You are on page 1of 32

Kegiatan Ekonomi Produsen

dan Konsumen
Subbab yang akan kita pelajari :

• Manfaat dan Nilai Barang bagi Pelaku


Ekonomi
• Pola Perilaku Konsumen
• Pola Perilaku Produsen
• Peran Pelaku Ekonomi
• Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi
A. Manfaat dan Nilai Barang bagi
Pelaku Ekonomi

Nilai barang dapat kita golongkan menjadi


sebagai berikut :
a. Nilai Pakai
b. Nilai Tukar
c. Paradoks Nilai
Nilai Pakai (Value in use)
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang
untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan.
Nilai pakai terbagi 2, yaitu nilai pakai objektif
dan nilai pakai subjektif.
1. Nilai pakai objektif adalah kemampuan suatu barang
secara umum untuk dipakai dalam memenuhi
kebutuhan manusia.
2. Nilai pakai subjektif adalah nilai yang diberikan oleh
seseorang terhadap suatu barang karena barang
tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri.
Nilai Tukar
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang
untuk dapat ditukar, baik dengan uang,
maupun barang lainnya. Nilai tukar terdiri
atas dua macam, yaitu nilai tukar subjektif
dan objektif.
1. Nilai tukar subjektif adalah nilai tukar yang
diberikan seesorang terhadap suatu barang.
2. Nilai tukar objektif adalah kemampuan suatu
barang apabila ditukarkan dengan barang lain
(sering disebut harga).
Paradoks Nilai
Paradoks nilai adalah pertentangan
penilaian pada suatu barang yang sama
disebabkan oleh perbedaan sudut pandang
(subjektif dan objektif).
Teori Nilai
Teori nilai membahas berbagai hal yang
menyebabkan suatu barang mempunyai
nilai. Teori nilai ada dua macam. Yaitu nilai
objektif dan subjektif.
Teori Nilai Objektif
Teori nilai objektif menyatakan bahwa
suatu barang dianggap memiliki nilai karena
barang itu sendiri. Teori nilai objektif dibagi
menjadi 5 :
1. Teori nilai biaya produksi dari Adam Smith. Menurut
Adam Smith, nilai suatu barang/jasa ditentukan oleh
biaya yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi
barang/jasa tersebut.
2. Teori nilai biaya produksi tenaga kerja dari David
Ricardo. Menurut teori ini, nilai suatu barang
ditentukan oleh biaya tenaga kerja yang digunakan
untuk memproduksi barang tersebut. Tenaga yang
dimaksud meliputi tenaga kerja manusia, mesin, dan
peralatan lain yang digunakan.
3. Teori nilai lebih dari Karl Marx. Karl Marx berpendapat
bahwa upah yang diberikan pada buruh tidak sesuai
dengan harga barang yang dijual sehingga terjadi
pemerasan terhadap buruh. Laba yang diterima
pengusaha didapat dari selisih nilai jual dengan biaya
produksiyang rendah karena pemerasan terhadap buruh
tersebut disebut nilai lebih.
4.Teori nilai reproduksi dari Carey. Menurut teori ini, nilai
suatu barang ditentukan oleh biaya pembuatan kembali
(biaya reproduksi) barang tersebut. Oleh karena itu, nilai
barang ditentukan oleh harga-harga bahan pada saat
barang tersebut akan dijual kembali.
5. Teori nilai pasar dari Hummed and Locke. Menurut teori
ini, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah permintaan
dan penawaran yang ada di pasar atau nilai suatu barang
ditentukan oleh harga pasar.
Teori Nilai Subjektif
Teori nilai subjektif menyatakan bahwa nilai
suatu barang ditentukan oleh guna barang
tersebut. Setiap orang menganggap guna
yang berbeda – beda terhadap suatu barang
yang sama.
1. Hukum Gossen I. Hukum ini berbunyi “Jika
pemenuhan akan suatu barang dilakukan secara
terus menerus, maka rasa nikmatnya mula mula
sangat tinggi, namun makin lama kenikmatan
tersebut makin berkurang sampai akhirnya mencapai
titik jenuh.” Hukum ini mengemukakan tentang gejala
tambahan kepuasan yang tidak proporsional yang
dikenal dengan the law of diminishing marginal
utility.
2. Hukum Gossen II. Hukum ini mengemukakan perilaku
konsumn terhadap suatu barang saja. Pada
kenyataannya, konsumen membutuhkan beraneka
macam barang. Masalahnya adalah berapa
pengorbanan yang harus dilakukan agar bermacam-
macam kebutuhannya dapat terpenuhi dengan sebaik-
baiknya dan tercapai kepuassaan maksimal. Sesuai
dengan bunyi hukum ini, yaitu “Manusia akan berusaha
memuaskan yang beraneka ragam sampai mencapai
tingkat intensitas yang sama”.
3. Teori nilai subjektif Carl Menger. Menurut Menger, nilai
ditentukan oleh faktor subjektif. Nilai berasal dari
kepuasan manusia. Karena kebutuhan manusia lebih
banyak daripada barang/jasa yang tersedia maka untuk
memuaskn kebutuhannya manusia akan mmilih secara
rasional diantara barang/jasa alternatif yang tersedia.
Dalam teori ini dikeemukakan tentang prinsip prinsip
pngkatagorian barang/jasa menurut tingkat
intensitasnya. Kategori I adalah barang – barang untuk
mempertahankan hidup. Kategori II barang/jasa untuk
kesehatan, dan kategori III adalah barang atau jasa
untuk memberikan kesejahteraan individu.
B. Pola Perilaku Konsumen
Penilaian seseorang terhadap suatu barang
akan memengaruhi pola perilakunya dalam
berkonsumsi.
1. Pengertian Konsumsi. Dalam pengertian ekonomi,
konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia
mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Pihak
yang mengkonsumsi disebut konsumen.
2. Tujuan Konsumsi. Kegiatan konsumsi yang dilakukan
manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya
sehingga mencapai tingkat kemakmuran.
3. Perilaku Konsumen. Kita telah mengetahui bahwa
permintaan konsumen terhadap suatu barang dan jasa
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Namun,
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian pada
dasarnya dipengaruhi adanya barang dan jasa tersebut
yang mempunyai nilai guna. Dalam ilmu ekonomi,
berbagai keputusan yang diambil oleh konsumen dalam
melakukan konsumsi dijelaskan dengan teori nilai guna.
Kurva indiference adalah kurva yang menunjukkan
kombinasi konsumsi barang-barang yang menghasilkan
tingkat kepuasan yang sama. Kurva indiference memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. berslope negatif
b. cembung kearah origin
c. makin ke kanan atas(menjauhi titik origin) makin
tinggi tingkat kepuasannya.
d. tidak berpotongan satu sama lain.
Kurva Indiference
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku konsumen dalam melakukan konsumsi
barang dan jasa sebagai berikut :

