You are on page 1of 25

A.

Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 2 Maret 2010
Waktu : 13.00-Selesai
Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI

B. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari aliran darah pada ekor kecebong dan ekor ikan seribu (impun)
2. Mempelajari cara-cara untuk menentukan golongan darah A, B, O, AB dan Rh
3. Menentukan konsentrasi haemoglobin dalam darah
4. Menghitung tekanan darah sistole (kontraksi) dan diastole (relaksasi)
5. Mengamati dan membedakana eritrosit dan leukosit pada darah berbagai jenis
hewan (ular, merpati gerbil,)
6. Menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih dengan menggunakan
hemocytometer
7. Mengetahui aktivitas jantung dengan menggunakan EKG

C. Landasan Teori
Sistem transport telah terjadi mulai dari hewan bersel satu, caranya dengan difusi
dan gerakan protoplasma. Pada hewan tertentu misalnya Porifera dan coelenterate, air di
sekitar tubuhnya membantu transportasi bahan makanan dan oksigen. Air bergerak
karena ada gerakan flagella pada rongga tubuhnya. Pada Coelenterata dan cacing pipih
saluran gastrovaskuler membantu transportasi bahan makanan yang telah dicerna ke
seluruh tubuh. Makin besar ukuran hewan, pengangkutan berbagai bahan pada tubuh
hewan itu tidak mungkin hanya dengan cara difusi saja tetapi di bantu oleh system
transport berupa system peredaran darah dengan jantung sebagai penggerak aliran darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang
berarti darah.

1 |Laporan Fisiologi Hewan


Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam
peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa
saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah
serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru
atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi
sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata
yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein
pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut
oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau
vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh
hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda,
biru, atau kuning oranye).

 Darah Manusia

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah


mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan
melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen
sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung
menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan
menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung
melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran
pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran
halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

2 |Laporan Fisiologi Hewan


Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan
kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

 Komposisi Darah

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian
dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium
cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari:

 Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan
oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang
kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.

 Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

 Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal
virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.
Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang
kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :albumin, bahan
pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, berbagai jenis
garam.

 Pembuluh Darah
 Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah
Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri
dan arteriole.

3 |Laporan Fisiologi Hewan


 Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari
seluruh organ tubuh menuju ke jantung.
 Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole
dengan venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah
dengan karbondioksida jaringan.
 Golongam Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua
jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus
(faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO
dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

 Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

 Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

 Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan
B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang
dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan
darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan
darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

 Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
4 |Laporan Fisiologi Hewan
ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-
negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih
dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah
AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang
paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh
penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk
jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.

 Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan
faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui
memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak
memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-.
Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki
golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan
penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun
pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan
80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.
Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi
antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi
pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat
mempengaruhi janin pada saat kehamilan.

 Hemoglobin

Hemoglobin (kependekan: Hb) merupakan molekul protin di dalam sel darah


merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksida untuk diangkut melalui
sistem peredaran darah ke tisu-tisu dalam badan. ion besi dalam bentuk Fe+2 dalam
hemoglobin memberikan warna merah pada darah. Dalam keadaan normal 100 ml darah
mengandungi 15 gram hemoglobin yang mampu mengangkut 0.03 gram oksigen.
5 |Laporan Fisiologi Hewan
Terdapat beberapa cara bagi mengukur kandungan hemoglobin dalam darah,
kebanyakannya dilakukan secara automatik oleh mesin yang direka khusus untuk
membuat beberapa ujian terhadap darah. Di dalam mesin ini, sel darah merah diceraikan
untuk mengasingkan hemoglobin dalam bentuk larutan. Hemoglobin yang terbebas ini
dicampur dengan bahan kimia yang mengandungi cyanide yang mengikat kuat dengan
molekul hemoglobin untuk membentuk cyanmethemoglobin. Dengan menyinarkan
cahaya melalui larutan cyanmethemoglobin dan mengukur jumlah cahaya yang diserap
(khususnya bagi gelombang antara 540 nanometer), jumlah hemoglobin dapat
ditentukan.

 Tekanan Darah
Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika
darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat
dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh
dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka
pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau
pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut
tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara
pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.

