You are on page 1of 4

Pengertian dan Ruang Lingkup Tataniaga

Pada dasarnya keseluruhan aktivitas ekonomi dapat dikelompokkan kedalam tiga


kelompok yaitu:
a. Aktivitas Produksi
b. Aktivitas Konsumsi
c. Aktivitas Distribusi
Dari sini terbentuklah tiga sektor kegiatan ekonomi dan terjadi diseluruh kehidupan
ekonomi.
Gambar 1.1. Bagan Aktivitas Ekonomi

SEKTOR PRODUKSI

Disektor produksi, barang-barang dan jasa dihasilkan, disektor konsumsi barang-barang


dan jasa dikonsumsi oleh para konsumen. Jarak antara kedua sektor sangat relatif. Ada yang jauh
dan ada yang dekat. Umumnya jarak fisik produksi dan konsumsi hasil pertanian/usahatani
relatif cukup jauh, karena usahatani berada dipelosok desa yang membutuhkan areal yang cukup
luas. Sebaliknya barang-barang industri justru diproduksi didekat-dekat kota besar. Termasuk
sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida,alat-alat dan mesin pertanian. Oleh sebab itu
jarak ini harus “dijembatani” agar barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen
memenuhi azas yaitu tempat, jumlah, waktu, mutu, jenis dan pada tingkat harga yang layak
dibayar konsumen. Sektor distribusilah yang merupakan “jembatan” penghubung tersebut.
Sektor inilah yang “bertanggung jawab” memindahkan, mengalokasikan, mendayagunakan,
menganekaragamkan barang-barang yang dihasilkan disektor produksi. Dan disektor inilah
tataniaga berperan.
Istilah tata niaga sering juga disebut pemasaran yang bersumber dari kata marketing.
Kegiatan tata niaga adalah sebagian dari kegiatan distribusi. Distribusi menimbulkan suatu kesan
seolah-olah orang-orang yang bergerak didalam bagian ini bersifat statis, menunggu saja apa
yang akan mereka peroleh dari produsen untuk dibagi-bagikan lagi kepada konsumen.
Sedangkan marketing (tata niaga) sebaliknya bersifat dinamis karena tata niaga mencakup semua
persiapan, perencanaan dan penelitian dari segala sesuatu yang bersangkutpaut dengan
perpindahan, peralihan milik atas sesuatu barang atau jasa serta pelaksanaan perpindahan dan
peralihan tersebut. Oleh sebab itu sering terjadi “perbedaan” penggunaan istilah dengan maksud
yang sama.
Agar pengertian tata niaga itu semakin jelas berikut ini disajikan beberapa batasan-
batasan (defenisi) yang diberikan oleh beberapa para ahli.

a. Panglaykim dan Hazil


Marketing adalah bagian daripada kegiatan usaha dan dengan mana kebutuhan manusia
dapat dipenuhi, yakni dengan tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa untuk sesuatu yang
dianggap perlu dan berharga.

b. Alex S. Nitisemito
Marketing adalah semua kegiatan aktivitas untuk memperlancar arus barang/jasa dari
produsen kegiatan konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan
permintaan efektif.

c. Winardi
Marketing terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas
benda-benda dan jasa-jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka.
Setelah menelaah batasan-batasan tata niaga yang telah diutarakan diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa tata niaga atau marketing itu meliputi kegiatan-kegiatan yang sangat
luas sekali, diantaranya: kegiatan pembelian (buying), kegiatan menjual (selling), kegiatan
pembungkusan (packing), kegiatan pemindahan (transport), kelancaran arus barang dan jasa dan
lain sebagainya. Atau dengan lebih singkat tataniaga itu adalah segala kegiatan yang bersangkut
paut dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan sektor produksi barang-
barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen. Jadi, marketing ini merupakan sesuatu
kegiatan moving process atau moving activities.
Akan tetapi dengan adanya kemajuan teknologi, baik dalam berproduksi, kelancaran
komunikasi dan perhubungan, teknik pembungkusan, handling dan sebagainya, tidak mustahil
akan merubah strategi dan kebijakan tata niaga, sehingga batasan-batasan tersebut di atas akan
mengalami penyempurnaan atau perubahan secara dinamis pada masa-masa mendatang.

Mengapa Tata Niaga Penting?