• Pendapatan
• Harga Barang
• Selera
• Kebiasaan dan Sikap Hidup
• Status Sosial
• Lingkungan Tempat Tinggal
4. Pola Hidup Hemat
Kebutuhan manusia sangat banyak. Hal tersebut terjadi
seiring dengan kemajuan peradaban manusia.
Kebutuhan manusia sangat banyak sehingga tidak
semuanya dapat dipuaskan. Oleh karena itu, manusia
harus membuat skala prioritas kebutuhan yang harus
segera dipenuhi dan yang dapat ditunda.
Konsumen yang rasional dalam mengonsumsi barang
dan jasa akan mmpertimbangkan berbagai faktor,
antara lin sebagai berikut :
a. Barang yang dibeli dapat memberikan kegunaan yang
optimal.
b. Barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan.
c. Mutu barang terjamin.
d. Harga barang terjangkau daan sesuai dengan
kemampuan mmbeli.
C. Pola Perilaku Produsen
1. Teori dan Fungsi Produksi
Jumlah barang yang seharusnya diproduksi
dan ditawarkan oleh perusahaan akan sangat
bergantung pada pertimbangan biaya dan
keuntungan yang akan diterima dalam
memproduksi barang tersebut. Sementara itu,
pertimbangan biaya dan keuntungan yang akan
diperoleh bergantung pada landasan teknis yaitu
fungsi produksi perusahaan.
Fungsi produkssi adalah fungsi yang menjelaskan hubungan antara
tingkat kombinasi input (faktor produksi) dan tingkat output yang
dimungkinkan untuk diproduksi.
secara sistemasis, fungsi prroduksi dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f (R,L,K,T)
Beberapa alasan perluasan produksi, antara
lain sebagai berikut :

• Makin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi


• Barang – barang yang ada udah tertinggal zaman
sehingga harus diganti dengan yang baru
• Mengimbangi pertambahan penduduk
• Makin majunya kebudayaan dan peradaban manusia
sehingga cara dan tujuan konsumsinya berubah.
• Memenuhi pasar, baik pasar dalam negeri maupun
pasar luar negeri
• Membuka dan memperluas lapangan kerja.
• Meningkatkan kemakmuran rakyat.
Produk total, Produk marginal, dan
Produk rata-rata