Tekanan Darah Sistolik (angka pertama) Diastolik (angka kedua)

Darah rendah atau hipotensi Di bawah 90 Di bawah 60

Normal 90 – 120 60 – 80

Pre-hipertensi 120 – 140 80 – 90

Darah tinggi atau hipertensi


140 – 160 90 – 100
(stadium 1)

Darah tinggi atau hipertensi


Di atas 160 Di atas 100
(stadium 2 / berbahaya)

6 |Laporan Fisiologi Hewan


D. Alat dan Bahan
Observasi pembuluh darah  Kertas hisap
kapiler  Akuades
 Ikan seribu dan kecebong yang  Ether
masih hidup  Pipet
 Mikroskop
(monokuler/binokuler) Menghitung jumlah sel darah
 Kapas  Satu set hemocymeter,slide
 Larutan fisiologis (ringer’s improved nebaeur, kaca penutup,
atau saline) pipet pengencer sel darah merah,
 Urethane (2% dan 25%) dan pipet pengencer sel darah
 Petridish putih.
 Papan dari kayu  Mikroskop
 Gelas piala  Blood lancet
 Larutan hayem (1 g NaCl, 0,5
Golongan darah Na2SO4), 5 HgCl2, 200 ml
 Blood lancet akuades)
 Tusuk gigi  Larutan Turk (1 ml gantien
 Gelas objek violet, 3 ml asam asetat glacial,
 Alcohol 70% 100 ml akuades)
 Kapas  Alcohol 70%
 Satu set anisera ABO  Akuades
 Anti Rh serum  Kertas lensa
 Pipet
Sel darah
 Mikroskop Hemoglobin darah
 Gelas objek a. Cara sahli
 Blood lancet  Haemoglobinometer
 Gelas kimia  Larutan HCl 0,1 N
 Kapas  Alcohol 70%
 Alcohol 70%  Kapas
 Zat pewarna darah  Blood lancet
(gimesa, metylen blue)  Pipet kapiler

7 |Laporan Fisiologi Hewan


b. Cara tes pipet  Stethoscope
 Blood lancet dan kapas
 Tes peper tallquist Kontraksi otot jantung
 Alcohol 70%  EKG krim dan peralatan EKG
 Alcohol 70%
Tekanan darah  Kapas
 Sphygmomanometer (tensimeter)

E. Cara Kerja
a. Observasi pembuluh darah kapiler
1. Melihat aliran darah pada ekor kecebong
 Memasukan beberapa ekor kecebong kedalam gelas piala yang berisi
larutan urethane 2%. Tunggulah sampai kecebong tersebut tidak sadar.
 Memindahkan seekor kecebong yang sudah terbius ke dalam petridish
yang telah diisi sedikit air.
 Mengamati dibawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada ekor
kecebong yang tampak transparan.
 Memperhatikan arah aliran darah dalam pembuluh darah tersebut,
manakah yang lebih cepat, konstan dan berubah-ubah.
 Menggambar serangkaian pembuluh darah yang diamati.
2. Melihat aliran darah pada ekor ikan seribu
 Memasukan beberapa ekor ikan seribu kedalam gelas piala yang berisi
larutan urethane 2%. Tunggulah sampai kecebong tersebut tidak sadar.
 Memindahkan seekor kecebong yang sudah terbius ke dalam petridish
yang telah diisi sedikit air.
 Mengamati dibawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada ekor
ikan seribu yang tampak transparan.
 Memperhatikan arah aliran darah dalam pembuluh darah tersebut,
manakah yang lebih cepat, konstan dan berubah-ubah.
 Menggambar sebagian serangkaian pembuluh darah yang diamati.

b. Golongan darah

8 |Laporan Fisiologi Hewan


1. Untuk menentukan golongan darah A,B, dan O.
 Membersihkan ujung jari tangan anda dengan menggunakan kapas yang
telah direndam dalam alcohol 70%.
 Menusuk jari tersebut dengan menggunakan blood lancet steril.
 Menghapus tetesan darah pertama dengan menggunakan kapas beralkhol
hingga bersih.
 Kemudian pijat jari tersebut dengan berlahan hingga keluar darah dari luka
tadi, selanjutnya teteskan darah yang keluar pada gelas objek di dua tempat
yang berbeda.
 Meneteskan satu tetes antisera A pada salah satu sisi dari tetesan darah
tersebut, dengan cara yang sama teteskan satu tetes antisera B pada tetesan
darah yang satunya lagi.

 Mengaduk tetesan masing-masing antisera dengan darah tersebut dengan


menggunakan ujung tusuk gigi secara terpisah.
 Setelah diaduk biarkan beberapa saat, perhatikan apa yang terjadi masing-
masing campuran darah dan antisera tersebut, campuran mana yang terjadi
penggumpalan dan yang tidak terjadi penggumpalan.
2. Untuk menentukan Rh
 Meneteskan satu tetes darah yang masih segar ke atas gelas objek
 Meneteskan satu tetes anti Rh serum di dekat tetesan darah tersebut.
 Mengaduk tetes darah dan tetes anti Rh serum tersebut dengan
menggunakan tusuk gigi.
 Memperhatikan apa yang terjadi.
 Mencatat mana yang menghasilkan penggumpalan dan mana yang tidak
terjadi penggumpalan, bila terjadi penggumpalan darah tersebut adalah
yang termaksud Rh-.
c. Sel darah
 Membius hewan yang akan diamati darahnya.

