Professional Documents
Culture Documents
Kalsium berasal dari bahasa Latin: calx, kapur. Walau kapur telah digunakan oleh
orang orang Romawi di abad kesatu, logam kalsium belum ditemukan sampai tahun
1808. Setelah mempelajari Berzelius dan Pontin berhasil mempersiapkan campuran air
raksa dengan kalsium (amalgam) dengan cara mengelektrolisis kapur di dalam air raksa
Davy berhasil mengisolasi unsur ini walau bukan logam kalsium murni.
Tekanan uap
P/Pa 1 10 100 1k 10 k 100 k
pada T/K 864 956 1071 1227 1443 1755
Isotop Kalsium
iso NA Umur paruh DM DE (MeV) DP
40
Ca 96,941% Ca stabil dengan 20 neutron
41
Ca syn 1,03×105 tahun ε - 41
K
42
Ca 0,647% Ca stabil dengan 22 neutron
43
Ca 0,135% Ca stabil dengan 23 neutron
44
Ca 2,086% Ca stabil dengan 24 neutron
45 β- 45
Ca syn 162,7 hari 0,258 Sc
46
Ca 0,004% >2,8×1015 tahun β-β-
? 46
Ti
β- 47
47 0,694, 1,99 Sc
Ca syn 4,536 hari
γ 1.297 -
48 19 β-β- 48
Ca 0,187% >4×10 tahun ? Ti
Sifat kimia Kalsium
Seperti kita ketahui, logam alkali tanah adalah unsur yang sangat reaktif.
Logam - logam ini sangat mudah dioksidasi, oleh karena itu berfungsi sebagai
pereduksi yang sangat baik, seperti terlihat pada potensak reduksi yang sangat
negative. Kenyataanya logam-logam yang lebih berat mempunyai kemampuan
reduksi apabila dibandigkan dengan logam alkali. Jelas terlihat dan cukup
menakjubkan bahwa jumlah dua energi ionisasi pertama suatu logam alkali
tanah lebih besar dari pada energi ionisasi pertama logam alkali. Dengan
perkataan lain, mengeluarkan dua elektron dari atom logam alkali tanah lebih
sukar dari pada mengaeluarkan satu elektron dari atom logam alkali golongan
IA. Sebagai pereduksi semua logam golongan IIA cukup mampu mereduksi air ,
paling sedikit dalam prinsipnya.
a. Reaksi - Reaksi dengan Air
Kalsium bereaksi pelan – pelan air untuk membentuk gas kalsium
hidroksida dan hidrogen. kolam batu Zat kapur metal di dalam air dan
setelah satu jam atau kira-kira segitu gelembung-gelembung dari hidrogen
bersifat jelas, yang dicucukkan kepada permukaan dari logam.
Ca(s) + 2H2O(g) Ca(OH) 2(aq) +H2(g)
b. Reaksi - Reaksi dengan Udara
Permukaan dari logam zat kapur mempunyai sejumlah suatu lapisan
tipis dari oksida bahwa membantu melindungi logam dari serangan dengan
kapal terbang, tetapi sampai suatu luas yang lebih sedikit dibanding lapisan
yang sesuai di dalam magnesium. Begitu menyalakan, zat kapur membakar
di dalam udara untuk memberi suatu campuran dari nitride kalsium oksida
dan zat kapur yang putih.
2Ca(s) +O2(g) 2CaO(s)
3Ca(s) +N2(g) Ca3N2(s)
c. Reaksi - Reaksi dengan halogen-halogen
Kalsium sangat reaktif ke arah fluorine halogen-halogen, khlor, brom
dan yodium, dan membakar untuk membentuk calcium(II) dihalides.
Ca(s) +F2(g) CaF2(s)
Ca(s) +Cl2(g) CaCl2(s)
Ca(s) +Br2(g) CaBr2(s)
Ca(s) +I2(g) CaI2(s)
Kelimpahan Dialam
Kalsium ada dalam silikat, karbonat, sulfat, fosfat, fluorit, dsb. Kalsium
bewarna putih keperakan dan merupakan logam yang lunak diproduksi dengan
elektrolisis garam kalsium khlorida,CaCl2, leleh. Kapur tohor, CaO, diproduksi
dengan kalsinasi batu pualam,CaCO3, pada 950-1100 oC. Jumlah produksi kapur
tohor menempati ranking kedua produksi bahan kimia anorganik setelah asam
sulfat. Kalsium hidroksida, Ca(OH)2, juga disebut kapur mati. Kalsium karbonat
adalah komponen utama pualam dan pualam digunakan dalam produksi
semen.Gipsum adalah dihidrat kalsium sulfat CaSO4.2H2O dan didapatkan
dalam jumlah besar sebagai produk samping desulfurisasi gas, dan digunakan
sebagai bahan bangunan, dsb. Walaupun kalsium tidak penting baik dalam
larutan dalam air maupun dalam kimia organologam dalam pelarut organik,
unsur ini memerankan peran kunci dalam organisme hidup. Tidak hanya sebagai
bahan struktural tulang dan gigi, ion kalsium juga memiliki berbagai fungsi
biologis, seperti transfer aksi hormon, kontraksi otot, komunikasi syaraf,
stabilisasi protein, dan pembekuan darah.
Matahatri 70 ppm
Struktur
Kristal Kalsium Berbentuk Kubus
BATANGAN KALSIUM
ORBITAL KALSIUM