You are on page 1of 7

Ar

tikelasl
i

PERANAN KADAR HEMATOKRIT, JUMLAH TROMBOSIT DAN SEROLOGI IgG - IgM

ANTIDHF DALAM MEMPREDIKSI TERJADINYA SYOK PADA PASIEN DEMAM

BERDARAH DENGUE (
DBD)DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI HAJAR MATARAM

AhmadTaufi
kS*,Di
d i
tYudhanto*,Far
idW aj
d i
* *Rohadi*

*Fakult
asKedokter
anUniver
sit
asM at
aram

**BagianI
lmuPenyakitDal
am,RumahSakitUmum Mat
aram

ABSTRACT

THE ROLE OF HEM ATOCRI


T VALUE,PATELET COUNTAND SEROLOGII
g G -I
g M ANTI
DHFTO PREDI
CT SHOCK

I
N DENGUE HEM ORRHAGI
C FEVER (
DHF)PATI
ENT I
N SI
TIHAJAR I
SLAM I
C HOSPI
T AL M ATARAM

Themort
ali
tyr
ateofDengueHaemorr
h agicFeveri
sst
illhigh.Itisst
illver
ydif
ficulttopredictshock.Thecommon

l
aborat
o r
yfeat
u r
etopredictshockar
elowplat
eletcount,highhemat
o cr
itlevelandt
h eposi
tiver
esultofser
o l
o gict
est(I
g Gand

I
g M anti
DHF)
,butt
h eval
idit
yremai
n scontr
o ver
sial
.Thisr
esear
h wasdet
ermi
n e manyf
act
o r t
opredict shocki
ndengue

hemoragikf
everpat
ient.Thisr
esear
chwascase-
contr
o lst
u dy.Dat
awascoll
ect
edf
romsecondar
ydat
abasedonhemat
o l
o gicand

ser
o l
o gicf
indingsofpat
ientswi
thDHF whower
ehospit
ali
zedi
nSi
tiHaj
arI
slami
cHospit
alM at
aram i
ntheper
iodofJune1,

2005 unti
lJune1,2006.Thesamplesoft
h i
sst
u dywer
epat
ientst
h atdiagnosedasDHF basedonW HO cr
iter
iaandper
formed

wi
thr
apidser
o l
o gict
est“Pan Bl
o w”madei
nAmer
ica,f
o rI
gG andI
gM antiDHF.DHF pat
ientst
h atsuff
eri
n gshock wer
e

cat
o gori
zedascasegroup(
n =47),andDHFpat
ientswi
thoutshockwer
econtr
o lgroup(
n =94).Thet
o t
alnumberofcontr
o lgroup

wast
wot
imesofcasegroup.Ri
skf
act
o rofshockwer
eanal
y zedusi
n gchi-
squar
etestandmult
iplel
o gist
icr
egressi
o nswi
thl
evel

ofsi
g nif
icanceof< 0.
05.Thenumberofsamplesusedi
nthisst
u dywer
e141 pat
ientsdiagnosedasDHF,t
h er
ewer
e47pat
ienst
s

DHFwi
thshokand94DHFpat
ientswi
thoutshock.Ther
ewas70% pat
ientwi
tht
h r
o mbosi
topeniaand44% pat
ienthadhighr
ate

ofhemat
o kri
tmoret
h an41.
5 % .Shockwasmoref
requentamongpasi
entsagemoret
h an25 year
s,mal
e,hemat
o kri
tlevell
ess

t
h an40% andplat
eletcount50,
000-
100,
000/
ml.Basedonunivari
ateanal
y si
s,age,gender
,highhemat
o cri
tval
u eand

t
rombosi
topeniawer
enotsi
g nif
icantl
ydif
fer
entt
opredictshock.On mult
iplel
o gist
icr
egressi
o n met
h ode,pri
mer
yinfect
ion

(
IgM +andI
g G-
)andsecondar
yinfect
ion(
IgGposi
tifandI
g M +/
-)wer
enotsi
g nif
icantl
ydif
fer
enttopredictshock.Theconcl
u -

si
o noft
h i
sst
u dyi
shighhemat
o cr
itval
u e,plat
eletcountandser
o l
o gyI
g M orandI
g G anti
DHF t
h er
ewer
enof
act
o rt
h atcould

predictshocki
nDHF pat
ients.