9 |Laporan Fisiologi Hewan


 Menusuk bagian tertentu tubuh hewan hingga keluar darahnya.
 Meneteskan setetes darah pada ujung gelas objek.
 Membuat apusan darah dengan cara sebagai berikut:
 Menyentuh ujung dari ujung gelas penutup pada tetesan darah yang
terdapat pada objek gelas.
 Membuat kedudukan gelas penutup tersebut terhadap objek gelas
dengan membentuk sudut 30o, dorong gelas penutup tersebut dengan
menjaga besar sudut yang dibentuk semula sehingga pada objek gelas
didapatkan apusan di udara.
 Membiarkanapusan darah tersebut kering di udara.
 Menambahkan beberapa tetes alcohol 70% diatas apusan darah dan biarkan
selama 3-5 menit.
 Menghisap alcohol dengan kertas penghisap dan biarkan kering di udara
 Menambahkan giemsa/beberapa tetes methylen blue, kemudian biarkan
selama 10 menit.
 Mencuci apusan darah dengan merendamnya dalam aquades selama 2 menit,
kemudian biarkan kering di udara, amati di bawah mikroskop dan gambar sel-
sel yang tampak, serta beri keterangan bagian-bagian sel tersebut.

d. Menghitung jumlah sel darah


Semua alat yang digunakan dalam keadaan kering dan bersih. Jangan
menggunakan alat pembersih (lap). Yang kasar agar tidak merusak/menggores
“counting camber”, gunakan kertas lensa.
1. Menghitung sel darah merah
 Untuk menghitung sel darah merah gunakan pipet pengencer dengan skala
101 dan mempunyai inti gelas berwarna merah.
 Membersihkan ujung jari dengan alcohol 70%, kemudian menusukkan
blood lancet yang telah disterilkan pada ujung jari
 Menhisap darah yang keluar dengan pipet pengencer hingga skala 0,5 atau
1,0. Kemudian membersihkan ujung pipet tersebut dengan kertas saring.
Menghindari adanya udara diantara darah didalam pipet sewaktu
menghisap. Bila hal ini terjadi darah dengan segera harus dikeluarkan
kembali dan penghisap darah harus diulangi.

10 |Laporan Fisiologi Hewan


 Bila penghisap darah berlangsung dengan baik dengan segera hisaplah
pengencer hayem hingga skala 101, tepat.
 Memegang pipet pada kedua ujungnya dengan telunjuk dan ibu jari dan
mengocoknya dengan hati-hati selama 2 menit.
 Setelah 2 menit, membuang 5 tetes pertama larutan darah tadi, lalu
meletakkan ujung pipet di antara gelas objek dan gelas penutup
haemocytometer, hingga larutan darah mengalir dengan bebas diantaranya.
 Mencegah agar larutan darah tidak mengisi parit-parit sekeliling counting
camber.
 Mendiamkan selama 1-2 menit supaya sel darahnya mengendap, kemudian
mengamati dibawah mikroskop untuk menghitungnya.

 Menggunakan rumus untuk mengitung jumlah sel darah merah dalam


setiap mm3. Jumlahkan sel darah merah = ne x p x 50. (ne= jumlah
eritrosit dalam 5 kotak, P= besarnya pengenceran).
2. Menghitung sel darah putih
Untuk menghitung jumlah sel darah putih dipakai pipet pengencer yang
mempunyai skala 11, dan mempunyai inti gelas berwarna putih. Larutan yang
dipakai adalah larutan turk. Prosedur pelaksanaan sama seperti penghitungan
terhadap sel darah merah hanya pengenceran dilakukan sampai skala 11. Rumus
yang dipakai untuk menghitung jumlah sel darah putih adalah setiap mm 3 : jumlah
leukosit : nl x p x 2,5 (nl = jumlah leukosit dalam 4 kotak dan p = besarnya
pengenceran).

e. Hemoglobin darah
1. Cara sahli
 Mengisi tabung pengencer (tabung sahli) dengan HCl 0,1 N 20 mm 3.
menghapus ujung jari anda dengan menggunakan kapas yang telah
direndam dalam alcohol 70%, kemudian menusuk ujung jari dengan blood
11 |Laporan Fisiologi Hewan
lancet dan menghisapnya dengan pipet kapiler darah yang mengalir
sebanyak 20 mm3.
 Memindahkan darah tersebut dengan meniup pipet secara berlahan-lahan
ke dalam tabung pengencer yang telah diisi HCl tadi. Jagalah agar tidak
terjadi gelembung.
 Membilas pipet beberapa kali dengan HCl dalam tabung pengencer hingga
tidak ada darah yang tertinggal.
 Membiarkan tabung pengencer tersebut selama 10 menit.
 Mengencerkan kembali darah sampel setetes demi setetes akuades atau
HCl 0,1 N sambil dikocok segera perlahan dengan mengguanakan
pengaduk gelas sampai warna darah dalam tabung sama dengan warna
cairan pada tabung standar.
 Setelah warna darah sampel sama dengan warna standar yanga ada,
bacalah skala yanga ada maka didapatkan konsentrasi Hb dalam darah
yang bersangkutan..
2. Cara test paper
 Menusuk jari tangan anda dengan blood lancet steril.
 Meneteskan darah yang keluar ke test paper dari tallquist.
 Sebelum darah yang terserap test paper menjadi kering, bandingkan
warnanya dengan standar warna yang tersedia.
f. Tekanan darah
 Duduk dengan tenang kemudian meletakan lengan kiri seolah-olah sejajar
dengan jantung.
 Membalut manset pada lengan atas (kanan/kiri) yang mengandung arteri
brachialis kira-kira 2,5 cm di atas dari sikut anda.
 Memompa manset dengan memijit-mijit karet pemompa hingga manometer air
raksa mencatat tekanan kurang lebih 200 mmHg.

