Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, Badan-badan Peradilan
memerlukan peraturan-peraturan hokum yang mengatur cara-cara bagaimana dan apakah yang
terjadi jika kaedah-kaedah hukum yang telah diadakan dilanggar oleh masyarakat.
Adapun kaedah hukum yang demikian itu dinamakan Hukum Acara atau Hukum Formil,
yaitu kaedah hukum yang mengatur bagaimana cara mengajukan sesuatu perkara ke muka suatu
badan peradilan dan bagaimana Hakim memberikan keputusan.
Hukum acara yang berasal dari bahasa Belanda yaitu Formeelrecht atau Adjective Law
dalam bahasa Inggris.
Di bawah ini diuraikan berbagai sistem Hukum Acara yaitu :
1. Hukum Acara Pidana
2. Hukum Acara Perdata
3. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara
4. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
HUKUM ACARA PIDANA
A. Pengertian
Hukum Acara Pidana adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur tentang acara begaimana
mempertahankan atau menyelenggarakan Hukum Pidana Materiil, sehingga memperoleh
keputusan Hakim dan cara bagaimana keputusan itu harus dilaksanakan.
Mustafa Abdullah dan Ruben Achmad menyatakan bahwa Hukum Acara Pidana sebagai
realisasi hokum pidana adalah hokum yang menyangkut cara pelaksanaan penguasa menindak
warga yang didakwa bertanggung jawab atas suatu delik (peristiwa pidana).
Sidang pengadilan dilakukan oleh cukup Hakim tunggal yang dibantu seorang Panitera.
Permohonan Pra Peradilan ini diajukan oleh tersangka, keluarga tersangka atau kuasanya kepada
ketua Pengadilan Negeri. Acara pemeriksaan Pra Peradilan ini harus cepat dan singkat, oleh
karena dalam waktu sepuluh hari setelah diterimanya penuntutan, Hakim harus menjatuhkan
putusannya.
HUKUM ACARA PIDANA
Hukum Dan Pembangunan
Dosen Pengajar :
Heru Susetyo, SH, LL.M, M.Si
Anggota Kelompok :
1. Kunto Hadi Nugroho (1006708062)
2. Irfan Zaelani (1006708024)
3. M. Ibnu Azhar (1006708112)
4. Marcha Zoraya A. B (1006708081)