Professional Documents
Culture Documents
A.MANAJEMEN KEUANGAN
1
Dalam tahap awal untuk terjun ke bisnis pers,
kegiatan yang perlu mendapat perhatian serius adalah
mencari sumber pendanaan untuk modal investasi dan
modal kerja. Karena menyangkut seberapa lama perusahaan
pers itu dapat terus bertahan dan menerbitkan produknya.
Pada tahap awal, sumber pendanaan berasal dari pemilik
saham pendiri yaitu investor. Investor menyediakan modal
dengan berbagai cara seperti modal sendiri, konsorsium,
atau meminjam kredit dari lembaga keuangan.
Fungsi direktur atau manager keuangan diantaranya
adalah mengendalikan segala biaya (controlling costs)
terhadap seluruh biaya kebutuhan operasional perusahaan.
ada tiga biaya yang harus dialokasikan oleh direktur atau
manager keuangan dalam sebuah penerbitan pers;
Gaji (salaries)
Komponen gaji yang dikeluarkan sebuah penerbitan pers
terdiri dari gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan masa
kerja, tunjangan kepangkatan, uang makan, transportasi,
kesehatan, tunjangan istri dan anak, serta bonus pada
akhir tahun.
Besarnya pembayaran gaji setiap bulan tidak tetap.
Terutama pada perusahaan pers yang memiliki tenaga
freelance atau honorer. Tenaga freelance baik untuk
wartawan maupun fotografer adalah karyawan lepas yang
bekerja berdasarkan penugasan dari perusahaan. Dan
honor yang diberikan kepada freelance, berdasarkan banyak
tidaknya pekerjaan yang diselesaikan.
Biaya lainnya
Komponen biaya lainnya adalah biaya operasional yang
harus dikeluarkan setiap bulan yang terdiri dari biaya
listrik, telepon, pembelian alat tulis kantor, biaya perjalanan
dinas, biaya promosi, biaya pemeliharaan kendaraan
2
operasional, sewa gedung, asuransi karyawan, pembayaran
utang-utang, dan pengadaan serta pemeliharaan komputer.
3
perusahaan itu memperoleh laba atau tidak. Karena itu
berkaitan pula dengan jumlah produk yang tidak terjual.
Laba adalah selisih antara penghasilan dengan biaya
[cost]. Secara sederhana, laba ditentukan oleh besar
kecilnya perbedaan antara penghasilan yang diterima
dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan. Perbedaan ini
dapat dilihat secara total, dan dapat pula tiap kesatuan
barang dan jasa yang dihasilkan .
Analisis laporan keuangan bagi perusahaan sangat
penting untuk mengetahui keadaan dan perkembangan
kinerja keuangan. Hal itu juga berlaku bagi perusahaaan
pers. Dalam menganalisa laporan keuangan, ada tiga hal
yang selalu dikupas yaitu neraca, laporan rugi laba, dan
perubahan akan modal atau ekuitas perusahaan. Setelah
membaca laporan keuangan perusahaan pers, akan
diketahui sejauh mana perkembangan keuangan
perusahaan pers. Dan masing-masing bagian, setelah
membaca laporan keuangan tersebut dapat melakukan
berbagai aksi, sesuai dengan fungsi jabatannya.