12 |Laporan Fisiologi Hewan


Manometer

Manset

 Menempelkan stethoscope di atas arteri brachialis dan tekanan dalam manset


dikurangi dengan berlahan-lahan sampai terdengar adanya suara timbul. Suara
yang pertama kali timbul ini menunjukan tekanan sistole untuk itu perhatikan
skala pada manometer sehingga didapatkan nilai tekana systole
 Tekanan manset terus diturunkan, akhirnya suara yang terdengar akan hilang.
Saat dimana suara hilang menunjukan tekanan diastole, perhatikan skala pada
manometer maka akan didapatkan nilai tekanan diastole tersebut.
 Melakukan pengukuran tekanan darah setelah anda melakukan gerakan fisik,
Membandingkan hasilnya dengan keadaan anda tampa melakukan gerakan
fisik sebelumnya.
 Mengulang sekali lagi pengukuran tersebut sehingga didapatkan tekanan darah
rata-rata.

g. Kontraksi otot jantung


1. Prosedur penggunaan alat EKG.
 Membersihkan bagian tubuh yang akan diperiksa dengan menggunakan
kapas beralkohol 70%.
 Setelah alcohol kering, mengoleskan EKG krim pada bagian yang
dimaksud (dada, pergelangan tangan dan kakai).
 Memasang elektrodapada dada, pergelangan tangan dan kaki sesuai
dengan kode warna elektroda pada table dibawah.
Tabel. Peletakan pasangan elektroda dengan bagian tubuh sesuai warna dan kode.
Warna Kode Tempat Warna Kode Tempat
Merah R Lengan Putih RA Lengan
kanan kakan
Kuning L Lengan kiri Hitam LA Lengan kiri
Hijau F Kaki kanan Merah LL Kaki kiri
Hitam N Kaki kiri Hijau RL Kaki kanan
Putih/merah C1 Dada 1 Coklat/me V1 Dada 1
13 |Laporan Fisiologi Hewan
rah
Putih/kunin C2 Dada 2 Coklat/ku V2 Dada 2
g ning
Putih/hijau C3 Dada 3 Coklat/hij V3 Dada 3
au
Putih/coklat C4 Dada 4 Coklat/bir V4 Dada 4
u
Putih/hitam C5 Dada 5 Coklat/ora V5 Dada 5
nge
Putih/ungu C6 Dada 6 Coklat/un V6 Dada 6
gu

Bagian dada dan tangan Bagian kaki

2. Setelah elektroda terpasang kemudian operasionalkan EKG secara


otomatis/manual
 Otomatis
 Memilih operasi pada posisi A, pada setiap panelnya
 Menekan start/stop, maka alat EKG akan beroprasi dengan
sendirinya dengan memeriksa komponen.

Hasil yang diperoleh

 Manual
 Memilih operasi pada posisi M pada setiap panelnya

14 |Laporan Fisiologi Hewan


 Memilih LEAD EKG dengan cara menekan LEAD dan FEED untuk
mengubah sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya menekan tombol
start/stop.
3. Hal yang harus diperhatikan pada saat penggunaan EKG
 Pasien harus dalam keadaan rileks, sebab dalam keadaan
stress/batuk/bersin akan mempengaruhi tampilan pada EKG.
 Penggunaan EKG krim harus secukupnya, jangan terlalu banyak atau
sedikit.

F. Hasil Pengamatan

Sistem peredaran darah


Ekor Kecebong Ekor Ikan Seribu

Vena

Arteri

Golongan darah
Sistem ABO
Nama Anggota Anti a Anti b Keterangan

Rilma Aulia
+ - Gol darah A
Seping

15 |Laporan Fisiologi Hewan


Shoma Apriawan - - Gol darah O

Rini Astrid Utami - + Gol darah B

Ahmad Bayadhi - + Gol darah B

Sistem Rh
Nama Anggota Anti Rh Keterangan
Rilma Aulia Seping + Rh positif
Shoma Apriawan + Rh positif
Rini Astrid Utami + Rh positif
Ahmad Bayadhi + Rh positif

