You are on page 1of 16

MENGANALISIS CERPEN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Semester Genap
Tahun 2011
Guru Pendamping Ibrahim S.Pd

Disusun oleh :
KHOIRUNNISA SAFITRI (19)
EVA FITRIANANDA (9)
Kelas XG

SMA Negeri 1 Pontianak


Jalan Kalimantan
Tahun 2011
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM
KELOMPOK 16
KHOIRUNNISA SAFITRI (19)
EVA FITRIANANDA (9)
XG
SMA NEGERI 1 PTK
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator
Aspek membaca
Memahami wacana sastra melalui
kegiatan membaca puisi dan
cerpen
Menganalisis
keterkaitan unsur
intrinsik suatu cerpen
dengan kehidupan
sehari-hari
Siswa dapat :
Menceritakan kembali isi cerpen yang dibaca
Mengungkapkan latar dan penokohan dalam cerpen
dengan menunjukkan kutipan yang mendukung
Mengaitkan isi cerpen dengan kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi unsur ekstrinsik cerpen
TITIPAN SEORANG
PELAUT
Muhammad Nazar Albani

“Ayahmu adalah seorang pelaut. Ia telah mengarungi tujuh


samudera di dunia. Laut adalah kehidupannya. Sebelum
Ayahmu bertemu dengan ibu, dia hanya mengisi
kehidupannya di laut. Katanya, lautlah yang telah
membesarkan dia. Dari sebelum Bandar Melaka menjadi
bandar yang ramai dikunjungi oleh para pelaut-pelaut dunia,
dia telah biasa hidup di laut. Bahkan laut telah menjadi
sahabatnya.” Itulah sekilas cerita tentang ayah imong. Ia
melamun sesaat seraya memperhatikan ombak pantai yang
menghantam bibir pantai.
“Tapi, Mak, mengapa Mak tidak pernah mengajari aku
sedikitpun tentang laut? Sedangkan darah dagingku adalah
seorang pelaut ulung?” tanya Imong penasaran.
“Hal itulah yang tidak aku inginkan. Karena jika kau menjadi
seorang pelaut, maka Mak akan sulit untuk bertemu
dengan kau. Pasti kehidupan kau hanya ada di laut. Apalagi
di pelabuhan Malaka ini telah ramai sekali pedagang-
pedagang dunia yang singgah, jalur untuk kau menjadi
seorang pelaut akan sangat mudah,” …….
MENGAITKAN ISI CERPEN DENGAN
K E H I D U PA N S E H A R I - H A R I
UNSUR INTRINSIK

penokohan atau perwatakan :


- Anak : bersifat ingin tahu
- Ibu : khawatir, penyayang
tema : Titipan seorang pelaut
Latar : Pantai
Gaya bahasa : bahasa sehari hari
M E N G U N G K A P K A N L A TA R DA N
P E N O KO H A N DA L A M C E R P E N D E N G A N
M E N U N J U K K A N K U T I PA N YA N G
MENDUKUNG
- Latar : Ia melamun sesaat seraya memperhatikan ombak pantai
yang menghantam bibir pantai.

- Penokohan :
• Ibu : “Hal itulah yang tidak aku inginkan. Karena jika kau
menjadi seorang pelaut, maka Mak akan sulit untuk bertemu
dengan kau. Pasti kehidupan kau hanya ada di laut.”
• Imong : “Tapi, Mak, mengapa Mak tidak pernah mengajari aku
sedikitpun tentang laut? Sedangkan darah dagingku adalah
seorang pelaut ulung?”
MENGIDENTIFIKASI
UNSUR EKSTRINSIK
CERPEN

1. Sosial Budaya : pelaut

2. Moral : Seseorang tidak


ingin melakukan kesalahan
untuk yang kedua kalinya

You might also like