Professional Documents
Culture Documents
c
Pengawasan antenatal dan post natal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kematian
dan kematian ibu maupun perinatal.
Berdasarkan kenyataan lebih dari 90% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetri, yang
sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Dimana kebanyakan komplikasi terjadi pada saat
atau sekitar persalinan. Banyak ibu yang tidak berisiko ternyata mengalami komplikasi atau ibu
yang dianggap berisiko ternyata persalinannya berlangsung normal.
Oleh karenanya semua pendekatan kehamilan dianjurkan menganggap bahwa semua kehamilan
berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses kepertolongan persalinan yang aman. Ibu
hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 4x yaitu pada setiap trimester.
Sedangkan pada trimester terakhir 2 kali.
1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan memberikan
pendidikan mengenai gizi, kebersihan diri an proses kelahiran bayi.
Bagi Pasien
Bagi Masyarakat
Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat mengenal secara dini ketidakcocokan, komplikasi yang mungkin terjadi
selama kehamilan.
3. Mahasiswa lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
c c
!
"! ! #"#
$
è Seksio sesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina.
è Atau seksio sesarea adalah suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam
rahim
(Mochtar,1998;1997).
è Istilah seksio sesarea berasal dari bahasa latin seksio sesareaea yang artinya
memotong atau menyayat.Tindakan yang di lakukan tersebut bertujuan untuk
melahirkan bayi melalui tindakan pembedahan dengan membuka dinding perut dan
dinding rahim.
Penyebab operasi seksio sesarea menurut buku obstetri dan gynecologi ada 4 alasan
yaitu untuk keselamatan ibu dan janin ketika persalinan harus berlangsung,tidak
terjadi kontraksi distosia(persalinan macet)sehingga menghalangi persalinan
alami.dan bayi dalam keadaan darurat sehingga harus segera di lahirkan tetapi jalan
lahir tidak mungkin di lalui janin.
0$ $$&
d. Disproporsi sefalo pelvik yaitu ketidak seimbangan anyar ukuran kepala dan panggul.
f. Partus lama
h. Distosia serviks
1 #$&&' $$&
Resiko-resiko yang mungkin di alami oeh wanita yang melahirkan dengan operasi seksio
sesarea yang dapat mengakibatkan cidera pada ibu maupun bayi.Hanya perlu di ingat
resiko ini sifatnya hanya individual yaitu tidak terjadi pada semua orang:
a. Alergi
Biasanya resiko ini terjadi pada pasien yang alergi terdapat obat tertentu.Pada
awalnya yaitu waktu pembedahan egalanya bisa berjalan lancar sehingga bayi pun
lahir dengan selamat.Namun beberapa jam kemudian obat yang di berikan baru
bereaksi sehingga jalan pernapasan pasien dapat tertutup.Perlu diketahui penggunaan
obat-obatan pada pasien dengan operasi seksio sesarea lebih banyak dibandingkan
dengan cara melahirkan secara alami.
b. Perdarahan
Perdarahan dapat di akibatkan terbentuknya bekuan-bekuan darah pada pembuluh
darah balik di kaki dan rongga panggul.Oleh karena itu sebelum operasi pasien harus
melakukan pemeriksan darah lengkap.
Seorang wanita yang telah mengalami pembedahan akan memiliki perut dalam
rahim.Oleh karena itu,pada setiap kehamilan serta persalinan berikutnya ia
memerlukan pengawasan yang cermat sehubungan dengan bahaya rupture
uteri,meskipun jika operasi di lakukan secara sempurna,resiko ini sangat kecil terjadi.
e. Demam
Kadang demam setelah operasi tidak bisa di jelaskan penyebabnya.namun kondisi ini
bisa terjadi karena infeksi.
