You are on page 1of 7

KEJAHATAN DALAM DUNIA KOMPUTER DAN

HUKUMNYA
I. KEJAHATAN DUNIA KOMPUTER

Kejahatan komputer adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai
komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh
keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain. Secara ringkas kejahatan komputer
didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan penggunakan
teknologi komputer yang canggih.
Kejahatan dunia maya secara teknis dikelompokkan menjadi kejahatan langsung (online
crime), semi-online crime dan cybercrime. Dalam prakteknya kejahatan dunia maya ini
dikelompokkan menjadi :
1. Illegal Access (Akses Tanpa Ijin ke Sistem Komputer)
Tanpa hak dan dengan sengaja mengakses secara tidak sah terhadap seluruh atau
sebagian sistem komputer, dengan maksud untuk mendapatkan data komputer atau
maksud-maksud tidak baik lainnya, atau berkaitan dengan sistem komputer yang
dihubungkan dengan sistem komputer lain. Hacking merupakan salah satu dari jenis
kejahatan ini yang sangat sering terjadi.
2. Illegal Contents (Konten Tidak Sah)
Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang
sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum.
3. Data Forgery (Pemalsuan Data)
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang
tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Contoh kejahatan ini pada
dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi salah ketik yang
pada akhirnya akan menguntungkan pelaku.
4. Spionase Cyber (Mata-mata)
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan
memata-matai pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer
network system) sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis
yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang
bersifat komputerisasi.
5. Data Theft (Mencuri Data)
Kegiatan memperoleh data komputer secara tidak sah, baik untuk digunakan sendiri
ataupun untuk diberikan kepada orang lain. Identity theft merupakan salah satu dari
jenis kejahatan ini yang sering diikuti dengan kejahatan penipuan (fraud). Kejahatan
ini juga sering diikuti dengan kejahatan data leakage.
6. Misuse of devices (Menyalahgunakan Peralatan Komputer)
Dengan sengaja dan tanpa hak, memproduksi, menjual, berusaha memperoleh untuk
digunakan, diimpor, diedarkan atau cara lain untuk kepentingan itu, peralatan,
termasuk program komputer, password komputer, kode akses, atau data semacam itu,
sehingga seluruh atau sebagian sistem komputer dapat diakses dengan tujuan
digunakan untuk melakukan akses tidak sah, intersepsi tidak sah, mengganggu data
atau sistem komputer, atau melakukan perbuatan-perbuatan melawan hukum lain.
Motif Pelaku Cybercrime
 Motif intelektual, yaitu kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan pribadi dan
menunjukkan bahwa dirinya telah mampu untuk merekayasa dan
mengimplementasikan bidang teknologi informasi.
 Motif ekonomi, politik, dan kriminal, yaitu kejahatan yang dilakukan untuk
keuntungan pribadi atau golongan tertentu yang berdampak pada kerugian secara
ekonomi dan politik pada pihak lain.

Contoh-contoh Cybercrime
 Spamming
 Pemalsuan Kartu Kredit
 Virus
 Dll

II. Pengertian Hacker dan Cracker

Pengertian Hacker

Hacker adalah sekelompok orang yang menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk
melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem
komputer ataupun dalam sebuah software. Ada juga yang bilang hacker adalah orang yang
secara diam-diam mempelajari sistem yang biasanya sukar dimengerti untuk kemudian
mengelolanya dan men-share hasil ujicoba yang dilakukannya. Hacker tidak merusak sistem.
Beberapa tingkatan hacker antara lain :
• Elite
Mengerti sistem luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara
global, melakukan pemrogramman setiap harinya, effisien & trampil, menggunakan
pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti
peraturan yang ada. Tingkat Elite ini sering disebut sebagai ‘suhu’.
• Semi Elite
Mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer, mengerti tentang sistem
operasi (termasuk lubangnya), kemampuan programnya cukup untuk mengubah program
eksploit.
• Developed Kiddie
Kebanyakkan masih muda & masih sekolah, mereka membaca tentang metoda hacking &
caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil &
memproklamirkan kemenangan ke lainnya, umumnya masih menggunakan Grafik User
Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan
baru di sistem operasi.
• Script Kiddie
Kelompok ini hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak
lepas dari GUI, hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti & menyusahkan
hidup sebagian pengguna Internet.
• Lamer
Kelompok ini hanya mempunyai pengalaman & pengetahuan tapi ingin menjadi hacker
sehingga lamer sering disebut sebagai ‘wanna-be’ hacker, penggunaan komputer mereka
terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit,
melakukan hacking dengan menggunakan software trojan, nuke & DoS, suka
menyombongkan diri melalui IRC channel, dan sebagainya.
Hacker juga mempunyai kode etik antara lain sebagai beikut :
 Mampu mengakses komputer tanpa batas dan totalitas
 Tidak percaya pada otoritas artinya memperluas desentralisasi
 Pekerjaan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus di sebarluaskan