4
Untuk menentukan budjeting anggaran masing-masing
bagian usaha
A.4.Bagi kreditur
TABEL V
CONTOH NERACA PERUSAHAAN PERS
2001
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas Rp 19.000
Piutang
-Usaha Rp1.200.000
-Afiliasi Rp1.150.000
-Lain-lain Rp 180.000
Persediaan Rp 20.000
Uang Muka Rp 200.000
Rp2.769.000
Aktiva Tetap
Harga Perolehan
-Peralatan Rp1.000.000
-Kendaraan Rp 20.000
Akumulasi Penyusutan Rp ( 500.000)
Rp 520.000
Aktiva lain-lain
Biaya Pra-operasi-bersih Rp 300.000
Jaminan Rp -
Aktiva Sewa Guna Rp -
Usaha-bersih
5
Rp 300.000
Total aktiva Rp 3.589.000
TABEL VI
CONTOH LAPORAN LABA-RUGI
6
-Pembelian kertas Rp1.100.000
-Ongkos Cetak Rp 700.000
-Pracetak Rp 100.000
-Redaksi Rp1.300.000
Jumlah biaya produksi Rp 3.200.000
LABA (RUGI) KOTOR Rp10.000.000-
Rp3.200.000=
Rp6.800.000
BIAYA OPERASI:
Biaya Penjualan:
-Sirkulasi Rp 500.000
-Iklan dan Promosi Rp 200.000
Biaya Umum dan Administrasi Rp1.200.000
Rp1.900.000
LABA (RUGI) OPERASI Rp6.800.000-
Rp1.900.000=
Rp4.900.000
PENDAPATAN (BEBAN) NON
OPERASI
Laba (rugi) penjualan aktiva Rp 200.000
Pendapatan lain-lain Rp300.000
Beban lain-lain Rp -
Rp 500.000
7
120.000 setiap terbit. Meski jumlah penjualan majalah Asiaweek
sudah cukup tinggi, tapi manajemen Time Inc. menilai prospek
masa depan majalah tersebut tidak bagus. Komposisi pendapatan
yang hanya mengandalkan penjualan sirkulasi, tidak akan
memperkuat posisi keuangan majalah. Karena itu, begitu
pendapatan iklan majalah Asiaweek menurun, Time Inc. memilih
untuk menghentikan penerbitan.
Produk iklan terbagi dalam berbagai kategori seperti
consumer good, farmasi (obat-obatan, vitamin, supplement),
otomotif, bahan bangunan, fashion, aksesoris, makanan,
minuman, produk keuangan (bank, asuransi, dana pensiun),
restoran, kosmetika. Bagi media cetak yang bersifat umum,
seperti harian Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Majalah
Tempo, Majalah Gatra dapat menggaet seluruh kategori produk
iklan. Sehingga peluang untuk mendapatkan iklan lebih banyak
dan lebih besar.
Tapi bagi media cetak yang memiliki segmen pembaca
tertentu, potensi pemasang iklan akan dikaitkan dengan jenis
majalah tersebut. Bagi media cetak wanita seperti majalah
Femina, Gadis, Kartini, Tabloid Nova pemasang iklannya adalah
fashion wanita, aksesoris wanita, kosmetika, dan berbagai produk
yang berhubungan dengan wanita. Begitu juga bagi media cetak
otomotif seperti tabloid otomotif, tabloid Otosport, Majalah F-1,
pemasang iklannya adalah produsen otomotif, komponen dan
suku cadang kendaraan, serta aksesoris kendaraan.
Melihat hal itu, maka para account eksekutif media cetak
harus lebih dulu menyadari siapa segmen pasar yang akan
dibidik. Setelah itu, barulah disesuaikan dengan jenis iklan media
cetak tersebut. Adanya keselarasan antara jenis media cetak dan
jenis produk iklan, memudahkan para account eksekutif dalam
menjalankan pekerjaan untuk meraih iklan.
Melihat betapa besarnya peran pemasukan dari iklan terhadap
pendapatan sebuah media cetak, maka kapabilitas dan talenta
manajer iklan amat penting dalam memenuhi terket iklan. Karena
itu, John Warton dalam Managing Magazine Publising (1992)
menulis tugas seorang manager iklan adalah:
8
Memonitor staf iklan
Menjaga hubungan dngan klien-klien yang berpotensi
untuk memasang iklan
Terus menginformasikan kepada redaksi apa saja keinginan
dan kebutuhan pemasang iklan
Memelihara area penjualan
9
Prosedur pembayaran iklan: tunai, cek, giro.
