Professional Documents
Culture Documents
SISTEM PENGENDALI
ELEKTRONIKA
KLS. XII EI
DISUSUN OLEH :
SMK TEKNOLOGI
C. Tujuan Akhir
Pada akhir pembahasan/pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Menggambar rangkaian mesin produksi dengan kendali elektronik.
2. Menjelaskan cara kerja rangkaian mesin prodiksi dengan kendali elektronik.
3. Mengidentifikasikan komponen pada rangkaian mesin produksi dengan
kendali elektronik.
4. Membuat rangkaian kendali mesin produksi dengan kendali elektronik
5. Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik.
6. Membuat laporan mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik.
D. Cek Kemampuan
Pelajari dan coba jawab pertanyaan–pertanyaan dibawah ini secara
lengkap!
Jika merasa telah menguasai dan mampu, Anda bisa langsung mengajukan uji
kompetensi assessor internal atau eksternal melalui guru pembimbing.
1. Tuliskan 2 fungsi transistor?
2. Gambarkan symbol transistor jenis PNP dan NPN?
3. Apakah yang dimaksud transistor dalam keadaan saturasi?
4. Jelaskan bagaimana cara menentukan kaki basis pada transistor?
5. Gambarkan symbol dari sebuah SCR?
6. Jelaskan bagaimana cara menentukan kaki gate pada SCR?
P N P N P N
Kolektor Emitter
Base Base
Emitter Kolektor
Kolektor Kolektor
Base Base
Emitter Emitter
IC.RL=0 IC.RL=Ucc
RL RL RL RL
Uce=Ucc Uce=0
IB
c. Dasar Latching
Dua buah transistor dari tipe PNP dan NPN dikatakan komplement jika
mempunyai karakteristik yang serupa.
Gambar 2c & 2d. memperlihatkan cara menghubungkan transistor yang
komplementer tadi sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian
Cascade.
+ Ucc
RL
TR1
TR2 TR1
Picu
TR2
Rangkaian ini bila diberi catu daya sedemikian rupa seperti yang
terlihat pada gambar 2c & 2d, dan dimana basis dalam keadaan
terbuka serta dengan suatu kancing (latch).
Dalam keadaan demikian ini transistor tidak bekerja (cut-off), atau
sama saja dengan switch dalam keadaan terbuka.
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan kompenen lain dengan baik!
2) Periksalah peralatan dan kompenen sebelum digunakan.
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan pada saat membuat dan
membongkar rangkaian pengawatan.
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 1a.
3) Yakinkan sakelar (S) pada posisi OFF dan potensiometer pada
tahanan maximum!
Motor DC
10K
+
12V S TR
100K
Maximum
½ Maximum
Minimum
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan pada saat membuat
rangkaian pengawatan!
4) Ikuti langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 1b.
3) Yakinkan sakelar SPDT pada posisi OFF!
4) Masukan sumber AC.! Apakah yang terjadi pada motor?
5) Gerakkan sakelar SPDT pada posisi 1! Amati arah putaran motor?
Ukur tergangan pada:
a) Emitter – Kolektor Transistor 1
b) Emitter – Kleoktor Transistor 2
c) Motor
D2 470uF/
+
50V 1.5 K
1 TR1
1 2V CT
220V 220V
AC 1 2V
D3 OFF
1.5 K
470uF/ 2 TR2
+
D4 50V
Motor DC
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan pada saat membuat
rangkaian pengawatan!
4) Ikuti langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 1c.
3) Yakinkan sakelar (S) pada posisi OFF, potensiometer 1 pada
tahanan minimum dan potensiometer 2 pada tahanan ¼ maximum,
siapkan sebuah AVO meter pada range 50VDC dimana jack positif
dari AVO meter terhubung pada kaki kolektor dan jack negatif AVO
meter pada negatif sumber tegangan (tegangan pada CR2).
P1
+
500uF/50V 1M
CR1 CR2
150
Trafo
47
12VAC
220V
AC Bridge P2
Diode TR 100K
470uF/
+
L2 Motor 50V
L1 Universal
Motor
Shaded Pole
CR1 CR2
27K
Gambar 1c. Pengontrolan Start Pada Dua Buah Motor Secara Berurutan
4) Gerakkan sakelar (S) pada posisi ON! Pada saat sakelar (S) ON,
lakukan pengamatan pada gerakan jarum meter, dan dengan
menggunakan stop watch catat selisih waktu start dari motor shaded
pole dengan motor universal!