"! !2! 2
$
è Letak sungsang adalah keadaan di mana janin terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Sarwono,2006;606)
è Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang(membujur)dalam rahim ,kepala
berada di fundus dan bokong di bawah (Mochtar,1998;350)
$$ $
Adalah letak sungsang di mana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut
terdiri dari:
(Mochtar,1998;350)
1$ &$
j Palpasi
j Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tnggi dari pusat.
j Pemeriksaan dalam
Setelah ketuban pecah,dapat di raba lebih jelas adanya bokong yang di tandai dengan
adanya sakrum,kedua tuber ossis iskii dan anus.Bila dapat di raba kaki ,maka harus di
bedakan dengan tangan.Pda kaki terdapat tumit,sedangkan pada tangan di temukan ibu
jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama
dengan panjang telapak tangan.
4$&&$
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu jumlah air ketuban relatif
lebih banyak,sehingga memungkinkan janin bergerak leluasa. Dengan demikian janin dapat
menempatkan diri dalam presentasi kepala,letak sungsang atau letak lintang. Pada
kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif
berkurang.Karena bokong dengan kedua tungkai yang terlipat lebih besar dari kepala,mak
bokong di paksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri,sedangkan kepala
berada dalam ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat di
mengerti ,mengapa pada kehamilan cukup bulan janin sebagian besar di temukan pada
presentasi kepala.Faktor-faktor lain yang memegang peranan dalam terjadinya letak
sungsang di antaranya ialah multi paritas,hamil kembar,hidramnion,hidro sefalus,plasenta
previa dan panggul sempit.Kadang-kadang letak sungsang di sebabkan oleh kelainan
bentuk uterus. Plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan
letak sungsang karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah fundus.
(Sarwono,2006;611)
Mekanisme persalinan hampir saja dengan letak kepala,hanya di sini yang memasukkan
PAP adalah bokong.Persalinan berlangsung agak lama,karena bokong di bandingkan
dengan kepala lebih lembek,jadi kurang kuat menekan sehingga pembukaan agak lama.
Bokong masuk PAP dengan garis pangkal paha melintang atau miring.Dengan turunnya
bokong,terjadi putar sehingga di dasar panggul garis panggul garis pangkal paha letaknya
menjadi muka belakang.Dengan trochanter depan sebagai hipomoklion(dibawah
simpisis),Latero fleksi tubuh janin(punggung),sehingga trochanter belaang melewati
perenium.Setelah bokong lahir di ikuti ke dua kaki,kemudian terjadi sedikit rotasi untuk
memungkinkan bahu masuk PAP dalam posisi melintang atau miring.Llu bahu depan di
bawah simpisis dan bahu belakang lahir.Kemudian kepala di lahirkan.
(Sarwono,2006;355).
,&&$
j Bagi Ibu
j Bagi anak
Pognosa tidak begitu baik,karena adanya gangguan peredaran darah plasenta setelah
bokong lahir dan juga setelah perut lahir,tali pusat terjepit antara kepala dan
panggul,anak bisa menderita asfiksia.Oleh karena itu setelah pusat lahir dan supaya
janin hidup janin harus di lahirkan dalam waktu 8 menit(Mochtar,1998;356)
6
Karena kita tahu bahwa prognosa bagi anak tidak begitu baik ,maka usahakan
merubah letak janin dengan versi luar.Tujuannya: untuk merubah letak menjadi letak
kepala.Hal ini di lakukan pada primi dengan kehamilan 34 minggu,multi dengan UK
36 minggu,dan tidak ada panggul sempit,gemelli atau plasenta previa.
X Syarat
X Teknik
1. Lebih dahulu bokong lepaskan dari PAP dan ibu brada dalam posisi trendelenburg.
4. Lalu tukar tangan kiri di letakkan di bokong dan tangan kanan di kepala.
Ekstraksi pada kaki ebih mudah.Pada letak bokong janin dapat di lahirkan dengan
cara vaginal atau abdominal(seksio sesarea)
Terdiri dari partus spontan(pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan
seluruhnya)dan manual aid (manual hilfe).
Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus di ingat bahwa ada 2 fase:
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat,tali pusat akan tertekan antara
kepala dan panggul,maka janin harus lahir dalam wktu 8 menit.Untuk dapat
mempercepat lahirnya janin dapat di lakukan manual aid.