Sel darah dari setiap jenis binatang


Reptilia (Ular) Amphibia (Katak) Mamalia (Gerbil) Aves (Burung)

Jumlah sel darah


Jumlah sel Jumlah sel
Nama Jenis kelamin Keterangan
darah merah darah putih
Nurul Fajri R P 5.690.000 1.750 P = 200, 20

Gambar (Hasil dokumentasi)

16 |Laporan Fisiologi Hewan


Haemoglobin darah
Nama anggota Jenis Konsentrasi Hb Keterangan
Kelamin
Rilma Aulia Seping P 60 Anemia
Shoma Apriawan L 60 Anemia
Rini Astrid Utami P 60 Anemia
Ahmad Bayadhi L 60 Anemia

Tekanan Darah
Nama Anggota Jenis kelamin Usia Sistole Diastole
Rilma Aulia Seping P 19 110 60
Shoma Apriawan L 21 110 70
Rini Astrid Utami P 22 110 60
Ahmad Bayadhi L 23 110 80

G. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan aliran pada pembuluh
darah tersebut? Pada pembuluh manakah kecepatan aliran darah selalu tetap dan pada
pembuluh mana yang berbah-ubah?
Jawab : - luas permukaan lumen
- Aliran darah yang tetap pada pembuluh darah vena
- Aliran darah yang berubah ada pembuluh darah arteri
2. Adakah pengaruh suhu terhadap kecepatan jalanya aliran darah, kalau ada bagaimana
pengaruhnya?
Jawab : ada, karena semakin tinggi suhu maka kecepatan aliran darah akan semakin
tinggi

17 |Laporan Fisiologi Hewan


3. Buatlah diagram hubungan tranfusi antara golongan darah ABO, mana yang
dimaksud donor universal dan resifen universal?
Jawab : Diagram hubungan transfusi antara golongan darah ABO
AB
A A B B

O
 Donor universal : orang yang dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan
darah ABO, contohnya orang yang memiliki golongan darah O.
 Resepien universal : orang yang dapat menerima darah dari semua golongan
darah ABO, contohnya orang yang memiliki golongan darah AB.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan antigen, antibody, aglutinogen dan aglutinin serta
zat dan jelaskan hubungan dengan transfuse darah?
Jawab :
a. Antigen yaitu sesuatu zat yang dapat merngsang antibodi.
b. Antibodi yaitu senyawa yang dapat melawan benda asing yang masuk kealam
tubuh.
c. Aglutinogen yaitu protein asing yang menimbulkan rangsangan terhadap
tubuh yang dianggap berbahaya untuk membentuk antibodi.
d. Aglutin yaitu zat pelindung yang dihasilkan tubuh.
Hubungannya dengan transfuse darah yaitu karena untuk transfuse darah hanya
unutk sesama golongan darah, sebab tubuh akan membentuk antibody terus menerus
yang dapat menyebabkan penggumpalan jika transfuse dilakukan antara golongan
darah yang berbeda.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan erythoblastosis fetalis?
Jawab : erythoblastosis fetalis yaitu suatu penyakit yang di derita oleh bayi yang baru
lahir akibat adanya antibodi dari Rh – ibu yang memasuki aliran darah dari bayi yang
belum lahir yang memiliki Rh + sehingga dapat merusak sel darah merah (terjadi
penggumpalan).
6. Berdasarkan hasil pengamatan anda, apakah perbedaan sel darah merah dan sel darah
putih dan bagian mana dari sel-sel darah tersebut yang menyerap warna?

18 |Laporan Fisiologi Hewan


Jawab : ada perbedaan anatara sel darah putih dan sel darah merah dilihat dari
penyerapan warnanya. Sel darah merah dapat menyerap warna giemsa sehingga sel
darah erah akan berwarna ungu. Adapun bagian yang menyerap warna adalah inti sel
darah merah. Sel darah putih tak akan berwarna bila dilihat di mikrokop karena sel
darah putih tak dapat menyerap warna giemsa yang bersifat asam, akan tetapi akan
terwarnai bila diberi pewarna basa.
7. Adakal perbedaan jumlah sel darah merah atau pun jumlah sel darah putih dari
masing-masing praktikan yang diperiksa? Kenapa demikian ? kemukakanlah hal-hal
yang memungkinkan perbedaan tersebut!
Jawab : ada perbedaan antara jumlah sel darah merah dan sel darah putih setip orang
atau praktikan. Hal ini disebabkan karena faktor dari praktikan itu sendiri.
Kemungkinan perbedaan itu disebabkan oleh keadaan atau kondisi praktikan apakah
dia sehat aatau dalam keadaan sakit. Bila dalam keadaan sakit jumlah sel darah putih
akan banyak karena ada hubungannya dengan antibody.
8. Dalam percobaan diatas digunakan pengenceran baik pada penghitungan sel darah
merah maupun sel darah putih, mengapa demikian? Jelaskan
Jawab : pengenceran dilakukan untuk memudahkan dalam pengamatan sel darah
merah atau putih. Darah diencerkan agar antar sel memiliki jarak yang cukup jauh
atau tidak rapat sehingga memudahkan untuk penghitungan jumlah sel.
9. Apakah fungsi Hb? Apakah juga terdapat pada hewan-hewan rendah?
Jawab ; Hb berfungsi untuk mengikat oksigen dan nutrisi. Hb terdata juga pada
hewan-hewan rendah, contohnya pada hewan-hewan yang termasuk pada Annelida.
10. Apakah tujuan membiarkan selama 10 menit pada cara sahli?
Jawab : berfungsi untuk memecahkan sel darah agar Hb keluar.
11. Jelaskan hubungan HBb dengan stamina seseorang!
Jawab : semakin tinggi Hb maka stamina akan semakin besar karena Hb berfungsi
untuk mengikat O2 dan mengikat nutrisi, jadi semakin besar Hb maka semakin banyak
yang mengikat O2.
12. Jelaskan factor rendahnya Hb seseorang!
Jawab :
a. Kurang gizi
b. Pendarahan
c. Abnormalitas hemoglobin bawaan