5) Matikan sakelar (S)! Atur potensiometer 1 pada tahanan minimum dan
potensiometer 2 pada tahanan maximum! Ulangi langkah 3.3 s/d 3.4.
6) Matikan sakelar (S)! Atur potensiometer 1 pada tahanan maximum
dan potensiometer 2 pada tahanan minimum! Ulangi langkah 33 s/d
3.4
7) Matikan sakelar (S), dan lepaskan sumber tegangan gantilah
kondensator 500µF/50V (C2), dengan kapasitor 1100µF/50V!
8) Ulangi langkah 3.3 s/d 3.6. Masukan data hasil pengukuran pada
table 1e.
9) Buat kesimpulan dari hasil percobaan tsb.
Tabel 1c.
Potensiometer Potensiometer Penundaan
Kapasitor
(1) (2) Waktu
Maximum 14 Maximum 500F
Minimum Maximum 500F
Maximum Minimum 500F
Minimum Mzximum 1100F
Minimum 14 Maximum 1100F
Minimum Minimum 1100F
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan.
4) Lakukan percobaan sesuai langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 1d.
3) Yakinkan sakelar SPST pada posisi OFF, tangki air dalam keadaan
kosong,potensiometer pada posisi ½ maximum dan jarak kedua
elektroda 10 Cm!
4) Gerakkan sakelar SPST pada posisi ON! Apakah yang terjadi pada
motor pompa air (motor 3 fasa)? Ukur tegangan pada
220V/
12V Bridge
220V Diode
2W
AC Hi jau -
+ TR
2N1008
200
NC CR1 NO
R S T
CR2
Batas Mini
220V/ mum
K
Tangki Air
2W
Merah
95 97
220V/
OL
96 2W
98 Kuning
Motor
3 Fasa
b. Uraian Materi
A A
G
G
K
K
a. Sifat-Sifat SCR
1) Dalam keadaan gate tidak diberikan picu (trigger), SCR tidak
menghantrakan arus, istilahnya dalam keadaan demikian ini “OFF”
atau “Blocked”. Hal ini dapat dipersamakan (antara anoda dan
katoda) dengan switch dalam keadaan terbuka.
2) Apabila tegangan picu (meskipun hanya sesaat) diberikan pada
gate, maka SCR akan menghantar atau “ON”. Jadi, SCR akan
bekerja sebagai silicon dioda biasa yang dapat menghantar arus
pada jurusan dari anoda ke katoda, akan tetapi ”blocked” pada
jurusan yang sebaliknya.
3) Sewaktu SCR telah “ON”, kemudian secara mendadak tegangan
positif pada gate kita putuskan, maka SCR tetap ON. Jelasnya
untuk membuat SCR dapat ON cukup dengan memberikan
tegangan positif dalam waktu yang pendek karena da;am pemakain
tegangan (DC), SCR akan bekerja terus-menerus seperti halnya
silicon rectifier biasa bahkan kita dapat melakukan pengendalian
SCR dengan memberikan pulse positif pada gatenya.
4) Hubungan antara gate dan katoda pada SCR bersifat seperti dioda
silicon, sehingga antara gate dan katoda berimpedansi rendah pada
rah forward (conduct). Pengendalian tegangan gate dibutuhkan
antara 1-2 volt saja dengan arus gate beberapa puluh miliampere,
Sistem Pengendali Elka/ EI/ Arif Rustianto, S.Pd.T
tegangan dan arus ini sudah cukup untuk membuat SCR yang
berkemampuan menghantar arus sebesar beberapa puluh ampere
(arus anoda-katoda).
5) Apabila SCR telag dalam keadaan ON, cara untuk meng-OFF kan
kembali tak dapat dilakukan melalui gate, melainkan kita harus
menurunkan besarnya arus anoda-katoda sampai batas dibawah
nilai Ih “holding current” (nilai mendekati nol). Apabila sekarang
SCR digunakan untuk keperluan arus tukar AC, kita tak mendapat
kesulitan sebab setiap setengah periode positif akhir, tegangan arus
AC akan menurun dan kemudian nol sahingga SCR secara otomtis
OFF dengan sendirinya.
Dalam pemakain SCR dapat dipergunakan oleh pemakai/beban.
Rangkaian untuk keperluan tersebut dapat mempergunakan DC
maupun AC.
