Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
MAYANI
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak dapat dilepaskan dari peran kepala sekolah sebagai pemimpin dan
manajer di samping faktor penting lain seperti guru, sarana, lingkungan, dan
atau mengelola sekolah agar seluruh potensi yang ada (guru, staf TU, sarana
untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah yang tidak lain adalah tujuan
pendidikan.
SMAN 1 Dusun Selatan sebagai salah satu SMA di Kabupaten Barito
SMAN 1 Dusun Selatan adalah satu dari lima SMA negeri dan swasta
Dusun Selatan merupakan sekolah baru atau tergolong masih relatif muda jika
perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat, baik ditinjau dari segi sarana
akademik.
Selatan masih serba sangat terbatas. Pada awal berdirinya yaitu Tahun 2002
gedung MI. Personil sekolah baik tenaga guru maupun staf tata usaha sangat
terbatas. Keadaan siswanya juga sangat sedikit yaitu hanya 11, namun karena
5
SMAN 1 Dusun Selatan mampu menghasilkan lulusan yang baik. Pada
37, hasilnya juga lulus 100 %. Gambaran statistik dan peringkat hasil UN SMAN
berikut ini.
Tabel 1
Hasil UN SMAN/MTs.Tahun Pelajaran 2006/2007
STATISTIK SEKOLAH
Nilai UN Bahasa Bahasa Mate- Jumlah
Murni Indo. Inggris matika Nilai
Klasifikasi B A B B
Rata-Rata 6,74 7,52 6,69 20,95
Terendah 4,60 6,60 5,67 17,07
Tertinggi 8,60 8,40 8,00 23,40
Standar Deviasi 0,95 0,42 0,68 1,49
6
PERINGKAT SEKOLAH
S 50 3 10 7
Kota/ Kab.
N+S 113 8 35 28
S 887 109 365 287
Provinsi
N+S 2338 267 1125 952
UN dua tahun terakhir memang sangat signifikan, karena belum pernah diraih
terbukti dengan terus bertambahnya jumlah siswa baru pada setiap tahun.
ketat dengan sekolah-sekolah lain yang sederajat baik yang berada di dalam
SMAN Plus, SMAN Salafiyah, SMAN Tri Bakti, SMAN Tamtama, MTs. Ma’arif 1
sekolah negeri maupun swasta dari luar Kecamatan Kemranjen yaitu Sumpiuh
November 2006).
7
Keberhasilan yang telah dicapai oleh SMAN 1 Dusun Selatan tentu
merupakan usaha dan kerja keras semua warga sekolah dan pihak-pihak
SMAN 1 Dusun Selatan dituntut menjadi pendidik yang baik bagi bawahannya,
sekolah ditempuh pula kegiatan spriritual dengan cara mendekatkan diri kepada
warga sekolah, alim ulama, orang tua siswa, dan masyarakat di sekitar sekolah
Fenomena ini menarik dan urgen untuk diteliti dan dikaji. Fenomena ini
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
dari bahasa latin yaitu dari kata manus berarti tangan dan agere berarti
melakukan. Kedua kata itu digabungkan menjadi kata kerja managere, artinya
1) Manajemen merupakan suatu proses kerja sama dua orang atau lebih
2) Manajemen dilakukan dengan bantuan sumber manusia, sumber material,
sumber biaya, dan sumber informasi
3) Manajemen dilakukan dengan metode tertentu secara efektif dan efisien dari
segi tenaga, dana, waktu, dan sebagainya
4) Manajemen mengacu pada pencapaian tujuan tertentu.
9
b. Urgensi Manajemen
(2003: 4) menyatakan:
Sukanto (2000: 1) menegaskan bahwa, tidak dapat disangkal lagi bahwa orang
c. Manajer
dan efisien. Manajemen yang efektif menuntut manajer profesional yang harus
dan sebagainya.
11
organisasi menuju sasaran yang telah ditetapkan. Hani Handoko (2006: 29)
a) Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain, tidak hanya dengan
bawahan tetapi juga dengan manajer lain di dalam dan di luar organisasi
b) Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dan saling menetapkan prioritas
c) Manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas manajerialnya
d) Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
e) Manajer adalah seorang mediator ketika orang-orang dalam organisasi
saling tidak setuju dan bertentangan
f) Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit
g) Manajer adalah politisi dengan mengembangkan jaringan kerja sama
timbal balik dengan para manajer lain dalam organisasi
h) Manajer adalah seorang diplomat yang berperan aktif sebagai wakil resmi
kelompok kerjanya pada pertemuan organisasi.
d. Fungsi-Fungsi Manajemen
Manullang (2004:7) bahwa sampai saat ini belum ada konsensus di antara
memiliki makna dan tujuan yang sama. Dikatakan Hani Handoko (2006: 23)
sekolah adalah: (1) perumus tujuan kerja dan pembuat kebijakan sekolah, (2)
pengatur tata kerja sekolah, dan (3) supervisor kegiatan sekolah meliputi
use of human baings and other resources. Manajemen adalah proses yang
pengertian ini maka kepala sekolah sebagai manajer sekolah mengatur dan
1) Perencanaan
yang relevan, (b) menganalisis kondisi sekolah, (c) merumuskan tujuan, (d)
guru, staf, dan pihak-pihak lain yang terkait menjadi satu kesatuan fungsi
Kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas bagi guru
dan staf yang menjadi bawahannya. Dengan pembagian kerja yang jelas,
dengan lancar dan tujuan tercapai dengan baik (Sukanto, 2003: 84).
kan mereka pada posisi yang sesuai serta mengetahui tugas apa yang
3) Penggerakan
Berkaitan dengan fiungsi kepala sekolah pada tahap ini, kepala sekolah
16
menggerakkan seluruh personil dan pihak terkait lainnya untuk secara
masing. Dalam menggrakkan guru dan staf kepala sekolah perlu menerap-
4) Pengawasan
bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung, (c) balikan perlu
suasana kemitraan.
C. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dipilih agar
a. Metode Observasi
b. Metode Wawancara
c. Metode Dokumentasi
interpretasi terhadap data dibuat dan disusun secara sistematis dan sistemik
display data, dan verifikasi data yang dilakukan saling berkaitan dengan proses
Data
Collection
Data
Display
Data
Reduction
Conclution
Drawing / Verifying
Gambar 1
Kegiatan Sekolah
yayasan, komite sekolah, guru, dan staf TU. Cara kepala sekolah melibatkan
musyawarah bersama.
Langkah ini ditempuh, dengan maksud agar semua pihak merasa ikut
prosedur dan perkiraan sumber daya yang dapat disediakan. Hal ini sesuai
apa, kapan, bagaimana dan oleh siapa kegiatan itu harus dilakukan.
akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
yang meliputi renstra dan renop, berarti telah terpenuhi dua hal pokok
sekolah dan langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
personalia dan faktor fisik agar kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan
yang melaporkan, kepada siapa, kapan dan di mana keputusan itu dibuat.
kepada bawahan yang tidak disiplin. Hal lain yang juga tidak kalah
secara baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai
peran dan fungsinya sebagai manajer sekolah fungsi keempat yaitu sebagai
pengadaan penilaian dan koreksi agar apa yang dikerjakan bawahan dapat
____________. (2006). Manajemen. Teori, praktik dan riset. Jakarta: Bumi Aksara.
Syaiful Bahri Djamaroh. (1996). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
White, R.V. (1998). The ELT curriculum design, inovation and management.
Oxford: Basil Blackwell Ltd.