Keywords:DengueHemorr
h agicFever
, I
g GandI
g M anti
DHF,shock

ke delapansebagaipenyebab kesaki
tan dinegara
PENDAHULUAN

kawasan Asiat
e nggara dan pasifi
k baratyang

berpenduduk 1.
2 40 j
u t
a.DiAsi
adidapat
k anangka
DiAsi
a Tenggaraj
uml
a hr
a t
a -
ratat
a hunan

kemat
ian0,
5% -3,
5 %.Dar
isemuakasusi
ni90% adal
ah
pender
itamal
ari
ater
u smeni
ngkat
,dar
i10.
000 pender
ita
1
anakdenganumurdi
bawah15 t
ahun.
padat
ahun1950 menj
adi200.
000 padat
ahun1990.Pol
a

DiIndonesi
a,epi
demidemam ber
d ar
ahdengue
yangs
a maj
ugat
erj
adidiAmer
ikadannegar
asubt
ropi
s

(
DHF)t
e r
jadiseti
a pt
a hundengankecenderungan
l
ainnya.Sekar
angi
nivi
rusdenguemenempat
iurut
an

Per
ananKadar Hemat
o kri
t,Juml
ahTr
o mbosi
t danSer
o l
o giIgG -I
g M Anti
d hfdal
am MemprediksiTer
jadinyaSyok padaPasi
en Demam Ber
d r
ah Dengue(
DBD)
105
diRumah SsakitI
slam Si
tiHaj
arM at
aram

Ahmad Taufik S, Didit Yudhanto, Farid Wajdi, Rohadi


insiden dan luas daerah yang terkena semakin acuan untuk memprediksi terjadinya syok adalah

meningkat. Hal ini karena masih tersebarnya nyamuk rendahnya kadar trombosit dan serologis IgG antiDHF

Aedesaegypti sebagai penular penyakit demam berdarah yang positif, sesuai teori infeksi sekunder. Tetapi sampai

dengue di seluruh pelosok tanah air. Sejak dilaporkan sekarang ini masih kontroversi. Pasien yang

pertama kali tahun 1962 di Surabaya, dalam waktu menunjukkan IgM antiDHF yang positif menunjukkan

relatif singkat sampai tahun 1980 penyakit ini telah bahwa dia terkena infeksi DHF untuk pertama kalinya

disebut infeksi p r i m e r. Sedangkan pasien yang


2
dilaporkan di seluruh daerah di Indonesia. Daerah yang

banyak melaporkan kasus adalah Jawa Tengah, Jawa menunjukkan IgG antiDHF yang positif menunjukkan

Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Yogyakarta. Jumlah bahwa dia terkena infeksi sekunder yaitu infeksi untuk

kasus terbanyak adalah tahun 1998dengan 72.133 ka- yang kedua kalinya oleh virus yang sama dari strain yang

berbeda. Pasien yang menunjukkan IgM dan IgG


3
sus dengan jumlah kematian 1.414 kasus. Di NTB dari

Januari sampai dengan Desember 2005 terdapat 1.040 antiDHF yang keduanya negatif menunjukkan bahwa

kasus, dimana 15 orang meninggal. Jumlah sebenarnya pasien tidak terkena infeksi DHF, tapi disebabkan oleh

infeksi yang lain, meskipun trombosit turun dan atau


4
jauh lebih tinggi daripada jumlah yang tercatat ini.

7
mengalami hemokonsentrasi.
Walaupun angka kesakitan penyakit demam
Penelitian ini akan mencari hubungan antara
berdarah dengue cenderung meningkat dari tahun ke
nilai hematologi dan serologi pasien demam berdarah
tahun, sebaliknya angka kematian secara nasional
dengue dengan terjadinya syok dan sekaligus untuk
cenderung menurun dari 41,4% pada tahun 1968menjadi
membuktikan peranan infeksi sekunder (IgG anti DHF
2,3
4% pada tahun 1980 dan hanya 1,4% pada tahun 2000.
p o s i t i f ) t e r h a d a p t e r j a d i n y a s y o k ( d e n gu e shock
Tahun 2001 dilaporkan 19.868 kasus dengan angka
yndrome) pada pasien demam berdarah dengue (DHF)
s
kematian hanya 0,9%. Namun angka kematian penderita
yang dirawat di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram
akibat demam berdarah dengan renjatan (dengue s
hock
Juni 2005 sampai Juni 2006.
sy n d ro m e ) yang disertai dengan perdarahan