SCR Load
Pemicu
AC Load AC Triac
Pemicu
t t
URL URL
120o 45o
Gambar 1.3b. Sudut Konduk dan Sudut Penyalaan pada Rangkian SCR
UTriac UTriac
= 150o = 60o
= 30o
=120o
Gambar 1.2c. Sudut Konduk dan Sudut Penyalaan pada Rangkaian Triac
B2
B2
E E P N
B1
B1
B2
RB1
E
UBB
+ Up
- RB2
B1
RBB
Dimana : UBB adalah tegangan antara basis
RB1 adalah tahanan basis 1
RBB adalah tahanan antara basis, dan
ไ adalah instrinsic standar off ratio UJT = RB1
RBB
Harga ไ terletak antara 0.51 sampai 0.81. Jika tegangan bias U E lebih
rendah dari UBB, maka junction emitter ke basis adalah reverse bias
dan pada keadaan ini arus emitter tidak mengalir kecuali arus bocornya
saja.
Jika pemberian tegangan UE lebih besar daripada ไ UBB, junction emitter
UP IP
VALLEY
UV POINT Saturasi
IEO IV UEB1
EMITTER CURRENT
Gambar 2.1d. Karakteristik Konduktivitas Emitter
Pada daerah sebelah kiri dari UP, emitter ke basis adalah reverese bias
dan pada saat ini tidak ada arus emitter dan daerahnya disebut daerah
cut-off.
Pada daerah sebelah kanan dari UP, emitter ke basis adalah forward
bias dan IE mengalir. Daerah sebelah kanan dari UV disebut daerah
saturasi.
Tegangan puncak UP memenuhi persamaan:
R2
+
Us
R1
R2 R3
+
Us A
UE
+
C1
UB1 R1
B
UB1
untuk ไ = ± 0.60
T = RE.CE
Jadi, FRO.UJT = 1
RE.CE
Gambar 2b.2. dibawah ini memperlihatkan contoh penggunaan Relaxion
Oscilator dalam rangkaian pengontrol SCR.
R1
LOAD
R2
DC FULL P1 SCR
WAVE B2
Z1
UJT
B1
+
C1
R3
SCR disebut juga dioda empat lapis, berpungsi sebagai pengontrol juga
sebagai penyearah jika digunakan untuk mengontrol tegangan AC.
SCR mempunyai tiga kaki atau tiga elektroda yang diberi notasi anoda,
katoda dan gate. Kaki gate pada SCR berfungsi sebagai pengatur arus yang
akan mengalir dari anoda ke katoda, dengan mengatur arus dapat mengatur
daya pada beban juga dapat diatur dengan cara megatur sudut kerja dari
SCR tsb. Penguturan sudut keja dari SCR dapat dilakukan dengan
menggunakan tahanan, kapasior atau UJT.
d. Tugas
e. Tes Formatif
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan.
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja.
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Buat gambar ranngkaian seperti gambar 2a.
MCB
33K 1 S
5. 6K 2
220V 33K SCR
AC
A
1K
B
Motor Universal
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan.
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 2b.
Motor Universal
2A
S
+
100K
220V -
AC
5. 6K
500uF/ SCR
+
250V
33K
A
1K
B
Tabel 2b.
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan.
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja.!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Buat rangkaian seperti gambar 3c.
Q2 220V
BC547
S3 AC
SCR Relay 12 V
S2
Q1
Water BC547 Motor
S1
470F 1 0uF/
25V
+
Trafo
220V /12V /1A
D1-D4 S
IN4001
12V 220V
Tabel 3c.
Menyentuh elektroda 1
Menyentuh Elektroda 2
Menyentuh Elektroda 3
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan!
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Buat gambar rangkaian percobaan seperti gambar 2d.
3) Yakinkan sakelar (s) pada posisi OFF dan tahanan potensiometer
pada tahanan maximum (posisi “B”)!
9.1K
220V
AC
- + Tri ac
SCR A 33K
250K
B
2. 7K 0.1uF
4) Masukkan sumber 220 AC dan gerakan sakelar (s) pada posisi ON!
Apakah yang terjadi pada motor? Ukur tegangan pada:
1) Anoda – Katoda (VDC)
2) Motor (VAC)
3) Gate – Katoda (VDC)
4) Arus beban
5) Atur potensiometer pada ½ maximum! Apakah yang terjadi pada
motor? Ukur tegangan pada:
a) Anoda – Katoda (VDC)
b) Motor ( VAC )
c) Gate – Katoda ( VDC )
d) Arus beban
6) Atur potensiometer pada tahanan minimum (posisi “A”)! Apakah
yang terjadi pada motor? Ukur tegangan pada:
a) Anoda – Katoda (VDC)
b) Motor (VAC)
c) Gate – Katoda (VDC)
d) Arus beban
7) Dari data hasil percobaan, masukan pada table 2d.