10
menjadi Rp98 miliar (1,7%) dan tahun 2000 naik lagi menjadi
Rp133 miliar (1,9%).
11
4. Jenis produk iklan yang ditawarkan surat kabar lebih
bervariasi dan banyak ragamnya. Sehingga produsen mudah
menyesuaikan nilai iklan dengan anggaran promosi yang
tersedia. Bila dana promosi cukup besar, produsen akan
memasang iklan di halaman yang lebih luas dan frekuensinya
lebih sering. Sebaliknya, bila produsen hanya memiliki
anggaran promosi sedikit, akan memasang iklan dengan
jumlah halaman yang kecil. Adapun jenis-jenis space iklan
yang ditawarkan surat kabar adalah: iklan baris, iklan display,
pariwara, iklan paket hemat, iklan keluarga, iklan duka cita.
12
memasang iklan untuk menjual rumah, mencari pekerjaan,
mencari partner kerja, jual beli komputer, jual beli telepon,
TABEL VII
BELANJA IKLAN MENURUT TIPE MEDIA (RP Miliar)
Majalah 235 4,6 133 3,5 194 3,5 266 3,8 592
Tabloid 76 1,5 58 1,5 98 1,7 133 1,9 Di majalah
Radio 206 4 136 3,6 187 3,3 215 3,1 341
Televisi 2.678 52,6 2.213 58,9 3.449 61,5 4.201 60,1 5.821
Bioskop 9 0,2 * * * * * *
Outdoor 350 6,9 261 6,9 269 4,8 309 4,5 188
Total 5.094 100 3.757 100 5.612 100 6.927 100 9.717
Sumber: AC Nielsen
• Data tak ada
TABEL VIII
PERBANDINGAN TARIF IKLAN MAJALAH NASIONAL
13
4 Forum 9.750 11.900 11.900
5 Panji - 8.500 10.500
6 Femina 11.900 13.000 14.900
7 Matra 10.000 11.000 12.500
9 Swasembada 9.500 10.500 11.000
TABEL IX
PERBANDINGAN TARIF IKLAN SURAT KABAR TAHUN 2002
(Rp/mmk)
14
C.PERS DAN PASAR MODAL
15
disampaikan melalui media cetak, merupakan salah satu sistem
dari peraturan pasar modal Indonesia. Bila hal itu tidak
dilakukan oleh emiten, Bapepam dapat memberikan sanksi
kepada emiten yang dianggap telah melanggar peraturan.
Hubungan yang terjadi antara media cetak dan pasar modal
Indonesia tidak hanya bersifat profesional antar dua lembaga.
Dimana media cetak menyampaikan informasi-informasi mengenai
aktivitas pasar modal Indonesia, dan pelaku pasar modal
Indonesia menyampaikan informasi-informasi yang terjadi di
lantai bursa Indonesia. Tapi juga media cetak dijadikan salah satu
wahana bagi Bapepam untuk menegakkan peraturan yang harus
ditaati para pelaku pasar bursa Indonesia.
16
Para pemain di pasar modal, membutuhkan berbagai
masukan untuk mengambil suatu keputusan sell atau buy
terhadap satu saham. Salah satu bahan masukan yang
dibutuhkan adalah analisa dan pandangan para pengamat pasar
uang, perbankan, dan ekonomi yang dimuat di surat kabar,
majalah, atau tabloid. Pandangan yang ditulis oleh media cetak
terhadap perkembangan ekonomi, politik, dan pasar modal
bersumber dari data dan analisa yang telah dimiliki. Selain itu,
latar belakang pendidikan dan pengalaman para nara sumber
yang dijadikan sumber berita penulisan, membuat nilai tulisan
menjadi berbobot dan memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi.
Sehingga analisa para pengamat tersebut, hampir mendekati
kenyataan yang terjadi di pasar modal.