è Cara Lovset
Setelah sumbu bahu janin berada dalam ukuran muka belakang tubuhnya di
tarik ke bawah lalu di lahirkan bahu serta lengan belakang.Stelah itu janin di
putar 900 sehingga bahu depan menjadi bahu belakang lalu di keluarkan
seperti biasa.
è Cara Mueller
è Cara Bracht
è Cara Potter
Dikeluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menarik janin ke bawah dan
menekan dengan 2 jari pada skapula.Badan janin di angkat ke atas untuk
melahirkan lengan dan ahu belakang dengan menekan skapula belakang.
è Mauriceau(Veit smellie)
Masukkan jari-jari dalam mulut(muka mengarah ke kiri=jari kiri,mengarah ke
kanan =jari kanan).Letakkan anak menunggang pada lengan sementara tangan
lain memegang pada tengkuk,lalu tarik kebawah sampai rambut dan kepala di
lahirkan.Kegunaan jari dalam mulut,hanya untuk menambah fleksi kepala.
è De Snoo
è Wigand Martin-Winckel
Satu tangan (kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam mulut janin sedang
jari tengah dan ibu jari pada rahang bawah.Tangan lain menekan di atas
simphisis atau fundus.
è Naujoks
Satu tangan memegang leher janin dari depan,tangan lain memegang leher
pada bahu,tarik janin kebawah dengan bantuan dorongan dari atas simphisis.
Umur : Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun.
(Hanifa, 1999:23)
Semua usia subur20-30 tahun saat yang tepat untuk persalinan dengan jarak
kelahiran lebih dari 2 tahun merupakan masa reproduksi yang sehat.
Usia 35 tahun atau lebih dinamakan primigravida tua jaringan otot sudah kurang
clastis dan kaku sehingga sukar diregangkan, kemungkinan besar persalinan akan
berlangsung kurang lancar.
Agama : Perlu ditanyakan agar bila timbul keadaan gawat darurat dapat segera
diketahui siapa yang perlu dihubungi.
(DepkesRI,1977:54)
Pendidikan : Makin rendah pendidikan ibu, kematian bayi makin tinggi sehingga
perlu diberi penyuluhan.
Pekerjaan : Pekerjaan suami dan ibu sendiri untuk mengetahui bagaimana taraf
hidup dan sosial ekonominya agar nasihat kita sesuai, juga mengetahui apakah
pekerjaan mengganggu tidak, misal : bekerja di pabrik rokok, mungkin zat yang
terhisap akan berpengaruh pada janin.
(Ibrahim, 1971 : 85).
Perkawinan : Ditanya berapa kali kawin dan berapa lamanya untuk membantu
menentukan bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu, missal : pada ibu yang
telah lama sekali kawin dan baru mempunyai anak kemungkinan ada kelainan
pada alat kelamin dalamnya.
Tidak menikah sah dan ibu bercerai dapat mempengaruhi psikologis ibu sehingga
mempengaruhi juga proses pcrsalinan.
Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada
ibu yang namanya sama. Agar dapat dipastikan ibu yang mana yang hendak
ditolong untuk kunjungan penderita.
b. Keluhan utama.
b. Riwayat Kesehatan.
Ë Riwayat Kesehatan dahulu.
X Keadaan kesehatan ibu dengan penyakit seperti jantung, DM, hipertensi,
penyakit ginjal, GO, akan mempengaruhi masa gangguan dan persalinan
ibu.
X Pada klien yang menderita Dm akan menambah kebutuhan insulin sebagai
kompentensi dari tubuh untuk memenuhi kebutuhan glukosa untuk energi
yang meningkat. Penyakit DM dapat menyebabkan resiko bayi besar.
X Pada klien hipertensi dimana terjadi peningkatan beban kerja jantung akibat
penyempitan pembuluh darah akan semakin meningkat sehubungan
dengan kebutuhan tubuh untuk memenuhi O2.
X GO atau penyakit kelamin yang lain akan menjadi factor resiko bagi janin
yaitu penularan infeksi secara langsung dari jalan lahir.
X Penyakit jantung tingkat IV dapat menyebabkan dekompensasi cordis dan
setelah kelahiran bayi.
c. Riwayat Kebidanan.
Ë Haid.