8) Lepaskan sumber 220V AC, kembalikan alat-alat pada tempat
semula.
9) Buat kesimpulan dari hasil percobaan tsb.!
b. Uraian Materi
1. Diac
Kecuali SCR, masih banyak kompenen-kompenen elektronika yang
lainnya yang termasuk dalam keluarga Thyristor. Diantaranya yang paling
banyak digunakan adalah DIAC, TRIAC, dan QUADRAC. Komponen-
kompenen tersebut bekerja atas dasar prinsip kerja dioda 4 lapis dan SCR.
Susunan fisis DIAC merupakan dua buah dioda 4 lapis yang digabung
secara paralel terbalik.
DIAC adalah piranti elektronik yang termasuk jenis dari bi-directional
thyristor disebut juga sebagai trigger dioda.
Rangkaian ekuivalen dari DIAC dapat digambarkan seperti gambar 1a.
dan juga dapat dianggap sebagai susunan dua buah lacth seperti terlihat
pada gambar 1b.
T1
T1
A K
K A
T2
T2
T2
T1
2. Triac
Susunan fisis TRIAC merupakan gabungan dari dua buah SCR yang
terpasang secara paralel terbalik. Rangkaian ekuivalen TRIAC
sebagaimana terlihat pada gambar 1.2a.
TRIAC dapat ditrigger dengan menberikan arus gate positif atau negatif.
TRIAC disimbolkan seperti terlihat pada gambar 1.2b.
T2 T2
Ga te
G
T1
T1
Efek arus gate pada tegangan Braek Over sebuah TRIAC adalah sama
seperti pada SCR.
Pada umumnya rangkaian pengontrol dengan TRIAC lebih ekonomis dan
menguntungkan untuk pengaturan daya arus bolak-balik. Dengan
mengatur arus gate, maka daya AC pada beban dapat diatur besar
kecilnya dan karena tegangan sumber AC tidak perlu disearahkan terlebih
dahulu, maka rangkainnya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan
SCR.
3. QUADRAC
QUADRAC adalah gabungan antara TRIAC dan DIAC yang dibuat dalam
satu chip sehingga lebih efisien dalam penggunaannya. Simbolnya
digambarkan seperti terlihat pada gambar 3a. Sedangkan contoh dari
QUADRAC sepertterlihat pada gambar 3b. dimana QUADRAC mempunyai
tiga buah terminal yaitu Main terminal 1, Main Terminal 2 dan Gate.
c. Rangkuman
DIAC merupakan piranti elektronik yang susunan fisisnya merupakan dioda
empat lapis yang tersambung secara paralel terbalik. DIAC tergolong pada
komponen bi-directional yang dapat mengalirkan dari dua arah yang berfungsi
sebagai trigger(penyulut) pada TRIAC.
TRIAC merupakan keluarga thyristor, yang berfungsi sebagai alat pengendali
(pengontrol) yang mengalirkan arus dari dua arah, untuk itu TRIAC banyak
digunakan untuk mengontrol tegangan arus bolak-balik. Beban yang
dikontrol menggunakan TRIAC dapat diatur dayanya dengan cara mengatur
arus gatenya.
Gabungan dari Triac dengan Diac yang sudah kemas dalam satu chip disebut
QUADRAC.
d. Tugas
1. Berikan 3 buah contoh DIAC lengkap dengan spesifikasinya?
2. Berikan 2 buah contoh TRIAC lengkap dengan spesifikasinya?
3. Berikan 2 buah contoh QUADRAC lengkap dengan spesifikasinya?
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan.
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 3a.
S
Run 33K
A P S
220V 100K 220V 12V
Tri ac
AC B 33K
LDR
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan.
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 3b!
100K
+
D1 C
-
68K 47K
TR2 Tri ac
TR1
220V SCR 4. 7K A B 3. 3K
AC 250K Motor
Motor Shaded Pole
Uni versal
Tabel 3b.
Di tengah – te
ngah
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan.
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 3c.
220
2.7K
220
Tri ac
P S
Di ac
+
220V 220V 12V
AC
- 20K 33K
+
500uF/50V
0.1uF
b. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan peralatan dan komponen lain dengan baik.
2) Periksalah peralatan dan komponen sebelum digunakan!
3) Matikan terlebih dahulu sumber tegangan, pada saat membuat
rangkaian pengawatan.
4) Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja!
c. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Buat rangkaian percobaan seperti gambar 3d.