gastrointestinal hebat yang disertai dengan ensefalopati

2,3
masih tetap tinggi yaitu berkisar 22,5% sampai 61,5%.
BAHAN DAN CARA

Diagnosis klinis awal untuk demam berdarah

dengue sering sulit, apalagi dalam menilai pasien apakah Dilakukan penelitian case control pada pasien

pada akhirnya akan menjadi syok (dengue shock demam berdarah dengue (DHF) yang dirawat di Rumah

Sakit Islam Siti Hajar Mataram antara Juni 2005 sampai


5
syndrome). Angka kematian pasien demam berdarah

dengue pada keadaan lebih tinggi 3 sampai 10 kali Juni 2006. Bahan penelitian diambil dari data sekunder

berupa rekam medis yang berisi umur, jenis kelamin dan


5
dibandingkan yang tidak syok. Berbagai macam aspek

dari demam berdarah dengue telah diteliti untuk hasil pemeriksaan hematologi (darah lengkap) dan sero-

mengetahui faktor risiko yang berperan untuk terjadinya logis penderita DHF yang dirawat di Rumah Sakit Is-

syok atau komplikasi lainnya. Beberapa penelitian telah lam Siti Hajar Mataram dari 1 Juni 2005 sampai 30 Juni

dilakukan untuk mengetahui faktor risiko ini, antara lain 2006.

di Jakarta, Yogyakarta dan Bali dengan berbagai varia-


Pasien yang diikutkan pada penelitian ini adalah
6
bel dan hasil.
pasien yang didiagnosa DHF berdasarakan kriteria WHO

Selama ini pada tahap awal yang dipakai sebagai yang dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi DHF

J Peny Dalam, Volume 8 Nomor 2 Mei 2007


106
dengan rapid serological test merk Pan Blow, Amerika diambil secara acak dari 198 pasien yang tidak syok

(IgG dan IgM antiDHF). Kriteria WHO yaitu gejala tersebut. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 141

klinis DHF ditambah dengan adanya trombositopenia pasien.

(trombosit < 100.000/ml) atau hemokonsentrasi

(peningkatan hematokrit >20vol%). Kemudian pasien


Tabel 1. Karakteristik pasien

ini diikuti di rekam medis apakah berkembang menjadi

3
syok. Varaibel Syok (+) Syok (-) Total

n (% ) n (% ) N (% )
Diagnosis syok (dengue shock syndrome)ditentukan

berdasarkan kriteria demam berdarah dengue ditambah


JenisKelam in

gangguan sirkulasi yang memadai dengan : Laki-laki 25 53 46 49 71 50

Perempuan 22 47 48 51 70 50
1. Nadi cepat, lemah, perfusi perifer menurun dengan
Total (n%) 47 33 94 67 141 100

tekanan nadi < 20 mmHg.

2. Hipotensi, kulit dingin-lembab dan anak tampak Um ur (tahun)

3
gelisah. 1 –5 5 11 10 11 15 11

6 –15 14 30 24 25 38 27
Jumlah sampel penelitian dihitung berdasarkan
16 –25 12 25 19 20 31 22
jumlah kontrol sama dengan dua kali jumlah kasus.
>25 16 34 41 44 57 40
Sebagai kasus adalah pasien yang didiagnosa DHF
Total(n%) 47 33 94 67 141 100

dengan rapid serological test yang mengalami syok.

Kontrol adalah pasien yang didiagnosa DHF dengan Hem atokrit (vol % )

<40 27 57 52 55 79 56
rapid serological test yang tidak mengalami syok.