Menarche pada waktu pubertas 10-16 tahun, haid teratur, siklus 28-30 hari,
lama 5-6 hari, jumlah darah 50-70 cc, sifat darah tidak membeku.
Ë Paritas.
Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian
maternal. (Hanifa W, 1999 : 23).
(Manuaba, 1998:287-292)
(Manila W, 1999:614)
(DepkesRI, 1993:31-32)
Ë Riwayat Nifas.
Pengeluaran lochea rubra sampai hari ke 3 yang berwarna merah, lochea
serosa hari ke 4 sampai 9 berwarna Icbih pucat dan kecoklatan, serta lochea
alba dari hari 10-15 berwarna putih kekuningan. Ibu dengan riwayat
pengeluaran lochea parulentha, lochea statica, infeksi intra uteri, rasa nyeri
berlebihan memerlukan pengawasan khusus. Dan ibu meneteki kurang dari 2
tahun, adanya bendungan ASI sampai terjadinya abses pada payudara harus
dilakukan observasi yang ketat.
Ibu hamil periksa mulai ia terlambat haid, pada trimester biasanya mengalami
mual, muntah tetapi menghilang setelah trimester II. Setiap wanita hamil
mengalami resiko komplikasi yang bias mengancam jiwanya, oleh karena itu
diharapkan minimal 4 kali kunjungan antenatal, yaitu 1 kali pada trimester I, I
kali trimester II, 2 kali trimester III, merasakan pergerakan anak biasanya
pada usia 5 bulan, imunisasi TT 2 kali selang 1 bulan, serta mendapatkan tabel
Fe minimal 90 buah, kapsul yodium 1 kali dan melaksanakan perawatan
payudara.
Ë Riwayat Persalinan.
X Kala I lama untuk primi 12 jam, his adecuat, fundus dominan, tiap 5-10
menit sekali (minimum) lama 45-60 detik, ketuban pecah spontan, lama
multi 6-8 jam.
X Kala II lama untuk primi 1 ± 1½ jam, persalinan spontan, bayi lahir hidup
tidak cacat, untuk multi ½ - 1 jam.
X Kala III untuk primi 10 menit, placenta lahir spontan lengkap, untuk multi
10 menit.
X Kala IV 2 jam post partum perdarahan tidak boleh lebih 500 cc.
Ë Riwayat KB.
Cairan dianjurkan, ibu minum cairan yang mengandung nutrisi atau air biasa
selama proses persalinan karena cairan akan membuat tenaga dan mencegah
ibu dari dehidrasi yang dapat mempengaruhi keadaan his.
- BAB bila mungkin anjurkan ibu untuk BAB sebelum persalinan kala II
jangan memberikan klimas bila kepala janin belum engaget, karena saat
ibu mengejan untuk mengosongkan rectum, selaput ketuban dapat pecah
dengan resiko terjadinya tali pusat menumbung.
- Ibu proses persalinan harus kemih 2 jam / lebih sering, bila kandung kemih
penuh akan menghambat penurunan kepala dan akan membuat ibu merasa
tidak nyaman.
(Hamilton, 1995:83)
- Istirahat dan tidur diperlukan bagi ibu yang akan bersalin, tidur dan istirahat
dilakukan apabila persalinan masih agak jauh. Bila persalinan dekat tentti
tidak mungkin dapat istirahat karena rasa nyeri lebih kuat.
(Ibrahim, 1993:46)
Ë Personal Hygiene.
Infeksi yang dapat terjadi selama proses persalinan akan dapat menyebabkan
kematian atau penyakit pada ibu maupun janin. Ibu hamil harus selalu mandi
dan menggunakan baju yang bersih selama persalinan. Penolong persalinan
harus mencuci kedua tangannya sesering mungkin dan menggunakan alat-alat
steril atu DTT. Alasan pencegahan infeksi amat penting bagi ibu, janin,
maupun penolong persalinan.
Ë Aktifitas.
