Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
B. TUJUAN dan PRINSIP ORGANISASI
1. TUJUAN ORGANISASI
3
1). menentang diskriminasi rasial dan segala bentuk
penjajahan;
2). menciptakan suasana yang menguntungkan dan
saling pengertian diantara negara anggota dan
negara-negara lain.
2. PRINSIP ORGANISASI
C. NEGARA ANGGOTA
4
BAB II
7
23. KTM XXIII : Conakry, Guinea, 9-12
Desember 1995
24. KTM XXIV : Jakarta, Indonesia, 9-13
Desember 1996
25. KTM XXV : Doha, Qatar, 15-17 Maret 1998
26. KTM XXVI : Ouagadougou, Burkina Faso, 28
Juni – 1 Juli 1999
27. KTM XXVII : Kuala Lumpur, Malaysia, 27-30
Juni 2000
28. KTM XXVIII : Bamako, Mali, 25-29 Juni 2001
29. KTM XXIX : Khartoum, Sudan, 25-27 Juni
2002
30. KTM XXX : Teheran, Iran, 28-30 Mei 2003
8
Secara berturut-turut, Sekretaris Jenderal yang
telah melaksanakan tugasnya sejak OKI berdiri,
adalah :
B. KOMITE KHUSUS
1. Komite Al Quds (Al Quds / Jerusalem Committee)
Komite ini dikenal juga sebagai Komite Jerusalem,
didirikan berdasarkan Resolusi KTM VI di Jeddah tahun
1975. Tujuan didirikan komite ini adalah Mengkaji
situasi di Al Quds dan menindaklanjuti serta
mengimplementasikan resolusi-resolusi yang diambil
9
OKI ataupun organisasi/forum internasional lainnya
menyangkut Al Quds.
11
1. Bank Pembangunan Islam (Islamic Development
Bank-IDB)
Bank ini berdiri pada tahun 1975 dan berpusat di
Jeddah, Saudi Arabia. Dibentuk dengan tujuan utama
memberikan sumbangan untuk pembangunan ekonomi
dan kemajuan sosial negara-negara anggota,
meningkatkan kerjasama ekonomi, membantu
mendirikan lembaga keuangan dan perbankan Islam
serta mendorong usaha-usaha kemajuan minoritas
Islam di negara-negara bukan anggota.
2. Kamar Dagang, Industri dan Komoditi Islam (Islamic
Chamber of Commerce, Industry and Commodity
Exchange – ICCICE)
Kegiatan KADIN Islam antara lain mengkoordinasikan
Islamic Fair secara teratur dan juga meneliti proyek-
proyek industri patungan antar negara-negara anggota
bekerjasama dengan IDB ataupun pusat-pusat lainnya.
3. Islamic International News Agency (IINA), Jeddah.
4. Islamic State Broadcasting Organization (ISBO),
Jeddah
5. Islamic Shipowners Association, Jeddah.
6. Islamic Education, Scientific and Cultural Organization,
Casablanca.
12
BAB III
A. PERANAN OKI
1. Peranan Indonesia
14
Kriteria yang dirancang oleh Panitia Persiapan
KTT I adalah bahwa "Negara Islam" adalah negara
yang konstitusional Islam atau mayoritas penduduknya
Islam. Semua negara muslim dapat bergabung dalam
OKI.
Keanggotaan Indonesia di dalam OKI adalah
unik. Pada tahun-tahun pertama, kedudukan Indonesia
dalam OKI menjadi sorotan baik di kalangan OKI
sendiri maupun di dalam negeri. Indonesia menjelaskan
kepada OKI bahwa Indonesia bukanlah negara Islam
secara konstitusional dan tidak dapat turut sebagai
penandatangan Piagam. Tetapi Indonesia telah turut
sejak awal dan juga salah satu negara pertama dan
yang turut berkecimpung dalam kegiatan OKI.
Kedudukan Indonesia disebut sebagai "partisipan aktif".
Status, hak dan kewajiban Indonesia sama seperti
negara-negara anggota lainnya.
Sebagai negara yang berfalsafah Pancasila dan
sebagai negara yang sebagian besar penduduknya
beragama Islam, maka Indonesia patut menyambut
positif setiap usaha untuk meningkatkan derajat, status
sosial dan kesejahteraan serta kemakmuran umat Islam
seperti yang menjadi tujuan Konferensi, terutama dalam
hal-hal yang bermanfaat bagi usaha-usaha
pembangunan dalam segala bidang yang merupakan
program utama Pemerintah Indonesia.