Beranjak dari itulah, maka para investor di pasar modal
akan menjadikan pandangan para pengamat itu sebagai salah
satu rujukan untuk mengambil keputusan. Namun tentu saja,
analisa yang ditulis di surat kabar hanya dijadikan sebagai second
opinion atau hanya sekadar menguatkan bahwa analisa yang
diambil oleh para penasehat keuangan hampir sama dengan yang
ditulis para pengamat di media cetak. Sehingga bila rekomendasi
yang diberikan para penasehat investasi di pasar modal sama
dengan rekomendasi yang dikeluarkan pengamat di media cetak,
investor tidak akan ragu-ragu lagi dalam mengambil keputusan
saat menjual, menahan, atau membeli suatu saham atau obligasi.
Sebaliknya bila rekomendasi yang dikeluarkan para
penasehat investasi tidak sama dengan rekomendasi yang ditulis
para pengamat di media cetak, investor akan bertindak lebih hati-
hati dalam melakukan eksekusi suatu transaksi.
17
2.Masa berdiri perusahaan minimal 3 tahun
3.Masa operasi perusahaan tiga tahun berturut-turut dalam
core business yang sama
4.Laporan Keuangan audita selama tiga tahun
5.Opini atas Laporan Keuangan Audit WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian) dua tahun
6.Aset perusahaan minimal Rp300 miliar
7.Laba usaha minimal dua tahun
8.Laba sebelum pajak minimal Rp20 miliar pada tahun terakhir
9.Kumulatif laba sebelum pajak minimal Rp30 miliar untuk
dua tahun terakhir
10.Arus kas operasional harus positif
11.Kontribusi pendapatan/penjualan dari bidang usaha utama
terhadap total pendapatan/penjualan minimal 60% dari total
pendapatan/penjualan
12.Saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan
pengendali minimal 100 juta saham atau 35% dari modal
disetor
13.Jumlah pemegang saham minimal 1.000 pemegang saham
14.Harga penawaran atau harga pasar bagi perusahaan
tercatat di bursa lain minimal 100 kali satuan fraksi harga
(fraksi harga sama dengan 1% dari harga sama dengan Rp5)
18
(Persyaratan Prosedur Pencatatan Saham, Jakarta Stock
Exchange, 25 Oktober 2000)
19
salah satu penerbitan pers terbesar di Indonesia. Melihat
gambaran itu, agak sulit bagi penerbitan pers untuk go publik
pada papan utama. Kecuali bila dilakukan penerbitan pers yang
cukup berpengalaman seperti Grup Kompas Gramedia. Grup
Kompas Gramedia tidak hanya berbisnis menerbitkan media
cetak, tapi juga sudah masuk ke hotel, mesin percetakan,
penerbitan buku, lembaga pendidikan, dan internet.
20
Mengurangi biaya perjalanan keluar kota yang tidak penting
Menggunakan pesawat kelas ekonomi dibanding harus kelas
bisnis atau eksekutif
Tidak perlu menginap di hotel berbintang empat atau lima. Bila
perlu menginap di hotel berbintang 2 atau menginap di kantor
biro daerah
B.Merestrukturisasi keuangan
Memperlambat pembayaran kewajiban-kewajiban kepada
pemasok, percetakan, tagihan telepon, tagihan listrik. Untuk
tagihan telepon dan listrik bisa dibayarkan pada saat batas
terakhir masa pembayaran. Batas terakhir pembayaran telepon
tanggal 10 bulan berjalan dan pembayaran listrik tanggal 20
bulan berjalan. Pembayaran kedua kewajiban itu pada batas
waktu, memberi kesempatan dana itu dapat diputar untuk
keperluan lain yang lebih mendesak.
Mempercepat penagihan piutang pihak lain seperti biro iklan,
agen, atau pemasang iklan. Percepatan pelunasan itu membuat
penerimaan perusahaan bertambah. Dan lebih memudahkan
perusahaanuntuk membuat berbagai perencanaan.
