan Efek Sampingnya. Edisi V. PT. Alex Media Komputindo Kelompok
Gramedia. Jakarta. 2002. Hal. 293.

2. Model W. 1972 Drugs of Choice 1973. Ed. 1972-1973. CV Misbay


Company. London. 1973. Hal 185.

3. Pudjiastuti B, Dzulkarnail dan Widowati L. Uji Analgetik Daun


Kemuning (Murraya panicuata JACK) Pada Mencit Putih. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta. 1986.

4. Sumardiyanto, Tugiyanti, Kurniati Z, dan Endriyanti F. Infusa Heba


Suruhan Sebagai Obat Asam Urat. Buletin Penalaran Mahasiswa
2003. Vol. 34. No. X.

5. FranzottiM, Andarade R, and Marchioro. Anti-Inflamatory of


Peperomia pellucida (L.) HBK. J. of Ethnopharmacology. April 2004.
Volume 91 (2); pp. 215-218.

6. Khan B, Rahman M, dan Shariful I. Antipiretic Activity of Piperomia


pellucida Leaves in Rabbit. Turk J Biol. 08 Mei 2007. Volume 32 (2);
pp. 37-41.

7. Direktorat Jendral POM. Materia Medika Indonesia, Departemen


Kesehatan RI. Jakarta. 1997. Hal. XX.

8. Parrot EL. Pharmaceutical Technology Fundomental Pharmaceutics.


Burgess Publishing Company. Minneapolis. 1979. Hal. 353.

9. Yan T,. Xiao-MZ,. Shu-JW., Yang Y,. and Ying-LC. Analgesic Activity
of Myricetin Isolated from Myrica rubra Sieb. Et Zucc. Leaves. Arch
Pharm Res. April 2009. Volume 32 (4); pp. 527-533.

10. Malole, M.B. dan Pramono, C.S.U. Penggunaan Hewan-Hewan


Laboratorium, Penelaah Masduki Pertadireja, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antara
Universitas Bioteknologi, IPB, Bogor, 1989. Hal. 62
Lampiran I : Pembuatan Ekstrak Piperomia pellucida (L). H. B. K.

Herba P. pellucida

Dibersihkan

Sortasi basah

Sortasi kering

Keringkan dalam oven

Herba P. pellucida kering

Ditimbang sebanyak 200 g

Dimasukan dalam bejana maserasi

Ditambahkan etanol 96%

Dimaserasi selama 3 hari

Disaring

Ekstrak Filtrat

Dirotavapor Ditambahkan
etanol 96%
Diuapkan
Dimaserasi
Ekstrak kering kembali
sebanyak 3
kali
Lampiran II : Skema kerja Uji Efek Analgetika pada Mencit Jantan.

Mencit Jantan (Mus Musculus)

Dipelihara Ekstrak Etanol


Piperomia Pellucida (L)
Puasakan selama 5 jam H. B. R

Penimbangan

Dibagi 5 Kelompok

Perlakuan Terhadap
Hewan Uji (diberikan
secara oral

KLP I KLP II KLP III KLP IV KLP V


NaCMC 1% Suspensi Asam Ekstrak Ekstrak Ekstrak
(Kontrol Negatif) Mefenamat 0,25 Piperomia Piperomia Piperomia
g (Kontrol pellucida 1% b/v pellucida 1,5% pellucida 2% b/v
Positif). b/v

Setelah 30 menit

Diinduksi asam asetat 1% dengan volume


pemberian 0,5 ml tiap 20 g BB mencit secara i.p

Hitung jumlah geliat pada menit


ke 5, 10, 15, 20, 25, dan 30

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan

You might also like