Bila his jarang bagian terdepan belum masuk PAP, kantung ketuban masih
ada maka diperbolehkan berjalan agar his bertambah kuat dan sering sehingga
mendesak turunnya kepala ke PAP. Apabila his jarang presentasi belum
masuk PAP, kantong ketuban sudah pecah, ibu tidak boleh berjalan, ibu
dianjurkan tidur terlentang.
Apabila his jarang presentasi belum masuk PAP, ketuban sudah pecah atau
apabila his sudah kuat, presentasi sudah masuk PAP, ketuban masih ada, tidak
boleh berjalan untuk menghindari gerakan yang salah pada bayi.
(Ibrahim, 1993:97)
e. Riwayat Ketergantungan.
g. PsikoSosial Spiritual.
Biasanya timbul perasaan takut, cemas dan ragu-ragu terutama pada ibu yang baru
pertama kali melahirkan. Keadaan psikologis dan pengetahuan keluarga yang
slabil akan mcmpengaruhi dukungannya terhadap klien hamil. Semakin baik /
slabil maka dukungan yang diberikan semakin positif bagi ibu / klien.
h. Kehidupan Sexsual.
")$
X Pemeriksaan Umum :
a. Keadaan umum : baik, kesadaran composmentis.
b. Penampilan : sikap lordosc, berkeringat, tampak cemas
X Tanda-tanda Vital.
- Tekanan darah tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg/perubahan diastole 15
mmHg. Sistole 30 mmHg bila diketahui tensi sebelumnya kenaikan lebih dari
itu hati-hati adanya pre eklamsi.
- Nadi normal 60-100 x/menit bila nadi abnormal mungkin ada kelainan paru-
paru/jantung.
- Pernafasan normal 20-24x/menit bila abnormal mungkin kelainan paru-
paru/jantung.
- Suhu normal 36-37°C bila suhu lebih dari normal mungkin adanya infeksi.
(Depkes RI, 1993:35)
- Kala I Fase Laten Fase Aktif
Tekanan darah tiap 4 jam tiap 4 jam
- Lila : Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indicator kuat untuk status gizi ibu
yang kurang atau buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR. (
Depkes RI, 1994 : 10).
X Kepala.
- Muka : normal, tidak sembab, tidak pucat, ada cloasma gravidarum karena
terjadi perubahan deposit pigmen dan hyperpigmentasi karena pengaruh
melaniphose stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalin. ( Manuaba, 1998 : 110).
- Rambut : normal, warna hitam, tidak mudah dicabut, tidak rontok, tidak
berketombe, penyebaran merata.
- Mata : kelopak mala yang bengkak kemungkinan adanya pre eklamsi,
conjungtiva normal warna merah bila pucat mungkin anemia, sclera normal
warna putih, bila kuning mungkin terinfeksi hepatitis.
- Mulut dan gigi : Dalam kehamilan sering gusi menjadi bengkak dan lemah serta
mudah berdarah, hal ini pengaruh hormone estrogen yang meningkat, sering
juga timbul stomatitis dan gingivitis, kelainan ini disebut epulis gravidarum,
caries dentis juga sering dijumpai akan tetapi tidaklah beralasan kehamilan
sebagai penyebab meningkatnya kcjadian caries dentis, caries dentis sebelum
hamil sudah ada dan berkurang ealsium akan memperburuk kerusakan
giginya.
(HanifaW, 1999:495)
- Leher : Adanya bendungan pada vena jugularis tentunya kita curigai adanya
penyumbatan jantung, bila mengalami pembesaran kelenjar tyroid bekerja
lebih berat karena tyroid dalarn kehamilan dapat terjadi dalam 2 bentuk, yaitu
Morbus basedowi (hipertispoidisme) dan Miksedema (hipotirodisme). Walau
nampak gejala-gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi galndula tyroid
namun wanita hamil normal itu tidak menderita hipeririidisme.
(Manuaba, 1998:183)
X Payudara.
X Abdomen.
X Genetalia.
Vulva / vagina tidak ada kelainan, keluar lender bercampur darah, tidak teraba
oedem, varices, condiloma acuminate/talata, servik tidak teraba, pembukaan 10
cm, eff 100 %, portio lunak, ketuban utuh, kepala H IV, UUKjam 12.