Melakukan negosiasi ulang kepada kreditur untuk
meringankan suku bunga kredit atau memperpanjang masa
jatuh tempo
Melakukan penempatan dana yang menghasilkan pendapatan
lebih tinggi
Menyerahkan pekerjaan kepada pihak lain bila jenis pekerjaan
itu tidak efesien
Menggunakan kendaraan operasional dengan bahan bakar
solar yang harganya lebih murah dibanding bensin
Menjual produk-produk hasil barter kepada pihak lain dengan
harga normal
21
Tugas para jurnalis di media cetak diantaranya mendorong
para pelaku dunia usaha agar terus meningkatkan prestasi dan
kinerja perusahaan. Dengan cara media cetak menjadi pihak yang
melakukan penilaian terhadap kinerja dunia usaha dalam bentuk
membuat peringkat (rangking) dan memberikan penghargaan
(award). Untuk membuat program rangking atau pemberian
award, pengelola media cetak dapat melakukan dengan sumber
daya sendiri atau melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti
lembaga riset atau peneliti. Lembaga tersebut pada dasarnya
memiliki konsep, metode, strategi, dan SDM dalam pengumpulan,
pengolahan, serta perumusan data sehngga hasil akhirnya
berupa rangking atau hasil penelitiannya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Untuk memudahkan pekerjaan dalam pembuatan rangking
atau pemberian penghargaan, media cetak harus melakukannya
dalam satu sektor misalnya rating bank, rating perusahaan
tekstil, atau rating orang terkaya.
Untuk meningkatkan pendapatan, media cetak harus
memiliki pembaca yang sesuai dengan segmen pasar secara
profesional yang disebut komunitas. Komunitas pembaca media
cetak tersebut, harus dibentuk dan ditingkatkan. Sehingga setiap
produk atau kegiatan yang dibuat media cetak, selalu diikuti.
Pada akhirnya, terbentuknya komunitas pembaca akan
meningkatkan pendapatan baik dari perolehan iklan atau
penjualan produk.
Komunitas media cetak yang dibentuk, harus sesuai dengan
segmen pasar atau jenis media cetak tersebut. Penyesuaian antara
jenis media cetak dan latar belakang komunitas pembaca,
ditujukan agar kepentingan keduabelah pihak dapat
diakomodasikan dalam berbagai program. Bagi media cetak,
komunitas pembaca merupakan pangsa pasar yang berpotensi
untuk meningkatkan pendapatan. Sedangkan bagi pembaca,
komunitas tersebut dapat dijadikan sarana peningkatan
kemampuan dan ketrampilan, meningkatkan sosialisasi terhadap
rekan satu profesi, serta menambah pengetahuan dengan cara
mengikuti acara-acara yang dilakukan media cetak.
Komunitas majalah politik adalah para politikus yang
berada di DPR/MPR, partai politik, dosen politik, mahasiswa, dan
pengamat politik. Komunitas majalah properti adalah pihak yang
berkepentingan secara langsung atau tidak dengan masalah
properti: rumah, perkantoran, pusat belanja, kawasan industri,
hotel,dan apartemen. Komunitas majalah bisnis adalah para staf,
karyawan, manajer, direksi, pimpinan puncak berbagai
perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang seperti
manufaktur, jasa, transportasi.
22
Majalah di berbagai negara melakukan dua cara dalam
membina komunitasnya.
C.2.Memberikan Award
Penghargaan atau Award yang diberikan oleh suatu
media cetak kepada dunia bisnis, bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hubungan yang terjadi antara pers dan
dunia usaha. Dengan memberikan penghargaan, media cetak
memberikan satu wawasan baru terhadap jenis penghargaan
yang diberikan.
Berbeda dengan Rangking yang penghitungannya
berdasarkan kuantitas. Sedangkan tolok ukur pemberian
award lebih bersifat kualitas, yaitu pengukuran dengan
menggunakan seberapa banyak manfaat yang diterima
responden dalam membeli atau menggunakan produk
tersebut.