1) Tata niaga sebagai suatu proses menyoroti gerakan perpindahan barang-barang dan
jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen serta segala kejadian dan
perlakukan yang dialami oleh barang. Misalnya, jagung dari usahatani dijual petani,
dibeli pedagang, diproses oleh pabrik, dijadikan tepung maizena, dipacking dalam
kantong plastik, botol atau kaleng, dipetikan dan dikirim kedaerah lain atau eksport dan
seterusnya.
2) Tata niaga sebagai suatu sistem meliputi cara, model strategi penyampaian barang-
barang dan jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen. Rangkaian dari
proses penyampaian itu banyak variasinya, yang dipengaruhi oleh keadaan sosial budaya
dan perekonomian masyarakat. Komponen-komponen yang bekerja atas suatu sistem tata
niaga tertentu selalu berusaha mencapai tujuan masing-masing. Jadi suatu sistem tata
niaga terdiri dari berbagai sistem ataupun sub sistem pengorganisasiannya. Misalnya
suatu saluran tata niaga, atau suatu mata rantai tata niaga (channel of marketing) bisa
terdiri dari satu atau beberapa lembaga tata niaga perantara. Dapat pula dengan memakai
saluran tunggal (sole agent) atau koperasi.
3) Tata niaga sebagai suatu kegiatan ekonomi. Sebagai aktivitas ekonomi peninjauan dari
segi ini selalu menyoroti kegiatan yang produktif oleh sebab itu tinjauan dari segi ini, tata
niaga dianggap atau dipandang sebagai bahagian dari kegiatan produksi, dalam arti kata
yang luas.
4) Tata niaga sebagai suatu kegiatan proses sosio-ekonomi. Masyarakat selalu “berobah”
dalam arti kata berkembang sesuai dengan kemajuan-kemajuan jaman. Perkembangan
teknologi akan membawa dampak (positif dan negatif) terhadap sosial, budaya, sosial-
politik, sosial ekonomi, preferensi dan lain-lain. Spesialisasi misalnya akan merobah pola
pembagian kerja dan lain-lain. Tuntutan sektor konsumen turut pula mengalami
perobahan atau penyusuaian atas perubahan-perubahan tersebut, sehingga “jarak” antara
sektor produsen kegiatan sektor konsumenpun menjadi semakin “jauh”, sehingga
semakin besar dan penting pula peranan tata niaga. Timbullah badan-badan usaha
(Perseroan Terbatas, Firma, CV, Koperasi, Assosiasi, dll) yang menspesialisasi diri dari
berbagai profesinya dan didalam masyarakat terjadilah semacam pembagian peranan
pihak swasta, perorangan, badan dan pemerintah.
5) Tata niaga sebagai suatu kegiatan usaha niaga (business). Munculnya bentuk-bentuk
spesialisasi menuntut penataan, pengorganisasian, pembiayaan, pengolahan, perencanaan,
dll yang satu persatu menjadi komponen yang khusus. Badan-badan yang bergerak dalam
bidang niaga diarahkan dan dikontrol para manajer untuk mengendalikan perusahaannya.
Sebagian dari unit perusahaan itu memerlukan kegiatan tata niaga bersama-sama dengan
kegiatan produksi. Misalnya PND/PTP ada biro atau bagian pemasaran bersama.
6) Tata niaga sebagai suatu kegiatan unit perusahaan. Sebagai salah satu bagian dari unit
perusahaan tata niaga sifatnya operasional. Dalam pelaksanaan operasional ini, kegiatan
tata niaga diorganisasikan dalam berbagai unit yang lebih kecil yang mengkhususkan diri,
seperti bagian iklan, langganan, penjualan, pergudangan, penelitian pasar,
pengembangan, dll.

Peran Tataniaga Dalam Pembangunan Pertanian.


Salah satu ciri produk pertanian adalah, sangat mudah rusak. Jika tidak ada kegiatan
tataniaga pada kegiatan pertanian, maka produk-produk pertanian akan cepat sekali rusak dan
sedikit atau tidak ada nilai guna (dari segi tempat, bentuk, milik, maupun waktu) sama sekali.
Dengan adanya kegiatan tataniaga, produk hasil pertanian lebih cepet dan mudah sampai ke
tangan komsumen.
Ciri produk pertanian yang lain adalah secara perorangan, petani adalah suplier kecil.
Karena petani adalah suplier kecil, petani tidak memiliki kekuatan dalam menentukan harga.
Sepenuhnya penentu harga adalah pasar. Tanpa kegiatan tataniaga, harga suatu produk pertanian
akan berbeda tergantung dari produksi si petani yang menjual hasil panennya tersebut.
Dengan adanya kegiatan tataniaga di sektor pertanian, juga akan mendukung
pembangunan pertanian. Dukungan yang dimaksudkan adalah, mendukung kemudahan dalam
penyaluran barang dan jasa baik untuk di olah kembali menjadi produk industri atau pun untuk
menjadi barang konsumsi, mendukung kesejahteraan petani secara luas dengan adanya
penampungan/sistem penyimpanan di gudang agar hasil panen petani yang berlebihan dapat
tetap berguna, dan lain-lain.

Peran Tataniaga dalam Pembangunan Ekonomi Nasional.


Dalam tataniaga, banyak orang, lembaga, ataupun perusahaan yang ikut serta dalam
kegiatan ini. Misalnya, untuk perorangan, ada pedagang. Mulai dari pedagang pengumpul,
pedagang pasar, sampai pedagang pengecer. Untuk lembaga, ada KUD, Lembaga Keuangan,
Lembaga kesejahteraan petani, dan lain-lain. Untuk perusahaan, ada perusahaan biro jasa
transportasi, usaha penyimpanan (pergudangan).
Semua hal yang terkait dalam kegiatan tataniaga yang telah disebut diatas, otomatis akan
menyerap tenaga kerja. Dampaknya, pengangguran bekurang, pendapatan per kapita naik, dan
ekonomi secara nasional juga semakin baik

You might also like