Professional Documents
Culture Documents
Nama : Natalina
NIM : J1C108027
Kelompok: 6 (enam)
Asisten : Demes Cornelia
Latar Belakang
Semua organisme di bumi ini memerlukan persediaan makanan yang tetap
untuk dapat terus hidup. Salah satu caranya adalah dengan mengasimilasi
makanan atau nutrisi (Volk and Wheeler, 1993). Kata nutrisi berasal dari bahasa
Inggris, yaitu nutrient, yang berarti rangkaian proses dimana suatu organisme
memasukkan makanan ke dalam tubuhnya, dicerna, kemudian makanan tersebut
diubah menjadi sel, jaringan baru dan energi yang penting bagi aktivitas dalam
tubuh (Wulangi, 1993).
Makhluk hidup yang membeku biasanya menghadapi banyak risiko
kematian. Namun katak tidak mengalami itu. Dalam keadaan membeku, katak
memiliki keistimewaan mampu membuat banyak glukosa. Seperti mengidap
diabetes, kadar gula dalam darahnya naik tinggi sekali. Kadang sampai 550
milimol/liter. (Angka yang normal untuk katak adalah 1-5 mmol/liter sedangkan
manusia 4-5 mmol/liter). Dalam kondisi normal, konsentrasi glukosa setinggi ini
bisa menyebabkan masalah serius (Yasmin, 2007).
Salah satu bagian morfologi khas pada katak adalah pada sistem
pencernaannya. Morfologi pada katak terdiri dari kulit, mata, tangan, kaki dan
berbagai macam morfologi lainnya. Pencernaan pada katak yang meliputi,
esophagus, kemudian lambung, pancreas, dan kemudian menuju usus halus,
duodenum (usus 12 jari), dan selanjutnya usus besar, limfa kloaka dan yang
terakhir pada kantong kemih (Volk and Wheeler, 1993).
Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik.
Silia memiliki peran bermacam-macam sesuai dengan tempatnya. Pada saluran
pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan makanan.
Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karena
itu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada
permukaan yang berlapis selaput basah (Wulangi, 1993).
Pada katak, aktivitas rambut getar pada epitel rongga mulut bergerak dari
mulur ke anus, sambil menyapu bersih segala kotoran (debris) yang ada di
sepanjang saluran pencernaan. Hal tersebut menyerupai aktivitas rambut getar
yang ditemukan pada sistem respirasi mamalia (Wulangi, 1993).
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan makanan di saluran
pencernaan khususnya rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
1. Pengamatan Gerakan Rambut Getar
Keterangan :
Jarak A – B = 2,3 cm
Jarak C – D = 1 cm
Jarak E – F = 1 cm
Tabel 1. Hasil pengamatan gerakan rambut getar katak pada berbagai keadaan
papan fiksasi
No Keadaan papan fiksasi Arah gerak Waktu yang diperlukan
1 Rata AB 32 detik
CD 43 detik
EF 1 menit 34 detik
2 Miring ke kiri AB 3 menit
CD 2 menit
EF -
3 Miring ke kanan AB 1 menit 16 detik
CD -
EF 40 detik
2. Pengaruh Suhu pada Gerakan Rambut Getar
Tabel 2. Pengaruh Suhu pada Gerakan Rambut Getar
No Suhu Kecepatan gerak A B
1 150C 2 menit
2 450C 8 menit, 24 detik
3. Gerakan Rambut Getar di Bawah Mikroskop
Keterangan :
1. Rambut getar
(silia)
Perbesaran 400x
4.2 Pembahasan
Praktikum aktivitas rambut getar pada proses pencernaan menggunakan
katak sebagai objeknya. Dalam praktikum ini katak dibedah pada bagian
rahangnya, dan dibedah pelan-pelan untuk melihat lambungnya, kemudian badan
katak dipisahkan dari kepala dan lambungnya. Esophagus dan lambung katak
yang telah diambil, kemudian ditetesi NaCl fisiologis.