( Mochtar, 1998 : 93 ).
a. Fase laten : Berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3 cm.
b. Fase aktif : Pembukaan lebih cepat, dibagi dalam :
- Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 menjadi 4 cm.
- Fase dilatasi maximal : dalam waktu 2 jam pembukaan 4 cm menjadi 9 cm.
- Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
X Ekstremitas.
Atas : Kadang ditemukan oedema pada jari-jari tangan yang merupakan tanda pre
eklamsi. Flombing finger menunjukan adanya anemia.
Prognosa baik.
Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera diatasi dapat
mengganggu keselamatan hidup klien, maka masalah potensial harus diantisipasi, dicegah,
diawasi dan dipersiapkan tindakan untuk mengatasi.
9 #h
Tujuan : Proses persalinan bejalan lancar, keadaan ibu dan janib baik.
Kriteria hasil :
N : 60 - 80 x/menit.
S :36-3.7,5°C.
R : 16 - 20x/menit.
Intervensi :
R/ Agar semua tindakan yang akan di lakukan mendapat persetujuan dari semua pihak dan
dapat di pertanggung jawabkan.
R/ Ibu dan keluarga tahu tentang cara persalinan yang akan di hadapi.
9 !
Merupakan realisasi dan rencana tindakan, tetapi tidak semua tindakan dilakukan
tergantung situasi / disesuaikan dengan kedaan klien.
99 !
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan sualu pengkajian ulang rencana
kebidanan, sedangkan tujuan dari evaluasi adalah menentukan kemampuan pasien dalam
mencapai tujuan yang ditentukan dan menilai efektifitas rencana kebidanan atau asuhan
kebidanan.
Jadi secara rinci catatan perkembangan berisis i\uraian yang ; berbentuk SOAP ( Subyekti,
Obyekti, Assesment, Planning ) dari catatan perkembangan dapat mengetahui beberapa hal
antara lain apakah tujuan sudah tercapai dan perlu adanya perubahan modifikasi dalam
perencanaan dan tindakan.
(DepKesRI, 1995:27-28)
c c
#!c % !
Tanggal Pengkajian : 27 Januari 2009 pukul : 19.30 WIB
j 2
!)$
1. Biodata
Nama : Ny ´S´ Tn. ³K´
Penghasilan : - 2.500.000,-
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasakan kenceng-kenceng sejak pukul 12.00 WIB, ibu tidak
mengeluarkan lendir atau darah.
3. Riwayat Kesehatan
Ë Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan sejak dulu tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC(batuk lama disertai darah), hepatitis, HIV/AIDS maupun penyakit menular
seperti kaencing manis(DM), tekanan darah tinggi(Hipertensi), jantung, cacat
bawaan dan tidak ada keturunan kembar.
Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit batuk lama, sesak nafas,
kecing manis, jantung, dan tidak menderita penyakit menular, seperti TBC,
hepatitis, HIV/AIDS dan ibu pada saat ini tidak pernah minum obat-obatan
tertentu, selain obat yang diberikan oleh bidan selama hamil.
Ibu mengatakan diantara anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC, HIV/AIDS, maupun penyakit menurun seperti kencing
manis, tekanan darah tinggi, jantung, asma, cacat bawaan dan tidak ada riwayat
keturunan kembar.
4. Riwayat kebidanan
Ë Haid
Ibu mengatakan pertama kali haid umur 13 tahun,lama 7 hari, siklus 28-30,
kadang-kadang nyeri pinggang 2 hari sebelum haid, warna merah kehitaman,
encer,kadang ada sedikit gumpalan darah,biasanya terjadi beberapa hari
sebelum dan sesudah haid.
HPHT : 14-04-2008
HPL : 21-01-2009
Ë Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah memekai alat kontrasepsi apapun karena ibu
ingin cepat punya anak.Rencana setelah melahirkan ibu akan mamakai KB
suntik 3 bulanan.
Selama hamil
Pada waktu hamil muda nafsu makanberkurang, makan 2x sehari dengan porsi
sedikit. Setelah kehamilan 3 bulan nafsu makan ibu membaik, makan 3-4 x
sehari. Porsi sedang, ibu minum susu 2x sehari.