19 |Laporan Fisiologi Hewan


d. Gangguan sumsum tulang belakang
13. Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah diastole dan diastole?
Jawab : sistole adalah tekanan darah pada saat jantung berkontraksi untuk memompa
darah ke seluruh tubuh dan paru-paru. Sedangkan diastole adalah tekanan darah pada
saat jantung berelaksasi untuk menarik darah masuk kedalam jantung.
14. Jelaskan factor-faktor apa saja yang dapat mempertahankan tekanan darah !
Jawab: aktivitas dan umur
15. Mengapa dengan bertambahnya usia tekanan darah juga naik?
Jawab : karena pengaruh penuaan sel yang aktivitasnya menurun sehingga untuk
membantu proses aktivitas yang menurun tersebut diperlukan tekanan darah yang
tinggi.

H. Pembahasan
Darah merupakan salah satu alat transportasi dalam tubuh untuk mengalirkan zat-
zat yang dibutuhkan oleh tubuh, baik itu oksigen dan senyawa-senyaawa organic
lainnya. Darah banyak hubungannya dengan proses faal tubuh, darah erat kaitannya
dengan adanya pembuluh-pembuluh untuk system peredaran tertutup. Pembuluh darah
dalam tubuh hewan terutama hewan tingkat tinggi dikenal ada tiga macam pembuluh
yaitu pembuluh vena, arteri dan kapiler. Ketiga pembuluh ini berbeda satu sama
lainnya, yang membedakannya adalah diameter pembuluh atau besarnya
pembuluh,kecepatan aliran darah dan fungsi dari masing-masing pembuluh. Pembuluh
vena memiliki diameter yang lebih besar daripada arteri, fungsinya juga berbeda
dimana arteri berperan dalam mengalirkan darah yang banyak mengandung oksigen
dibandingakn dengan vena yang kebanyakan darahnya mengangkut CO2. Aliran
darahnya juga berbeda yatu pembuluh vena kecepatan aliran darahnya relative lebih
stabil dibandingkan dengan pembuluh darah arteri, jika dilihat dari kecepepatan
alirannya maka arteri lebih cepat daripada vena. Pembuluh lainnya yaitu pembuluh
kapiler yang memiliki diameter paling kecil sehingga aliran darah yang melewatinya
akan sangt cepat dan biasanya banyak mengandung oksigen dan dapat berfungsi juga
sebagai tempat pertukaran gas atau menghubugkan antara vena dan arteri.
Pada pengamatan untuk peredaran darah hewan seperti kecebong dan ikan seribu,
memperlihatkan bahwa, darah hewan tersebut mengalir dalam pembuluh. Pembuluh
arteri akan membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh sehingga aliran darahnya