Pemberian larutan NaCl fisiologi bertujuan agar esophagus dan lambung
katak tidak kering dan juga untuk mempertahankan cairan tubuhnya, agar silia-
silia pada pencernaan katak berada pada kondisi fisologisnya sehingga silia-silia
tersebut dapat berkerja seperti pada saat katak hidup.
Rambut getar pada rongga mulut katak berfungsi untuk menimbulkan
aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris, agar memudahkan
proses masuknya makanan ke dalam esophagus dan akhirnya masuk ke lambung.
Hasil yang didapatkan pengamatan gerakan rambut getar katak pada
berbagai keadaan papan fiksasi yaitu untuk jarak dari A ke B yaitu 2,3 cm, C ke D
1 cm dan E ke F 1 cm. Pada katak keadaan papan fiksasi rata yang hanya
tertinggal kepala, eshopagus dan lambungnya yang dibelah dan ditetesi larutan
NaCl yaitu A ke B dengan waktu yang diperlukan 32 detik,C ke D dengan waktu
43 detik serta E ke F 1 menit 34 detik. Untuk papan fiksasi yang miring kekiri
pada A ke B dengan waktu 3 menit, C ke D 2 menit serta E ke F tidak mengalir
butir-butir rayap kayu tersebut. Sedangkan pada papan fiksasi dengan keadaan
miring kekanan pada A ke B dengan waktu 1 menit 16 detik, C ke D tidak
mengalir butir-butir rayap kayu tersebut serta E ke F dengan waktu 40 detik.
Didapatkan hasil waktu yang berbeda-beda mungkin dikarenakan dengan keadaan
papan fiksasi tersebut.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, suhu mempengaruhi kerja
dari rambut getar katak. Pada suhu 150C diperlukan waktu 2 menit untuk
menggerakkan butir-butir kayu, sedangkan pada suhu 450C diperlukan waktu 8
menit, 24 detik untuk menggerakkan butir-butir kayu. Berdasarkan hasil tersebut,
maka semakin besar suhu maka kerja dari rambut getar semakin lambat.
Untuk pengamatan gerakan rambut getar dibawah mikroskop didapatkan
hasil dengan terlihatnya rambut getar (cilia) pada katak. Seharusnya dapat terlihat
adanya pallatum molle dam pallatum durum pada cava oris dan kelenjar lainnya
dibawah mikroskop. Kedua pallatum dari katak terdiri dari dua jaringan yaitu
jaringan fibrik dan selaput lendir yang mengandung rambut-rambut getar yang
membantu dalam proses menelan. Pallatum durum tersusun oleh tajuk-tajuk
pallatum, dari sebelah depan tulang maxillaries dan sebelah belakang tersusun
oleh tajuk-tajuk pallatum, dari sebelah depan tulang maxillaries dan dibelakang
pallatum inter dalam pallatum molle. Larutan NaCl itu sendiri yaitu mempunyai
garam ion-ion yang pada daerahnya menyebabkan darah semakin encer karena
efek persenyawaan. Dapat menimbulkan tekanan osmotik dalam darah lebih kecil
dari tekanan osmotik jaringan sehingga zat dapat masuk. Sehingga sebelum
digunakan untuk aktivitas rambut getar cairan yang ada di dalam esopaghus atau
lambung tersebut tidak akan mengental atau membeku terlebih dahulu.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
1. fisiologi bertujuan agar esophagus dan lambung katak tidak kering
dan juga untuk mempertahankan cairan tubuhnya
2. Rambut getar pada katak berfungsi untuk menimbulkan aliran dari
cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris, agar memudahkan
proses masuknya makanan ke dalam esophagus dan akhirnya masuk ke
lambung
3. Maka semakin besar suhu maka kerja dari rambut getar semakin
akan lambat
5.2 Saran
Sebaiknya untuk praktikum ini disediakan alat dan bahan yang cukup, agar
praktikum berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Volk and Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar, Edisi ke lima jilid 1. Erlangga.
Jakarta.