40 –45 13 28 26 28 39 28
Analisis univariate dan multiple logistic regresion akan
46 –50 4 9 13 14 17 12
digunakan untuk menghitung risiko relatif dan hubungan
>50 3 6 3 3 6 4

antara faktor risiko dengan terjadinya syok. Faktor risiko


Total (n%) 47 33 94 67 141 100

yang akan dicari hubungannya dengan syok adalah umur,

jenis kelamin, jumlah trombosit (platelet), kadar Platelet (/


ul)

<20.000 4 8 12 13 16 12
hematokrit dan serologi IgG-IgM antiDHF. Semua
20.000 –50.000 17 36 30 31 47 33
proses pengolahan data dilakukan dengan windows pro-
50.000 –100.000 20 43 28 30 48 34
gram SPSS 12.
>100.000 6 13 24 26 30 21

Total (n%) 47 33 94 67 141 100

HASIL

Test Serologi (antiDHF)

IgG –dan IgM - 7 15 4 4 11 6


Selama periode penelitian dari 1 Juni 2005

IgG –dan IgM + 3 6 16 17 19 14


sampai 1 Juni 2006 di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti

IG + dan IgM +/- 37 79 74 79 111 80


Hajar Mataram terdapat 452 pasien yang di diagnosa

Total 47 33 94 67 141 100


DHF sesuai kriteria WHO. Yang memenuhi kriteria

untuk diikutkan dalam penelitian ini adalah 198 pasien.


Setelah dianalisis didapatkan data bahwa pasien
Jumlah pasien yang mengalami syok adalah 47 orang
DHF yang dirawat di RSI Siti Hajar Mataram periode 1
sebagai kasus dan kontrol sebanyak 94 orang yang
Juni 2005 sampai 1 Juni 2006 yang diikutkan pada

Peranan Kadar Hematokrit, Jumlah Trombosit dan Serologi IgG - IgM Antidhf dalam Memprediksi Terjadinya Syok pada Pasien Demam Berdrah Dengue (DBD)
107
di Rumah Ssakit Islam Siti Hajar Mataram

Ahmad Taufik S, Didit Yudhanto, Farid Wajdi, Rohadi


penelitian ini sejumlah 141 pasien terdiri dari laki-laki Perempuan 22 (31) 48 (69)

50 % dan perempuan 50 %. Berdasarkan umur terlihat

bahwa 40 % pasien yang mengalami syok berumur dia- Platelet (/ul)

tas 25 tahun, dengan rata-rata umur 20 tahun (SD 15,0). < 50 19 (33) 39 (67) 1,05 0,51 – 2,13 0,90

Rentang umur bervariasi mulai umur 1 tahun sampai 75 > 50 28 (34) 55 (66)

tahun. Kadar hematokrit rata-rata pasien yang dirawat

adalah 39,4 vol% (SD 5,6 dengan rentang antara 20,0 Hematokrit (vol%)

sampai 54,5 vol%). Jumlah trombosit rata-rata adalah > 41,5 14 (29) 35 (71) 0,71 0,34 – 1,51 0,381

56.000 /ul (SD 41,4 dengan rentang antara 8.000 sampai < 41,5 33 (36) 59 (64)

286.000 /ul). Syok ternyata lebih sering ditemukan pada

jenis kelamin laki-laki, pasien umur di atas 25 tahun, Semua faktor risiko dianalisis univariat untuk

kadar hematokrit kurang dari 40 vol%, jumlah trombosit menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

50.000-100.000 /ul. terjadinya syok. Dari semua faktor risiko yang diteliti

Pasien yang mengalami trombositopenia (penu- baik umur, jenis kelamin, jumlah platelet dan kadar

runan platelet menjadi < 100.000 /ul) adalah 111 orang hematokrit tidak ada yang menunjukkan hubungan yang

( 79%), dimana 12% diantaranya memiliki trombosit < bermakna dengan terjadinya syok pada pasien DBD.

20.000 /ul. Dari semua pasien yang mengalami Terdapat kecenderungan untuk terjadinya syok pada

trombositopenia ini hanya 41 orang (29%) yang pasien laki-laki dibandingkan perempuan, tapi

mengalami syok. Yang mengalami hemokonsentrasi perbedaan ini tidak bermakna.

(peningkatan hematokrit lebih dari 20%) adalah 62 orang

(44%), dimana 30% yang mengalami syok.

Dari 141 pasien DBD yang dirawat, yang positif

IgM dan negatif IgG antiDHF adalah 19 orang (14%).