Pengertian Cracker

Cracker adalah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan system dan memasukinya
untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari system yang di masuki seperti:
pencurian data, penghapusan, dan banyak yang lainnya.
Ciri-ciri seorang cracker adalah :
 Bisa membuat program C, C++ atau pearl
 Mengetahui tentang TCP/IP
 Menggunakan internet lebih dari 50 jam perbulan
 Mengetahaui sitem operasi UNIX atau VMS
 Mengoleksi sofware atau hardware lama
 Lebih sering menjalankan aksinya pada malam hari kare tidak mudah diketahui orang
lain
 dll

Penyebab cracker melakukan penyerangan antara lain :


 Kecewa atau balas dendam
 Petualangan
 Mencari keuntungan
 Dll

III. Perbedaan Hacker dan Cracker

Walaupun terkesan sama dalam konteks tertentu akan tetapi hacker dan cracker sangat
berbeda sama sekali. Perbedaan-perbedaan antara hacker dan cracker, antara lain :

 Sama-sama memiliki kemampuan menganalisa sistem,i hacker setelah mengetahui


kelemahan yang dimiliki oleh sistem akan melaporkan ke pihak yang dianggap
berkepentingan seperti vendor yang membuat sistem tersebut, sedangkan cracker
bersifat destruktif, artinya cracker merusak pada sistem tersebut atau
memamfaatkannya untuk meraih keuntungan sendiri.
 Hacker memiliki etika dan kreatif menciptakan program atau kemudahan-kemudahan
untuk dipakai oleh orang banyak dan mau berbagi ilmu dengan siapa saja, sedangkan
cracker bersifat sembunyi-sembunyi dan tidak ingin diketahui oleh orang banyak,
mereka memiliki komunitas tersendiri dan cara berhubungan tersendiri dalam jaringan
internet.

IV. Spyware
Spyware adalah aplikasi yang membocorkan data informasi kebiasaan atau perilaku
pengguna dalam menggunakan komputer ke pihak luar tanpa kita sadari. Biasanya spyware
masuk atau menginfeksi komputer karena mendownload kontent dari internet atau
menginstall program tertentu dari situs yang tidak jelas

Tanda-tanda komputer yang terinfeksi spyware

 Kinerja Computer akan terasa lambat, terutama jika terhubung dengan internet
 Browser  terkadang atau seringkali macet ( hang / crash ) saat akan  membuka
halaman web tertentu
 Alamat situs yang sudah di-set secara default sering berubah
 Terkadang browser terbuka dengan sendirinya secara massal dan langsung
mengakses situs tertentu

Langkah-langkah menghindari spyware :

 Lakukan update atau patch pada software atau sistem operasi yang digunakan dari
pembuatnya.
 Install anti spyware dan lakukan update secara berkala.
 Hati-hati terhadap situs yang meminta installasi program tertentu.
 Untuk penggunaan aplikasi gratisan, perhatikan review dari penggunanya, apakah
terdapat spyware atau tidak.
 Usahakan tidak menggunakan jaringan Peer to Peer sharing.

V. Spam

Spam adalah penyalahgunaan dalam pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita
iklan dan keperluan lainnya yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna web.

Spammer adalah orang yang mengirimkan spam, spammer biasanya menawarkan produk
yang dijual atau informasi lain yang tidak berguna bagi penerimanya. Cara termudah untuk
memasarkan suatu produk ke banyak orang adalah dengan mengirimkannya ke email.

Dampak spam :

 Terbuangnya waktu penerima spam untuk mengidentifikasi dan membuang spam


tersebut.
 Bandwith yang terbuang karena pemakaian spam, termasuk biaya yang digunakan
untuk bandwith tersebut.
 Komputer korban kadang terkena virus atau trojan yang seringkali diikut sertakan
dalam spam.

Cara penanggulangan spam, antara lain:

 Memakai anti spam.


 Gunakan program firewall.
HUKUM DALAM DUNIA MAYA ATAU CYBER LAW

Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya), yang umumnya
diasosiasikan dengan Internet. Cyberlaw dibutuhkan karena dasar atau fondasi dari hukum
di banyak negara adalah “ruang dan waktu”. Sementara itu, Internet dan jaringan komputer
mendobrak batas ruang dan waktu ini.
Berikut beberapa pasal tentang yang berkaitan dengan hukum dalam dunia maya/cyberlaw :

Pasal 28 ayat 1
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

Pasal 35
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi,
penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut
dianggap seolah-olah data yang otentik.

Tindakan penipuan oleh pelaku phising jelas dilakukan dengan cara menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan sehingga konsumen (nasabah bank) menderita kerugian dalam
transaksi elektronik perbankan. Dalam menjalankan aksinya, pelaku phising menciptakan
informasi elektronik seperti mengirim pesan dalam bentuk e-mail ke para nasabah yang
seolah-olah asli (otentik) dari bank yang resmi.

Bagi pelaku phising akan dikenai pidana penjara sesuai unsur pidana yang terpenuhi yang
tercantum dalam pasal 45 ayat 2 untuk pasal 28 ayat 1, pasal 51 ayat 1 untuk pasal 35.
Berikut petikan isi pasal tersebut.

Pasal 45 ayat 2
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat
(2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Pasal 51 ayat 1

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).
MAKALAH TENTANG KEJAHATAN DUNIA MAYA
(CYBER CRIME) DAN HUKUM YANG MENGATUR NYA

Dibuat oleh:
Nama : Ari Putra
No BP : 101012113
Kelas : IC

You might also like