Produk total adalah jumlah output yang


dihasilkan selama periode tertentu.
Produk marginal adalah pertambahan output yang
dihasilkan sebagai akibat dari pertambahan satu
unit faktor produksi (input) variabel.
Jika produk total dibagi dengan jumlah input
variabel yang digunakan untuk memprodduksi,
akan dihasilkan produk rata-rata (average product).
Kurva produk total, produk
marginal, dan produk rata-rata

M = dTP : dL
Perilaku Produsen yang Mengutamakan
Kepentingan Masyarakat

Pengusaha harus mampu untuk melakukan


fungsi-fungsi manajemen, antara lain
sebagai
berikut :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengendalian
D. Peran Pelaku Ekonomi
1. Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)
2. Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)
3. Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
4. Masyarakat Luar Negeri
Rumah Tangga Konsumsi
Yaitu keelompok masyarakat yang melakukan
kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Rumah tangga
konsumsi membutuhkan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh rumah tangga produksi. Jadi,
barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen
ditujukan untuk memnuhi kbutuhan rumah tangga
konssumen.
Penerimaan yang diperoleh rumah tangga
konsumsi berupa sewa, upah atau gaji, bunga, dan laba. Penghasilan
tersebut akan dibelanjakan untuk meembeli barang dan jasa yang
mereka butuhkan dari produsen. Pengeluaran ini disebut biaya
konsumsi.
Peran rumah tangga konsumsi :
a. Berperan sebagai konsumen
b. Berperan sebagai pemasok atau pemilik faktor produksi
Faktor prodduksi yang ditawarkan kepada perusahaan, yaitu tanah
(faktor alam), tenaga kerja, modal, keahlian atau skill.
Rumah Tangga Produksi
Peran – peran rumah tangga produksi
dalam kegiatan ekonomi :
a. Peran rumah tangga sebagai produsen.
Rumah tangga produksi menghasilkan
barang/jasa yang dibutuhkan oleh rumah
tangga konsumsi,pemerintah, dan masyarakat
luar negeri.
b. Peran Rumah tangga produksi sebagai
pengguna faktor produksi (konsumen).
Perusahaan memrlukan berbagai faktor
produksi berupa sumber daya ala/bahan baku,
bahan pembantu, modal, tenaga kerja, dan
keahlian. Perusahaan mendapatkan faktor
produksi dari rumah tangga konsumsi.
c. Peran rumah tangga produksi sebagai
agen pembangunan. Berperan sebagai
agen pembangunan, perusahaan
membantu pemerintah dalam kegiatan –
kegiatan pembangunan, seperti membuka
lapangan kerja, membangun infrastruktur,
menyejahterakan karyawan, dll.
Rumah Tangga Negara (pemerintah)

Pemerintah memiliki beberapa peran dalam


peerkonomian :
a. Peranan pemerintah sebagai pengatur.
b. Peranan pemerintah sebagai pengontrol
c. Peranan pemerintah sebagai penguasa
d. Peranan pemerintah sebagai konsumen
e. Peranan pemerintah sebagai produsen
Masyarakat Luar Negeri

Keuntungan yang diperoleh hasil kerjasama


dengan masyarakat luar negeri :
a. Hasil bumi dan kerajinan Indonesia dapat
diekspor ke luar negeri atau untuk
mendapatkan devisa.
b. Pengiriman tenaga kerja untuk bekerja di luar
negeri.
c. Indonesia dapat melakukan impor barang –
barang modal, seperti mesin-mesin dan
peralatan berat lainnya untuk menunjang
pembangunan.
E. Diagram Interaksi Pelaku
Ekonomi

Diagram ini adalah model perekonomian 2 sektor,


memperlihatkan kegiatan yang sederhana.
Diagram ini menunjukkan diagram perkonomian terbuka (4 sektor),
yang menunjukkan rumah tangga di sisi kiri dan perusahaan di sisi
kanan. Dalam perekonomian terbuka antara sektor rumah tangga,
perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar negeri saling berinteraksi
satu sama lain. Interaksi dilakukan sesuai dengan transaksi yang
melibatkan pelaku ekonomi tersebut. Rumah tangga keluarga membeli
barang konsumsi dari perusahaan.
Manfaat Mempelajari Diagram
Interaksi Pelaku – Pelaku Ekonomi
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan
mempelajari diagram interaksi pelaku-pelaku
ekonomi diatas. Mannfaatnya bagi masyarakat
adalah :
a. Alat untuk mengetahui barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat
b. Sarana untuk mengetahui jenis pekerjaan
yang dapat dilakukan masyarakat untuk
memperoleeh penghasilan.
c. Sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban
masyarakat terhadap pelaku ekonomi lainnya
terutamaa kepada negara dan bangsa.

You might also like