Ini menunjukkan infeksi primer DHF. Dari jumlah ini

sebanyak 6% yang mengalami syok. Pasien yang

menunjukkan infeksi sekunder atau positif IgG antiDHF

adalah 111 orang (80 %) dengan 26% mengalami syok.

Tabel 3. Analisis univariat dari faktor risiko syok

Grafik 1. Hubungan antara infeksi DHF primer (IgM+

Variabel Syok (+) Syok (-) RR CI P dan IgG-) dan infeksi DHF sekunder (IgG + dan IgM

n(%) n(%) +/-) terhadap syok

Umur Grafik di atas menunjukkan hubungan antara

< 15 17 (36) 30 (64) 0,82 0,39 – 1,72 0,613 terjadinya syok dengan serologi IgG dan IgM antiDHF.

> 15 30 (32) 64 (68) Terlihat bahwa pada infeksi primer maupun infeksi sek-

under cenderung untuk tidak terjadi syok. Setelah

Jenis Kelamin dianalisis secara statistik, pada infeksi primer yang

Laki-laki 25 (35) 46 (65) 1,18 0,58 – 2,39 0,634 ditandai oleh hanya IgM yang posisif (IgM+ dan IgG-)

J Peny Dalam, Volume 8 Nomor 2 Mei 2007


108
tidak berhubungan dengan terjadinya syok. Demikian kejadian syok yang sebenarnya.
11,12

juga pada infeksi sekunder, yang ditandai oleh IgG Pada penelitian ini didapatkan jumlah yang

antiDHF yang positif (IgG+ dan IgM+/-) tidak sama pasien demam berdarah pada kedua jenis kelamin.

berhubungan dengan terjadinya syok. Positif atau Pasien laki-laki lebih banyak yang mengalami syok (laki-

negatifnya IgG atau IgM antiDHF pada pasien DHF laki 53%). Pada analisis didapatkan bahwa baik laki-

tidak berhubungan dengan kecenderungan terjadinya laki maupun perempuan mempunyai kemungkinan yang

syok. sama untuk terjadinya syok (p=0,63). Ini sesuai dengan

penelitian yang dilaporkan sebelumnya di Piliphina dan

Tabel 3. Hubungan antara hasil serologi IgG dan IgM Thailand bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis

antiDHF dengan syok kelamin dengan terjadinya syok.


10,11,12

Sebanyak 70% pasien DHF mengalami

Variabel B S.E. Beta t Sig trombositopenia (trombosit dibawah 100.000/ul),

IgM + dan IgG - -0.28 0.18 -0.18 -1.60 0,112 dimana 16% diantaranya memiliki trombosit < 20.000 /

IgG + dan IgM +/- -0.01 0.17 -0.01 -0.09 0.920 ul. Dari semua pasien yang mengalami trombositopenia

IgG + dan IgM + -0.07 0.12 -0,78 -0.63 0.529 ini hanya 41 orang (37%) yang mengalami syok. Syok

Constant 0.42 0.12 -3.39 0.001 ternyata lebih sering ditemukan pada jumlah

trombositnya 50.000-100.000/ul. Hubungan

PEMBAHASAN trombositopenia dengan syok pada penelitian ini tidak

bermakna (p=0,218). Penelitian sebelumnya menemu-

Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Islam Siti kan hubungan yang bermakna dari trombositopenia dan

Hajar Mataram dari Juni 2005 sampai Juni 2006 yang hepatomegali dalam memprediksi terjadinya syok.
9

diikutkan pada penelitian ini sebagian besar berumur Penelitian lain di Bangladesh juga menemukan jumlah

lebih dari 20 tahun. Ini berbeda dengan hasil penelitian trombosit, kadar hematokrit yang tinggi dan

sebelumnya yang mendapatkan insiden terbesar pada hepatomegali sebagai prediktor utama untuk terjadinya

5,9
umur 15-10 tahun. Ini karena penelitian ini syok.
13
Hubungan antara trombositopenia dengan syok

mengikutsertakan semua usia, sedangkan studi sampai sekarang masih kontroversi. Didalam praktik

sebelumnya fokus pada penderita anak-anak saja. klinis sering dokter menggunakan parameter jumlah

