Professional Documents
Culture Documents
dan sebagai manajer harus melaksanakan fungsi –fungsi dasar manajemen tanpa
(planning)
(organizing)
(directing)
d. Pengendalian (Controling )
Kerja (procurement)
(development)
(maintenance)
kerja (separation)
Perencanaan (Planning)
tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. Dengan kata lain
proses penentuan akan melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran penuh dari
melaksanakannya.
Pengarahan (directing)
Pengendalian (controlling)
memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk
menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah
penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan
sebelumnya
Pengembangan (development)
yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus
Kompensasi (compensation)
Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada
Integrasi (integration)
Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan)
organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita
Pemeliharaan (maintenance)
adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan
masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.
KUALITAS PERSONEL
Untuk mengangkat pegawai secara ilmiah, terlebih dahulu orang harus
menyusun suatu standar kepegawaian untuk menguji para pelamar. Standar ini
harus menetapkan kualitas minimum yang dapat diterima yang diperlukan agar
bagian dari proses pengorganisasian, Studi atas isi pekerjaan untuk menentukan
analisa pekerjaan:
Posisi (position)
pegawai.
Pekerjaan (job)
mempunyai jenis dan tingkat kerja yang sama. Dalam beberapa hal mungkin
hanya satu posisi yang dicakup, hanya karena tidak ada posisi lain yang sama.
Jabatan (occupation)
yang sama dan ditemukan dalam seluruh industri atau diseluruh negeri. Suatu
Seseorang selalu harus mempunyai posisi dan pekerjaan, tetapi mungkin bukan
jenis kerja yang ditemukan secara umum diseluruh industri dan karenanya
sasaran tersebut.
orientasi.
managemen tertarik
sifat khusus.
tiga hal yang berikut akan menjelaskan hakikat dari tantangan personalia:
nilai-nilai baru kepada organisasi. Suatu angkatan kerja dengan perangkat nilai-
nilai ini akan sangat cocok digunakan oleh perusahaan dalam usaha mereka untuk
Menurut Craig Eric Schneir, Flexitime adalah” suatu program yang memberikan
memulai kerja.
waktu inti.
sampai 14 persen.
Penyebab-penyebab untuk hal ini mencakup moral yang lebih baik,
waktu kerja yang lebih baik, waktu kerja yang sesuai dengan “ jam
masuk kerja sama sekali. Jika waktu kedatangan di tempat kerja yang
disetujui itu berada didalam rentang dua jam yang luwes, maka
ilustrasi yang menonjol adalah: (1) kebebasan berbicara (freedom of speech), dan
untuk “meniup peluit“ ini cukup dilindungi dengan baik . Dow Votaw
perkembangan yang mungkin akan terbukti sebagai suatu hal yang mungkin akan
terbukti sebagai suatu hal yang perlu untuk menyertai tanggung jawab perusahaan
yang efektif”
Para karyawan merasa adanya pelanggaran yang lebih besar atas kebebasan
pribadi jika :
(1) informasi yang sifatnya disebarluaskan kepada orang lain tanpa izin mereka,
disebar disiarkan, (3) Informasi yang sifatnya pribadi diberikan kepada orang-
serius yang dewasa ini dihadapi oleh manajer personalia, adalah menurunnya
produktivitas perekonomian. 6)
akhir ini:
lingkup bisnis
karyawan.
SELEKSI PERSONALIA
manajer melihat prestasi para pelamar diwaktu yang lalu dan memilih
Prestasi masa lalu merupakan penunjuk paling baik bagi prestasi dimasa
yang akan datang. Apa yang dilakukan seseorang di waktu yang lalu,
organisasi. Proses ini merupakan proses penting karena suatu pekerjaan baru
adalah sulit dan menyebabkan frustasi bagi karyawan baru. Menurut American
Society for Personel Administration, situasi baru adalah “berbeda dan asing, serta
proses orientasi yang jelek dapat memadamkan antusiasme dan usaha mulai dari
pengunduran diri suka rela terjadi dalam 6 (enam) bulan pertama, Orientasi yang
tepat dapat berbuat banyak untuk mengurangi masalah ini dan biaya-biaya yang
menyertainya.
Semua organisasi mempunyai beberapa jenis program orientasi baik
c. Jadwal gaji
d. Keselamatan
e. Masa percobaan
informasi tentang hal-hal kecil seperti tempat ganti pakaian dan kamar kecil,
prosedur persediaan, jam kerja, lembur, prosedur pemanggilan, jam istirahat dan
wenang dari para karyawan yang lebih tua, dan dianjurkan agar mendekati para
Program orientasi akan lebih lengkap jika mencakup tindak lanjut beberapa
minggu kemudian. Wawancara ini bisa dilakukan oleh penyelia atau spesialis
dengan tindakan yang tulus untuk melakukan wawancara tindak lanjut akan
Oleh sebab itu sering dipakai ukuran kepuasan para penyelia dan
karyawan baru, untuk menilai keberhasilan proses orientasi. Bila tahap seleksi
tidak berbuat kesalahan biasanya proses orientasi juga tidak akan mengalami
kesulitan
PRODUKTIVITAS
menurut J. Ravianto, bahwa :”Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjang adanya
keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari
hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masuknya
sumber daya (masukan) yang terdiri dari beberapa faktor seperti tanah, gedung,
mesin, peralatan, dan sumber daya manusia yang merupakan sasaran strategis
suatu perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil masukan. keefektifan ini
dilihat dari beberapa faktor masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil
yang dicapai. Sedangkan produktivitas kerja yaitu jumlah produksi yang dapat
Produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila
semangat kerja .
produktivitas kerja.
prosedural yang berlaku, prosedur penerimaan tenaga kerja adalah bagian dari
2.T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia , penerbit Liberty, 1985
4. Summary of National Job Analysis Methode Survey, California State College, terjemahan 1968, hal 9
5. Craig Eric Schneier, “content validity: The Personel Administrator, vol 21, no.2, Februari 1976, Hal. 41
6. Dow Votow, The Corporate Dilema, Prenttice-Hall, Englewood Cliffs, N.J., 1973. halaman 44.
7. Edwin B. Flippo, Principles of personnel Management, edisi keempat, Penerbit Erlangga, 1984
9. American Society for personel Administration, “ Employee Orientation Programs” , Buletin to management, No.1436
10. O.C Brenner dan J Tomkiewicz, “Job Orientation of Male and Female “, winter 1979, halaman 741-750
11.J. Ravianto, Produktivitas dan Manusia Indonesia, edisi ke II, lembaga Sarana Indonesia, Jakarta 1995, hal 6
12. Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, edisi ke II , Bumi Aksara, Jakarta, 1997, hal 12
13. Payaman J. Simanjutak, Pengantar Imu Ekonomi Sumber Daya Manusia, LPUI, Jakarta 1999, hal 30
14. Diktat PT. Asian Profile Indosteel, “Profesionalisme Tenaga Kerja”, 1999
15. Stanley D. Nollen, “Does Flexitime Improve Productivity ?” Harvard Business, vol57, Oktober 1979, hal 18
Terima kasih Mas Bon