20 |Laporan Fisiologi Hewan


akan bergerak mengalir dari bagian anterior ke bagian posterior dan gerakannya lebih
cepat daripada pembuluh yang lainnya yang bergerak dari posterior ke bagian anterior
(pembuluh vena). Adapun aliran darah ini dapat dipengaruhi oleh suhu, suhu yang
tinggi akan menaikkan kecepatan aliran darah sedangkan suhu dingin akan bekerja
sebaliknya.
Untuk mengetahui sel darah hewan seperti pisces, reptile, amphibia, aves dan
mammalian dapat dilakukan dengan pengujian sel darah dengan menggunakan larutan
giemsa. Larutan giemsa digunakan untuk pengujian sel darah ini karena giemsa dapat
diserap warnanya oleh sel darah merah hewan sehingga dapat diamati bentuk sel dari
masing-masing kelas hewan yang diamati. Sel darah yang teramati adalah sel darah
merah dari masing-masing hewan, karena sel darah merah dapat menyerap zat warna
dari giemsa yang sifatnya asam, dan sel darah putih akan dapat menyerap warna yang
sifatnya basa seperti larutan turk. Sel darah merah akan terlihat keungguan yang
menandakan larutan tersebut telah diserap oleh sel darah merah hewan tersebut. Bagian
sel yang berperan dalam penyerapan zat warna tersebut adlah inti sel darah merah.
Untuk sel darah putih, akan terlihat transparan dibawah mikroskop karena tak menyerap
warna dan biasanya jumlahnya sedikit.
Selain melihat bentuk sel darah, sel darah juga dapat dihitung jumlah selnya, baik
itu sel darah putih maupun jumlah sel darah merahnya. Untuk menghitug jumlah sel
darah ini menggunakan alat yang dinamakan hemocytometer. Sel darah merah dihitung
dengan cara mengencerkan darah dengan menggunakan larutan hayem dan darah yang
telah diencerkan ditempatkan di counting chamber untuk dihitung jumlah darahnya.
Jumlah sel darah merah jumlahnya lebih banyak daripada jumlah sel darah putih. Sel
darah putih dihitung jumlah selnya dengan mengunakan cara yang sama seperti sel
darah merah namun, larutan yang digunakan adalah larutan turk karena sel darah putih
akan terwarnai oleh larutan turk. Pengenceran dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi kepadatan sel atau kerapatan antar sel yang satu dengan yang lainnya
sehingga dapat dengan mudah melakukan penghitungan jumlah sl darahnya. Jumlah sel
darah merah jumlahnya jutaan namun sel darah merah biasanya jumlahnya ratus ribuan.
Sel darah merah dan sel darah putih jumlahnya berbeda antar tiap orang.
Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh keadaan fisik seseorang, dia sakit atau
tidak, tempat tinggal seseorang dan lain-lain. Kondisi fisik seseorang sangat
menentukan jumlah sel darahnya terutama sel darah putihnya karena ada hubungan

21 |Laporan Fisiologi Hewan


dengan antibiotic tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih (leukosit). Orang yang di
daerah pegunungan tentu berbeda jumlah sel darahnya dengan orang yang di daerah
pesisir atau darah pantai.
Pengaruh lokasi seseorang ini, sangat berpengaruh terhadap kadar haemoglobin
darah seseorang. Orang yang tinggal di daerah pegunungan, kadar Hb nya akan lebih
tinggi daripada orang yang tinggal didaerah pesisir atau pantai. Ini dikaitkan dengan
pnggunaan oksigen dan banyaknya oksigen yang diikat oleh darah. Orang yang tinggal
di daerah pegunungan, kadar oksigen didaerah tersebut sedikit sehingga untuk
menstabilkannya maka darah orang yang berada di daerah pegunungan, kadar Hb nya
akan tinggi karena banyak mengikat oksigen untuk menstabilkan oksigen yang sedikit
di lingkungan. Sedangkan orang yang didaerah pantai, kadar Hbny akan lebih rendah
daripada orang yang di daerah pegunungan. Perbedan kadar Hb ini kaitannya dengan
pengikatan oksigen oleh darah dan ketersediaan oksigen dilingkungan. Hb juga ada
hubungannya dengn stamina seseorang, Hb akan tinggi pada orang yang dalam kondisi
fit atau sehat. Sebagai contoh, orang yang anemia, kadar Hbya akan lebih rendah
daripada orang yang sehat. Oleh karena itu kadar Hb seseorang dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti kondisi fisik, lokasi, usia dan jenis kelamin seseorang serta
aktifitasnya sehari-hari.
Selain Hb, darah erat kaitannya dengan tekanan darah. Tekanan darah sangat
penting ntuk kelancaran aliran darah dan proses pertukaran zat atau proses filtrasi pada
gnjal. Tekanan darah dikaitkan dengan aktifitas jantung yaitu sistol dan diastole
jantung. Sistol adalah saat jantung berkontraksi memompakan darah dari jantung
keseluruh tubuh, sedangkan diastole adalah saat jantung berelaksasi dan darah masuk ke
jantung. Tekanan darah seseorang yang normal adalah 120/80, 120 untuk sistol dan 80
untuk diastole. Tekanan darah sangat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kegiatan
seseorang, makanan dan lainnya. Usia kanak-kanak atau usia lanjut, tekanan darahnya
biasanya tinggi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan tubuh untuk berkembang pada anak-
anak dan untuk membantu proses metabolism tubuh pada saat usia lanjut yang proses
faal tubuhnya meurun sehinga butuh tekanan darah yang tinggi untuk menunjang proses
faal tubuh. Jenis kelamin juga ada hubunganya dengan tinggi rendahnya tekanan darah,
pria biasanya tekanan darahnya lebih tinggi daripada wanita karena aktifitasnya yang
lebih berat. Makanan juga sangat berpengaruh pada tekanan darah, oleh karena itu unuk