Selain untuk memperoleh manfaat langsung bagi
kepentingan nasional Indonesia, keikutsertaan
Indonesia diharapkan dapat menggalang dukungan
bagi kepentingan Indonesia di forum-forum
internasional lainnya, baik yang menyangkut bidang
politik maupun bidang ekonomi dan sosial budaya.
15
Tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip yang tertera
dalam Piagam OKI menunjukkan semangat yang
sejalan dengan prinsip Bandung dan Non Blok,
khususnya dalam rangka pengembangan solidaritas
dan tekad menghapuskan segala bentuk kolonialisme
serta sikap tidak campur tangan di dalam urusan dalam
negeri masing-masing negara anggota.
Peranan Indonesia selama ini dinilai oleh negara-
negara anggota lainnya sangat positif dan konstruktif.
Hal ini tidak berlebihan jika dilihat bahwa banyak
pertentangan kepentingan antara kelompok-kelompok
"progresif revolusioner" dengan kelompok
"konservatif/moderat" dapat dijembatani oleh Indonesia.
Hal ini dimungkinkan antara lain oleh sikap tidak
memihak RI terhadap sengketa regional Arab.
16
Bagi Indonesia keterlibatannya didalam OKI
merupakan kesempatan yang baik dalam rangka
pengembangan ekonomi/ perdagangan diantara
sesama negara-negara OKI terutama dalam kaitannya
dengan kepentingan pembangunan yang sedang
berlangsung di Indonesia, khususnya dalam
peningkatan ekspor non migas.
Beberapa alasan masuknya Indonesia di dalam
OKI, antara lain :
a. Secara obyektif, Indonesia ingin mendapatkan
hasil yang positif bagi kepentingan nasional
Indonesia.
b. Indonesia merupakan negara yang sebagian
besar penduduknya beragama Islam meskipun
secara konstitusional tidak merupakan negara
Islam.
c. Dari segi jumlah penduduk yang beragama Islam,
maka jumlahnya merupakan jumlah penduduk
beragama Islam terbesar di dunia.
d. Indonesia menganut politik luar negeri yang
bebas dan aktif sehingga dapat diterapkan dalam
organisasi-organisasi internasional termasuk OKI
sejauh tidak menyimpang dari kepentingan
nasional Indonesia. Terdapat kesamaan
pandangan antara OKI dan Indonesia, yaitu
sama-sama memperjuangkan perdamaian dunia
berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab,
disamping kepentingan dalam bidang
perekonomian dan perdagangan.
17
b. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya
beragama Islam, ikut menggalang solidaritas
Islamiyah.
c. Menarik manfaat bagi kepentingan
pembangunan Indonesia, khususnya dalam
kerjasama ekonomi dan perdagangan di antara
negara-negara anggota OKI.
18
Ekspor Non Migas Indonesia ke Negara
OKI
Tahun 2003 (s/d Agustus)
3,765.88
Ekspor OKI
Total Ekspor
31,517.37
6,000.00
Nilai (US$ Juta)
5,323.38
4,976.98 4,926.20
5,000.00 4,697.22
4,000.00
Ekspor
3,000.00
Impor
2,000.00 1,339.81 1,331.56 1,355.12
1,185.03
1,000.00
0.00
2000 2001 2002 2003*)
Tahun
965.41
Impor OKI
Total Impor
16,314.93
20
peningkatan kerjasama multilateral dengan
meningkatkan keikutsertaan pemerintah pada lembaga-
lembaga lainnya.
60,000.00
47,757.43
50,000.00
Nilai (US$ juta)
43,684.57 45,046.07
39,442.53
40,000.00
27,495.33
Ekspor
30,000.00 25,490.22 24,763.12
20,514.92 Impor
20,000.00
10,000.00
0.00
2000 2001 2002 2003 *)
Tahun
21
BAB IV
23
Sementara itu, di bidang perbankan, OKI sedang
mempertimbangkan usulan system perdagangan yang
didasarkan pada satu mata uang emas (the Gold-based
Trade Payment Arrangements – GTPA).
27
BAB V
PENUTUP
29