You are on page 1of 2

Paragraf Eksposisi

Untuk menguji kelayaan suatu monorel terdapat tiga hal yang perlu diuji. Pertama adalah
menganalisis demand dari monorel tersebut. Kedua, menganalisis teknologi kereta monorel yang paling
efektif dan efisien untuk diterapkan di Bandung. Ketiga adalah menguji kelayakan finansial dan
kelayakan ekonomi dari proyek monorel tersebut. Dengan menganalisis ketiga hal di atas maka akan
dapat ditentukan layak atau tidaknya proyek monorel ini dijalankan di Bandung.

Dalam analisis teknologi kereta monorel terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.
Pertama, kapasitas penumpang yang paling mendekati demand-nya. Kedua, harga yang terjangkau
untuk masyarakat jika kereta monorel tersebut terpilih. Ketiga, kecepatan tertinggi yang aman
diterapkan dengan melihat geometri jalur monorelnya. Dengan mengoptimalisasi hal-hal yang telah
dijelaskan di atas maka akan didapatkan teknologi terbaik untuk diterapkan di Bandung.

Paragraf Deskripsi

Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan
sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang bergerak di atas rel. Kereta api
merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari satu buah lokomotif dan rangkaian
gerbong. Rangkaian gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang
maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara
berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di
dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.

Kereta api monorel (kereta api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak seperti jalur
kereta yang biasa dijumpai. Rel kereta ini hanya terdiri dari satu batang besi. Letak kereta api didesain
menggantung pada rel atau dapat juga terletak di atas rel. Karena efisien, biasanya digunakan sebagai
alat transportasi kota khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan dirancang mirip seperti jalan
layang.

Paragraf Argumentasi

Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang merupakan ibukota dari provinsi
Jawa Barat. Seperti kota-kota besar lainnya, Bandung mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi yaitu
14.418,7 jiwa/km2 dan membutuhkan mobilitas yang tinggi pula. Jalan-jalan di kota Bandung relatif kecil
dan tidak memungkinkan lagi diperlebar untuk menampung kendaraan-kendaraan yang melaju di
atasnya yang setiap tahun selalu meningkat. Dengan melihat kenyataan tersebut maka kota Bandung
membutuhkan sarana transportasi masal untuk menanggulangi masalah yang semakin parah. Untuk itu
maka pemerintah kota Bandung merencanakan untuk membangun monorel di kota Bandung sepanjang
28 kilometer membujur dari utara ke selatan.
Monorel tersebut merupakan bagian dari proyek revitalisasi Sungai Cikapundung. Tujuan
utamanya, menata daerah sungai dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Sebagaimana penjelasan Dada
sebelumnya, salah satu masalah utama Kota Bandung adalah kumuhnya daerah bantaran Sungai
Cikapundung. Di bantaran sungai tersebut berdiri 1.058 rumah warga. Warga yang tinggal di rumah-
rumah tersebut akan direlokasi ke rumah susun sederhana milik. Setelah warga direlokasi, menurut
Dada, lahan bekas rumah tersebut bisa dipakai untuk keperluan pembangunan infrastruktur monorel.
Monorel rencananya dibangun sepanjang 28 kilometer membujur dari utara ke selatan Kota Bandung.
Monorel melintang dari Dago Pakar melintasi Ciumbuleuit, Cihampelas, Wastukancana, Braga, Asia-
Afrika, Alun-alun, Kopo Kencana, dan berakhir di Leuwipanjang.

You might also like