The Asian Wall Street Journal dan majalah Far Eastern
Economic Review pada tahun 2001 memberikan penghargaan
berupa The Best Employers dengan bekerja sama perusahan
konsultan manajemen Hewitt Associations. The Best Employers
Award yang diberikan The Asian Wall Street Journal
melibatkan 355 perusahaan di Asia yang terdiri dari 26 sektor
industri dan 92.000 karyawan. Perusahaan di Indonesia yang
berhasil mendapatkan award ini adalah PTElegant Textile
Industry dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
23
Majalah Swa Sembada bekerja sama dengan perusahaan
riset dan pemasaran Frontier pada tahun 2001 memberikan
berupa ICSAA (Indonesian Customer Satisfaction Award).
Penghargaan yang diberikan kepada puluhan perusahaan di
Indonesia dinilai dari seberapa besar perusahaan tersebut
memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan konsumen.
Frontier sebagai pelaksana melakukan riset kepada konsumen
dengan metode penelitian yang mereka gunakan.
24
Keuntungan bagi perusahaan penerima penghargaan atau
award
Membuktikan kepada masyarakat bahwa kinerja keuangan
dan kualitas produk yang dijalankan perusahaan tersebut
cukup baik dan bagus. Sehingga berhasil mendapat
penghargaan atau award dari pihak independen yaitu pers.
Meningkatkan hubungan perusahaan tersebut dengan pers
dalam rangka strategi corporate public relations. Hubungan
yang baik ini akan membuat pemberitaan yang dilakukan
media cetak tersebut melalui proses yang profesional dan
sesuai etika jurnalistik. Hubungan yang baik ini, tidak
menjamin media cetak tersebut hanya menulis berita-berita
baik seluruh aktivitas perusahaan. Tapi bila perusahaan
tersebut mengambil kebijakan yang kurang populer seperti
melakukan PHK, tidak mengasuransikan karyawan, serta
pembayaran gaji yang terlambat,tetap ditulis tapi dengan
cara para wartawan media cetak tersebut akan melakukan
konfirmasi atau re-check kepada perusahaan tersebut
mengenai pemberitaan tersebut. Dengan begitu, berita yang
ditulis tidak menjadi satu pihak, tapi balance atau
seimbang. Syarat salah satu tulisan yang profesional, adalah
dengan membuat berita dari kedua belah pihak.
Penghargaan Award dijadikan momen untuk melakukan
promosi melalui media cetak dan elektronika. Unsur yang
diutamakan dari promosi tersebut adalah keberhasilan
perusahaan dalam menerima Award dari media cetak yang
prestisius. Disamping itu, promosi tersebut harus
mengungkapkan bahwa perusahaan telah mampu
mengalahkan para pesaing.
25
E.PENATAAN SIRKULASI DAN DISTRIBUSI
26
dua mingguan atau bulanan, memiliki masa edar sesuai masa
jadwal terbitnya.
Media cetak yang tidak dapat dijual pada masa edar efektif
dan masa edar normal, tak lagi memiliki nilai jual yang tinggi.
Bahkan hanya dapat dijual sebagai komoditas kertas bekas. Ada
beberapa langkah untuk menyiasati produk media cetak yang
sudah kadaluarsa yaitu menjual dalam bentuk kliping. Media
cetak tersebut menjual kliping dalam bentuk bundel. Harga jual
bundel kliping, tak jauh beda dengan harga yang masih baru. Tapi
penjualan bundel kliping ini, amat terbatas. Tidak dapat dijadikan
sumber pendapatan yang pasti. Dan media cetak yang dapat dijual
dalam bentuk bundel hanyalah majalah dan tabloid. Sedangkan
media cetak harian sulit untuk dijual dalam bentuk bundel.
