Professional Documents
Culture Documents
berubah.Ukuran jumlah panas dinyatakan dalam notasi British Thermal Unit (BTU). Air
digunakan sebagai standar untuk menghitung jumlah panas karena untuk menaikkan
temperature 1 0F untuk tiap 1 lb air diperlukan panas 1 BTU.Panas jenis suatu benda artinya
jumlah panas yang diperlukan benda itu agar temperaturnya naik 10F.
Panas sensible adalah panas yang menyebabkan terjadinya kenaikan/penurunan
temperatur, tetapi phasa (wujud) tidak berubah.Panas laten adalah panas yang diperlukan
untuk merubah phasa (wujud) benda, tetapi temperaturnya tetap.Panas laten penguapan
(latent heat of vaporization) adalah jumlah panas yang harus ditambahkan kepada zat (cair)
pada titik didihnya sampai wujudnya berubah menjadi uap seluruhnya pada suhu yang
sama.Panas laten pengembunan (latent heat of condensation) adalah jumlah panas yang harus
dibuang/dikeluarkan oleh zat (gas/uap) pada titik embunnya, untuk mengubah wujud zat dari
gas menjadi cair pada suhu yang sama.
Panas laten pencairan/peleburan (latent heat of fusion) adalah jumlah panas yang
harus ditambahkan kepada zat (padat) pada titik leburnya sampai wujudnya berubah menjadi
cair semuanya pada suhu yang sama.Panas laten pembekuan (latent heat of solidification)
adalah jumlah panas yang harus dibuang/dikeluarkan oleh zat (cair) pada titik bekunya untuk
mengubah wujudnya dari cair menjadi padat pada suhu yang sama.
Panas Sensibel adalah Perpindahan panas pada suatu sistem di mana tidak terjadi
perubahan fase, reaksi kimia, dan perubahan komposisi sehingga menyebabkan perubahan
temperatur sistem tersebut.
Hubungan:
– Jumlah panas yang ditransfer
– Perubahan temperatur yang terjadi
• Sifat intensif yang terlibat untuk menentukan
keadaan: U = U (T,V)
ALAT PENUKAR PANAS (HEAT EXCHANGER)
Alat penukar panas (heat exchanger) merupakan suatu alat yang sangat penting
dalam proses pertukaran panas. Alat tersebut berfungsi untuk memindahkan panas antara dua
fluida yang berbeda temperatur dan dipisahkan oleh suatu sekat pemisah.
Once Through System, air pendingin mengalir melalui unit heat exchanger dan langsung
dibuang.
Jumlah volume air yang dibutuhkan sangat besar sehingga kenaikan temperatur relatif
kecil sepanjang pipa unit heat exchanger dan kandungan mineral dalam air relatif sama. Pada
umumnya air pendingin untuk unit heat exchanger diambil dari berbagai sumber seperti
sungai, danau, laut dan sumur.
Kandungan mineral dalam air pendingin relatif konstan, akan tetapi produk
sampingan akibat korosi terakumulasi. Pada umumnya, closed recirculating system
digunakan pada sistem pendinginan mesin pembakar.
Open Recirculating System, air pendingin secara kontinyu disirkulasikan melalui unit heat
exchanger dari menara pendingin.
Volume makeup water yang ditambahkan relatif banyak, untuk menggantikan air
yang hilang akibat evaporasi atau dibuang melalui blowdown untuk menjaga level mineral
dan padatan terlarut yang memenuhi persyaratan kualitas air pendingin. Konsentrasi ion
agresif dan padatan terlarut dalam air pendingin meningkat diakibatkan penambahan makeup
water secara kontinyu. Hal ini dapat mempercepat korosi dan pembentukan kerak pada pipa
unit heat exchanger.
Prospek Ekonomi
Dengan pemilihan material logam, jenis dan dosis inhibitor korosi dan anti kerak yang
memadai, maka masalah korosi dan kerak pada unit heat exchanger dapat diatasi,
penghematan material logam, penurunan biaya pemeliharaan dan produktivitas berjalan
dengan lancar.
2. Penukar panas cangkang dan buluh ( shell and tube heat exchanger )
Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang
dihubungkan secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ). Fluida
yang satu mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa
pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut dilas pada
penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan effisiensi pertukaran
panas, biasanya pada alat
penukar panas cangkang dan buluh dipasang sekat ( baffle ). Ini bertujuan untuk membuat
turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal ( residence time ), namun pemasangan
sekat akan memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga
laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.
3.Penukar
Panas Plate
and
Frame ( plate
and frame heat
exchanger )
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak lurus,
bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak
(biasanya terbuat dari karet ). Pelat – pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan
yang pada setiap sudut pelat( kebanyakan segi empat ) terdapat lubang pengalir
fluida.Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain,
sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena
ada sekat.
dan jika kalor spesifik ( cp ) dianggap konstan, neraca enthalphi dapat dituliskan :
dq = -h A dT
dq = -h A ( Twh – Th )
dq = h A ( Th – Twh )
dq = h1 A1 ( Th – Twh )
( Th – Twh ) = dq. ( 1 / ( h1 dA1 ))
2. Konduksi pada dinding logam,
dq = -k ALmtd dT / Δx
dq = -k A( Twc – Twh ) / Δx
dq = k AL mtd ( Twh – Twc ) / Δx
( Twh – Twc ) = dq (Δx / (k dALmtd ))
dq = h2 A2 ( Twc – Tc )
( Twc – Tc ) = dq ( 1 / (h2 dA2 ))
Faktor yang mempengaruhi efektivitas alat penukar panas (Heat Exchanger) terutama
Heat exchanger tipe shell & tube:
2. Melakukan penelitian pengaruh tebal isolasi pada bagian luar shell, efektifitas meningkat
hingga suatu harga maksimum dan kemudian berkurang.
4. Menentukan jarak antar baffle minimum 0,2 dari diameter shell sedangkan jarak
maksimum ialah 1x diameter bagian dalam shell. Jarak baffle yang panjang akan membuat
aliran membujur dan kurang menyimpang dari aliran melintang.