Kejadian syok pada penelitian ini lebih sering platelet dan hematokrit yang tinggi ini untuk

ditemukan pada pasien umur diatas 25 tahun, tapi memprediksi terjadinya perburukan dan syok.
6

hubungan antara umur dengan terjadinya syok tidak Pada penelitian ini trombositopenia tidak

bermakna (p = 0,14). Kecenderungan ini terjadi mungkin berhubungan dengan syok mungkin karena beberapa

karena sampel penelitian ini lebih banyak berumur >25 faktor, antara lain diagnosa dan penanganan yang cepat

tahun (40%). Penelitian sebelumnya pada anak-anak sehingga pasiennya tidak mencapai syok. Pasien yang

tidak menemukan hubungan antara umur dengan sakit cepat berobat ke Rumah Sakit Islam sehingga cepat

9,10
terjadinya syok. Demikian juga penelitian lain pada terdiagnosa dan ditangani. Rumah Sakit Islam. Mata-

orang dewasa tidak menemukan hubungan atara umur ram ini adalah rumah sakit swasta terbesar di Mataram

5,11
dengan terjadinya syok. Penelitian sebelumnya dengan pasien berasal sebagian besar dari Mataram dan

dikerjakan khusus pada anak-anak atau dewasa saja NTB pada umumnya. Umumnya pasien yang dirawat

sehingga sulit untuk mengetahui kaitan umur dengan di RSI Siti Hajar ini adalah kelas menengah keatas

Peranan Kadar Hematokrit, Jumlah Trombosit dan Serologi IgG - IgM Antidhf dalam Memprediksi Terjadinya Syok pada Pasien Demam Berdrah Dengue (DBD)
109
di Rumah Ssakit Islam Siti Hajar Mataram

Ahmad Taufik S, Didit Yudhanto, Farid Wajdi, Rohadi


sehingga cenderung lebih paham akan kesehatan
7,11
sindrome).

sehingga kalau sakit akan cepat mencari pengobatan. Teori infeksi sekunder dengan virus heterolog ini

Pada penelitian ini jumlah pasien yang mengalami tetap kontroversial sampai sekarang. Di kepulauan

hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit lebih dari pasifik yang hanya beredar satu jenis virus, dapat terjadi

20% ) adalah 62 orang (44%). Ini ditunjukkan oleh wabah dengue berat. Pertama kali mendapat infeksipun

jumlah pasien yang mengalami peningkatan hematokrit dapat menjadi berat. Di Amerika Tengah, dilaporkan

diatas 41,5 vol%, dimana 30% pasien tersebut bahwa infeksi sekunder dengan dengue-2 genotipe

mengalami syok. Pasien yang mengalami syok ternyata


2,14
Amerika, terbukti gagal menyebabkan DHF. Pada

lebih banyak mempunyai konsentrasi hematokrit <40 infeksi sekunder ternyata hanya 3% yang menjadi berat.

vol% yaitu sebanyak 27 orang (19%). Syok pada Pada penelitian di Bangladesh ditemukan bahwa pasien

penelitian ini lebih sering ditemukan pada kadar hema- yang mengalami infeksi sekunder akan cenderung

tokrit kurang dari 40 vol%, tapi hubungannya tidak menjadi lebih berat (dengue shock syndrome). Hasil

bermakna (p=0,38). Pada penelitian di Bangladesh penelitian ini tidak mendukung teori infeksi sekunder

didapatkan bahwa hematokrit yang tinggi adalah salah tersebut. Semua pasien baik yang hanya IgM+ (infeksi

13
satu prediktor utama untuk terjadinya syok. Walaupun, primer) dan IgG+ (infeksi sekunder) mempunyai

sangat sulit untuk menentukan kriteria terjadinya kemungkinan yang sama untuk terjadinya syok.

peningkatan hematokrit diatas 20%. Hematokrit yang Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu karena

tinggi dihubungkan dengan kebocoran plasma yang mengandalkan data dari rekam medis. Pada rekam medis

2
berperan penting dalam patogenesis terjadinya syok. banyak data yang kurang atau bahkan tidak ada.