Keterbatasan masa penjualan itu, membuat tingkat risiko
bisnis media cetak begitu tinggi. Bila tidak terjual pada masa edar,
maka produk itu tidak dapat dijual dengan harga normal. Secara
keuangan, perusahaan itu mengalami kerugian. Karena biaya
produksi tidak tertutupi oleh biaya penjualan produk.
E.1.Mensuport agen
Untuk menjual media cetak ke pasar, jalur pertama yang
dilakukan adalah meminta para agen agar menjual produk
tersebut melalui pengecer dan tukang lapak yang masuk dalam
jaringan agen tersebut. Hubungan yang terjadi antara
27
perusahaan penerbit dan agen adalah hubungan bisnis, dimana
kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan. Sebagai suatu
bisnis, agen yang menjual produk media cetak akan mendapat
komisi dari perusahaan penerbitan yang besarnya antara 25%-
40% dari harga jual atau harga cover. Komisi tersebut, tidak
seluruhnya diterima agen. Karena agen harus menyerahkan
penjualan media cetak kepada para pengecer atau tukang lapak.
Pada tahap ini,akan terjadi pembagian komisi dimana agen hanya
menerima 5%-10% dan pengecer akan menerima 10%-25% dari
harga penjualan.
Komisi yang diterima agen per item produk jauh lebih kecil
dibanding para pengecer. Tapi bila dijumlahkan seluruh komisi
yang diterima, agen tetap jauh lebih besar dibanding pengecer.
Karena volume penjualan agen jauh lebih banyak. Sedangkan
pengecer meski mendapat komisi cukup besar dari satuan produk,
tapi volume penjualan produk lebih sedikit dibanding agen.
Bila harga sebuah majalah dijual Rp10.000 per eksemplar,
agen akan mendapat komisi sebesar 30% atau Rp3.000 per
eksemplar. Komisi itu dibagi dengan pengecer dengan komposisi
agen 5% dan pengecer 25%. Pembagian komisi seperti itu
membuat agen menerima komisi Rp500 dan pengecer Rp2.500.
Kepada Yth,
Mitra Usaha
Mingguan Berita Ekonomi Indonesia
Di tempat
28
Perihal : Harga setor agen
Hormat Kami.
Jakarta, 12 Oktober 2000
Harmen
Manager Sirkulasi
E.2.Mensupport Pengecer
Semakin pesatnya persaingan di pasar dalam menjual
produk, perlu dibuat program agar agen dan pengecer
memprioritaskan penjualan media cetak. Bentuk prioritas yang
diinginkan adalah menampilkan produk pada tempat yang paling
depan, atau lebih dulu menyodorkan kepada konsumen produk
kita, dibanding produk pesaing.Untuk mencapai langkah itu,
maka perusahaan media cetak tidak hanya mengandalkan
kekuatan agen. Tapi juga memotivasi pengecer untuk ikut
membantu penjualan produk. Untuk mendorong motivasi para
pengecer, tentu harus dibuatkan berbagai program hadiah
langsung.
29
Program Foto Pengecer
Bagi pengecer yang memasang produk di jajaran paling
depan akan difoto. Hasil foto tersebut akan dimuat pada media
cetak edisi berikutnya. Dan pengecer itu akan diberikan hadiah.
Tujuannya adalah dengan pengecer memasang produk di depan
sehingga mudah terlihat oleh umum. Dan pada akhirnya produk
tersebut dibeli oleh konsumen.
Agar tujuan program ini dapat diterima ke pengecer secara
merata, maka perusahaan harus memberitahukan atau
mengumumkan rencana itu secara massal seperti mencetak
brosur yang isinya merupakan pemberitahuan program tersebut.
Namun sebelum program itu dijalankan, penerbit harus
menghitung biaya yang terdiri dari biaya pembuatan brosur, film
untuk memotret pengecer, dan hadiah yang diberikan. Hadiah
yang diberikan berupa uang tunai Rp50.000-Rp100.000 per
pengecer.