Sekarang :
Sejak siang pukul 12.00 WIB sampai sekarang ibu telah menghabiskan 3gelas air
putih, pada pukul 17.00 WIB ibu makan porsi nasi dengan lauk ayam goreng
dan ibu minum gelas teh hangat.
Ë Eliminasi
Selama hamil :
Sekarang :
Ibu mengatakan terakhir BAB tadi pagi jam 05.00 WIB, jumlah sedang warna dan
bau normal, sejak datang sampai sekarang Bak 2x.
Ë Istirahat/Tidur
Selama hamil :
Selama hamil istirahat tidur pada siang hari kira-kira 1 jam pada jam 13.00-14.00
WIB, pada malam hari tidur 8 jam antara jam 21.00-05.00 WIB.
Sekarang :
Sejak tadi malam ibu tidur tidak nyenyak karena merasa tidak nyaman, bangun tidur
tadi pagi jam 04.00 WIB sampai sekarang ibu tidak dapat istirahat dengan baik
karena nyeri perut dan kenceng-kenceng semakin bertambah kuat.
Ë Personal Hygiene
Selama hamil :
Selama hamil ibu mandi 2x sehari dengan sabun, gosok gigi 2-3x sehar, ganti
pakaian 1x sehari, ganti celana dalam 2x sehari, keramas 3x dalam seminggu.
Sekarang :
Ë Aktifitas
Selama hamil :
Selama hamil ibu tetap melaksanakan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga
(menyapu, memasak dan mencuci).
Sekarang :
Sejak datang ibu hanya berbaring ditempat tidur karea perutnya terasa nyeri dan
kenceng-kenceng.
Ë Seksual
Selama hamil :
Selama hamil ibu mengatakan jarang melakukan hubungan seksual karena ibu
merasa tidak nyaman dan takut bila terjadi sesuatu. Pada tiga bulan pertama ibu
mengatakan melakukan hubungan seks dengan suaminya 1x dalam sebulan.
Sedangkan 6 bulan ibu mengatakan melakukannya 2x dalam sebulan, tetapi
pada bulan-bulan terakhir ibu takut untuk melakukannya. Setelah melahirkan
nanti ibu berencana untuk melakukan hubungan setelah 40 hari setelah
melahirkan.
6. Riwayat ketergantungan
Ibu dan anggota keluarganya tidak pernah tergantung pada obat-obatan, tidak
merokok, tidak minum jamu tradisional, kopi, dan minum yang mengandung
alkohol, teh.
Didalam lingkungan keluarga ibu yang bersuku jawa tidak terdapat kebiasaan-
kebiasaan dan pantangan-pantang bagi ibu hamil.
Ibu dan keluarganya beragama islam dan taat menjalankan ibadah. Selama hamil
ibu berdoa semoga kehamilannya dan persalinannya berjalan lancar, normal, sehat,
baik ibu maupun bayinya. Mengenai jenis kelamin ibu dan keluarga tidak
mempermasalahkannya yang peting bayinya normal dan sehat.
")$
j K/U : Baik
j Kesadaran : composmentis
S : 36,5 oC
N : 80 x/menit
R : 24 x/menit
j BB : - Sebelum hamil 49 kg
- Selama hamil 63 kg
j TB : 149 cm
j Lila : 26 cm
$ $$
'
- inspeksi : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, kepala bersih, tidak ada luka, tidak
berketombe.
$0
- inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak berdarah,,
tidak pucat dan lembab.
$
- palpasi :Tidak ada pembesaran vena jugularis, dan pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
)0
- palpasi : Puting susu (terdapat kolostrum), tidak terdapat benjolan abnormal, payudara
lembek dan tidak ada nyeri tekan.
0&
- inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada bekas luka, terdapat linie nigra dan strie livide.
- palpasi :
j Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px, bagian yang terdapat di fudus uteri
adalah keras(kepala)
j Leopold II : Pada perut bagian kiri teraba lebar, keras, seperti papan
memanjang dan pada perut bagian kanan teraba bagian terkecil janin.