Dari 141 pasien DHF yang dirawat, yang Kelemahan ini bisa dikurangi pada penelitian ini den-

mengalami infeksi pimer (hanya positif IgM antiDHF) gan mengambil sampel pasien dengan data yang lengkap

adalah 19 orang (14%), dimana sebanyak 6% yang saja.

mengalami syok. Pasien dengan infeksi sekunder (IgG+

a n t i D H F ) a d a l a h 11 3 o r a n g ( 8 0 % ) d e n g a n 2 0 % KESIMPULAN

mengalami syok. Pada uji statistik infeksi primer tidak

berhubungan dengan terjadinya syok (p=0,11). Sampai Penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor

sekarang sebagian besar ahli menganut teori infeksi sek- seperti umur, jenis kelamin, kadar hematokrit dan

under. Berdasarkan teori infeksi sekunder bahwa seorang jumlah trombosit tidak dapat dipergunakan untuk

pasien demam berdarah dengue dengan infeksi sekun- memprediksi terjadinya syok pada pasien demam

der yang ditandai oleh positifnya IgG antiDHF akan berdarah dengue. Demikian juga dengan kadar IgG

cenderung untuk menjadi lebih berat daripada yang antiDHF yang positif sebagai tanda infeksi sekunder

2,3
infeksi primer. Setelah dianalisis ternyata pada tidak dapat kita pergunakan untuk memprediksi

penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan antara terjadinya syok pada pasien demam berdarah dengue.

infeksi sekunder dengan terjadinya syok (p=0,92).

Menurut hipotesis infeksi sekunder ini, infeksi dengue DAFTAR RUJUKAN

yang primer pada umumnya menyebabkan penyakit


1. Gibbons, Vaughn. Dengue: an escalating prob-

yang ringan. Infeksi sekunder pada individu yang telah lem. BMJ 2002;
324:1563-6.

mempunyai antibodi heterolog merupakan kondisi kritis


2. Sutaryo. Dengue. Yogyakarta: Medika FK UGM;

untuk terjadinya DHF atau DSS (dengue shock


2004.

J Peny Dalam, Volume 8 Nomor 2 Mei 2007


110
3. Hadinegoro, Sri R, Soegijanto, Soegeng. 10. Wiwanitkit, Viroj. Can Hematokrit and platelet

determination on admission predict shock in hos-


Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

RI. Tatalaksana demam berdarah dengue di pitalized children with dengue hemorrhagic fe-

Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 2001. ver?A Clinical Observation from a small out-

break. Clinical and Applied Tr o m b o s i s


4. Grudug. Demam berdarah dengue. Mataram:
2004;10:65-7.
Dinkes Propinsi NTB; 2005.

11. Carlos, Celia. Comparison of clinical features and


5. Gayatri P. Faktor-faktor prognosis pada demam
hematologic abnormalities between dengue fever
berdarah dengue. Thesis. Jakarta: University of
and dengue hemorrhagic fever among children in
Indonesia; 1997.
the Philippines. Am J Trop Hyg 2005;73(2):435-
6. Hendarwanto. Dengue. Dalam: Noer HMS, editor.
40.
Buku ajar ilmu penyakit dalam . Jilid I, edisi III.
12. Hung NT. Association between sex, nutritional
Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 1996.
status, severity of dengue hemorrhagic fever and
7. Karyana PG. The value of IgG to IgM ratio in
immune status in infants with dengue hemorrhagic
predicting secondary dengue infection. May-Juni,
fever. Am J Trof Med Hyg 2005;72(4):370-4.
2006.Volume 46, No 5-6, hal 113.
13. Shah GS, Islam S, Das BK. Clinical and Labora-
8. Sumarmo, Poorwo Soedarmo. Demam berdarah
tory profile of dengue infection in children.
dengue pada anak. Jakarta: Balai Penerbit FK UI;
Kathmandu University Medical Journal
1983.
2006;4(1):40-4.

9. Dewi, Rismala, Roland. Clinical features of den-


14. Malavige. Dengue viral infection. Postgraduate
gue hemorrhagic fever and risk factors of shock
Medical Journal 2004;80:588-601,
event. Paediatrica Indonesiana 2006;46:144.

Peranan Kadar Hematokrit, Jumlah Trombosit dan Serologi IgG - IgM Antidhf dalam Memprediksi Terjadinya Syok pada Pasien Demam Berdrah Dengue (DBD)
111
di Rumah Ssakit Islam Siti Hajar Mataram

Ahmad Taufik S, Didit Yudhanto, Farid Wajdi, Rohadi

You might also like