22 |Laporan Fisiologi Hewan


menjaga agar teknan darah normal, biasanya seseorang akan menjaga makanannya dan
cara makannya. Tekanan darah biasanya diukur dengan menggunakan tensimeter.
Selain itu untuk juga, aktifitas jantung juga dapat dilihat melalui EKG, dimana
pada pemeriksaannya memperlihatkan hasil berupa aktifitas jantung saat menguncup
atau mengembang. Pada saat menguncup, dikenal dengan dengan istilah polarisasi dan
saat mngembang ikenal dengan istilah repolarisasi. Hasil dari EKG ini berupa grafik
dengan lembah dan bukit. Hasil ini memperlihatkan aktifitas antrium atau ventrikel saat
mengembang atau menguncup.
Yang terakhir mengenai darah adalah tentang golongan darah. Dikenal ada 4
sistem golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. Golongan darah tidak terlepas dari yang
namnaya antibody, antigen, aglutinogen dan aglutinin. Antigen atau aglutinogen adalah
berupa zat atau senyawa yang dapat merangsang terbentuknya antibody, sedangkan
antibody atau aglutin adalah zat yang dibentuk akibat adnaya antigen yang masuk yang
dianggap sebagai benda asing oleh tubuh. Agglutinin dan aglutinogen sangat
menentukan dalam golongan darah seseorang. Golongan darah A artinya darah
mengandung aglutinogen A dan agltuninin β, golongan darah B artinya mengandung
aglutinogen B dan agglutinin α. Golongan darah AB artinya memilki kedua-duanya,
sedangakan untuk Golongn darah O artinya tidak memiliki aglitinogen dan agglutinin.
Untuk menentukan golongan darah dilakukan pengujin denga cara meneteskn antigen A
atau B ke darah yang akan diuji. Seseoarang akan memiliki golongan darah A bila darah
menggumpal saat ditetesi antigen A, golongan darah B akan menggumpal bila ditetesi
antigen B, AB akan menggumpal dua-duanya saat ditetesi antigen A dan B, sedangakn
untuk O tak akan menggumpal bila ditetesi oleh kedua antigen tersebut. Adapaun
mengenai golongan darah, dikenal istilahnya rhesus (Rh), ada dua macam Rh yaitu Rh
+ dan Rh -. Rh ini sangat dianjurkan bagi para pemuda dan pemudi yang akan
melakukan perikahan karena ada hubungannya dengan keturunan. Orang yang
mempunyai Rh sama tak akan berasalah dalam keturunan, namun jika berbeda akan
menimbulkan suatu masalah yaitu tentang keturunan. Wanita yang memiliki Rh – bila
menikah dengan pria Rh +, dikhawatirkan akan menimbulkan kematian pada saat
kehamilan anak kedua bila di dalam darah ibunya telah terbentuk anti Rh+. Rh- akan
sangat rentan pada wanita, namun pada pria tidak bermasalah walaupun kawin dengan
wanita yang memiliki Rh+. Untuk menguji Rh seseorang dapat dlakukan dengan cara

23 |Laporan Fisiologi Hewan


yang sama sperti penentuan golongan darah, bila darah ditetesi dengan larutan uji Rh
dan menggumpal maka Rhnya adalah +, bila tak menggumpal maka -.

I. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem transport darah menggunakan pembuluh darah yaitu vena, arteri, dan
kapiler
2. Ketiga pembuluh tersebut dibedakan atas diameter kapiler dan kecepatan
aliran darah
3. Sel darah merah dan sel darah putih dibedakan atas penyerapan warnanya,
jumlah sel darahnya dan bentuk ini sel darah
4. Jumlah sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sel darah
putih,
5. Konsentrasi Hb menggambarkan banyaknya oksigen yang diikat oleh darah
6. Tekanan darah ditentukan oleh aktivitas jantung berupa sistol dan diastol.
7. Golongan darah dikenal ada 4 golongan darah yaiti A, AB, B dan O.
8. Penentuan golongan darah ditentukan oleh antigen dan antibodi darah.

24 |Laporan Fisiologi Hewan


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tersedia. [online]: http://www.pustakabiologi.net/id/mod/book/view.php?


id=55&chapterid=11 [20 Februari 2010].

Anonim. Tersedia. [Online] : http://www.h2o2.com/intro/overview.html. [20 Februari 2010].

Anonim. Tersedia. [Online] : “ fisiologi sel." National Biological Information Infrastructure.


NBII. 18 Februari 2010.

Campbell, Neil A. 2000. Biologi Jilid 1. Jakarta : PT Erlangga

Gonick, Larry dkk. 2001. Fisiologi membran sel dan energi. Jakarta : KPG (Kepustakaan
Populer Gramedia).

Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi untuk SMA kelas XII. Malang: PT Erlangga

Yani, Riana, dkk. 2008. Biologi 3A SMA kelas XII. Bandung: PT Rosda

25 |Laporan Fisiologi Hewan

You might also like