2 $
- inspeksi : Tidak ada oedema/varises, vulva tidak ada condiloma acuminata dan
condiloma matalata, terdapat luka jahitan yang masih basah, keadaan
bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, tampak lochea rubra pada
pembalut, konsistensi encer, bau anyir/ amis. Anus tidak ada hemoroid.
- palpasi : Tidak ada benjolan yang abnormal, tidak ada pembengkaan kelenjar bartholini.
$
Atas
- inspeksi : simetris, tidak ada kelainan dalam bentuk, tidak ada bekas luka dan jumlah
ektremitas tidak syndaktil ataupun polydaktil.
Bawah
- inspeksi : simetris, tidak ada kelainan dalam bentuk dan jumlah ektremitas tidak
syndaktil ataupun polydaktil, tidak ada bekas luka.
c 3(%
/<
44
344
2"!
DX : G11POA1 UK 41 minggu, tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi,
presentasi bokong, kala 1 fase laten dengan K/U ibu dan janin baik.
Do : - KU baik.
- VT : Vulva dan vagina tidak apa-apa,tidak ada benjolan,tida ada varises pada
labia.
9 #h
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan 1 jam ibu dalam keadaan tenang dan ibu
mengetahui tentang persalinan yang akan di hadapi.
N : 60-80 x/menit
S : 36,50C - 370, 5 C
R : 16-24 x/menit
Janin :
Ê
R/ Ibu dan keluarga tahu tentang cara persalinan yang akan di hadapi.
5. Observasi TTV
9 !
Ê
5. Observasi TTV.
99 !
Yvaluasi
: Ny´S´G11P0A1 UK 41 minggu dengan inpartu kala 1 fase laten letak sungsang dengan
rencana SC dengan KU ibu dan janin baik.
- Persiapan ibu
- Persiapan alat.
c c9
c !
Data subyektif yang mendasari diagnosa Ny. NY. ´S´ G1P00000 umur kehamilan 39
minggu dengan letak sungsang agar ibu tidak cemas maka kita menjelaskan pada ibu.
c c9
4
$'
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada NY. ´S´ G1P00000 umur kehamilan 39
minggu dengan letak sungsang di disimpulkan :
1. Pengkajian pada NY. ´S´ G1P00000 umur kehamilan 39 minggu dengan letak sungsang
diketahui data objektifnya adalah keadaan ibu baik, kesadaran composmentis.
2. Identifikasi Diagnosa Masalah berdasarkan pengkajian adalah NY. ´S´ G1P00000 umur
kehamilan 39 minggu dengan letak sungsang
3. Identifikasi Masalah Potensial pada NY. ´S´ G1P00000 umur kehamilan 39 minggu dengan
letak sungsang ada indikasi.
4. Identifikasi Kebutuhan Segera dengan pemberian konseling tentang menjelaskan pada
ibu .
5. Perencanaan / intervensi pada NY. ´S´ G1P00000 umur kehamilan 39 minggu dengan letak
sungsang :
j Konsul/kolaborasi dengan Dr.Obgyn.
j Melakukan inform consent.
j Membri penjelasan kepada pasien dan keluarga kemungkinan cara persalinan.
j Memberi tahu hasil pemeriksaan
j Observasi TTV
6. Implementasi pada NY. ´S´ G1P00000 umur kehamilan 39 minggu dengan letak sungsang :
j Observasi TTV.
7. Evaluasi pada NY. ´S´ G1P00000 umur kehamilan 39 minggu dengan letak sungsang :
- Persiapan ibu
- Persiapan alat.
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada ibu dengan mioma uteri maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah :
Tahap pengumpulan data dasar dilakukan dengan metode yang ada dalam
penelitian ini dilakukan metode observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik. Data yang
didapat berupa data subyektif dan data obyektif yang diperoleh dari pasien dan keluarga.
4 !
1. Untuk Petugas Kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga ganguan reproduksi pada
wanita dapat terdeteksi secara dini.
2. Untuk Masyarakat
Agar masyarakat kususnya ibu bisa mendeteksi secara dini adanya gangguan reproduksi.