Motor Induksi
15K
15K
D1 D2
D5
S A 10
220V IN5060 100K 470 SCR
22
AC B
UJT 100
24x16 D6 Triac
D3 D4 0. 14F
47
0. 14F
TES FORMATIF
A. Kegiatan Belajar 1
1. Cara memberi penyulutan pada transistor PNP adalah:
a. Emiter harus mendapatkan polarias positif.
b. Basis harus mendapatkan polaritas negatif.
c. Kolektor harus mendapatkan polaritas lebih negatif
2. Transistor tidak akan mengalirkan arus dari emitter ke kolektor
3. Gambar dua buah transistor yang bekerja sebagai latching
+ Ucc
TR1
TR2
Cara kerja dua buah transistor yang bekerja Sebagai laching adalah:
Jika transistor 2 diberi trigger positif, berarti emiter transistor2 mendapatkan
forward bias dan transistor2 mulai bekerja karena transistor 2 terhubung
langsung dengan kolektor transistor 2 dengan basis transistor1 maka transist
juga Akan bekerja yang akan memberikan penguatan pada transistor 2
4. Yang membedakan dari kedua jenis transistor, yaitu susunan bahannya,
sehingga cara memberikan penyulutan pada kedua transistor tsb menjadi
berbeda.
5. Daya beban dapat diatur dari nol sampai maximal.
B. Kegiatan Belajar 2
1. SCR singkatan dari Silicon Controlled Rectifier.
2. SCR terbuat dari bahan silicon.
3. Simbol SCR
R1
R2
DC FULL P1
UJT B2 SCR
WAVE Z1
B1
+
C1
R3
Ga te
G
T1
T1
A. TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Tuliskan dua fungsi transistor?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan switch statis?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keadaan cut off pada transisor?
4. Jelaskan apa yang disebut dengan laching?
5. Tuliskan persamaan tegangan kondisi saturasi pada transistor?
6. Tuliskan 3 komponen yang tergolong pada keluarga thyristor?
7. Jelaskan kenapa SCR jika digunakan untuk mengontrol tegangan DC dengan
sekali triger, SCR akan terus konduk?
8. Jelaskan bagaimana bekerjanya SCR yang dipicu menggunakan UJT?
9. Buat gambar rangkaian pengaturan cahaya lampu mengunakan SCR?
10. Apakah keuntungan pengontrolan beban menggunakan Triac dibandingkan
dengan SCR?
B. TES PRAKTEK
Buat rangkaian pengontrolan motor induksi 3 fasa, 2HP, 220V/380V;∆/Y, yang
dikontrol menggunakan TRIAC, disulut oleh SCR dan UJT mengunakann sensor
cahaya dengan urutan kerja sbb:
1. Jika LDR disinari maka motor 3 induksi 3 fasa akan bekerja.
2. Jika permukaan LDR ditutup maka motor induksi 3 fasa akan mati.
3. Dalam keadaan stand by, hanya lampu hijau yang menyala.
4. Dalam keadaan beroperasi, hanya lampu merah yang menyala
5. Jika terjadi over load, hanya lampu kuning yang menyala.
Rangkaian pengontrolan ini dilengkapi dengan dua pengaman, yaitu Sikering
(MCB) dan over load. Tentukan besarnya sikering dan over load sehingga motor
akan aman jika terjadi gangguan.
Tes Tertulis
Skor Skor
No. Aspek Penilaian Keterangan
Maks. Perolehan
1 2 3 4 5
I Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan 5
1.2. Membaca gambar rangkaian 5
Sub total 10
II Proses ( Sistematika & Cara Kerja )
2.1. Penempatan komponen /Alat 5
2.2. Pengawatan rangkaian kontrol. 10
2.3. Pengawatan rangkaian tenaga. 10
2.4. Penggunaan alat ukur. 5
Sub total 30
111 Hasil Kerja.
3.1. Rangkaian pengendali. 15
3.2. Rangkaian tenaga. 15
3.3. Kerapihan & tata letak komponen. 5
3.4. Hasil pengukuran. 5
Sub total 40
1V Sikap Kerja.
4.1. Penggunaan alat. 5
4.2. Keselatan kerja. 5
10
VI Laporan
6.1. Sistimatika penyusunan laporan 4
6.2. Kelengkapan bukti fisik 6
Sub total 10
Total 100
V Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab Membereskan kembali alat dan 2
bahan yang dipergunakan
Tidak membereskan alat dan 1
bahan yang dipergunakan
Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik
untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak
untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.