E.3.Mensupport Pelanggan
Pelanggan merupakan salah satu target program yang harus
digarap untuk meningkatkan tiras media cetak. Di Jepang dan
beberapa negara maju, 80-90% penjualan produk disumbang dari
pelanggan. Jumlah pelanggan yang terdata di bagian sirkulasi
memudahkan perencanaan bagian produksi untuk mencetak
seberapa banyak media cetak. Dan bagi bagian keuangan,
30
memudahkan untuk mengatur cash flow, karena pembayaran
pelanggan menjadi pemasukan yang tetap setiap bulan.
Jenis-Jenis Langganan
1.Langganan langsung :
Langganan langsung adalah pelanggan digarap oleh tim
marketing atau sirkulasi media cetak. Pengiriman produk dan
tagihan akan dilakukan oleh agen langganan.
3.Langganan kolektif .
Pelanggan kolektif adalah pelanggan yang dilakukan secara
bersama-sama dalam satu lingkungan, instansi, atau organisasi.
Tim marketing atau sirkulasi, menawarkan produk kepada bagian
umum atau bagian hubungan masyarakat satu instansi. Bila
instansi tersebut bersedia berlangganan, maka produk media
cetak yang dibeli setiap edisi cukup banyak atau minimal di atas 3
eksemplar.
Pelaksanaan untuk menggarap pelanggan kolektif,
dilakukan oleh tenaga khusus yang bidang pekerjaanya adalah
mencari pelanggan kolektif. Hal ini ditempuh agar pekerjaannya
menjadi fokus. Sasaran instansi untuk langganan kolektif adalah
departemen, BUMN, dan perusahaan swasta.
Bagi pelanggan suatu instansi –BUMN akan diberikan
discount khusus untuk pelanggan tersebut dengan berbagai
bentuk kopensasi yang saling menguntungkan antara lain diskon,
memberikan iklan display atau pariwara gratis, dan memberikan
hadiah-hadiah seperti kalender, payung, pulpen.
31
Pendataan Instansi ( Perkantoran ) per kelompok wilayah
Mencari tahu siapa atau bagian apa di instansi tersebut yang
menangani langganan media cetak
Mengadakan presentasi produk.
Mengatur waktu pengiriman produk
2 Evaluasi outlet
Outlet adalah tempat yang dapat dilakukan untuk menjual
produk seperti toko buku, supermarket, atau toko-toko yang
penjualannya tidak melalui agen. Evaluasi outlet ini perlu
dilakukan untuk mengefisienkan mekanisme kerja distribusi.
Outlet yang memiliki lokasi strategis dan mempunyai volume
32
penjualan yang tinggi harus mendapat prioritas pengiriman
pertama.
3 Evaluasi pelanggan
Evaluasi pelanggan sangat perlu dilaksanakan, untuk melihat
sejauh mana pelayanan pelanggan yang telah berjalan selama ini
antara lain:
4 Maping agen
Membuat maping agen ini berguna sekali sejauh mana
jangkauan pemasaran agen tersebut. Untuk menjaga supaya tidak
terjadi bentrokan sesama agen dalam satu wilayah baik agen,
maupun Sub agen.
5.Evaluasi Distribusi
Evaluasi distribusi ini harus dilakukan untuk menjaga sejauh
mana kendala yang terjadi dalam melaksanakan pengiriman dan
penarikan retur. Dengan melakukan evaluasi pada bidang
distribusi akan diketahui:
Sejauh mana efektivitas pengiriman dari percetakan ke agen
dan outlet
Apakah tenaga distribusi mencukupi
Sejauh mana penarikan retur
Apakah pengiriman pada malam hari cukup aman bagi
karyawan
Apakah sistem retur dengan posisi 3:1 berjalan
Apakah kontrol silang antara bagian retur, keuangan, dan
pergudangan berjalan
33